NovelToon NovelToon
Mimpi Ini Terlalu Indah

Mimpi Ini Terlalu Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Romansa
Popularitas:87
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

Ia adalah Echo bernama Jae, idol pria berwajah mirip dengan jake Enhypen. Leni terlempar kedua itu dan mencari jalan untuk pulang. Namun jika ia pulang ia tak akan bertemu si Echo dingin yang telah berhasil membuat ia jatuh cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak sesempurna itu

Sudah satu minggu sejak Leni mengirim pesan lintas dimensi kepada ibunya. Pesan singkat itu membuat hatinya terasa lebih ringan. Ia merasa sudah melewati badai yang begitu panjang. Perusahaannya kini bersih, hubungannya dengan Jae stabil, dan ia percaya ibunya akhirnya tahu bahwa ia hidup dengan baik.

Pagi itu mereka sarapan di balkon. Matahari memantul lembut di wajah Jae, membuat pria itu tampak lebih hidup daripada sebelumnya.

“Kau sudah sangat utuh sekarang, Jae-ssi,” kata Leni sambil menelusuri pipinya dengan ibu jari. “Aku suka melihatmu seperti ini.”

Jae tersenyum kecil. “Itu semua karena terapimu yang mahal dan penuh cinta.”

Leni tertawa, tidak menyadari bahwa di balik senyum itu ada sesuatu yang perlahan menggerogoti Jae. Sejak Leni mengirim ‘Frekuensi Nol’, tubuhnya merasakan sakit yang tidak pernah sepenuhnya hilang. Rasanya seperti ada energi yang terus disedot dari dalam dirinya—halus, tapi konstan. Dan setiap kali Leni dipenuhi emosi kuat, entah itu kebahagiaan atau kemenangan, rasa sakitnya semakin tajam.

Ia tahu energi itu datang dari menjadi “jangkar” Leni di dunia ini. Komunikasi Leni dengan dimensi asalnya membutuhkan sumber yang stabil, dan tanpa ia sadari, tubuh Jae menjadi sumber itu.

Di tengah jadwal syuting, Jae sering mendadak merasa lemas hingga harus berpegangan pada meja dekatnya. Kadang ia menutup mata lebih lama dari yang seharusnya. Bahkan ingatannya mulai kacau—beberapa detail hidupnya sebagai Echo menghilang dan terganti oleh hal-hal kecil dari hidup Leni.

Meski begitu, ia tidak pernah menunjukkan gejala-gejala itu di depan wanita yang ia cintai. Leni sedang bahagia, dan Jae tidak sanggup merusaknya.

Suatu malam, Leni pulang dari rapat dewan dengan wajah bersinar. Ia langsung memeluk Jae dengan antusias.

“Kau harus lihat wajah mereka, Jae-ssi! Mereka tidak berkutik saat kuberikan data itu.” Leni tertawa dan mencium pria itu.

Detik itu juga, sesuatu dalam diri Jae seperti tertarik keluar. Nyeri menusuk belakang matanya, tapi ia tetap membalas ciumannya dan memaksakan senyum. Ia mundur cepat, pura-pura santai.

“Sepertinya aku perlu mandi air dingin. Syuting tadi melelahkan.”

Leni percaya begitu saja. “Baik, aku siapkan snack kesukaanmu.”

Di dalam kamar mandi, Jae menatap pantulannya di cermin. Kelihatannya normal, bahkan lebih sempurna dari kebanyakan manusia. Namun tubuhnya gemetar ringan. Ia menutup mata dan menarik napas panjang sampai rasa sakit itu mereda sedikit.

Sementara itu, Leni semakin yakin bahwa semuanya sudah kembali stabil. Keyakinannya membuatnya mulai memikirkan masa depan yang lebih besar. Ia menunjukkan beberapa properti rumah yang ia temukan.

“Kau suka bunga, kan? Ada satu rumah di bukit Namsan yang punya halaman indah. Kita bisa tinggal di sana nanti,” katanya dengan begitu polos.

Jae tersenyum, tetapi detik itu rasa sakit kembali menusuk. Semakin nyata rencana masa depan yang dibayangkan Leni, semakin besar energi yang terisap dari dirinya. Namun ia tetap berkata, “Kedengarannya bagus. Kita lihat jadwalku akhir pekan nanti.”

Leni sama sekali tidak curiga. Ia tidak melihat betapa letihnya mata Jae atau betapa sering napas pria itu tersengal saat dirinya membicarakan hal-hal yang terlalu nyata.

Dalam diam, Jae menyadari satu hal: jika ia terus begini, ia mungkin tidak akan menghilang, tetapi ia akan runtuh dari dalam. Ia akan menjadi Echo yang sakit, melemah, dan membusuk secara perlahan.

Ia mencintai Leni, dan itulah alasan ia tidak bisa membiarkan wanita itu mengetahui semua ini. Leni pasti akan mencoba membuka Gerbang Realitas lagi, meski itu berbahaya bagi keduanya.

Satu-satunya cara agar Leni tetap aman adalah membuat jarak. Emosional. Pelan-pelan. Tanpa membuatnya curiga.

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Jae harus memainkan peran yang tidak pernah ingin ia perankan—peran seorang pria yang tampak begitu stabil hingga ia tidak lagi membutuhkan Leni.

Dan itulah hal yang paling menyakitkan dari semuanya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!