NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Beda Usia / CEO / Romantis / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naifa Hamil

"Naifa hamil, kok bisa. Naifa hamil sama siapa? Pria mana yang sudah berbuat jahat pada sahabat saya," Hanni begitu marah mendengar yang terjadi pada sahabatnya. Gadis manis itu sudah bersiap dengan mengepalkan tangannya.

"Tunggu, Hanni tenang dulu. Ayo kita duduk di sana. Saya akan menjelaskan, tapi kamu bisa jaga rahasia kan?" Ucap Bian menenangkan gadis itu. Hanni pun berubah tenang walau wajahnya tetap menunjukkan emosi.

"Sebenarnya Naifa hamil sama saya... "

Bugh!

Bogem mentah Hanni melayang ke wajah Bian, cukup keras sampai membuat sudut bibirnya sedikit berdarah.

"Eh, perempuan jangan main kekerasan dong. Tenang dulu, kalem. Kan kakak disana sedang menjelaskan, jadi dengar dulu ya. Jangan emosi cantik," Dani segera ikut campur menenangkan Hanni. Sementara Bian kembali menjelaskan yang terjadi. Di mulai pernikahannya yang harusnya dengan Sofia, sampai dengan sekarang Bian yang sudah sangat mencintai istrinya.

"Tapi aku gak percaya, Kak Bian ngarang aja kan?"

Bian pun mengeluarkan senjata pamungkasnya, surat kawin yang dia bawa kemana-mana.

"Ini, baca saja yah. Atau nanti kamu tanya Naifa saat dia sudah sadar," ucap Bian sambil menyodorkan surat kawin pada gadis manis itu.

Dari kejauhan Jehan memperhatikan Hanni yang masih marah. Rasanya lucu melihat gadis polos namun galak sepertinya.

"Jadi Kak Bian ini beneran suaminya Naifa? Ih, kok bisa sih, padahal aku tuh sudah menyiapkan skenario masa depan kita. Tapi ya sudahlah, Kak Bian memang lebih cocok sama Naifa."

Bian tersenyum mendengar ucapan Hanni, ternyata yang di ucapkan istrinya benar jika Hanni yang bersikap genit hanya sebuah candaan.

"Pak Fabian, istri anda sudah sadar. Dia mencari anda. Saya permisi," ucap seorang perawat yang keluar dari kamar istrinya.

Tanpa buang waktu, Fabian masuk ke kamar istrinya. Rasanya sakit melihat Naifa harus terbaring di ranjang rumah sakit, karena selama ini Naifa jarang sakit.

"Sayang, aku sangat takut terjadi sesuatu sama kamu. Aku bersyukur kamu gak apa-apa," Bian segera memeluk istrinya yang terduduk di kasur. Wajahnya sedikit pucat karena sempat pingsan. Namun tiba-tiba Naifa melepaskan pelukannya karena melihat Hanni masuk ke kamarnya.

"Gak apa-apa, peluk aja. Mau cium juga boleh, aku sudah tahu semua kok," ucap Hanni sambil tersenyum melihat kemesraan sahabatnya.

Naifa melihat ke arah Fabian dan pria itu pun menganggukan kepalanya. Sementara Dani dan Jehan tampak terharu melihat keromantisan sahabatnya.

"Gue juga kalau punya istri kaya Naifa bisa gila juga kaya si Bian. Bangun dari pingsan aja cakep gitu yah," kata Dani yang berbisik pada Jehan. Sementara Jehan tak merespon sahabatnya. Dia malah memperhatikan Hanni, gadis itu benar-benar manis.

"Nai, doaku tiap tahajud tuh biasanya skenario masa depan bersama Kak Bian. Tapi sekarang tiap tahajud, aku akan mendoakanmu sakinah, mawadah, warahmah bersama Kak Bian."

Ucapan Hanni membuat Naifa terharu, dia memeluk sahabatnya itu dengan penuh kasih sayang.

"Aku gak nyangka Han, kamu sering tahajud. Sahabatku ini emang selalu plot twist."

