Membuka Hati

Tiga tahun kemudian...

Alexander mengakhiri pekerjaan yang setiap hari menenggelamkan dirinya dalam kesibukan. Semua itu dia lakukan hanya semata- mata untuk menghapus semua rasa bersalah pada gadis yang sudah dia patahkan hatinya.

Kirey Safanina Rayhand. Nama itulah yang membuat Alex tidak bisa meninggalkan rasa bersalah.

Entah sudah berapa masa yang dilaluinya tapi rasa bersalah itu semakin hari semakin membubung tinggi. Bahkan, rasa sesal itupun semakin terasa sangat menyesak kala ada sebuah rasa asing yang mengiringinya untuk menemukan sosok jelita yang menghilang tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Senyum riangnya, sikap manjanya yang dulu baginya sangat menyebalkan. Kini, justru terus saja membayang tanpa dia tahu bagaimana memusnahkannya.

"Tok...tok...tok." suara ketukan pintu membuat Alexander menoleh ke arah datangnya suara. Terlihat sosok asisten Alexander yang sedang berjalan masuk diikuti Aina yang berada di belakangnya.

Wanita berwajah manis itu memang sudah menduduki posisi yang penting di salah satu perusahaannya. Bahkan, dia termasuk salah satu orang yang sangat diandalkan oleh Alexander.

"Selamat sore Pak Alex." sapa Aina sambil tersenyum akrab saat berdiri di depan meja Alexander.

Alexander pun membalas Aina dengan senyum sekilas ketika Arif menyerahkan dan menjelaskan isi map dari bagian pengadaan barang.

"Oh ya, Pak. Besok kita ada pertemuan untuk membahas proyek rumah sakit yang rencananya akan dimulai bulan depan." ucap Arif mengingatkan Alex jika pertemuan besok sangatlah penting untuk mendapatkan kesepakatan dan keputusan akhir.

"Iya, besok pagi kamu ingatkan aku kembali, Rif." jawab Alexander membuat Arif mengangguk.

Iya, akhir- akhir ini Alex memang begitu sibuk hingga dia sering melupakan jadwal jika tidak diingatkan oleh Arif.

"Baik, Pak. Kalau begitu saya permisi, dulu." pamit Arif. Sebelum meninggalkan ruangan itu, Arif pun tersenyum dan mengangguk kepada wanita yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua lelaki yang saling berinteraksi di depannya.

"Apa kabarmu, Na?" tanya Alexander mulai membuka pembicaraan pada Aina. Rasanya sudah lama dia tidak bertemu dengan temannya itu.

Setelah memenangkan tender dengan investor dari luar negeri, Aina mendapatkan kepercayaan dari Alexander untuk menjadi bagian terpenting dari bidang otomotif.

"Sangat baik, Mas. Bagaimana dengan kabar Mas Alex?" balas Aina. Beberapa tahun bekerja dengan Alexander membuat gadis itu jauh berubah dari sebelumnya. Tidak hanya itu, dia juga semakin dekat dengan lelaki yang kini ada di depannya meskipun selama ini hubungan mereka masih sekedar atasan dan bawahan.

Aina yang sekarang memang terlihat anggun dan berkelas. Meskipun gadis itu menjelma menjadi wanita yang cukup menarik tapi belum juga membuat lelaki gagah di depannya itu merangkulnya sebagai tambatan hati.

"Baik, cukup baik dari sebelumnya." jawab Alexander dengan menautkan kedua alisnya dan mengangguk pelan. Seolah, apa yang dikatakannya itu hanya sebuah basa- basi belaka.

Aina tersenyum dia memberi isyarat pada Alexander jika dirinya bisa memahami apa yang dirasakan lelaki yang sudah lama membuatnya jatuh hati.

Status Alexander sebagai bosnya membuat Aina berfikir dua kali untuk mengungkap perasaannya, meskipun terkadang rasa di hatinya itu begitu meledak - ledak dan sangat menyesak di dada.

"Aku sudah menemui bagian keuangan untuk memberi laporan dari kantorku, Mas." ucap Aina memberi tahu Alexander jika tujuan utamanya datang ke kantor pusat untuk menyerahkan laporan keuangan.

"Di sana tidak ada masalah, kan? Maaf, aku sedang fokus dengan proyek yang akan dilaksanakan di luar kota." tanya Alexander dengan membereskan meja kerjanya.

"Alhamdulillah semua lancar. Berarti Mas Alex akan lebih sering keluar kota?" tanya Aina. Gadis itu merasa berat, karena itu artinya untuk sekian waktu dia akan kesulitan mendapatkan waktu untuk menemui lelaki di depannya.

