Gosip

Setelah menghadiri acara pengajian di rumah temannya, Zoya terlihat begitu murung. Masih terngiang gunjingan dari beberapa orang yang mengatakan jika putranya Alexander adalah seorang g*y. Hanya lantaran Alex tidak pernah dekat dengan wanita manapun.

"Kenapa, Zoy?" tanya Hans saat menghentikan mobilnya di garasi.

Sejak menjemput Zoya dari rumah temannya, Hans melihat istrinya hanya diam dan termenung. Hidup bersama Zoya hingga bertahun-tahun membuat Hans mengerti betul seperti apa istrinya jika ada masalah atau dia sedang merasa sedih.

"Kamu percaya, kan, Mas, jika Kak Alex normal. Dia bukan seorang g*y? Entah kenapa banyak orang menganggap putra kita g*y!" tanya Zoya dengan begitu polosnya hingga rasanya Hans ingin sekali tergelak. Dia tetap Zoya yang sama, Zoya gadis kampung yang sangat polos meski bertahun-tahun hidup di tengah kota.

"Kenapa harus dibahas lagi, kita sudah mengatur perjodohan Alex dengan Key. Jadi saat mereka menikah, rumor itu akan berakhir dengan sendirinya. Jadi jangan dibawa ke hati!"lanjut Hans dengan santai. Dia memang percaya penuh dengan putranya.

"Iya, Mas. Tapi, aku tidak tahan saat mendengar gosip itu langsung di telinga." jawab Zoya dengan menatap Hans. Iya, jika sudah begini Hans harus berperan menjadi seseorang penenang yang handal untuk istrinya.

"Kalian pengajian atau bergosip?" Pertanyaan Hans membuat Zoya terdiam. Iya, kenapa ikut pengajian jika hanya untuk bergosip? Kalimat Hans memang mengena sekali.

"Bukankah kamu yang melarangnya pacaran dan menyakiti hati wanita?" ucap Hans.

"Itu artinya dia tidak akan mencari wanita hanya untuk dipacari tapi dinikahi." lanjut Hans. Meskipun tidak dekat dengan putranya tapi dia yakin putranya bukan penyuka sesama jenis.

"Jangan terlalu dipikirkan apa kata orang, yang penting keluarga kita dijauhkan dari fitnah dunia." Hans masih menunggu reaksi Zoya. Berharap Zoya tidak lagi terpengaruh dengan mulut nyinyir orang-orang yang kurang kerjaan.

"Cup... Ayo kita keluar. Aku sudah lapar!" titah Hans setelah membuat kecupan singkat di pipi istrinya.

Bukan terlihat senang, Zoya malah mengerucutkan bibir. Baginya tindakan Hans sangat memalukan apalagi mengingat usia mereka yang sudah kepala lima dan sudah punya banyak cucu.

"Ayo Zoya, Sayang!" Hans pun kembali menundukkan tubuhnya melihat Zoya yang masih mematung dengan mengusap pipinya. Tapi, hati terkecil dan terdalam wanita yang masih terlihat cantik itu pun bahagia. Suaminya masih sama seperti dulu, saat mereka mengalami naik turunnya kehidupan.

Zoya pun keluar dari mobil, lelaki bertubuh tinggi dengan uban yang sudah terlihat jelas itu menggandeng istrinya untuk masuk ke dalam rumah.

Rumah terlihat sepi, tapi suatu pemandangan yang luar biasa saat putra satu-satunya dari keluarga Jagad itu sedang duduk dengan secangkir kopi di depannya.

"Assalamu'alaikum..." sapa Zoya saat menghampiri putranya.

"Waalaikum salam..." jawab Alex. Lelaki dewasa dengan perawakan lebih tinggi dari papanya itu mencium tangan mamanya dan kemudian beralih pada papanya.

"Mama sama Papa dari mana?" tanya Alex dengan wajah datarnya.

