2

Nevan mengantar Zuin ke tempat temannya. Malam ini gadis itu memilih menginap di apartemen Ketty. Ia takut pulang ke rumahnya karena kasus yang menimpa ayahnya.

Biasanya kalau di film-film orang yang terlibat korupsi, rumah mereka juga akan disita. Ia harus berjaga-jaga. Kan tidak lucu saat sedang tertidur lelap dikamar tercintanya lalu tiba-tiba ada yang datang dan mengusirnya keluar dari rumah itu. Terus wajahnya terpampang di media. Bagaimana dia mau pacaran nanti, apalagi menikah.

"Jadi papa kamu beneran korupsi?" Ketty masih tidak bisa percaya.

Zuin menatap gadis itu sekilas lalu mulai berpikir. Ia mencoba mengingat-ingat segala hal yang dilihatnya tadi ketika bertemu ayahnya.

Menurutnya ada sesuatu yang ganjal. Melihat ayahnya tadi malah membangkitkan rasa curiga dihatinya. Ia jadi berpikir kalau pria tua itu tidak benar-benar ditangkap. Instingnya mengatakan seperti itu.

"Aku ragu." ucapnya menatap Ketty.

"Ragu?" ulang Ketty. Ia masih tidak mengerti maksud Zuin.

"Kamu tahu, orang yang baru di tangkap dan masuk penjara harusnya merasa stres dan mencari segala cara, berusaha membenarkan diri atau memberikan alasan apa saja agar bisa keluar secepatnya dari tempat yang pengap itu bukan?"

Ketty mengangguk mengiyakan.

"Kau tahu apa yang papaku

lakukan saat aku menemuinya tadi?"

Kali ini Ketty menatap Zuin menunggu kata-kata selanjutnya.

"Menikmati buah kesukaannya."

Ketty terlihat biasa saja. Menurutnya sah-sah saja sih kalau ayah sahabatnya itu ingin makan. Ia menatap Zuin lagi masih setia menjadi pendengar.

"Hari ini aku melihat banyak keanehan." ujar gadis itu lagi mulai berlagak seperti detektif sambil mengusap-usap dagunya. Ketty mengerutkan kening tidak mengerti.

"Kau tahu," Zuin berdiri mendekat ke sebelah Ketty.

"Waktu aku dan kak Nevan ke penjara, aku menyadari kalau petugasnya tampak sangat menghormati kak Nevan, dan papa terlihat biasa saja. Seperti tidak ada rasa gelisah sama sekali karena ditangkap."

"Hah?" mulut Ketty terbuka menatap Zuin. Gadis didepannya itu terus bercerita dengan semangat.

"Aku juga melihat banyak berkas kerjaan papa didekatnya. Kak Nevan juga tampaknya santai-santai saja seperti tidak terjadi apapun. Bukankah ini aneh? Masa orang yang ditangkap masih melakukan banyak pekerjaan kantor dalam sel, itukan sangat tidak masuk akal."

Kali ini Ketty mengangguk mengiyakan. Secara logika memang tidak masuk akal.

Memang sejak tadi Zuin pun sudah merasa ada yang aneh. Ia seperti merasa ayahnya memang sedang menyembunyikan sesuatu. Tapi apa itu ia tidak tahu.

"Menurutku papa sengaja mau masuk penjara untuk menghindari sesuatu." Gadis itu menebak-nebak. Ia tidak tahu kenapa pikirannya bisa seyakin ini.

"Menghidari apa?"

"Tentu saja wanita yang mengejar-ngejarnya. Kamu tahu kan kalau papaku itu selalu tebar pesona pada para wanita diluar sana. Giliran dikejar, malah kabur."