"Hehe, ga sering juga sih. Sebulan dua kali," ucap Hanni sambil menggaruk kepalanya.

"Segitu juga sudah bagus kok," tiba-tiba Jehan bersuara, mencoba mendekati Hanni.

"Saya Jehan temannya Kak Bian, nama kamu siapa?"

"Hanni," ucap Hanni dengan wajah merona dan malu-malu meong nya.

Jehan terus mengajak ngobrol sahabat Naifa, membuat Dani merasa kesepian. Dia pun mencoba mengirim pesan pada Sofia yang pastinya sangat lama di balas. Melihat riwayat pesan mereka, terakhir kali bertukar pesan sekitar dua minggu yang lalu.

***

Pasangan suami istri itupun kembali ke rumah setelah dua hari menginap di rumah sakit. Bian dengan hati-hati menuntun istrinya yang sedang hamil muda ke dalam rumah.

"Sayang, mau makan sama apa? Nanti saya pesan kan."

Naifa menggelengkan kepalanya, dia hanya ingin segera duduk di sofa kesayangannya. Badannya masih lemas, apalagi setelah perjalanan cukup panjang tadi yang membuatnya mabuk perjalan.

"Kak Bian, aku mau dipeluk."

Naifa semakin manja, apalagi setelah dia tahu sedang hamil. Saat Bian memberitahunya, gadis itu agak shock. Sejujurnya dirinya belum siap, namun melihat Bian yang menangis terharu karena bahagia akan menjadi ayah, Naifa pun ikut senang. Dia yakin akan menjadi bumil yang sangat di cintai oleh suaminya.

"Kak, aku mau ke kamar. Ngantuk," ucap Naifa sambil menguap. Bian pun segera menuntunnya, namun Naifa meminta hal lain.

"Aku mau di gendong."

Tanpa pikir panjang, Bian menggendong istrinya. Naifa yang manja membuat sifat alpha nya semakin terpancar. Dia sangat suka jika Naifa selalu membutuhkannya.

"Sekarang mau apalagi sayang?" Tanya Bian sambil memijat kaki sang istri.

"Aku mau makan ayam geprek, sudah lama gak makan itu. Soalnya Kak Bian sering beli makanan yang aneh," ucap Naifa dengan wajah manjanya.

"Jangan dulu, nanti dede bayi dalam perut kepanasan karena cabe. Makan ayam goreng nya aja yah, tanpa di geprek."

Naifa pun menganggukan kepalanya. Dia pun tak mau jika terjadi sesuatu pada janinnya yang baru berusia 2 minggu itu.

Terdengar bel rumah berbunyi, Bian segera melihat dari CCTV teras rumahnya. Ada dua orang pria dan satu wanita yang sedang menunggu di luar.

"Sebentar ya, saya buka pintu dulu."

Bian segera membuka pintu menyambut tamu istimewanya. Pak Sidiq bersama istrinya dan juga Zayyan, sepertinya mereka ingin menjenguk sang menantu yang sedang mengandung calon pewaris bisnis keluarganya.

"Mana menantuku, apa kamu jaga dia dengan baik? Awas yah kalau sampai terjadi sesuatu padanya kamu yang saya hukum." Ucap Pak Sidiq yang masuk ke dalam rumah mencari Naifa.

"Istriku lagi di kamar, kalau mau ke kamar aja."

Mendengar keributan di luar, Naifa yang penasaran segera keluar dari kamarnya. Dia melihat mertua dan juga adik iparnya.

"Sayang, kenapa gak bilang kalau mau keluar?" Bian segera menghampiri istrinya yang berdiri di ambang pintu.

"Aku dengar keributan, jadi kesini. Papa bagaimana kabarnya? Mommy juga." Naifa seperti biasa menunjukkan sopan santunnya pada keluarga mertuanya. Tiba-tiba Sidiq mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya.

"Saat mendengar kabar kamu hamil, saya sangat senang sekali. Mungkin ini baru hadiah awalnya," ucap Sidiq sambil memberikan kartu ATM.

"Ini buat apa, Pa?"

