NovelToon NovelToon
Manisnya Dosa Janda Penggoda: Terjerat Paman Direktur

Manisnya Dosa Janda Penggoda: Terjerat Paman Direktur

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Konflik etika / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Bangjoe

Mampukah janda muda menahan diri saat godaan datang dari pria yang paling tabu? Setelah kepergian suaminya, Ayana (26) berjuang membesarkan anaknya sendirian. Takdir membawanya bekerja di perusahaan milik keluarga suaminya. Di sana, pesona Arfan (38), paman direktur yang berkarisma, mulai menggoyahkan hatinya. Arfan, duda mapan dengan masa lalu kelam, melihat Ayana bukan hanya sebagai menantu mendiang kakaknya, melainkan wanita memikat yang membangkitkan gairah terpendam. Di antara tatapan curiga dan bisikan sumbang keluarga, mereka terjerat dalam tarik-ulur cinta terlarang. Bagaimana Ayana akan memilih antara kesetiaan pada masa lalu dan gairah yang tak terbendung, di tengah tuntutan etika yang menguji batas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bangjoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21: Bisikan Rahasia yang Mengguncang

Ayana menatap Arfan, wajahnya memucat pasi. Tangannya gemetar hebat, ponsel di genggamannya terasa dingin dan berat. Pikiran-pikiran buruk berkejaran di kepalanya, siapa wanita itu? Apa yang dia tahu tentang Aditya? Dan kenapa Ayana yang menjadi sasarannya?

“Sayang, ada apa?” tanya Arfan, mendekat dan menggenggam tangan Ayana yang sedingin es. Tatapan matanya penuh kekhawatiran, memindai wajah Ayana yang kini pucat pasi.

Ayana menggeleng, tak bisa mengeluarkan suara. Ketakutan itu terlalu mencekik, seperti ada tangan tak terlihat yang menjerat lehernya. Ia berusaha menepis ingatan tentang suara itu, tapi bisikan ancaman wanita itu masih berdenging di telinganya. ‘Ini baru permulaan… siapa sebenarnya Aditya Surya… dosa-dosanya…’

“Ayana, bicaralah. Kau membuatku takut,” desak Arfan lembut, mengusap punggung Ayana. Ia mengambil ponsel dari genggaman Ayana, melihat nomor tak dikenal di riwayat panggilan. “Siapa ini? Apa yang dia katakan?”

“Dia… dia mengancamku,” bisik Ayana, suaranya tercekat. “Dia bilang ini baru permulaan. Dia bilang dia akan memastikan semua orang tahu siapa Aditya. Dan aku… aku akan membayar dosa-dosanya.” Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. “Suara itu, Arfan. Aku yakin pernah mendengarnya. Tapi di mana?”

Arfan menarik Ayana ke dalam pelukannya, mendekapnya erat. Jantungnya berdetak kencang, bukan karena gairah, melainkan karena alarm bahaya yang tiba-tiba berbunyi nyaring. Ancaman itu… ini bukan sekadar ancaman kosong. Ini terdengar sangat pribadi, penuh dendam.

“Tenanglah, sayang. Tidak akan terjadi apa-apa padamu,” ucap Arfan, mencoba menenangkan Ayana dan dirinya sendiri. Namun, ia tahu, perkataannya barusan terasa hampa. Ancaman itu nyata. “Bisakah kau ingat sedikit saja? Suara seperti apa? Logatnya? Kapan kau mendengarnya?”

Ayana mencoba fokus, memejamkan mata. “Dingin… mendesis… seperti dia menyimpan amarah bertahun-tahun. Dan rasanya… rasanya seperti aku pernah mendengar dia bicara tentang Aditya. Mungkin di perusahaan? Atau di acara keluarga?”

Arfan mengerutkan kening. Perusahaan? Acara keluarga? Itu terlalu luas. Siapa yang akan menyimpan dendam sampai segitunya terhadap Aditya? Dan kenapa baru sekarang? Kenapa Ayana yang jadi sasarannya?

