NovelToon NovelToon
THE TRILLIONAIRE GUARDIAN

THE TRILLIONAIRE GUARDIAN

Status: tamat
Genre:Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Kaya Raya / Tamat
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sukma Firmansyah

Seorang kakak miskin mendadak jadi sultan dengan satu syarat gila: Dia harus menghamburkan uang untuk memanjakan adik semata wayangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33: Badai Pasir dan Baja

Pintu Masuk Piramida Hitam - Terkepung

Di luar piramida, Komandan Pasukan The Order, Sir Galahad (nama sandi), berdiri dengan angkuh di samping jip komandonya. Di langit, tiga helikopter tempur Apache berputar-putar, moncong senapan mesin mereka mengarah ke pintu masuk makam.

"Waktu habis!" teriak Galahad melalui pengeras suara. "Ledakkan pintu masuknya! Kubur mereka bersama rahasia kuno itu!"

Seorang prajurit bersiap menekan tombol detonator.

Namun, sebelum jempolnya menyentuh tombol...

GRUMMMM...

Tanah berguncang hebat. Bukan gempa bumi. Tapi getaran mesin raksasa yang menyala.

Dari dalam kegelapan pintu piramida, sepasang lampu sorot biru menyala terang, membelah debu gurun.

"Apa itu?" gumam Galahad.

Tiba-tiba, sebuah monster logam melompat keluar dari dalam piramida, menabrak pilar batu hingga hancur berkeping-keping.

[XV-99 'RHINO' HOVER-TANK]

Sebuah kendaraan tempur futuristik seukuran dua truk kontainer. Lapis bajanya berwarna hitam matte yang menyerap cahaya. Tidak menggunakan roda, melainkan empat turbin anti-gravitasi yang membuatnya melayang setengah meter di atas pasir.

"TEMBAK!" teriak Galahad panik.

BOOM! BOOM!

Roket RPG dan peluru kaliber 50 menghujani Rhino.

Tapi proyektil-proyektil itu meledak di udara, satu meter sebelum menyentuh bodi tank.

[ENERGY SHIELD: 100%]

Perisai energi transparan (teknologi alien) melindungi kendaraan itu.

Di dalam kokpit Rhino yang luas dan canggih, Atlas duduk di kursi pilot, memegang kendali hologram. Orion duduk di kursi co-pilot di sampingnya, matanya berbinar takjub melihat layar-layar digital yang menyala. Sebastian dan Maya serta tim inti Black Watch duduk di kompartemen belakang.

"Pegangan!" seru Atlas.

Atlas mendorong tuas gas ke depan.

WOOSH!

Tank seberat 60 ton itu melesat dengan akselerasi mobil sport. Rhino menabrak barikade jip pasukan The Order seperti bola bowling menabrak pin. Jip-jip itu terpental ke udara, hancur lebur.

"Kejar mereka! Jangan biarkan lolos!" perintah Galahad.

Tiga helikopter Apache segera memutar arah, mengejar Rhino yang melaju kencang membelah gurun.

Gurun Pasir - Kejar-Kejaran Maut

"Kak! Ada tiga capung marah di belakang!" teriak Orion melihat radar.

"Kakak lihat," Atlas tenang.

DUAR!

Sebuah rudal Hellfire ditembakkan dari helikopter, meledak tepat di belakang Rhino, menciptakan kawah pasir raksasa. Guncangannya terasa, tapi perisai Rhino masih bertahan.

"Sistem persenjataan aktif," gumam Atlas.

Di atap Rhino, sebuah meriam plasma otomatis muncul (Pop-up Turret).

"Rion, kamu main video game kan?" tanya Atlas.

"Sering! Kenapa?"

"Pegang joystick di depanmu. Arahkan kursor ke helikopter itu. Tekan tombol merah kalau sudah terkunci."

Orion menelan ludah. "Kakak nyuruh aku nembak?"

"Bukan nembak orangnya. Tembak baling-balingnya. Jatuhkan mainan mereka."

Orion memegang kendali penembakan. Dia menarik napas, memfokuskan mata senimannya. Dia membayangkan helikopter itu sebagai lalat yang mengganggu lukisannya.

Kursor di layar berubah dari hijau menjadi merah. Terkunci.

"Pergi sana!" teriak Orion sambil menekan tombol.

ZRAK!

Sinar biru melesat dari meriam Rhino. Akurasinya mematikan. Sinar itu memotong baling-baling ekor helikopter terdepan.

Helikopter itu kehilangan kendali, berputar-putar liar di udara (spin), lalu jatuh menghantam bukit pasir.

BOOM!

"Satu jatuh!" sorak Orion. "Gila! Ini lebih seru dari Timezone!"

Dua helikopter sisa mulai menjaga jarak, takut dengan senjata misterius itu. Mereka menembak dari jauh.

Di depan, ngarai batu sempit (Canyon) mulai terlihat.

"Sebastian, rute!" teriak Atlas.

"Tuan, GPS tidak berfungsi karena badai magnetik!" lapor Sebastian. "Kita buta arah! Ngarai itu labirin. Salah belok, kita bisa terjebak jalan buntu dan dihajar rudal."