"Mungkin akan seperti itu." sahut Alexander dengan kemungkinan dirinya akan lebih banyak mondar mandir keluar kota selama proyek rumah sakit berlangsung. Lelaki dengan karir yang melejit itu memang sangat teliti dan perfectionis.

"Bagaimana jika kita makan atau menikmati secangkir kopi di kafe yang dulu sering kita kunjungi!" ajak Aina. Sudah lama keduanya tidak menghabiskan waktu bersama, apalagi kedepannya, dia tahu bosnya itu pasti akan sibuk dan jarang untuk bisa di temuinya.

"Baiklah, kita ngopi saja ya!" jawab Alex. Dia pun beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan salah satu wanita yang dia biarkan dekat dengannya selama ini itu untuk keluar dari ruangannya.

Sore yang sudah merapat dengan petang membuat suasana kantor terasa hening. Beberapa karyawan terlihat sudah pulang terlebih dahulu, hingga ada bagian-bagian tertentu yang masih mengakhiri pekerjaannya.

Orang- orang yang masih berada di kantor pun menatap keduanya penuh dengan rasa curiga. Selama ini, jarang sekali ada wanita yang dekat dengan Alexander. Jika pun ada, itu pun intensitas kedekatannya tidak seperti Aina.

Alexander seolah tidak memberi peluang untuk menjalin hubungan dengan beberapa gadis yang mendekatinya. Bagi cowok pendiam itu adalah kerja- kerja dan kerja.

"Mas Alex, merasa tidak, jika karyawan disini sedang memperhatikan kita?" ujar Aina sedikit berbisik saat akan memasuki lift.

"Benarkah? Aku kurang memperhatikan mereka." jawab Alex masih dengan sikapnya yang acuh. Aina pun kembali terdiam, dia merasa Alexander masih tetap sama, lelaki yang masih menutup diri .

"Bolehkan aku tahu sesuatu?" Aina kembali berusaha mengetahui isi hati lelaki tampan yang mungkin diinginkan banyak wanita di kalangan manapun termasuk dirinya.

"Apa Mas Alex pernah menyukai seorang gadis?" tanya Aina dengan hati-hati. Dia takut Alexander akan tersinggung dengan pertanyaan yang dia lontarkan barusan.

"Maksud kamu, aku benar-benar seperti rumor yang pernah beredar?" Alex menoleh ke arah gadis di sebelahnya dan tersenyum hingga membuat Aina serba salah.

"Bukan-bukan seperti itu..." Bergegas Aina merespon Alexander karena dia tidak ingin terjadi kesalahfahaman di antara mereka.

Meskipun, isu tentang Alexander seorang g*y terkikis begitu saja, tapi tetap saja itu menjadi hal sensitif untuk diungkit. Aina tidak ingin hubungannya menjadi buruk karena pemikiram yang salah.

.Bersambung

Selamat berjumpa lagi kakak kakak yang baik hati. Maaf baru bisa lanjut ya setelah sekian purnama hehehe. Terima kasih untuk yang masih menunggu dan selalu support 🥰