“Kita harus mencari tahu siapa dia,” kata Arfan, nada suaranya tegas. “Aku akan minta orang IT untuk melacak nomor ini. Jangan khawatir.”

Namun, belum sempat Arfan beranjak, ponsel Ayana kembali bergetar. Kali ini, sebuah notifikasi dari grup WhatsApp keluarga Surya. Ayana dan Arfan saling pandang, firasat buruk langsung menyergap.

Dengan tangan gemetar, Ayana membuka pesan itu. Sebuah tautan berita dari portal online yang kurang dikenal, namun memiliki daya sebarnya. Judulnya mencolok, memprovokasi, dan langsung menusuk ulu hati Ayana:

“Skandal Milyaran Rupiah: Warisan Gelap Aditya Surya dan Keterlibatan Janda Penggoda?”

Ayana merasakan dunianya runtuh. Jantungnya berdebar kencang, darah seolah ditarik paksa dari seluruh tubuhnya. Matanya terpaku pada layar, membaca paragraf pertama berita yang ditulis dengan gaya sensasional itu.

Berita itu menuduh Aditya Surya, mendiang suami Ayana, terlibat dalam serangkaian praktik pencucian uang dan penipuan investasi besar-besaran sebelum kematiannya. Disebutkan pula, ada sebuah perusahaan fiktif di luar negeri yang digunakan sebagai saluran untuk menyembunyikan aset ilegal, dan yang paling mengejutkan, nama Ayana disebut-sebut sebagai 'penerima manfaat utama' dari skandal tersebut, yang secara tidak langsung menikmati hasil kejahatan suaminya.

“Tidak… ini tidak mungkin,” desis Ayana, air mata mengalir deras membasahi pipinya. Ia tidak tahu apa-apa tentang ini. Pencucian uang? Penipuan? Aditya? Itu semua terdengar seperti mimpi buruk yang mengerikan. Ia selalu tahu Aditya adalah pebisnis yang ambisius, tapi tidak pernah menyangka sampai sejauh ini.

Arfan merebut ponsel dari tangan Ayana, membaca berita itu dengan tatapan tajam yang berubah menjadi gelap. Rahangnya mengeras. Ia tahu betul perusahaan fiktif yang disebutkan dalam berita itu. Perusahaan itu memang ada, tapi seharusnya itu adalah investasi rahasia yang dikelola secara eksklusif oleh Aditya, bukan bagian dari skandal.

“Ini… ini rekayasa,” geram Arfan, matanya memancarkan amarah yang membara. “Tidak mungkin Aditya melakukan ini. Tapi siapa yang membocorkan ini? Dan kenapa sekarang?”

“Janda penggoda…” Ayana terisak, menunjuk pada frasa yang menargetkannya. “Mereka menyebutku janda penggoda, Arfan. Bagaimana ini bisa terjadi? Aku tidak tahu apa-apa tentang ini.”

Arfan memeluknya lagi, namun kali ini pelukannya terasa lebih protektif, lebih putus asa. Ancaman telepon itu… ini adalah ‘kejutan pembuka’ yang dimaksud wanita itu. Sebuah serangan yang terencana, menusuk tepat di saat Ayana sedang membangun kembali hidupnya, dan di saat hubungan mereka semakin dalam.

“Kita harus segera bertindak,” kata Arfan, suaranya penuh tekad. “Berita ini harus ditarik. Aku akan hubungi pengacara dan tim PR perusahaan. Ini adalah fitnah.”

“Tapi bagaimana jika… jika ada kebenarannya, Arfan?” tanya Ayana, suaranya bergetar. Hatinya mencelos. Jika Aditya memang terlibat, bagaimana nasibnya? Bagaimana nasib anak-anaknya? Dan bagaimana dengan reputasi keluarga Surya?

