Kehilangan

"Mama tidak menyangka saja, jika Mama sudah gagal mendidikmu, Lex." ucap Zoya dengan mata yang masih basah. Rasa kecewa pada putra kesayangannya tidak bisa dihindari.

"Dengan siapapun, Mama berharap kamu bisa berperilaku baik. Kamu seperti lelaki yang tak punya adab, Lex?" suara lembut itu terdengar begitu menusuk hati Alexander. Zoya yang biasa lembut kini kalimatnya begitu tajam menyalahkannya. Ini pertama kalinya Zoya bicara dengan kalimat penuh penghakiman.

Alexander terdiam, dia hanya tertunduk saat wanita nomer satu dalam hidupnya itu berbicara. Sungguh, dia tak mampu mengangkat wajahnya meski hanya untuk menatap wajah mamanya.

"Maafkan Alex, Ma. Alex sangat menyesal." lirih Alexander setelah lama mereka terdiam

Hans memilih pergi ke belakang, meredakan amarahnya dengan meneguk segelas air putih agar bisa berfikir jernih. Lelaki itu tertegun, berfikir apa yang mesti dia lakukan selanjutnya.

"Jangan meminta maaf dengan Mama. Minta maaflah pada Key. Jika saja seorang lelaki memperlakukan saudara perempuanmu seperti itu, apa yang kamu rasakan?" lirih Zoya. Perasaan kecewa pada putranya masih membubung tinggi. Dia bisa mengerti perasaan Kyara dan Reyhan yang pasti sangat marah dan kecewa.

Kalimat Zoya membuat Alexander berfikir, benarkah sikapnya pada Kirey sudah keterlaluan? Lelaki itu tiba- tiba menatap mamanya dengan rasa bersalah pada dua wanita, yaitu mamanya dan Kirey.

"Lebih baik kita Salat Dhuhur dulu!" sela Hans mengajak istri dan putranya untuk meninggalkan sejenak ketegangan ini.

Alex melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, waktu Dhuhur sudah hampir habis. Lelaki yang kini dirundung rasa bersalah itu pun beranjak untuk pergi ke musala.

"Ayo, Zoy! Waktu Dhuhur sudah hampir habis." Hans mengambil tangan istrinya dan berlahan menariknya untuk berjalan bersama menuju musala.

Hans menjadi imam Salat Dhuhur mereka. Setelah doa bersama yang mereka panjatkan. Tiba-tiba terlintas dalam benak Alexander kilasan- kilasan kejadian dimana dia membentak Kirey dan membuat gadis itu menangis.

Alexander menghela nafas panjang, seketika hatinya terasa sesak mengingat mata yang selalu berbinar ceria itu harus berkaca- kaca karenanya.

"Astaghfirullah hal- adzim." desah Alexander membuat Zoya dan Hans menoleh ke arahnya bersamaan.

Lelaki yang kini mengusap wajahnya dengan kasar itu baru merasakan nyeri yang ada di dalam hatinya. Bisikan hati yang mengatakan dirinya begitu jahat membuat Alexander menyadari, jika tidak pantas gadis yang pernah menyatakan rasa cintanya itu mendapatkan perlakuan buruk darinya. Meskipun, pernah menyatakan perasaan cinta dan berusaha mendekatinya tapi gadis manja itu tidak pernah berlaku melampaui batas padanya

"Mama, Alex akan menemui Kirey dan meminta maaf." ucap Alexander, matanya sudah terasa memanas.

"Papa dan Mama akan ikut. Meskipun, perjodohan itu batal tapi kita juga harus bisa

merendahkan hati untuk datang dan meminta maaf." sambung Hans. Meskipun, watak lelaki itu begitu keras tapi dia berusaha mengajarkan anak- anaknya untuk selalu rendah hati.

Mereka pun memutuskan berangkat ke rumah Kirey. Alexander yang kini duduk di belakang kemudi itu memasang air phone untuk menerima panggilan dari Aina yang sejak tadi, tidak pernah berhenti.

