Gagal Menikah

Aina kembali termenung. Sudah lama dia menyukai Alex tapi ternyata lelaki itu tiba- tiba akan menikah, membuat gadis dengan lesung pipit di wajahnya merasa sangat kecewa meskipun dia tahu itu bukan kemauan Alexander.

"Aina, kenapa tadi tamunya tidak di suruh masuk saja? Kos kita tutup jam sepuluh malam, kan, sekarang!" teriak Nafisah saat melihat Aina masuk dan menutup kembali gerbang setelah menemui Alex di depan.

"Dia hanya mengambil catatan, Mbak." jawab Aina, gadis itu malah mampir di bangku, dimana Nafisah dan Rini duduk.

Setiap malam mereka berbincang bersama untuk melepaskan lelah setelah seharian bekerja kecuali kekasih mereka mengajaknya berkencan. Tapi tidak dengan Aina, gadis itu memang tidak pernah berpacaran.

"Dia cowok yang ganteng? Pasti kamu juga tertarik dengannya, kan?" tebak Nafisa dengan nada meledek Aina. Dia bisa melihat dari kejauhan Aina melayangkan tatapan yang berbeda pada Alexander.

"Tidak hanya ganteng, dia adalah pria yang baik. Keluarganya juga religius, aku yakin, setiap wanita yang ada di dekatnya pasti akan jatuh cinta." jawab Aina dengan malu- malu. Wajahnya memerah, Alexander memang sudah membuatnya jatuh hati.

###

Di sebuah toko perhiasan Alexander masih mondar mandir, menunggu Kirey yang belum datang. Sesekali, lelaki itu mengumpat apalagi saat Aina terus mengingatkan jika ada pertemuan dengan investor dari luar negeri untuk mengembangkan bengkel dan penjualan onderdir mobilnya.

Alexander menatap tajam mobil mewah yang berhenti di depan toko perhiasan. Seorang lelaki yang dia kenal tengah membukakan pintu itu untuk seseorang. Dan betapa terkejutnya, orang itu adalah Kirey.

Amarah membuncah memenuhi rongga dadanya. Dia merasa Kirey sudah mempermainkannya, apalagi lelaki yang bersamanya adalah Kennan.

Dengan langkah seribu, dia menghampiri gadis yang tengah berjalan menuju toko. Di halaman parkir, Alex menghadang langkah Kirey.

"Kamu tahu, hampir satu jam kamu membuatku menunggu. Kamu kira, kamu siapa, hingga membuat diriku harus menunggumu terlalu lama?" ketus Alex tanpa memberi waktu pada Kirey untuk menjelaskan.

"Aku sudah mengirim pesan pada Kak Alex jika mobilku menabrak pembatas jalan." jawab Kirey, dia yang akan menghindar ketika akan menabrak sepeda motor memilih membanting setir hingga mobil bagian depan dan samping rusak.

"Alasan, kamu pikir aku percaya pada gadis yang agresif dan gampangan seperti kamu?"

"Plaaaakk..." sebuah tamparan melayang tepat di pipi Alexander. Lelaki itu terkejut dengan apa yang dilakukan Kirey padanya.

"Sudah cukup, kamu selalu menghinaku Alexander!" pekik Kirey. Perlakuan Alexander membuat Kirey tak bisa menahan emosinya. Dia tidak ingin, terlalu diinjak-injak meskipun dia menyukai lelaki itu.

Gadis itu terlihat meneteskan air mata setelah melayangkan tamparannya di wajah Alexander.

"Kenapa, kamu marah? Apa namanya kalau bukan murahan, sudah mau menikah tapi masih jalan dengan lelaki lain." balas Alex dengan emosi. Tamparan Kirey di tempat umum membuat emosi lelaki itu semakin memuncak.

Di bawah teriknya matahari mereka bersitegang. Bahkan, beberapa kali Kirey terlihat menghapus air matanya saat berhadapan dengan lelaki yang sudah membuatnya muak.

