Demi biaya operasi ibunya,kiran menjual sel telurnya.Matthew salah paham dan menidurinya,padahal ia yakin mandul hendak mengalihkan hartanya pada yoris ponakan nya tapi tak di sangka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EPI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7: Kekeliruan
Tiga bulan kemudian, di kamar Kiran, ia merobek sebuah kertas membuat Matthew terkejut dan langsung menghampirinya. Ternyata itu sebuah gambar desain. Matthew menoleh ke Kiran dan berkata, "Ini indah," sambil melihat gambar itu, lalu berkata lagi, "Sia-sia kalau dihancurkan."
Kiran berkata, "Lagian juga nggak akan ke mana-mana," ucapnya lesu.
Matthew berkata, "Bahkan pekerjaan barumu?" tanyanya membuat Kiran bingung dan bertanya, "Apa?"
Matthew langsung berkata, "CEO Aurora Aria adalah temanku. Kau dapat tawaran kerja, kecuali kau lebih suka istirahat di rumah," kata Matthew sambil melihat intens Kiran.
Seketika wajah Kiran berseri. "Nggak, aku... aku mau pekerjaan itu! Percaya padaku, aku bisa jalani keduanya," ucap Kiran dengan senang.
Matthew pun berkata, "Cek surelmu. Tawarannya harusnya sudah masuk. Semoga berhasil, Mama Kiran," ucap Matthew sambil tersenyum memegang pundak Kiran.
Kiran berkata, "Terima kasih, Papa Matthew," ucap Kiran sambil tersenyum malu-malu.
Matthew hanya terkekeh. Keesokan hari, di sebuah perusahaan, duduk seorang wanita cantik sedang menerima telepon. Di seberang telepon itu, seorang lelaki berkata, "Istri CEO mulai kerja hari ini. Pastikan kau jaga dia, dia mengandung anak pewaris. Kalau ada apa-apa, kau dipecat," ucap pria itu di seberang telepon.
Sedangkan wanita cantik itu menjawab, "Baik, Pak. Tenang saja, aku bisa urus," ucapnya tersenyum lalu menutup panggilan itu.
Lalu tiba-tiba ia berlari keluar dan berteriak, "Semuanya, kode merah! Istri CEO segera tiba! Berbaris, senyum, perhatikan postur, semuanya dan jangan lupa tunjukkan rasa hormat!" ucapnya. Semua karyawan langsung mengangguk bersiap merapikan pakaian mereka dan berbaris sambil tersenyum membuat wanita tadi sedikit lega.
Tak lama seorang wanita masuk, ia sedikit menghela nafas dan berkata, "Aurora Aria," ucapnya sambil tersenyum.
Sedangkan di parkiran ada seorang berkata, "Aurora Aria," ucapnya. Mereka bersamaan berkata, tapi beda tempat. Yang satu di pintu masuk, yang satunya lagi di parkiran. Mereka berkata, "Aku datang!"
Tak lama wanita di parkiran itu berhenti sejenak, telfonan dengan seseorang berkata, "Ya, aku tahu dia susah payah dapatin aku kerjaan ini. Dengar, aku akan merendah. Istrimu nggak akan tahu kalau aku hamil." Lalu tiba-tiba dari belakang tak sengaja ada yg menyenggol nya membuat menggerutu kesal. Wanita berteleponan itu berkata, "Barusan ketemu jalang nggak jelas pakai baju murahan di gedung ini."
Dan wanita yg tak sengaja menabrak wanita yg telfon itu adalah Kiran. Lalu Kiran berkata dalam hati, wah kasarnya sudah, biarkan saja ini hari pertama jangan ada drama gumamnya dalam hati.
Lalu wanita yg menelfon diparkiran itu adalah Rosa berkata, "Awas, jalang. Untung suasana hatiku lagi bagus," ucapnya langsung pergi meninggalkan Kiran.
Sedangkan Kiran hanya menggelengkan kepala saja meliat Rosa begitu dan menghela nafas lalu berjalan masuk disebuah ruangan dimana ada wanita cantik. Seorang karyawan berkata, "Tunggu. Dua pemegang?" ucap salah satu wanita.
Lalu yg disamping nya berkata, "Nggak mungkin. Istri bos pasti yang pakai chanel," ucap meliat ke arah Rosa liat perut nya dan itu bvlgari benarkan? Ucap meliat Kiran yg tampak biasa saja.
Lalu salah satu dari mereka berkta, "Baju wanita satunya itu sampah," ucapnya menilai Kiran.
Sedangkan Kiran mendengar itu berkata dalam hati, Sampah? Tapi Selina bilang ini edisi khusus chanel orang biasa nggak bisa dapat ucapannya. Tak lama wanita cantik keluar dari ruangan berteriak senang berkata, "Ohh selamat datang kami sudah tunggu anda," ucapnya senang.
