Desakan Alexander

Setelah pertemuannya dengan Kirey, Alexander langsung ke kantor bersama Aina. Meskipun, dia berniat untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi pesan yang dia baca dari Zoya membuat Alexander tidak bisa menolak titah mamanya.

Zoya memintanya datang ke butik Etnicha untuk fitting baju. Lelaki itu mendesah dengan rasa gelisah. Haruskah dia bertunangan dengan gadis yang sama sekali tidak dia cintai? Gadis yang baginya begitu menyebalkan dan merepotkan. Entah kenapa setiap melihat sikap manja dan kekanak-kanakan Kirey membuat Alex merasa muak.

Tapi, Zoya terlihat begitu sangat bahagia saat dirinya meng- iyakan kesepakatan dua keluarga itu. Bagaimana, bisa dia akan membuat mamanya kecewa? Alexander dibuat serba salah.

"Selamat sore, Pak!" sapa Aina, setelah mengetuk beberapa kali pintu ruangan Alexander.

Gadis dengan rambut panjang yang digerai indah itu berjalan menuju meja Alexander. Aina memang tidak berjilbab, tapi dia tahu bekerja dengan siapa, gadis itu selalu berpenampilan rapi dan tertutup.

"Ini jadwal untuk besok. Ada pertemuan dengan salah satu staf dari kantor Pak Shakti." ucap Aina mengingatkan jika urusan kerja sama dengan Arasya group tidak dapat diwakilkan lagi.

"Baiklah." ucap Alexander. Lelaki itu menyandarkan tubuhnya di kursi dan memijat pangkal hidungnya untuk mengurai rasa lelahnya.

"Apa ada masalah, Pak?" tanya Aina. Dia merasa Alexander punya beban yang berat. Gadis itu memang begitu peka dengan lelaki yang kini menjadi bosnya itu.

"Masalah pribadi, Na." jawab Alexander. Dia memang begitu dekat dengan Aina. Hanya asistennya itu, gadis yang banyak tahu tentang dirinya.

"Jika berkenan, Pak Alex bisa bercerita. Saya akan mencoba menjadi pendengar yang baik." Aina menatap lekat Alexander. Tatapan yang penuh dengan perhatian dan berusaha memberi rasa nyaman tertuju pada lelaki yang dilanda rasa bimbang.

"Keluargaku menjodohkan aku dengan seorang gadis." ucap Alexander. Kalimat lelaki itu, seketika menyurutkan senyum tipis yang melekat di wajah Aina. Aina pun sudah mengerti jika gadis yang dimaksud itu adalah yang sering dia temui bersama keluarga besar bosnya itu.

"Tapi, aku benar-benar tidak menyukai gadis manja itu! Dan setiap melihatnya hatiku merasa kesal. Sikapnya seperti terlalu dibuat- buat." lanjut Alexander, selain itu anggapan gadis agresif melekat pada diri Kirey, karena sebelumnya Kirey sudah pernah menyatakan perasaannya terlebih dahulu.

Pernyataan Alex seolah memberi setetes harapan pada Aina. Tapi, gadis itu masih berusaha tenang, dia hanya berusaha menjadi tempat ternyaman untuk lelaki yang sudah lama dia kagumi.

"Gadis seperti apa yang Pak Alex sukai?" selidik Aina dengan penuh rasa penasaran.

"Barang kali Pak Alex bisa memperkenalkan gadis pilihan Pak Alex pada keluarga." lanjut Aina. Dia begitu berhati-hati berbicara dengan tatapan yang tak lepas dari sosok yang balik menatapnya.

Sejenak Alexander terdiam. Dirinya selama ini belum fokus pada yang namanya wanita. Tapi yang jelas dia tidak menyukai gadis manja dan cengeng. Bagi Alexander, gadis tipikal seperti itu sangat merepotkan.

"Yang pasti aku tidak suka wanita yang merepotkan seperti gadis itu." jawab Alexander lirih.

"Aku lebih menyukai wanita dewasa yang bisa menghandle segalanya, lembut dan bisa mengerti aku." lanjut Alexander dengan menatap lekat Aina. Gadis itu mulai salah tingkah, dia merasa semua yang diinginkan Alexander ada padanya apalagi tatapan mata lelaki itu, Aina semakin yakin jika wanita yang diinginkan bosnya adalah dirinya.

Selama ini Aina yang mengatur jadwal Alexander, bahkan jam makan pun dirinya sangat hafal, apa yang disukai dan tidak disukai. Apalagi, siklus hidupnya yang selalu bersama Alexander membuat Aina tahu jika Alexander tidak pernah dekat dengan wanita manapun.

"Sudahlah, aku akan menjemput Mama di butik dulu. Besok jangan lupa, siapkan proposal yang kemarin kita kerjakan!" titah Alexander, lelaki itu kemudian berdiri setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Baik, Pak." jawab Aina.

Gadis itu menatap kepergian Alexander dengan rasa entah. Satu sisi, dia bahagia karena dia merasa gadis yang dimaksud Alexander adalah dirinya apalagi dia mendengar sendiri jika bosnya itu menyukai gadis sepertinya, tapi satu sisi dia kecewa dengan perjodohan yang di lakukan oleh keluarga Alex.

