Akta Pra- Nikah

Kirey begitu panik melihat keadaan Zoya. Ini semua karena dirinya, gadis itu terus saja menyalahkan dirinya sendiri sambil terus saja memanggil Zoya.

"Mama Zoya, maafkan Key!" panggil Kirey di tengah isak tangisnya. Kebetulan salah satu pegawai butik membantu Zoya untuk segera siuman.

Perasaan panik hingga membuat Kirey tak mampu melakukan apapun, kedua tangannya tidak berhenti saling meremas. Bahkan, tubuhnya mulai berkeringat meskipun terlihat Zoya mulai mengerjapkan mata.

Kirey akan mendekat ke arah Zoya, tapi betapa terkejut dirinya saat seseorang menarik lengannya hingga menjauh dari Zoya. Dia adalah Alexander.

Lelaki yang telah mendengar ucapan 'maaf' dari calon pengantinnya itu begitu sangat yakin jika Kirey sudah gegabah menolak perjodohan yang telah disepakati dua keluarga itu.

"Kamu ingin membunuh mamaku? Awas saja jika terjadi sesuatu dengan mamaku!" ancam Alex membuat Kirey tertunduk. Dia juga merasa bersalah dengan keadaan Zoya saat ini.

"Aku hanya ingin membatalkan perjodohan kita. Bukankah kamu membenciku?" lirih Kirey dengan polos. Hal itu membuat Alexander yakin dengan apa yang membuat mamanya tidak sadarkan diri.

"Mbak, Bu Zoya sudah bangun." ucap salah satu pegawai butik, membuat Kirey dan Alexander menoleh. Keduanya bergegas menghampiri Zoya yang sudah duduk di sofa.

"Key, apa maksudmu tadi, Sayang?" tanya Zoya dengan suara lemah. Mata bulat itu menatap tajam gadis yang tertunduk karena merasa bersalah, sedang Alex, sorot mata Alex tak kalah untuk mengintimidasi Kirey. Sementara orang-orang yang pada awalnya mengelilingi Zoya pun kembali pada tujuan masing-masing.

"Maafkan key, Ma. Key, hanya merasa kita belum terlalu mengenal, meskipun sudah sering bertemu sebelumnya." ujar Kirey membuat Zoya tersenyum. Wanita itu tersenyum lega saat mendengar jawaban Kirey. Bagi Zoya, itu bukan suatu masalah besar.

"MasyaAllah, Sayang. Dulu, Papa Hans sama Mama Zoya malah nggak kenal sama sekali. Kami baru bertatap muka sekali sebelum menikah. Tapi alhamdulillah, kami langgeng sampai sekarang, kan?" Zoya kembali meyakinkan Kirey.

Wanita yang masih terlihat lemah itu kemudian menatap putranya yang hanya tersenyum menanggapinya. Saat ini Alex tak mampu berbuat apapun kecuali pasrah.

"Mama Zoya yakin kamu wanita yang baik, Mama Zoya sudah sangat mengenalmu. Dan Alex...?" Kalimat Zoya terjeda, dia menatap putranya yang masih terlihat tenang bersamanya.

"Percayalah, dia lelaki yang baik. Semua rumor di luar sana itu tidak benar." lanjut Zoya, dia menggenggam tangan Kirey seolah ingin meyakinkan calon menantinya.

Alex sempat tersentak kaget. Dia hampir tidak percaya jika ternyata mamanya sempat termakan gosip di luar. Tapi, tetap saja Alexander tidak mampu membantah mamanya.

"Percayalah dengan Mama. Mungkin kalian belum saling cinta, suatu saat kalian bisa saling cinta. Bukankah dalam agama tidak ada syarat memilih pasangan karena cinta? pilihlah agamanya, fisiknya, keturunannya dan hartanya." Zoya berusaha meyakinkan dua anak muda itu. Keduanya pun membenarkannya, tidak ada alasan lagi bagi Alexander dan Kirey untuk menolak perjodohan itu.