Namun ia salah orang, bukan Kiran yg ia sapa tapi Rosa dan langsung mengulurkan tangan. Sedangkan disebelah Kiran juga ingin mengulur tangan tapi Rosa langsung menjabat tangan Rosa. Lalu wanita itu berkata, "Aku Tina, aku pengawas disini. CEO sudah beri tahu kami untuk jaga anda dan anak anda dengan baik. Anda punya suami terbaik kalau butuh apa-apa bilang saja," ucap Tina ia mengabaikan Kiran. Sedangkan Rosa tersenyum angkuh.
Tina melirik ke Kiran berkata, "Tunggu. Dia istri ceo?"
Lalu Rosa berkata dalam hati, idiot-idiot ini pikir aku istri ceo sempurna aku nggak bisa disentuh ucapannya dalam hati. Lalu berkata, "Benar sekali. Suamiku kasih aku apapun yang aku mau jadi aku harap kau lakuin hal yang sama," ucap.
Lalu Tina menjawab, "Oh, ya," ucap mengangguk. Lalu Rosa berkata lagi, "Kalau kecewakan aku, aku suruh dia pecat kau saat itu juga," ucap Rosa sedikit mengancam.
Lalu Tina menjawab dengan cepat, "Baik," lalu ia berkata dengan suara yg sedikit berteriak, "Semuanya bersikap yang terbaik untuk Nyonya CEO dan pewaris kecil!" lalu ia berdeham hmmm memberi kode ke karyawan untuk menyapa Rosa yg ia anggap istri Matthew.
Tak lama seorang karyawan wanita maju berkata, "Kami sudah siapkan semuanya," ucap mengarahkan salah satu dari mereka langsung membersihkan dan merapikan meja serta kursi saat Rosa duduk langsung seorang karyawan lainnya datang berkata, "Kami bawakan sarapan semuanya organik," sedangkan Rosa hanya memberi senyumn saja.
Lalu Rosa berteriak, "Hei! Anak baru!" ucap meliat ke Kiran lalu ia menunjuk kakinya berkata, "Sini pijat kakiku," ucap tersenyum sinis.
Kiran berjata, "Aku juga hamil. Aku nggak mau ambil resiko dengan jongkok untukmu. Aku disini untuk kerja, bukan jadi pembantu," ucap Kiran masih santai.
Salah satu karyawan berkata, "Tunggu! Dia juga hamil? Apa kita salah orang? Jujur saja," ucap mereka.
Sedangkan Tina sedikit tersentak baru sadar ia bingun. Lalu salah satu dari mereka berkata, "Auranya lebih asli."
Sedangkan Rosa mendengar itu langsung berdeham dengan kesal, "Hmmm seperti gertakan," meliat ke Tina dan Tina tersentak lalu menarik lengan Kiran berkata, "Memang kenapa kalau kau hamil? Kau cuma tiruan! Jangan bandingkan bayimu dengan pewaris CEO! Kemasi tasmu, kau dipecat!"
"Nyonya Andres ini hamil pewaris kekayaan, sedangkan kau cuma kasus amal kecil dengan anak haram diperutmu dan..." Belum selesai Tina bicara, Kiran langsung menampar Tina berkata, "Jaga mulutmu! Bayiku bukan anak haram!" ucapnya kesal.
Tina tertawa meskipun kesal berkata, "Dasar jalang kecil," lalu ia berteriak, "Seseorang usir dia dari sini!"
Lalu Kiran berkata, "Kau cuma ketua tim, kau nggak punya kuasa untuk pecat aku," ucapnya.
Lalu Tina berkata, "Oke kalau begitu aku suruh ceo sendiri yang pecat kau."
Lalu Kiran menjawab, "Silahkan."
Lalu Tina berkata, "Sayang, apa kau bisa telfon suamimu untuk usir anak kecil ini murahan ini dari sini dari sini?" ucap nya meliat ke Rosa.
Sedangkan Rosa bergumam dalam hati, sial gimana aku bisa punya nomornya? Ucapnya dalam hati lalu berkata, "Kau tahu? Suamiku terlalu sibuk untuk hal seperti ini," ucapnya lalu ia melanjutkan berkata, "Biarkan dia di sini dulu. Dia akan tunjukkan seberapa nggak gunanya dia dan kita usir," ucap.
Tina masih kesal berkata, "Baik, bulan depan ada lomba desainer. Kalau kau nggak dapat juara satu, kau dan kesalahan kecilmu itu bisa kemasi tasmu dan pergi. Kami nggak butuh orang lemah disini," ucap Tina menatap Kiran seperti merendahkan.