"Kalau kamu menganggapku murahan, batalkan pernikahan ini!" tantang Kirey. Dia bukan gadis bodoh yang terus saja mau di injak- injak harga dirinya.

Cinta dan harga diri itu sangat berbeda. Jika dia masih menyimpan sedikit cinta di hatinya, tapi dia tidak akan membiarkan harga dirinya jatuh dan tak punya nilai.

"Kamu mengancamku?" tanya Alexander. Wajah putih lelaki itu sudah terlihat merah padam saat dirinya menahan amarah. Di tampar di depan umum membuat Alexander merasa terhina.

Ketegangan diantara keduanya pun mendadak terhenti karena Alexander mendapatkan telepon dari Hans.

"Papa, meminta kita untuk pulang!" ujar Alexander pada Kirey.

Lelaki itu langsung menarik tangan Kirey hingga gadis itu akan terjungkal ke depan. Tenaga yang dimiliki Alex terlalu besar, hingga wanita yang kini air matanya terus mengalir tidak mampu lagi untuk melawan.

"Aku bisa melaporkanmu atas tindakan tidak menyenangkan." ucap Kirey, saat Alexander melajukan mobilnya dengan begitu kencang menuju ke rumah.

"Lakukanlah!" tantang Alexander tidak peduli, lelaki itu masih fokus dengan jalan yang ada di depannya. Lagi pula dia tahu, tidak mungkin gadis disebelahnya melakukan itu. Dia sangat sangat mengenal Kirey.

Selama diperjalanan, Kirey tanpa henti mengusap matanya yang terus basah. Hanya Alexander yang selalu memperlakukannya buruk. Padahal, dia mengagumi sejak dulu karena akhlaknya yang baik.

"Jika tidak menyukaiku kenapa harus selalu menyakiti hatiku? Apa yang salah dari diriku padanya?" gumam Kirey dalam hati. Pikirannya yang kesana kemari membuat hatinya terasa nyeri.

Mobil berhenti di halaman depan, di belakang mobil Reyhan. Kedua anak muda itu sedikit gelisah, mereka yakin ada hal serius yang sedang ingin dibicarakan.

"Assalamu'alaikum..." ucap Kirey dan Alex hampir bersamaan. Di ruang tamu sudah ada Zoya, Hans, Kyara dan Reyhan.

Melihat kedatangan putrinya Kyara langsung berjalan menghampiri Kirey. Sejenak, dia menatap putrinya yang wajahnya terlihat sembab.

"Maafin Mama, Key." ucap Kyara langsung memeluk Kirey. Dia merasa bersalah dengan putrinya karena selalu memaksa untuk menikah.

"Duduklah, Lex." ucap Hans. Alexander merasa sedikit pun tegang saat melihat wajah serius Hans dan wajah sedih Zoya.

"Silahkan bicara, Rey!" Hans pun meminta Reyhan untuk bicara.

"Sebelumnya saya meminta maaf sama Bang Hans dan keluarga. Seperti alasan kamu tadi, Bang. Kami ingin membatalkan rencana pernikahan key dan Alex. Mumpung belum telanjur." ucap Reyhan dengan tenang meski hatinya bergejolak. Dia hanya ingin menjaga hubungan baik yang selama ini terjalin meskipun gagal untuk menjalin kekerabatan.

"Tapi, bukankah undangan sudah di sebar? Dan tinggal menghitung hari?" sela Alex yang merasa kaget. Dia tak menyangka jika akan seperti ini.

"Bukankah ini yang kamu mau, Lex?" Sarkas Hans. Lelaki itu sedang menahan marah pada putranya itu. Se- emosi apapun dia akan mencari waktu yang tepat untuk menyelesaikan ini dengan putranya.

"Mungkin resiko bagi kami."

"Kita malah ya, Bang." Ralat Reyhan sambil tersenyum mencairkan suasana.

"Resiko menahan malu itu pasti terjadi dari dua belah pihak. Tapi, saya pikir itu lebih baik dari pada pernikahan kalian tidak bahagia." lanjut Reyhan.