Arfan menatap mata Ayana, melihat ketakutan yang dalam. “Kita akan cari tahu. Bersama-sama. Aku tidak akan membiarkanmu menghadapi ini sendirian.”

Namun, di dalam hati Arfan, kekhawatiran yang jauh lebih besar mulai menggerogoti. Artikel itu menyebutkan keterlibatan Ayana sebagai 'penerima manfaat utama'. Jika memang ada aset ilegal yang disembunyikan, dan nama Ayana diseret, ini akan menjadi masalah hukum yang sangat besar. Dan dia, sebagai paman direktur, yang kini memiliki hubungan rahasia dengan Ayana, otomatis akan ikut terseret dalam pusaran badai ini.

Belum selesai keterkejutan mereka, sebuah pesan baru masuk ke ponsel Ayana. Kali ini, bukan dari grup keluarga, melainkan langsung dari nomor yang tidak dikenal itu. Pesannya singkat, namun menghujam jantung Ayana seperti belati panas:

*“Kejutan pembuka yang manis, bukan? Ini belum seberapa. Aku punya lebih banyak bukti tentang dosa-dosa Aditya Surya yang akan membuat hidupmu dan keluarga Surya hancur berkeping-keping. Dan percayalah, ini juga tentang Arfan. Dia tidak sebersih yang kau kira.”*

Ayana terkesiap, nyaris menjatuhkan ponselnya. Arfan merebutnya dan membaca pesan itu. Matanya melebar, ekspresinya berubah drastis dari amarah menjadi keterkejutan yang dingin. Wanita itu tidak hanya menargetkan Aditya dan Ayana, tapi juga dirinya. Apa maksudnya Arfan tidak sebersih yang dia kira? Rahasia apa lagi yang disembunyikan dalam keluarga Surya? Sebuah retakan besar tiba-tiba muncul di dinding kokoh yang selama ini melindunginya, dan di dalamnya, ia melihat jurang yang tak berdasar. Ini bukan lagi sekadar ancaman, ini adalah perang yang siap menghancurkan segalanya. Dan Arfan tahu, rahasia yang dimaksudkan wanita itu adalah rahasia yang selama ini ia pendam rapat-rapat, rahasia yang berhubungan langsung dengan kematian Aditya dan juga aset-aset perusahaan, rahasia yang jika terkuak, akan menghancurkan Ayana dan dirinya sendiri dalam hitungan detik. Ia harus menghentikan wanita itu, sebelum segalanya terlambat.

1
zaire biscaya dite
Gw trs trg bingung dgn jln ceritanya novel ini, selain berganti2 nama para tokoh yg ada, jg perbedaan rahasia yg diungkapkan oleh Arfan kpd Ayana
Benar2 membingungkan & bikin gw jd malas utk membaca novel ini lg
panjul man09
bosan
panjul man09
sudah janda koq ,bisa memilih jalan hidup , siapa vina , bisa bisanya mengatur hidup orang .
panjul man09
siapa nama anak ayana , maya , kirana atau raka ?
zaire biscaya dite
Tolong perhatikan dgn benar ttg nama tokoh dlm novel ini, spt nama anak yg selalu berganti2 nama, Arsy, Maya, Raka, Alisha
Jgn membingungkan pembaca yg berminat utk membaca novel ini
panjul man09
mereka boleh menikah, karna mereka bukan mahrom
panjul man09
lanjuut
zaire biscaya dite
Betul, tlg diperhatikan dgn baik nama yg ada di dlm novel ini. Nama suami itu Adnan atau Daniel, nama anaknya itu Arsy, Maya, Kirana atau Raja ? Jgn smpe ceritanya bagus, tp malah bikin binging yg baca krn ketdkkonsistenan penyebutan nama tokoh di dlmnya, y
Bang joe: terimakasih atas masukannya kak 🙏
total 1 replies
Greenindya
yg bnr yg mana ya kok nama anaknya gonta ganti Kirana maya raka
Bang joe: mohon maaf atas kekeliruannya kak
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!