"Papa ngantar Mama dari berobat." jawab Hans, spontan membuat Zoya menoleh.

Meskipun terdiam, Zoya memprotes sikap suaminya yang selalu bicara seenaknya. Zoya memang mengenal Hans pandai membolak balikan fakta.

"Mama sakit apa?" tanya Alex dengan raut curiga sekaligus penasaran. Dia melihat mamanya baik- baik saja. Dan kenapa tidak memanggil dokter keluarga saja.

"Mama terlalu memikirkanmu. Mama tertekan, Mama ingin kamu menikah." jelas Hans kemudian mendudukkan tubuhnya di samping putranya.

"Papa nggak bohong, kan?" Alex memang selalu meragu dengan papanya. Meskipun orang akan mengenal Hans Satrya jagad yang Kharismatik dan penuh wibawa. Tapi seluruh keluarga sudah tahu betapa usilnya lelaki yang masih meresahkan di usia senjanya.

"Kamu nggak percaya, ya sudah!"

"Ayo Zoy, masuk! Kamu butuh istirahat." lanjut Hans kemudian menarik lengan Zoya untuk mengikutinya.

"Ma...!" panggil Alex membuat kedua orang tuanya menoleh. Alexander pun berjalan menghampiri Zoya.

"Sabar ya, Ma! Akan Alex pikirkan. Mama jangan terlalu banyak pikiran." lanjut Alex dengan menatap Zoya yang tengah tersenyum padanya.

"Iya, Mama ingin kamu cepat menikah dan mendapatkan istri yang solehah seperti, Key." lanjut Zoya.

"Ayo, Zoy! " ujar Hans yang dalam hatinya penuh kemenangan. Dia tahu kelemahan putranya adalah Zoya. Alex akan selalu berusaha membahagiakan mamanya.

Di dalam kamar mewah itu, mereka mulai perdebatan antara Hans dsn Zoya. Wanita yang merasa kasihan pada putranya itu mengomeli Hans yang hanya senyum- senyum.

"Mas keterlaluan, kenapa juga bilang habis berobat?" omel Zoya. Sambil merapikan kembali tempat tidurnya Zoya terus saja mengomeli suaminya.

"Kan berobat rohani. Bukan berobat jasmani." celetuk Hans dengan santainya. Lelaki itu terlihat lebih fokus pada ponsel dari pada pertanyaan istrinya.

Zoya hanya mengedikkan bahu dan menghela nafas lemah. Jika sudah begini, dia lebih baik memilih diam dari pada meladeni suaminya.

###

Acara empat bulanan Hanum berlangsung sangat ramai. Meskipun mereka mengundang kerabat terdekat tapi ternyata yang hadir sangat banyak.

Setelah pengajian dan acara inti. Mereka akhirnya menikmati hidangan dan saling bercengkerama dengan sesama tamu dan keluarga.

"Aunty Key.... " teriak Kanaya dengan riangnya saat melihat Kirey datang bersama seorang cowok.

"Assalamu'alaikum, Aunty... ". Kanaya langsung memeluk kaki Kirey. Kemudian mengambil tangan gadis itu dan menciumnya.

" Waalaikum salam Naya cantik... " jawab Kirey kemudian mengambil Kanaya untuk digendong.

"Ini untuk Naya." ucap Kirey dengan memberikan sebuah kotak. Kanaya yang pernah ingin memilikinya membuat Kirey harus membelinya terlebih dahulu sebelum datang di acara Hanum.

"Kenalkan Uncle Ken." ucap Kirey kemudian mengarahkan badan Kanaya pada cowok di dekatnya.

Sebenarnya tidak ada rencana untuk Kirey datang bersama lelaki yang dia temui di toko mainan. Kebetulan Kirey yang tidak membawa mobil hingga saat akan memesan taxi, Ken langsung menghampirinya.

Kanaya hanya diam, dia menatap Ken dengan penuh selidik hingga membuat lelaki itu tersenyum.