Zoya hanya menangis, dia merasa sangat kecewa pada putra kesayangannya itu. Dia tak menyangka jika putranya sikapnya sangat buruk.

"Maafkan putraku, Rey! Kami tidak bisa mendidiknya dengan baik." Hans merasa malu. Lelaki itu tidak banyak bicara lagi.

"Baiklah, Bang. Kami pamit dulu. Meskipun tidak dengan kekeluargaan, semoga kita tetap bisa menjalin hubungan baik." Reyhan beranjak dari duduknya, diikuti Kyara dan Kirey. Mereka pun memilih untuk pamit.

"Puas kamu, Lex?" tanya Hans dengan nada tinggi. Sementara, Zoya yang biasa meredam amarah suaminya pun hanya terisak. Dia merasa kecewa dengan kelakuan Putranya.

"Jika kamu tidak setuju kenapa kamu tidak menolak? Kenapa malah memperlakukan anak gadis orang dengan buruk." ucap Hans dengan berkacak pinggang di depan putranya.

"Apa Key mengadu?" tanya Alex.

"Tidak ada yang mengadu. Dia juga bukan yang meminta untuk di jodohkan. Papa dan Mama yang sepakat menginginkan, Key." jelas Hans. Sebuah Flashdisk yang dibawa Kyara berisi tentang curahan hati Kirey yang membuat tahu segalanya.

Rasa penasaran Kyara pada putrinya membuat Kyara berusaha mencari tahu apa yang dirasakan Kirey. Ternyata,Kirey punya kebiasaan seperti yang dulu pernah dia lakukan, yaitu menuliskan semua curahan hatinya dari pada berbagi dengan orang lain.