Terpopuler

Comments

élis 🇵🇸

élis 🇵🇸

akhirnya bisa baca lanjutan nya nih

2024-02-11

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

udah 3 tahun apa key dan Alex akan di pertemukan kembali

2024-01-28

0

Indo Mie

Indo Mie

yuhuuuuu,, run awayyyy

2024-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2 Membahas Perjodohan
3 Keberadaan Aina
4 Hanum Merajuk
5 Mengejar Nita
6 Gosip
7 Strategi Alexander
8 Deadline
9 Tak Bisa Berkutik
10 Ingin Mengakhiri
11 Desakan Alexander
12 Akta Pra- Nikah
13 Gagal Menikah
14 Kehilangan
15 Rasa Kehilangan
16 Membuka Hati
17 Jadian
18 Status
19 Pertemuan
20 Luka lama
21 Kagum
22 Sepasang Kekasih
23 Bisikan Hati
24 Janda Bukan Sembarang Janda
25 Bermain
26 Menghindar
27 Harapan Seorang Mama
28 Kirey Safanina Reyhan
29 Mencari Tahu
30 Rumah Sakit
31 Memberi Penawaran
32 Curhat
33 Menyatakan Rasa
34 Amarah Seorang Papa
35 Kembali Semula
36 Memberi Kesempatan
37 Cemburu
38 Pacaran tipis-tipis
39 Merebut Hati Ana
40 Kondangan
41 Aina dan Kirey
42 Kegalauan Kirey
43 Kecewa
44 Ana Sakit
45 Cerita Sebenarnya
46 Putus Asa
47 Penolakan Versi Key
48 Ingin Segera Menikah
49 Rencana Pernikahan
50 Persiapan Pernikahan
51 Ulah Aina
52 Menjelang Pernikahan
53 Masa Lalu
54 Nasehat Mama
55 Bimbang
56 Selalu Memikirkan Orang lain
57 Ulah Alexander
58 Melarikan Diri
59 Semua jadi Gelisah
60 Godaan Alex
61 Ajakan Menikah
62 Membawa Pulang
63 Demi Cinta
64 Rintangan
65 Kebelet Kawin
66 Jalan Buntu
67 Menemui Key
68 Menjenguk Kirey
69 Hampir Tak Percaya
70 Sah
71 Pengantin Baru
72 Sisi Manis Alexander
73 Kerja Sama
74 Tanggung Jawab
75 Tidak pandai memasak
76 Baju Dinas
77 Melupakan Ulang Tahun
78 Menolong Teman
79 Mengirim Seseorang
80 Perdebatan Kecil
81 Diam
82 Martabak
83 Sosok Yang Berbeda
84 Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85 Berkunjung Ke Mertua
86 Kepergok
87 Nama Gadis Itu
88 Kabar Bahagia
89 Merasa Diacuhkan
90 Kecelakaan Kecil
91 Alexander Cemas
92 Kiriman Mama Mertua
93 Kirey Menangis
94 Tak Sesederhana Itu
95 Panik
96 Alexander Mengalah
97 Tawar Menawar
98 Tindakan Kirey
99 Bumil Ribet
100 Pesona Aina
101 Emosi Alexander
102 Perang dingin
103 Permainan Karin
104 Masalah Pribadi
105 Ruang Meeting
106 Hadiah Calon Cucu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2
Membahas Perjodohan
3
Keberadaan Aina
4
Hanum Merajuk
5
Mengejar Nita
6
Gosip
7
Strategi Alexander
8
Deadline
9
Tak Bisa Berkutik
10
Ingin Mengakhiri
11
Desakan Alexander
12
Akta Pra- Nikah
13
Gagal Menikah
14
Kehilangan
15
Rasa Kehilangan
16
Membuka Hati
17
Jadian
18
Status
19
Pertemuan
20
Luka lama
21
Kagum
22
Sepasang Kekasih
23
Bisikan Hati
24
Janda Bukan Sembarang Janda
25
Bermain
26
Menghindar
27
Harapan Seorang Mama
28
Kirey Safanina Reyhan
29
Mencari Tahu
30
Rumah Sakit
31
Memberi Penawaran
32
Curhat
33
Menyatakan Rasa
34
Amarah Seorang Papa
35
Kembali Semula
36
Memberi Kesempatan
37
Cemburu
38
Pacaran tipis-tipis
39
Merebut Hati Ana
40
Kondangan
41
Aina dan Kirey
42
Kegalauan Kirey
43
Kecewa
44
Ana Sakit
45
Cerita Sebenarnya
46
Putus Asa
47
Penolakan Versi Key
48
Ingin Segera Menikah
49
Rencana Pernikahan
50
Persiapan Pernikahan
51
Ulah Aina
52
Menjelang Pernikahan
53
Masa Lalu
54
Nasehat Mama
55
Bimbang
56
Selalu Memikirkan Orang lain
57
Ulah Alexander
58
Melarikan Diri
59
Semua jadi Gelisah
60
Godaan Alex
61
Ajakan Menikah
62
Membawa Pulang
63
Demi Cinta
64
Rintangan
65
Kebelet Kawin
66
Jalan Buntu
67
Menemui Key
68
Menjenguk Kirey
69
Hampir Tak Percaya
70
Sah
71
Pengantin Baru
72
Sisi Manis Alexander
73
Kerja Sama
74
Tanggung Jawab
75
Tidak pandai memasak
76
Baju Dinas
77
Melupakan Ulang Tahun
78
Menolong Teman
79
Mengirim Seseorang
80
Perdebatan Kecil
81
Diam
82
Martabak
83
Sosok Yang Berbeda
84
Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85
Berkunjung Ke Mertua
86
Kepergok
87
Nama Gadis Itu
88
Kabar Bahagia
89
Merasa Diacuhkan
90
Kecelakaan Kecil
91
Alexander Cemas
92
Kiriman Mama Mertua
93
Kirey Menangis
94
Tak Sesederhana Itu
95
Panik
96
Alexander Mengalah
97
Tawar Menawar
98
Tindakan Kirey
99
Bumil Ribet
100
Pesona Aina
101
Emosi Alexander
102
Perang dingin
103
Permainan Karin
104
Masalah Pribadi
105
Ruang Meeting
106
Hadiah Calon Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!