"Aku berharap kamu memperjuangkanku, Mas Alex." gumam Aina. Dia tahu Alexander lelaki berwatak keras, jadi dia yakin jika Alexander akan memperjuangkan apa yang dianggap benar.

###

Kirey melajukan mobilnya dengan santai, hampir setengah hari dia menghabiskan waktu bersama Zoya untuk membeli seserahan agar bisa pas dengan seleranya. Tepatnya dia hanya memilih, sedangkan semua dibayar oleh calon mertuanya.

Selama di mall, Kirey merasa gelisah. Dia ingin menghentikan semua ini tapi tidak tahu caranya. Dirinya benar-benar sudah muak dengan Alexander, tapi tidak ingin mengecewakan Zoya dan Hans terlebih kedua orang tuanya yang sudah terlihat bahagia dan bersemangat.

"Semua sudah di urus sama Mama Kyara, Key. Jadi yang kita lakukan tinggal persiapan akhir." ucap Zoya saat dia sudah tinggal beberapa meter dari butik.

"Iya, Tan." jawab Kirey.

"Panggil saja, Mama." pinta Zoya, dia sudah merasa canggung dengan panggilan Tante.

"Iya, Ma." ulang Kirey dengan fokus pada jalan karena sebentar lagi dia akan tiba di Butik Etnicha.

Dengan hati- hati gadis itu menghentikan mobilnya tepat di depan butik. Sejenak, dia tertegun hingga Zoya mulai menatapnya curiga.

"Ayo, Key. Kita turun! Mama, sudah bilang Alex untuk menemui kita di dalam." ujar Zoya membuyarkan sejenak tentang lamunannya. Alex akan datang? Perasaan Kirey semakin tidak karuan mendengar pria yang sempat bersitegang dengannya akan datang dan bertemu dengannya lagi.

"Iya, Ma." jawab Kirey dengan ragu. Bagaimana dia harus membatalkan ini, jika semua sudah disiapkan sedemikian rupa.

Dengan langkah ragu- ragu dia masuk ke dalam butik. Sesekali dia melihat Zoya yang begitu bersemangat. Wanita itu sedari tadi mengapit lengannya untuk segera masuk, melewati pelayan yang sempat menyapa dan mempersilahkannya dengan sopan.

"Key, sebenarnya kami memutuskan jika minggu depan itu bukan pertunangan kalian. Tapi pernikahan kalian."

"Apa, Ma?" Kirey tersentak kaget saat mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan Zoya.

"Iya, setelah kami pikir, kesepakatan ini kami ambil antar dia keluarga karena kalian sudah dewasa. Jadi menunggu apalagi? Lebih baik menikah saja." jelas Zoya, dia memang di minta Kyara untuk berbicara pada putrinya. Kyara tahu jika Zoya yang mengatakannya maka Kirey tidak akan bisa menolak.

"Tapi, Ma..." sela Kirey dengan menghentikan langkahnya saat berada diantara jajaran.

"Sebaiknya kita batalkan saja perjodohan ini, Ma." pinta Kirey , seketika wajah Zoya memerah. Wanita yang terkejut dengan ucapan calon menantunya itu menatap penuh selidik.

"Kenapa, Sayang?" ujar Zoya, kepalanya mulai berdenyut dengan pandangan berputar- putar.

"Bruuughhj..." satu patung etalase yang terjatuh bersamaan tubuh Zoya yang ambruk.

"Ma... Mama Zoya." pekik Kirey membuat semua orang yang ada di sana mendekat.

Mereka membantu Zoya untuk di bawa ke sofa yang biasa untuk tempat duduk tamu.

Kirey begitu panik melihat keadaan Zoya. Ini semua karena dirinya, gadis itu terus saja menyalahkan dirinya sendiri sambil terus saja memanggil Zoya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

sebel sama Aina sok kepedean

2024-01-28

0

Sri Sri

Sri Sri

jadi gj suka ama aina seolah jadi temen curhat sebenar nya dia kagum berharap seperti nya 😁😁

