NovelToon NovelToon
Mr. Billionare Obsession

Mr. Billionare Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Cintapertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yusi Fitria

Semua berawal dari rasa percayaku yang begitu besar terhadap temanku sendiri. Ia dengan teganya menjadikanku tumbal untuk naik jabatan, mendorongku keseorang pria yang merupakan bosnya. Yang jelas, saat bertemu pria itu, hidupku berubah drastis. Dia mengklaim diriku, hanya miliknya seorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusi Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4 - Author's POV

Sejak dia terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati keberadaan dari wanitanya, Elbarra jadi marah besar. Ia mengamuk, bahkan membanting barang-barang yang ada di sekitarnya.

"Lucas, cepat panggil Fernando kemari!"

Lucas mengangguk patuh. Ia bergegas keluar dari kamar tuannya untuk menghubungi Riki.

Sepeninggal asisten pribadinya, Elbarra merebahkan diri di sofa. Ia memijat pelipisnya yang terasa pusing. Baru kali ini dia merasa hampir gila karena kehilangan seorang wanita.

Sebelum bertemu Sisi, Elbarra hanya bisa pasrah jika dirinya dianggap impoten. Namun saat pertemuannya dengan gadis itu kemarin, semuanya berubah. Tubuhnya merespon, dan menginginkan gadis tersebut.

Hanya berselang setengah jam sejak kepergiannya, Lucas telah kembali dengan membawa serta Riki bersamanya.

Elbarra langsung bangkit, ia menghampiri Riki kemudian menarik kerah bajunya. "Dimana Sisi?"

"Aku tidak tahu, Tuan. Bukankah dia disini? Bersamamu?"

"Jangan berbohong, Fernando. Kesabaranku tidak sebesar itu!"

Riki menggeleng cemas, "Tidak, Tuan. Aku bersumpah, aku tidak tahu dimana Sisi."

"Kau pasti tahu dimana dia tinggal, bukan?"

"Tentu," angguk Riki, "Aku akan membawamu kesana, Tuan."

...****************...

Masih di pukul 7 pagi, Elbarra bersama Riki sudah berada di apartement Sisi. Entah bagaimana caranya, Elbarra dapat mengakses apartement Sisi, mungkin dengan mengancam pegawai dan manager apartement.

Pandangan Elbarra menyapu ruangan yang tak luas itu. Saat pertama membuka pintu, pemandangan dapur kecil menyambutnya, dengan sebelah kiri terdapar kamar mandi kecil. Setelah itu, barulah kasur muatan 2 orang dewasa terpampang.

'Apa hidupnya sesulit ini?' Elbarra membatin.

"Sisi merupakan mahasiswi di Universitas California. Dia mendapatkan beasiswa full dari Universitas, termasuk uang saku dan tempat tinggal," jelas Riki.

"Tapi kenapa tempat tinggalnya kecil dan sempit seperti ini?"

Riki menggaruk kepalanya sambil tersenyum kikuk, "Mungkin uang Sisi hanya cukup untuk membayar apartement kecil."

Tatapan tajam, Elbarra layangkan pada Riki, "Seharusnya kau membantunya!"

"Aku baru tahu jika dia berada disini, Tuan. Sebelumnya aku tidak tahu jika dia di California, aku kira masih di Indonesia."

Elbarra berdecih. Langkahnya lalu membawanya mengelilingi apartement tersebut. Tak ada yang istimewa, hanya terdapat lemari, tv dan meja kecil untuk makan.

Ada perasaan sedih membayangkan bagaimana sulitnya Sisi setelah berada disini. Harusnya mereka bertemu lebih awal, mungkin kehidupan gadisnya akan jauh lebih baik.

"Mengapa dia tidak ada disini?" Raut wajah Elbarra sudah berubah seperti biasa, datar dan menyeramkan.

"Bukankah ini jamnya kuliah?"

Ah, benar juga. Pikir Elbarra.

"Aku tau!" ketusnya, pria itu berlalu begitu saja meninggalkan Riki yang melongo heran.

"Kalau sudah tahu, kenapa masih bertanya?" Riki bergumam pelan, tak mungkin ia mengeluarkan kalimat selantang itu, bisa-bisa nyawanya tak selamat.

Di dalam mobilnya, Elbarra terus berpikir. Bagaimana caranya mendekati Sisi? Gadisnya itu pasti akan selalu kabur jika melihatnya.

Seulas senyum smirk tiba-tiba muncul dibibir Elbarra, entah apa yang dia rencanakan. "Tunggu aku, Sayang."

Mobil kesayangan Elbarra pergi meninggalkan apartement itu, menyisakan Riki yang masih kebingungan dengan tuannya.

...****************...

Apakah Sisi bisa berpikir jernih saat ini? Tentu saja tidak. Pikirannya masih dipenuhi oleh Elbarra, pria aneh yang mengatakan bahwa dirinya hanyalah miliknya seorang.

"Kau tidak ingin memakan sesuatu?" Addie duduk disamping Sisi, yang baru saja kembali dari kantin.