Terpopuler

Comments

Holipah

Holipah

lelaki blagu

2024-05-02

0

Khairul Azam

Khairul Azam

syukurin lu lex.., dr td baca gembreget bgt aq tuh.. 😤

2024-01-30

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

rasain Luh Lex

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2 Membahas Perjodohan
3 Keberadaan Aina
4 Hanum Merajuk
5 Mengejar Nita
6 Gosip
7 Strategi Alexander
8 Deadline
9 Tak Bisa Berkutik
10 Ingin Mengakhiri
11 Desakan Alexander
12 Akta Pra- Nikah
13 Gagal Menikah
14 Kehilangan
15 Rasa Kehilangan
16 Membuka Hati
17 Jadian
18 Status
19 Pertemuan
20 Luka lama
21 Kagum
22 Sepasang Kekasih
23 Bisikan Hati
24 Janda Bukan Sembarang Janda
25 Bermain
26 Menghindar
27 Harapan Seorang Mama
28 Kirey Safanina Reyhan
29 Mencari Tahu
30 Rumah Sakit
31 Memberi Penawaran
32 Curhat
33 Menyatakan Rasa
34 Amarah Seorang Papa
35 Kembali Semula
36 Memberi Kesempatan
37 Cemburu
38 Pacaran tipis-tipis
39 Merebut Hati Ana
40 Kondangan
41 Aina dan Kirey
42 Kegalauan Kirey
43 Kecewa
44 Ana Sakit
45 Cerita Sebenarnya
46 Putus Asa
47 Penolakan Versi Key
48 Ingin Segera Menikah
49 Rencana Pernikahan
50 Persiapan Pernikahan
51 Ulah Aina
52 Menjelang Pernikahan
53 Masa Lalu
54 Nasehat Mama
55 Bimbang
56 Selalu Memikirkan Orang lain
57 Ulah Alexander
58 Melarikan Diri
59 Semua jadi Gelisah
60 Godaan Alex
61 Ajakan Menikah
62 Membawa Pulang
63 Demi Cinta
64 Rintangan
65 Kebelet Kawin
66 Jalan Buntu
67 Menemui Key
68 Menjenguk Kirey
69 Hampir Tak Percaya
70 Sah
71 Pengantin Baru
72 Sisi Manis Alexander
73 Kerja Sama
74 Tanggung Jawab
75 Tidak pandai memasak
76 Baju Dinas
77 Melupakan Ulang Tahun
78 Menolong Teman
79 Mengirim Seseorang
80 Perdebatan Kecil
81 Diam
82 Martabak
83 Sosok Yang Berbeda
84 Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85 Berkunjung Ke Mertua
86 Kepergok
87 Nama Gadis Itu
88 Kabar Bahagia
89 Merasa Diacuhkan
90 Kecelakaan Kecil
91 Alexander Cemas
92 Kiriman Mama Mertua
93 Kirey Menangis
94 Tak Sesederhana Itu
95 Panik
96 Alexander Mengalah
97 Tawar Menawar
98 Tindakan Kirey
99 Bumil Ribet
100 Pesona Aina
101 Emosi Alexander
102 Perang dingin
103 Permainan Karin
104 Masalah Pribadi
105 Ruang Meeting
106 Hadiah Calon Cucu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2
Membahas Perjodohan
3
Keberadaan Aina
4
Hanum Merajuk
5
Mengejar Nita
6
Gosip
7
Strategi Alexander
8
Deadline
9
Tak Bisa Berkutik
10
Ingin Mengakhiri
11
Desakan Alexander
12
Akta Pra- Nikah
13
Gagal Menikah
14
Kehilangan
15
Rasa Kehilangan
16
Membuka Hati
17
Jadian
18
Status
19
Pertemuan
20
Luka lama
21
Kagum
22
Sepasang Kekasih
23
Bisikan Hati
24
Janda Bukan Sembarang Janda
25
Bermain
26
Menghindar
27
Harapan Seorang Mama
28
Kirey Safanina Reyhan
29
Mencari Tahu
30
Rumah Sakit
31
Memberi Penawaran
32
Curhat
33
Menyatakan Rasa
34
Amarah Seorang Papa
35
Kembali Semula
36
Memberi Kesempatan
37
Cemburu
38
Pacaran tipis-tipis
39
Merebut Hati Ana
40
Kondangan
41
Aina dan Kirey
42
Kegalauan Kirey
43
Kecewa
44
Ana Sakit
45
Cerita Sebenarnya
46
Putus Asa
47
Penolakan Versi Key
48
Ingin Segera Menikah
49
Rencana Pernikahan
50
Persiapan Pernikahan
51
Ulah Aina
52
Menjelang Pernikahan
53
Masa Lalu
54
Nasehat Mama
55
Bimbang
56
Selalu Memikirkan Orang lain
57
Ulah Alexander
58
Melarikan Diri
59
Semua jadi Gelisah
60
Godaan Alex
61
Ajakan Menikah
62
Membawa Pulang
63
Demi Cinta
64
Rintangan
65
Kebelet Kawin
66
Jalan Buntu
67
Menemui Key
68
Menjenguk Kirey
69
Hampir Tak Percaya
70
Sah
71
Pengantin Baru
72
Sisi Manis Alexander
73
Kerja Sama
74
Tanggung Jawab
75
Tidak pandai memasak
76
Baju Dinas
77
Melupakan Ulang Tahun
78
Menolong Teman
79
Mengirim Seseorang
80
Perdebatan Kecil
81
Diam
82
Martabak
83
Sosok Yang Berbeda
84
Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85
Berkunjung Ke Mertua
86
Kepergok
87
Nama Gadis Itu
88
Kabar Bahagia
89
Merasa Diacuhkan
90
Kecelakaan Kecil
91
Alexander Cemas
92
Kiriman Mama Mertua
93
Kirey Menangis
94
Tak Sesederhana Itu
95
Panik
96
Alexander Mengalah
97
Tawar Menawar
98
Tindakan Kirey
99
Bumil Ribet
100
Pesona Aina
101
Emosi Alexander
102
Perang dingin
103
Permainan Karin
104
Masalah Pribadi
105
Ruang Meeting
106
Hadiah Calon Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!