Setelah meyakinkan keduanya, Zoya kembali mengajak Alex dan Kirey untuk melanjutkan rencananya fitting baju. Minggu depan sudah fix dengan acara pernikahan mereka.

Semua sudah fix, minggu depan mereka akan menikah. Alexander sudah pasrah dengan perjodohan itu, apalagi kejadian tadi sempat membuat dirinya mengkhawatirkan kesehatan mamanya jika sampai dia menolaknya.

Setelah sampai di rumah Zoya, mereka langsung Salat Magrib bersama. Alexander menjadi imam untuk Kirey dan mamanya karena Hans ternyata sudah Salat terlebih dahulu.

Setelah berdoa bersama, Zoya segera beranjak karena dia yakin Hans sudah menunggunya untuk makan malam.

"Key, kita makan malam bersama, biar Alex yang mengantarmu pulang!" ujar Hans, saat Kirey sudah berniat untuk pamitan.

"Aku sudah bilang ke Kyara dan Rey jika kamu pulang sedikit terlambat." lanjut Hans membuat Kirey tak bisa menolaknya lagi.

Sejak tadi Alex hanya terdiam, dia berusaha meyakinkan dirinya untuk bisa ikhlas menjalani perjodohan ini. Semua kalimat Mama Zoya terngiang di kepalanya, tentang memilih pasangan hidup.

Sebenarnya gadis di depannya itu sudah masuk dalam kriteria yang dianjurkan agama. Tapi, tanpa hasrat sebuah cinta apa mungkin pernikahan itu bahagia? Itu yang di ragukan oleh Alexander.

"Lex, nanti kamu antar Key. Biar mobil Key, besok diantar sopir." titah Hans membuat Alex menghela nafas panjang.

Lelaki yang masih mengenakan kemeja kerja itu memang tidak banyak bicara. Dia akan memilih diam jika tidak menyukai sesuatu dan meninggalkannya begitu aja jika sudah muak.

Pukul setengah sembilan Alex mengantar Kirey sampai di rumah, dia juga sempat bertemu dengan Reyhan, meskipun hanya berbincang sebentar tapi lelaki yang sudah mapan secara financial itu mampu meninggalkan kesan bagus di mata keluarga Reyhan.

"Besok kita bertemu di toko perhiasan yang sudah dipilih Mama." ucap Alex masih dengan nada dingin meskipun dia sudah menerima perjodohan itu.

Kirey hanya mengangguk. Dia sudah tidak peduli pada lelaki itu. Gadis itu menyesal telah menghabiskan waktunya hanya untuk mencintai lelaki yang tak sepantasnya. Lalu dia bisa apa? Jika perasaannya tak bisa dikendalikan, bahkan hidup seperti mempermainkannya. Disaat dia punya alasan membenci pria itu, pernikahannya dengan Alexander sudah berada diambang pintu.

Sementara itu Aina duduk di depan kamar kosnya. Dia merasa gelisah, karena kepikiran dengan perjodohan Alexander dan lawyer itu. Dia tidak bisa mengelak jika sudah jatuh cinta pada Alexander.

Sudah mengagumi bosnya sejak kuliah, kemudian terbiasa karena sering menghabiskan waktu bersama membuat Aina sudah terjatuh pada pesona lelaki tampan dan mapan itu. Bukan hanya itu, dia juga mengenal Alexander sebagai lelaki yang tidak neko- neko hingga beredar rumor yang tidak menyenangkan.

Sebuah klakson membuyarkan lamunan Aina, dia hampir tak percaya jika mobil Alex sudah berada di depan kosnya.

Gadis manis dengan rambut panjang terurai itu berlari keluar menemui Alex. Rasa hatinya begitu bahagia bisa bertemu dengan orang yang sudah ada dalam rindunya.

"Ada apa, Mas?" tanya Aina begitu penasaran karena kedatangan bosnya itu.