2023-12-31

2

dini melati

dini melati

kasian liat kirey semoga nanti kirey mendapatkan kebahagiaan

2023-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2 Membahas Perjodohan
3 Keberadaan Aina
4 Hanum Merajuk
5 Mengejar Nita
6 Gosip
7 Strategi Alexander
8 Deadline
9 Tak Bisa Berkutik
10 Ingin Mengakhiri
11 Desakan Alexander
12 Akta Pra- Nikah
13 Gagal Menikah
14 Kehilangan
15 Rasa Kehilangan
16 Membuka Hati
17 Jadian
18 Status
19 Pertemuan
20 Luka lama
21 Kagum
22 Sepasang Kekasih
23 Bisikan Hati
24 Janda Bukan Sembarang Janda
25 Bermain
26 Menghindar
27 Harapan Seorang Mama
28 Kirey Safanina Reyhan
29 Mencari Tahu
30 Rumah Sakit
31 Memberi Penawaran
32 Curhat
33 Menyatakan Rasa
34 Amarah Seorang Papa
35 Kembali Semula
36 Memberi Kesempatan
37 Cemburu
38 Pacaran tipis-tipis
39 Merebut Hati Ana
40 Kondangan
41 Aina dan Kirey
42 Kegalauan Kirey
43 Kecewa
44 Ana Sakit
45 Cerita Sebenarnya
46 Putus Asa
47 Penolakan Versi Key
48 Ingin Segera Menikah
49 Rencana Pernikahan
50 Persiapan Pernikahan
51 Ulah Aina
52 Menjelang Pernikahan
53 Masa Lalu
54 Nasehat Mama
55 Bimbang
56 Selalu Memikirkan Orang lain
57 Ulah Alexander
58 Melarikan Diri
59 Semua jadi Gelisah
60 Godaan Alex
61 Ajakan Menikah
62 Membawa Pulang
63 Demi Cinta
64 Rintangan
65 Kebelet Kawin
66 Jalan Buntu
67 Menemui Key
68 Menjenguk Kirey
69 Hampir Tak Percaya
70 Sah
71 Pengantin Baru
72 Sisi Manis Alexander
73 Kerja Sama
74 Tanggung Jawab
75 Tidak pandai memasak
76 Baju Dinas
77 Melupakan Ulang Tahun
78 Menolong Teman
79 Mengirim Seseorang
80 Perdebatan Kecil
81 Diam
82 Martabak
83 Sosok Yang Berbeda
84 Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85 Berkunjung Ke Mertua
86 Kepergok
87 Nama Gadis Itu
88 Kabar Bahagia
89 Merasa Diacuhkan
90 Kecelakaan Kecil
91 Alexander Cemas
92 Kiriman Mama Mertua
93 Kirey Menangis
94 Tak Sesederhana Itu
95 Panik
96 Alexander Mengalah
97 Tawar Menawar
98 Tindakan Kirey
99 Bumil Ribet
100 Pesona Aina
101 Emosi Alexander
102 Perang dingin
103 Permainan Karin
104 Masalah Pribadi
105 Ruang Meeting
106 Hadiah Calon Cucu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2
Membahas Perjodohan
3
Keberadaan Aina
4
Hanum Merajuk
5
Mengejar Nita
6
Gosip
7
Strategi Alexander
8
Deadline
9
Tak Bisa Berkutik
10
Ingin Mengakhiri
11
Desakan Alexander
12
Akta Pra- Nikah
13
Gagal Menikah
14
Kehilangan
15
Rasa Kehilangan
16
Membuka Hati
17
Jadian
18
Status
19
Pertemuan
20
Luka lama
21
Kagum
22
Sepasang Kekasih
23
Bisikan Hati
24
Janda Bukan Sembarang Janda
25
Bermain
26
Menghindar
27
Harapan Seorang Mama
28
Kirey Safanina Reyhan
29
Mencari Tahu
30
Rumah Sakit
31
Memberi Penawaran
32
Curhat
33
Menyatakan Rasa
34
Amarah Seorang Papa
35
Kembali Semula
36
Memberi Kesempatan
37
Cemburu
38
Pacaran tipis-tipis
39
Merebut Hati Ana
40
Kondangan
41
Aina dan Kirey
42
Kegalauan Kirey
43
Kecewa
44
Ana Sakit
45
Cerita Sebenarnya
46
Putus Asa
47
Penolakan Versi Key
48
Ingin Segera Menikah
49
Rencana Pernikahan
50
Persiapan Pernikahan
51
Ulah Aina
52
Menjelang Pernikahan
53
Masa Lalu
54
Nasehat Mama
55
Bimbang
56
Selalu Memikirkan Orang lain
57
Ulah Alexander
58
Melarikan Diri
59
Semua jadi Gelisah
60
Godaan Alex
61
Ajakan Menikah
62
Membawa Pulang
63
Demi Cinta
64
Rintangan
65
Kebelet Kawin
66
Jalan Buntu
67
Menemui Key
68
Menjenguk Kirey
69
Hampir Tak Percaya
70
Sah
71
Pengantin Baru
72
Sisi Manis Alexander
73
Kerja Sama
74
Tanggung Jawab
75
Tidak pandai memasak
76
Baju Dinas
77
Melupakan Ulang Tahun
78
Menolong Teman
79
Mengirim Seseorang
80
Perdebatan Kecil
81
Diam
82
Martabak
83
Sosok Yang Berbeda
84
Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85
Berkunjung Ke Mertua
86
Kepergok
87
Nama Gadis Itu
88
Kabar Bahagia
89
Merasa Diacuhkan
90
Kecelakaan Kecil
91
Alexander Cemas
92
Kiriman Mama Mertua
93
Kirey Menangis
94
Tak Sesederhana Itu
95
Panik
96
Alexander Mengalah
97
Tawar Menawar
98
Tindakan Kirey
99
Bumil Ribet
100
Pesona Aina
101
Emosi Alexander
102
Perang dingin
103
Permainan Karin
104
Masalah Pribadi
105
Ruang Meeting
106
Hadiah Calon Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!