"Ini tabungan buat dedek bayi, yah nominalnya memang tidak banyak. Sekitar tiga ratus lima puluh juta," ucap Sidiq dengan enteng.

Naifa hanya bisa menganga, di tangannya dia memegang uang sebanyak itu. Bahkan melihat saja dia tak pernah. Harta keluarganya pun tak sampai segitu banyaknya.

Naifa begitu lelah setelah bercengkerama dengan keluarga suaminya, selain itu umi dan abinya pun datang menjenguk dan memberi selamat pada putri bungsunya. Naifa penasaran apa mereka memberitahu Sofia dengan kabar kehamilannya.

"Dia turut senang dan mendoakanmu, tapi dia gak bisa kesini karena harus bekerja."

Itulah yang di katakan umi Midah pada Naifa, namun Naifa merasa jika tak ada ketulusan dari perkataan Sofia.

1
Chindy Miracle
ceritanya bagus
Memyr 67
𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄.
tse
sayang banget ka..kisah Hanni dan axel ga ada kelanjutannya abis nikah...sama juga kisahnya Jehan dan Marrisa gimana..
saran aja ada bonchap ya...
memgisahkn kehidupan bahagia Hanni, Axel, Jehan, Marissa donk...
baru boleh selesai...please ya ka...
Fitri Widia: Insya Allah ya 🥰
total 1 replies
Naila hana
karya bagus yg sayang bila terlewat.. ditunggu karya lainnya kak author semangat ❤❤❤
Fitri Widia: Terima Kasih 🥺🩷
total 1 replies
Harwanti Jambi
udh duda gk punya pendirian untung hanni gk jadi sama duda itu gayanya mau melamar gk tau nya cuma manis di bibir aja
Harwanti Jambi
enaknya bicara mu dulu km tinggalin dia sekarang kamu dengan enteng berbicara mau melamar
Memyr 67
𝗅𝖾𝗀𝖺𝖺𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝗍𝗎𝖺𝗄.
Linda Liddia
Seharusnya di acungin jempol cowok kayak jehan ini jgn malah di cakar..Niatnya tulus terus gentle lg langsung sat set gak banyak drama to the point mau ngelamar udh terima aja si jehan terlepas dari masa lalu toh dia juga terpaksa krn udh terlanjur janji sm di Yasmin tp tetep aja cintanya sm hanni tak tergantikan drpd si axel takutnya nti banyak dramanya apalg axel seorg aktor mending cari yg aman aja hanni ama si jehan aja gak neko2
Fitri Widia: Bapaknya masih kesel soalnya Jehan dari awal gak jujur, mana gak bisa tegas ibunya 😅 kalau urusan gentle yah pasti, soalnya usianya juga udah kepala tiga
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀, 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗁𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗄𝖾 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗍𝗎? 𝖽𝗂𝗉𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝖼𝗁 𝗒𝖺𝗁.
tse
cakar aja yah..
jadi cowo ko ga tegas...
mau jadiin anak kesayangan ayah istrinya. mimpi kamu je...
Axel ayo cepat kamu datang...
wujudkan janji kamu....
Memyr 67
𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝖿𝖺𝗄𝗎𝗅𝗍𝖺𝗌 𝗄𝖾𝖽𝗈𝗄𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗂𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗄𝗋𝖾𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌.
Fitri Widia: Hanni sastra Inggris, sama kaya nanai
total 1 replies
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝗒𝗎𝗄𝗎𝗋𝗅𝖺𝗁
Memyr 67
𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺?
Fitri Widia: kasusnya Angie sama Axel 😁
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁, 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖺𝗇𝖽𝗋𝖾 𝗉𝖾𝖼𝖺𝗍 𝖺𝗃𝖺. 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇
Memyr 67
𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗉𝗂𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗇𝗂𝖺𝗋? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗉𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋 𝖻𝗂𝗌𝗇𝗂𝗌 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺?
Fitri Widia: betul, setiap kelebihan pasti ada kekurangan 😅
total 1 replies
tse
wah bener2 ya...si ulet keket kecil...bisa bisanya pumya pikiran kaya gitu....siap2 aja dapat hukuman dari Fabina dan juga nyonya Naifa....
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!