Alexander turun dari mobil, dia pun menutup pintu mobil dan berdiri tepat di depan Aina.

"Aku akan mengambil hasil rapat tadi." ucap Alexander.

"Tapi, aku belum merapikannya lagi. Masih berupa catatan seadanya, Mas." jawab Aina dengan menatap kagum lelaki bertubuh tinggi dan tegap di depannya.

"Aku tahu, makanya aku mampir. Dan besok aku masuk terlambat, kosongkan semua jadwal pagiku." lanjut Alexander. Tatapan Aina saat ini menuntut alasan dari bosnya itu.

"Aku akan bertemu Kirey dan membahas akta Pra- nikah." Seketika Aina terperangah kaget saat mendengar kalimat Alexander. Itu artinya lelaki yang baru saja dia pikirkan akan membuatnya patah hati.

"Na... kamu mengerti, kan?" Alex kembali menyadarkan Aina dari lamunan.

"Apa Mas Alex jadi menikah?" lirih Aina. Hatinya terasa kecewa, dia tidak menyangka jika Alexander memutuskan untuk menikah.

"Iya, tapi aku hanya menuruti keluarga, makanya aku akan membuat akta pra- nikah, jika ada sesuatu hal yang buruk biar urusannya tidak rumit." ujar Alexander. Serasa ada yang membuat gadis di depannya sedikit lega, itu artinya Alexander memang tidak pernah mencintai gadis itu dan dia pun hanya menuruti keluarganya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

moga aja Alex jatuh cinta sama key dan ngejar ngejar key

2024-01-28

0

élis 🇵🇸

élis 🇵🇸

ku emosi tiap lihat alex bgt ke kirey

2023-02-24

3

Dwi Puji Lestari

Dwi Puji Lestari

bikin aini berharap byk ni si alex...liat saja lex km yg bakal bucin se bucin2nya sm key