"Assalamu'alaikum, Na." ucap Alexander.

"(...)"

"Handle aja, kalau bisa tunda untuk besok! Hari ini, aku benar-benar tidak bisa." ujar Alexander kemudian menutup panggilan dari sekretarisnya.

Di seberang sana Aina merasa heran, dia terpaksa menghubungi Alex untuk mengabarkan jika investor dari luar negri sudah menghubungi jika akan datang ke kantor.

Tapi Alexander sudah tidak peduli, jikapun dia datang, dirinya pun tidak lagi fokus melakukan negosiasi.

Alexander menghentikan mobilnya di depan gerbang yang masih tertutup. Biasanya gerbang akan terbuka otomatis tapi tidak untuk kali ini.

Seorang security kini menghampiri mobil Pajero berwarna putih. Alexander pun akhirnya ikut turun untuk menemui security.

"Maaf, ada perlu apa, Mas?" tanya Security.

"Saya ingin bertemu Om Rey danKirey." ujar Alexander dengan setitik rasa cemas. Dari tadi hatinya menjadi gelisah tak menentu.

"Maaf, Mas. Pak Rey sekeluarga sudah berangkat ke Jerman." jelas security.

"Apa?" Alex tersentak kaget, dia bahkan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Iya, Mas. Beliau pamitnya pindah ke Jerman." ulang Security kembali meyakinkan.

"Pindah?" Alexander masih tidak percaya jika secepat itu mereka memutuskan.

"Iya, Mas. Mungkin sesekali beliau akan berkunjung. Itu kata, Pak Rey." lanjut Security.

Alex menatap rumah besar dengan halaman luas itu. Ada yang menghilang dari jiwanya seperti beberapa tahun yang lalu. Tapi, saat ini dia tidak tahu lagi bisa menemukannya lagi atau tidak. Hatinya berdenyut nyeri, kepergiaan Kirey menyisakan rasa bersalah yang tidak tahu sampai kapan.

Lelaki bertubuh tinggi itu seperti kehilangan sebagian tenaganya. Alex kembali masuk ke dalam mobil dengan rasa yang entah. Ada yang pergi meninggalkannya, rasa yang selama ini dia elakkan.

"Kenapa Lex?" tanya Hans yang bisa menerka jika putranya sedang tidak baik- baik saja.

"Mereka sudah pindah ke Jerman, Pa." Suara Alexander terdengar sangat lirih. Matanya yang sudah sedari tadi memanas kini mulai berkaca- kaca.

" Mas Hans telepon saja Bang Rey." ucap Zoya yang juga panik mendengar penjelasan putranya. Dia merasa sangat bersalah pada keluarga Reyhan karena putranya.

Beberapa kali Hans menghubungi Rey tapi tidak tersambung, dilanjut dengan menelpon nomer Kyara tapi juga tidak terhubung dan ponsel Kirey pun sepertinya tidak aktif.

"Sepertinya mereka sudah merencanakan semuanya sebelum hari ini." ucap Hans dengan tatapan menerawang.

"Tidak mudah bagi keluarga pihak wanita untuk membatalkan perjodohan kecuali karena hal yang sangat berarti, Mas." sambung Zoya. Dia yakin jika Rey dan Kyara sudah memikirkan keputusan mereka dengan matang.

"Bukan hanya malu karena undangan yang sudah tersebar tapi juga khawatir retaknya sebuah hubungan dua keluarga." lanjut Zoya membuat semua terdiam termasuk Alexander yang dirundung rasa bersalah yang begitu besar.

Alex masih tertegun, tatapannya menerawang dengan otak yang terasa hampa untuk berfikir. Gadis yang sering mengejarnya itu kembali menghilang.

Tiba-tiba dia teringat Kirey kecil yang selalu membuntutinya dengan membawa boneka yang sama besar dengan tubuhnya. Gadis itu selalu merengek di depannya meskipun dia selalu bicara ketus dan melotot marah.