Sisi menggeleng pelan seraya tersenyum kecil, "Tidak, Addie. Aku tidak lapar."

Gadis itu kembali melamun dengan menumpu tangannya di dagu. Ia bahkan tak menyadari kedatangan seorang mahasiswa baru yang akan ikut bergabung di kelasnya.

Mahasiswa tersebut melewatinya dan mengambil tempat duduk di belakang Sisi. Addie yang berada disamping Sisi tak bisa melepaskan pandangannya dari pria itu.

"Si, Sisi..." Lamunan Sisi buyar akibat Addie yang mengguncang lengannya.

"Lihat itu, ada pria tampan di belakangmu," bisik Addie dengan tatapan nakalnya.

"Aku tidak perduli, Add." Sisi memutar bola matanya jengah.

"Ck, kau harus melihatnya. Tidakkah kau lihat bahwa hampir semua pasang mata tertuju padanya."

"Sudah kukatakan bahwa aku tidak perduli, Add. Jika kau mau, kau bisa berkenalan dengannya."

Addie mendengus sebal. Tapi tak urung mengikuti saran dari sahabatnya itu untuk berkenalan dengan pemuda tampan tersebut. Masih dengan centilnya, Addie perlahan menghampiri pria itu.

"Hai, namaku Addie," Sahabat dari sisi itu mengulurkan tangannya, namun sayang tak terbalas.

"Sebastian."

Degg. Suara itu terdengar tidak asing ditelinga Sisi. Ia memberanikan diri untuk menoleh kebelakang, dan GOTCHAA.

Mata mereka bertemu. Sisi dengan ekpresi takut dan terkejut, sementara Sebastian memasang wajah datar dengan tatapan tajamnya.

Glekk. Buru-buru Sisi menghadap kedepan kembali. Nafasnya memburu, ia merasa engap dan kekurangan oksigen disini. Berulang kali Sisi mengelus dadanya yang terasa berdebar, sepertinya anxiety-nya kumat.

"Apakah kau ada waktu di weekend ini?" Addie tersenyum penuh harap. Rencananya ia ingin mengajak Sebastian untuk berkencan.

"Aku sibuk!" Singkat dan lugas.

Walaupun kecewa, Addie tetap tersenyum. "Its okey. Mungkin lain kali kau ada waktu. Kabari aku, okee?"

Sebastian hanya berdehem tanpa minat. Menatapnya saja ia enggan, apalagi harus berbicara dengannya.

"Sisi, ada apa?" tanya Addie yang telah duduk kembali di kursinya.

"Tidak apa-apa," Sisi menggeleng. Sebisa mungkin ia bersikap biasa saja. Ia tidak ingin menimbulkan kecurigaan terhadap Addie. Tapi mata almond itu terus menatapnya tajam, seolah ingin mengulitinya saat itu juga.

Disaat dosen mereka telah memasuki kelas dan menerangkan studinya, Sisi merasakan ada seseorang yang memainkan rambutnya dari belakang. Siapa lagi pelakunya jika bukan Sebastian.

"Aku akan menghukummu karena telah membangkang, Sweety." Bisikan itu terdengar mengerikan ditelinga Sisi. Ia menoleh untuk memastikan apakah Addie mendengarnya, untungnya tidak.

Sebastian masih memainkan rambut Sisi, sesekali ia menghirup aroma rambutnya yang menenangkan, wangi bunga Lavender. Namun, entah mengapa dia menjadi kesal mengingat Sisi yang semalam kabur darinya.

"Aww!" Sisi berteriak sakit sambil memegangi rambutnya. Ia menoleh kebelakang untuk melihat si pelaku.

Tanpa rasa bersalah, Sebastian menaikkan sebelah aslinya, seolah berkata, 'Kenapa menatapku?'.

"Sisi, ada masalah apa?" Dosen yang mengajarnya menegur. Sisi pun langsung menggeleng dan mengucapkan maaf.

Apakah Sebastian berhenti? Tentu tidak. Ia masih menarik-narik rambut Sisi yang membuatnya merasa risih.

"Addie?"

"Ada apa?"

"Bisakah kita bertukar tempat?" Sisi memohon, Addie dengan semangat mengiyakan. Bukankah ia bisa lebih dekat dengan Sebastian?

Akhirnya kedua wanita itupun bertukar posisi. Lalu, bagaimana respon Sebastian? Pria itu mengepalkan tangannya, ia sungguh marah.

Seperti biasa, Addie berusaha mengajak Sebastian berbicara. Sayangnya, Sebastian enggan merespon. Matanya tak pernah beralih pada Sisi yang fokus mendengarkan dosen yang tengah menerangkan materinya.

'Kau sungguh membuatku kesal, Sisi. Aku benar-benar tidak akan melepaskanmu. Walaupun aku harus menyeretmu secara paksa.'

1
Ika Yeni
baguss kak ceritaa nyaa ,, semangat up yaa 😍
Yushi_Fitria: Terima kacih😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!