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2 Membahas Perjodohan
3 Keberadaan Aina
4 Hanum Merajuk
5 Mengejar Nita
6 Gosip
7 Strategi Alexander
8 Deadline
9 Tak Bisa Berkutik
10 Ingin Mengakhiri
11 Desakan Alexander
12 Akta Pra- Nikah
13 Gagal Menikah
14 Kehilangan
15 Rasa Kehilangan
16 Membuka Hati
17 Jadian
18 Status
19 Pertemuan
20 Luka lama
21 Kagum
22 Sepasang Kekasih
23 Bisikan Hati
24 Janda Bukan Sembarang Janda
25 Bermain
26 Menghindar
27 Harapan Seorang Mama
28 Kirey Safanina Reyhan
29 Mencari Tahu
30 Rumah Sakit
31 Memberi Penawaran
32 Curhat
33 Menyatakan Rasa
34 Amarah Seorang Papa
35 Kembali Semula
36 Memberi Kesempatan
37 Cemburu
38 Pacaran tipis-tipis
39 Merebut Hati Ana
40 Kondangan
41 Aina dan Kirey
42 Kegalauan Kirey
43 Kecewa
44 Ana Sakit
45 Cerita Sebenarnya
46 Putus Asa
47 Penolakan Versi Key
48 Ingin Segera Menikah
49 Rencana Pernikahan
50 Persiapan Pernikahan
51 Ulah Aina
52 Menjelang Pernikahan
53 Masa Lalu
54 Nasehat Mama
55 Bimbang
56 Selalu Memikirkan Orang lain
57 Ulah Alexander
58 Melarikan Diri
59 Semua jadi Gelisah
60 Godaan Alex
61 Ajakan Menikah
62 Membawa Pulang
63 Demi Cinta
64 Rintangan
65 Kebelet Kawin
66 Jalan Buntu
67 Menemui Key
68 Menjenguk Kirey
69 Hampir Tak Percaya
70 Sah
71 Pengantin Baru
72 Sisi Manis Alexander
73 Kerja Sama
74 Tanggung Jawab
75 Tidak pandai memasak
76 Baju Dinas
77 Melupakan Ulang Tahun
78 Menolong Teman
79 Mengirim Seseorang
80 Perdebatan Kecil
81 Diam
82 Martabak
83 Sosok Yang Berbeda
84 Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85 Berkunjung Ke Mertua
86 Kepergok
87 Nama Gadis Itu
88 Kabar Bahagia
89 Merasa Diacuhkan
90 Kecelakaan Kecil
91 Alexander Cemas
92 Kiriman Mama Mertua
93 Kirey Menangis
94 Tak Sesederhana Itu
95 Panik
96 Alexander Mengalah
97 Tawar Menawar
98 Tindakan Kirey
99 Bumil Ribet
100 Pesona Aina
101 Emosi Alexander
102 Perang dingin
103 Permainan Karin
104 Masalah Pribadi
105 Ruang Meeting
106 Hadiah Calon Cucu
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cinta Bertepuk Sebelah tangan
2
Membahas Perjodohan
3
Keberadaan Aina
4
Hanum Merajuk
5
Mengejar Nita
6
Gosip
7
Strategi Alexander
8
Deadline
9
Tak Bisa Berkutik
10
Ingin Mengakhiri
11
Desakan Alexander
12
Akta Pra- Nikah
13
Gagal Menikah
14
Kehilangan
15
Rasa Kehilangan
16
Membuka Hati
17
Jadian
18
Status
19
Pertemuan
20
Luka lama
21
Kagum
22
Sepasang Kekasih
23
Bisikan Hati
24
Janda Bukan Sembarang Janda
25
Bermain
26
Menghindar
27
Harapan Seorang Mama
28
Kirey Safanina Reyhan
29
Mencari Tahu
30
Rumah Sakit
31
Memberi Penawaran
32
Curhat
33
Menyatakan Rasa
34
Amarah Seorang Papa
35
Kembali Semula
36
Memberi Kesempatan
37
Cemburu
38
Pacaran tipis-tipis
39
Merebut Hati Ana
40
Kondangan
41
Aina dan Kirey
42
Kegalauan Kirey
43
Kecewa
44
Ana Sakit
45
Cerita Sebenarnya
46
Putus Asa
47
Penolakan Versi Key
48
Ingin Segera Menikah
49
Rencana Pernikahan
50
Persiapan Pernikahan
51
Ulah Aina
52
Menjelang Pernikahan
53
Masa Lalu
54
Nasehat Mama
55
Bimbang
56
Selalu Memikirkan Orang lain
57
Ulah Alexander
58
Melarikan Diri
59
Semua jadi Gelisah
60
Godaan Alex
61
Ajakan Menikah
62
Membawa Pulang
63
Demi Cinta
64
Rintangan
65
Kebelet Kawin
66
Jalan Buntu
67
Menemui Key
68
Menjenguk Kirey
69
Hampir Tak Percaya
70
Sah
71
Pengantin Baru
72
Sisi Manis Alexander
73
Kerja Sama
74
Tanggung Jawab
75
Tidak pandai memasak
76
Baju Dinas
77
Melupakan Ulang Tahun
78
Menolong Teman
79
Mengirim Seseorang
80
Perdebatan Kecil
81
Diam
82
Martabak
83
Sosok Yang Berbeda
84
Berdamai Demi Kebahagiaan Ana
85
Berkunjung Ke Mertua
86
Kepergok
87
Nama Gadis Itu
88
Kabar Bahagia
89
Merasa Diacuhkan
90
Kecelakaan Kecil
91
Alexander Cemas
92
Kiriman Mama Mertua
93
Kirey Menangis
94
Tak Sesederhana Itu
95
Panik
96
Alexander Mengalah
97
Tawar Menawar
98
Tindakan Kirey
99
Bumil Ribet
100
Pesona Aina
101
Emosi Alexander
102
Perang dingin
103
Permainan Karin
104
Masalah Pribadi
105
Ruang Meeting
106
Hadiah Calon Cucu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!