Atlas menoleh ke Orion. "Dek, insting kamu. Kiri atau Kanan?"

Orion menatap ngarai itu. Dia tidak melihat peta, dia melihat pola. Dia melihat bagaimana angin membentuk batuan, bagaimana bayangan jatuh. Insting spasialnya sebagai pelukis dan penari bekerja.

"Kanan!" seru Orion tegas. "Anginnya mengalir ke sana, berarti ada jalan tembus!"

Atlas tidak ragu sedetik pun. Dia membanting setir ke kanan.

Rhino meluncur masuk ke celah ngarai sempit. Dinding batu menjulang tinggi di kiri kanan, melindungi mereka dari tembakan helikopter yang tidak bisa bermanuver di celah sempit.

Mereka meliuk-liuk di labirin batu dengan kecepatan 150 km/jam.

"Awas batu besar!"

"Kiri, Kak! Kiri tajam!"

Orion memberikan navigasi dengan presisi luar biasa.

Akhirnya, mereka melihat cahaya terang di ujung terowongan batu. Jalan keluar. Dan di luar sana... badai pasir raksasa sedang mengamuk.

"Itu perlindungan kita," kata Atlas. "Kita masuk ke badai."

"Di dalam badai kita nggak bisa lihat apa-apa, Tuan!" peringat Maya.

"Rhino punya sensor Lidar. Kita bisa lihat, mereka tidak," jawab Atlas.

Rhino melompat keluar dari ngarai dan langsung ditelan oleh dinding debu cokelat.

Dua helikopter The Order berhenti di pinggir badai. Pilotnya tidak berani masuk. Visibilitas nol. Turbin mereka akan rusak kemasukan pasir.

"Target hilang, Sir," lapor pilot kepada Galahad. "Mereka lenyap ke dalam badai."

Galahad memukul kap mobilnya frustrasi. "Sialan! Siapa sebenarnya mereka? Teknologi itu... itu bukan buatan manusia!"

Satu Jam Kemudian - Perbatasan Mesir-Sudan (Zona Aman)

Badai sudah berlalu. Rhino berhenti di sebuah dataran berbatu yang sunyi. Mesin anti-gravitasinya mati, mendarat mulus di tanah.

Pintu palka terbuka.

Atlas dan Orion keluar, menghirup udara segar (meski berdebu).

"Kita selamat," desah Orion, merosot duduk di atas batu. Kakinya lemas. "Kak, sumpah, jangan ajak aku liburan kayak gini lagi. Jantungku sehat, tapi mental aku nggak kuat."

Atlas tertawa, memberikan botol air. "Maaf ya. Tapi kamu hebat tadi. Top Gun banget."

Sebastian dan tim Black Watch keluar, memeriksa kerusakan kendaraan.

"Perisai turun ke 15%. Tapi bodi utuh. Kendaraan ini... ajaib, Tuan," kata Sebastian kagum. "Apa kita akan membawanya pulang?"

"Terlalu mencolok," kata Atlas. "Sistem, simpan Rhino ke Inventory."

Dalam sekejap cahaya, tank raksasa itu lenyap dari pandangan, masuk kembali ke dimensi penyimpanan sistem.

Para prajurit Black Watch mengucek mata mereka, mengira mereka berhalusinasi.

"Kalian tidak melihat apa-apa," kata Atlas pada pasukannya dengan nada King's Presence.

"Siap, Tuan! Kami buta!" jawab mereka serempak. Gaji buta (secara harfiah) memang enak.

Atlas mengeluarkan Sun Tablet dari tasnya. Lempengan emas itu masih bersinar hangat.

[MISI SELESAI: THE RELIC HUNTER (PART 1)]

[Artefak Diamankan: The Sun Tablet.]

[Reward: +20.000 WP (Bonus Escape).]

[TOTAL SALDO: 142.150 WP]

"Satu sudah di tangan. Sembilan lagi," gumam Atlas.

Orion mendekat, melihat lempengan itu. "Cantik ya, Kak. Ada gambar mataharinya. Kita pajang di ruang tamu?"

"Boleh. Tapi jangan bilang siapa-siapa kita dapetnya dari mana. Bilang aja beli di pasar loak Kairo," kata Atlas.

Mereka tertawa bersama di tengah gurun, di bawah langit senja yang memerah.

Di kejauhan, pesawat jemputan mereka (Jet VTOL yang dipanggil Sebastian) mulai terlihat. Petualangan Mesir berakhir. Tapi perang melawan The Order baru saja dimulai.

1
mustika saputro
keren banget
Sukma Firmansyah: thanks abangku,jangan lupa baya karya saya yang lain
total 1 replies
Pakde
🙏🙏🙏🙏🙏
Sukma Firmansyah: jangan lupa rating nya pakde, subs juga
kalo ada yang baru biar bisa ketauan
total 1 replies
Pakde
lanjut thor
Sukma Firmansyah: waduh, udah tamat pakde
next novel baru
semoga suka
btw
ada yang kurang kah dari ceritanya
total 1 replies
Sukma Firmansyah
bagus
Sukma Firmansyah
siangan abangku
Pakde
lanjut thor 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!