Hans menoleh, dia melihat Alex yang sedang mengusap wajahnya dengan kasar. Putranya itu terlihat masih frustasi.

"Sebaiknya kita pulang. Biarkan semua tenang dulu!" titah Hans. Dia masih menahan diri untuk tidak menyalahkan putranya terus menerus. Wajah putranya yang begitu mirip dengannya itu terlihat kacau, dia yakin Alexander yang biasa tenang menghadapi masalah, kini dia terlihat sangat frustasi.

Tanpa menjawab apapun Alexander melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah. Dia tidak menyangka jika akan serumit ini masalahnya.

Dalamnya hati tidak ada yang tahu, itulah yang terlihat pada Kirey. Wanita yang selalu tersenyum ceria dengan binar bahagia di matanya itu ternyata menyimpan luka yang dalam karenanya.

"Key, maafkan aku. Seandainya kamu bisa mendengar, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya." Alexander bermonolog dalam hatinya.

Seseorang yang begitu mahir untuk melukai kita ada orang yang paling kita cintai.

Terpopuler

Comments

sari emilia

sari emilia

heh...sedikit mengeluarkn air mata...malu bg wanita yg d tolak cinta nya n d perlakukn kasar...apa lg org tuanya sakit....dl aku pernah menyukai srg lk2 n lk2 itu pun menyukai ku...dia menyatakn suka dgn ku tp dia jg mengirim kn surat kpd tmn ku kl dia jg sk sm dia...stlh ku tau aku memilih diam n menghindar...ketika dia dtang u melamarku mski km tak ada proses pacaran...tp aku memilih menolak n meninggalkn nya...meski aku tak mengatakn apa2 n mengetahui k bohongm ny aku memilih dian n pergi dr nya...jd pas bc ttg kerey jd igt kisah ku