"Untuk bidadari kecil yang cantik." Ken mengulurkan sebuah coklat pada Kanaya dan membuat gadis kecil itu tersenyum dan meraihnya.

"Thank you, Uncle." ucap Kanaya dengan meraih coklat tersebut.

"Dimana, Mama?" tanya Kirey pada Kanaya.

" Di belakang... " ucap Kanaya kemudian merosot dari gendongan Kirey dan berlari dengan membawa hadiahnya menunjukkan keberadaan mamanya.

Kirey dan Ken mengikuti arah Kanaya. Gadis itu melihat semua kelurga berkumpul tapi ada yang mengundang perhatian Kirey saat melihat Alexander bersama gadis itu Gadis yang selalu ada di manapun Alex berada. Bahkan, diacara keluarga seperti ini Alex mengajaknya yang artinya gadis itu memang punya hubungan sepesial dengan Alex dan keluarganya.

"Assalamu'alaikum... " Suara Kirey membuat semuanya menoleh dan seolah terkejut dengan kehadiran gadis itu.

Tapi, tidak dengan Alex. Lelaki itu menatap gadis yang kini menyalami semua keluarganya itu sejak tadi.

Tatapan tajam lelaki itu memang tidak beralih pada setiap gerak Kirey dan Ken. Alex memang tidak senang melihat kedatangan keduanya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

Alex apa gak nyadar benci dan cinta beda tipis sebenarnya hatimu cinta

2024-01-28

0

Indo Mie

Indo Mie

Ancen aneh kokk kwe ki lex lex

2023-02-22

2

élis 🇵🇸

élis 🇵🇸

alex harus diruqiah, segitu benci nya sm kirey, giliran kirey datang dg cowok lain, tetap benci juga, herman nih dengan alex