Kata Zuin kembali merasa kesal kalau mengingat-ingat ada perempuan lain yang mendekati ayahnya. Yah, ayahnya itu memang masih muda bagi orang lain. Umurnya tiga puluh enam tahun. Pria itu memiliki Zuin diumur enam belas tahun akibat pergaulan bebas. Sampai sekarang Zuin tidak pernah tahu siapa mamanya. Ia hanya tahu ayahnya cerita kalau dirinya ditemukan didepan rumah sang ayah. Setelah di cek DNA, mereka memang murni ayah dan anak. Meski tidak dibesarkan oleh orangtua yang lengkap, Zuin tidak terlalu memikirkannya, karena ayahnya membesarkannya dengan begitu baik.

Berbeda dengan Zuin yang terus-terusan menuduh ayahnya suka menggoda wanita, Ketty malah terlihat mengerutkan kening dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia lalu menoleh menatap Zuin.

"Tapi kenapa om Barry harus memilih masuk penjara? Bukankah itu hanya akan merusak nama baik keluarga kalian?" menurutnya sangat tidak masuk akal.

Zuin menggeser tubuhnya dan duduk di sofa. Kakinya sudah lelah berdiri sejak tadi.

"Nama baik lelaki tua itu memang sudah rusak. Ia hanya ingin merusak nama baikku saja." ucapnya santai lalu tersenyum remeh.

Ketty berdecak kagum menatap sahabatnya itu. Bisa-bisanya gadis itu sesantai ini bahkan tidak sedih disaat keluarganya tertimpa masalah.

Apalagi belum tentu semua kecurigaannya tentang om Barry yang hanya berakting itu benar. Bisa jadikan ayahnya Zuin benar-benar di tangkap.

Ahhh.. Ketty jadi bingung sendiri. Ayah dan anak itu sama-sama membuatnya merasa ikut-ikutan jadi orang stres. Ia menatap Zuin yang tiba-tiba berdiri dari sofa.

"Ke club yuk." ajak gadis itu.

Ketty melongo menatap gadis itu. Pandangannya berpindah ke arah jam dinding yang terpampang ditembok kamarnya. Sih Zuin ini sudah gila yah, ini sudah tengah malam dan status ayahnya pun masih belum jelas, tapi ia malah mau ke club.

"Zu, jangan aneh-aneh deh." tegurnya tidak setuju.

"Ayolah Ket, aku butuh nenangin diri atas semua masalah yang membuat aku sedih begini." Zuin sengaja memasang tampang sesedih mungkin.

Dan sekali lagi, Ketty tertegun menatap sahabatnya itu.

Hellow, ia sama sekali tidak melihat ada rasa sedih di mata gadis itu. Bilang saja mau cuci mata lihat banyak pria-pria tampan. Itu kan memang selalu menjadi alasan nomor satu seorang Zuin masuk club. Kalau tidak apalagi?

Menenangkan diri? Mau minum?

Hah, paling-paling gadis itu hanya bisa minum jus lemon. Jangan melihat kelakuannya yang bar-bar itu. Sebenarnya wanita itu sangat polos. Ia bahkan pernah mengira bus yang akan membawanya menuju pesawat itu bisa terbang.

Ketty tertawa mengingat kejadian itu. Saat itu ia harus menutupi wajahnya karena malu dengan kelakuan kampungannya Zuin. Namanya saja yang anak orang kaya, kelakuannya kampungan sekali.

"Kalau kamu nggak mau pergi, aku bisa pergi sendiri kok."

Perkataan itu kontan membuat Ketty meliriknya sebentar lalu menarik nafas pasrah.

"Baiklah aku ikut." ucapnya dengan berat hati.

Zuin melompat girang. Ketty memang yang paling mengerti dirinya.

"Ya udah yuk." gadis itu lalu menarik Ketty keluar.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

papa Berry duren sawit kah thor??? bnyk tnte2 zg ngejar2 😁😁

2024-03-10

0

liberty

liberty

bapak 16th yg tanggung jawab ke anaknya 😁

2024-03-09

0

jumirah slavina

jumirah slavina

manfaatkn donk Zuin..
Tante² yg ngejar Ayah mu Kau porotin smua.. /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪

2024-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!