2024-05-06

1

Khairul Azam

Khairul Azam

bgus.. pergi aja yg jauh, biarkn alex yg mncarimu

2024-01-30

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

baru nyadar Lex setelah pergi pasti Luh nyesel dan kehilangan

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2 Membahas Perjodohan
3 Keberadaan Aina
4 Hanum Merajuk
5 Mengejar Nita
6 Gosip
7 Strategi Alexander
8 Deadline
9 Tak Bisa Berkutik
10 Ingin Mengakhiri
11 Desakan Alexander
12 Akta Pra- Nikah
13 Gagal Menikah
14 Kehilangan
15 Rasa Kehilangan
16 Membuka Hati
17 Jadian
18 Status
19 Pertemuan
20 Luka lama
21 Kagum
22 Sepasang Kekasih
23 Bisikan Hati
24 Janda Bukan Sembarang Janda
25 Bermain
26 Menghindar
27 Harapan Seorang Mama
28 Kirey Safanina Reyhan
29 Mencari Tahu
30 Rumah Sakit
31 Memberi Penawaran
32 Curhat
33 Menyatakan Rasa
34 Amarah Seorang Papa
35 Kembali Semula
36 Memberi Kesempatan
37 Cemburu
38 Pacaran tipis-tipis
39 Merebut Hati Ana
40 Kondangan
41 Aina dan Kirey
42 Kegalauan Kirey
43 Kecewa
44 Ana Sakit
45 Cerita Sebenarnya
46 Putus Asa
47 Penolakan Versi Key
48 Ingin Segera Menikah
49 Rencana Pernikahan
50 Persiapan Pernikahan
51 Ulah Aina
52 Menjelang Pernikahan
53 Masa Lalu
54 Nasehat Mama
55 Bimbang
56 Selalu Memikirkan Orang lain
57 Ulah Alexander
58 Melarikan Diri
59 Semua jadi Gelisah
60 Godaan Alex
61 Ajakan Menikah
62 Membawa Pulang
63 Demi Cinta
64 Rintangan
65 Kebelet Kawin
66 Jalan Buntu
67 Menemui Key
68 Menjenguk Kirey
69 Hampir Tak Percaya
70 Sah
71 Pengantin Baru
72 Sisi Manis Alexander
73 Kerja Sama
74 Tanggung Jawab
75 Tidak pandai memasak
76 Baju Dinas
77 Melupakan Ulang Tahun
78 Menolong Teman
79 Mengirim Seseorang
80 Perdebatan Kecil
81 Diam
82 Martabak
83 Sosok Yang Berbeda
84 Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85 Berkunjung Ke Mertua
86 Kepergok
87 Nama Gadis Itu
88 Kabar Bahagia
89 Merasa Diacuhkan
90 Kecelakaan Kecil
91 Alexander Cemas
92 Kiriman Mama Mertua
93 Kirey Menangis
94 Tak Sesederhana Itu
95 Panik
96 Alexander Mengalah
97 Tawar Menawar
98 Tindakan Kirey
99 Bumil Ribet
100 Pesona Aina
101 Emosi Alexander
102 Perang dingin
103 Permainan Karin
104 Masalah Pribadi
105 Ruang Meeting
106 Hadiah Calon Cucu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2
Membahas Perjodohan
3
Keberadaan Aina
4
Hanum Merajuk
5
Mengejar Nita
6
Gosip
7
Strategi Alexander
8
Deadline
9
Tak Bisa Berkutik
10
Ingin Mengakhiri
11
Desakan Alexander
12
Akta Pra- Nikah
13
Gagal Menikah
14
Kehilangan
15
Rasa Kehilangan
16
Membuka Hati
17
Jadian
18
Status
19
Pertemuan
20
Luka lama
21
Kagum
22
Sepasang Kekasih
23
Bisikan Hati
24
Janda Bukan Sembarang Janda
25
Bermain
26
Menghindar
27
Harapan Seorang Mama
28
Kirey Safanina Reyhan
29
Mencari Tahu
30
Rumah Sakit
31
Memberi Penawaran
32
Curhat
33
Menyatakan Rasa
34
Amarah Seorang Papa
35
Kembali Semula
36
Memberi Kesempatan
37
Cemburu
38
Pacaran tipis-tipis
39
Merebut Hati Ana
40
Kondangan
41
Aina dan Kirey
42
Kegalauan Kirey
43
Kecewa
44
Ana Sakit
45
Cerita Sebenarnya
46
Putus Asa
47
Penolakan Versi Key
48
Ingin Segera Menikah
49
Rencana Pernikahan
50
Persiapan Pernikahan
51
Ulah Aina
52
Menjelang Pernikahan
53
Masa Lalu
54
Nasehat Mama
55
Bimbang
56
Selalu Memikirkan Orang lain
57
Ulah Alexander
58
Melarikan Diri
59
Semua jadi Gelisah
60
Godaan Alex
61
Ajakan Menikah
62
Membawa Pulang
63
Demi Cinta
64
Rintangan
65
Kebelet Kawin
66
Jalan Buntu
67
Menemui Key
68
Menjenguk Kirey
69
Hampir Tak Percaya
70
Sah
71
Pengantin Baru
72
Sisi Manis Alexander
73
Kerja Sama
74
Tanggung Jawab
75
Tidak pandai memasak
76
Baju Dinas
77
Melupakan Ulang Tahun
78
Menolong Teman
79
Mengirim Seseorang
80
Perdebatan Kecil
81
Diam
82
Martabak
83
Sosok Yang Berbeda
84
Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85
Berkunjung Ke Mertua
86
Kepergok
87
Nama Gadis Itu
88
Kabar Bahagia
89
Merasa Diacuhkan
90
Kecelakaan Kecil
91
Alexander Cemas
92
Kiriman Mama Mertua
93
Kirey Menangis
94
Tak Sesederhana Itu
95
Panik
96
Alexander Mengalah
97
Tawar Menawar
98
Tindakan Kirey
99
Bumil Ribet
100
Pesona Aina
101
Emosi Alexander
102
Perang dingin
103
Permainan Karin
104
Masalah Pribadi
105
Ruang Meeting
106
Hadiah Calon Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!