2023-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2 Membahas Perjodohan
3 Keberadaan Aina
4 Hanum Merajuk
5 Mengejar Nita
6 Gosip
7 Strategi Alexander
8 Deadline
9 Tak Bisa Berkutik
10 Ingin Mengakhiri
11 Desakan Alexander
12 Akta Pra- Nikah
13 Gagal Menikah
14 Kehilangan
15 Rasa Kehilangan
16 Membuka Hati
17 Jadian
18 Status
19 Pertemuan
20 Luka lama
21 Kagum
22 Sepasang Kekasih
23 Bisikan Hati
24 Janda Bukan Sembarang Janda
25 Bermain
26 Menghindar
27 Harapan Seorang Mama
28 Kirey Safanina Reyhan
29 Mencari Tahu
30 Rumah Sakit
31 Memberi Penawaran
32 Curhat
33 Menyatakan Rasa
34 Amarah Seorang Papa
35 Kembali Semula
36 Memberi Kesempatan
37 Cemburu
38 Pacaran tipis-tipis
39 Merebut Hati Ana
40 Kondangan
41 Aina dan Kirey
42 Kegalauan Kirey
43 Kecewa
44 Ana Sakit
45 Cerita Sebenarnya
46 Putus Asa
47 Penolakan Versi Key
48 Ingin Segera Menikah
49 Rencana Pernikahan
50 Persiapan Pernikahan
51 Ulah Aina
52 Menjelang Pernikahan
53 Masa Lalu
54 Nasehat Mama
55 Bimbang
56 Selalu Memikirkan Orang lain
57 Ulah Alexander
58 Melarikan Diri
59 Semua jadi Gelisah
60 Godaan Alex
61 Ajakan Menikah
62 Membawa Pulang
63 Demi Cinta
64 Rintangan
65 Kebelet Kawin
66 Jalan Buntu
67 Menemui Key
68 Menjenguk Kirey
69 Hampir Tak Percaya
70 Sah
71 Pengantin Baru
72 Sisi Manis Alexander
73 Kerja Sama
74 Tanggung Jawab
75 Tidak pandai memasak
76 Baju Dinas
77 Melupakan Ulang Tahun
78 Menolong Teman
79 Mengirim Seseorang
80 Perdebatan Kecil
81 Diam
82 Martabak
83 Sosok Yang Berbeda
84 Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85 Berkunjung Ke Mertua
86 Kepergok
87 Nama Gadis Itu
88 Kabar Bahagia
89 Merasa Diacuhkan
90 Kecelakaan Kecil
91 Alexander Cemas
92 Kiriman Mama Mertua
93 Kirey Menangis
94 Tak Sesederhana Itu
95 Panik
96 Alexander Mengalah
97 Tawar Menawar
98 Tindakan Kirey
99 Bumil Ribet
100 Pesona Aina
101 Emosi Alexander
102 Perang dingin
103 Permainan Karin
104 Masalah Pribadi
105 Ruang Meeting
106 Hadiah Calon Cucu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2
Membahas Perjodohan
3
Keberadaan Aina
4
Hanum Merajuk
5
Mengejar Nita
6
Gosip
7
Strategi Alexander
8
Deadline
9
Tak Bisa Berkutik
10
Ingin Mengakhiri
11
Desakan Alexander
12
Akta Pra- Nikah
13
Gagal Menikah
14
Kehilangan
15
Rasa Kehilangan
16
Membuka Hati
17
Jadian
18
Status
19
Pertemuan
20
Luka lama
21
Kagum
22
Sepasang Kekasih
23
Bisikan Hati
24
Janda Bukan Sembarang Janda
25
Bermain
26
Menghindar
27
Harapan Seorang Mama
28
Kirey Safanina Reyhan
29
Mencari Tahu
30
Rumah Sakit
31
Memberi Penawaran
32
Curhat
33
Menyatakan Rasa
34
Amarah Seorang Papa
35
Kembali Semula
36
Memberi Kesempatan
37
Cemburu
38
Pacaran tipis-tipis
39
Merebut Hati Ana
40
Kondangan
41
Aina dan Kirey
42
Kegalauan Kirey
43
Kecewa
44
Ana Sakit
45
Cerita Sebenarnya
46
Putus Asa
47
Penolakan Versi Key
48
Ingin Segera Menikah
49
Rencana Pernikahan
50
Persiapan Pernikahan
51
Ulah Aina
52
Menjelang Pernikahan
53
Masa Lalu
54
Nasehat Mama
55
Bimbang
56
Selalu Memikirkan Orang lain
57
Ulah Alexander
58
Melarikan Diri
59
Semua jadi Gelisah
60
Godaan Alex
61
Ajakan Menikah
62
Membawa Pulang
63
Demi Cinta
64
Rintangan
65
Kebelet Kawin
66
Jalan Buntu
67
Menemui Key
68
Menjenguk Kirey
69
Hampir Tak Percaya
70
Sah
71
Pengantin Baru
72
Sisi Manis Alexander
73
Kerja Sama
74
Tanggung Jawab
75
Tidak pandai memasak
76
Baju Dinas
77
Melupakan Ulang Tahun
78
Menolong Teman
79
Mengirim Seseorang
80
Perdebatan Kecil
81
Diam
82
Martabak
83
Sosok Yang Berbeda
84
Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85
Berkunjung Ke Mertua
86
Kepergok
87
Nama Gadis Itu
88
Kabar Bahagia
89
Merasa Diacuhkan
90
Kecelakaan Kecil
91
Alexander Cemas
92
Kiriman Mama Mertua
93
Kirey Menangis
94
Tak Sesederhana Itu
95
Panik
96
Alexander Mengalah
97
Tawar Menawar
98
Tindakan Kirey
99
Bumil Ribet
100
Pesona Aina
101
Emosi Alexander
102
Perang dingin
103
Permainan Karin
104
Masalah Pribadi
105
Ruang Meeting
106
Hadiah Calon Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!