NovelToon NovelToon
Ketika Musuh Menjadi Pengantin Pengganti

Ketika Musuh Menjadi Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Romansa / Pelakor jahat
Popularitas:31.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Sharmila, seorang wanita cantik, sedang bersiap untuk hari pernikahannya dengan Devan, bos perusahaan entertainment yang telah dipacarinya selama tiga tahun.

Namun, tiba-tiba Sharmila menerima serangkaian pesan foto dari Vivian, adik sepupunya. Foto kebersamaan Vivian dengan Devan. Hati Sharmila hancur menyadari pengkhianatan itu.

Di tengah kekalutan itu, Devan menghubungi Sharmila, meminta pernikahan diundur keesokan harinya.

Dengan tegas meskipun hatinya hancur, Sharmila membatalkan pernikahan dan mengakhiri hubungan mereka.

Tak ingin Vivian merasa menang, dan untuk menjaga kesehatan kakeknya, Sharmila mencari seorang pria untuk menjadi pengantin pengganti.

Lantas, bagaimana perjalanan pernikahan mereka selanjutnya? Apakah pernikahan karena kesepakatan itu akan berakhir bahagia? Ataukah justru sebaliknya?

Ikuti kisah selengkapnya dalam

KETIKA MUSUH MENJADI PENGANTIN PENGGANTI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Bertemu mantan

.

Ceklek!

Kala pintu kamar mandi dalam ruang istirahat Zayden terbuka, kepala Sharmila spontan menoleh.

Uap dari kamar mandi menyebar, membawa aroma sabun dan parfum maskulin. Pria itu keluar, sudah mengenakan kemeja putih dan celana panjang dari bahan mewah. Rambutnya yang belum disisir, tampak sedikit basah dan membuatnya terkesan seksi.

Sharmila yang masih duduk di atas ranjang sembari membaca pesan dari pelayan di rumahnya, menelan ludah susah payah. Taraf ketampanan pria ini benar-benar di atas batas normal.

Melihat Sharmila yang bengong, Zayden mendekat, menjentikkan jari di depan wajah Sharmila. "Kenapa?" tanya pria itu, mengangkat alisnya dengan tatapan menggoda. "Kau kecewa? Apa kau berharap ada adegan aku keluar dengan handuk di pinggang?"

Sharmila berdecak, manusia di hadapannya ini benar-benar seperti paranormal. Tapi tentu saja bukan Sharmila namanya kalau dia mengaku kalah. "Mungkin sedikit," jawabnya mengatupkan ujung ibu jari dan telunjuknya. "Adegan itu termasuk salah satu favoritku." Tertawa seolah dirinya benar-benar maniak drama.

Pria itu mendekat, ke tepi ranjang, dan mencondongkan tubuhnya ke arah Sharmila, membuat wanita itu refleks memundurkan tubuh hingga kepalanya menempel pada kepala ranjang. Aroma parfum maskulin milik Zayden memenuhi rongga penciumannya, dan terasa begitu memabukkan.

"Oh ya?" bisiknya, suaranya serak dan menggoda. "Mungkin aku bisa mengabulkan permintaanmu nanti malam. Tapi sekarang, ada hal penting yang harus kita urus lebih dulu,” ucapnya lalu menegakkan kembali tubuhnya setelah melabuhkan ciuman di kening Sharmila.

Blenk!

Otak Sharmila tiba-tiba kosong. Ini kedua kalinya Zayden mencuri ciumannya. Bukan di bibir seperti di adegan drama yang sering ia tonton di kala suntuk, tetap saja itu membuat dadanya berdebar kencang. Wajah wanita itu spontan memerah.

“Mandilah! Kita berangkat setelah sarapan. Joshua sudah menyiapkannya di luar.” Zayden mengambil dua buah paper bag berukuran sedang dari atas nakas dan menyerahkannya kepada istrinya.

"Mengurus apa? Kita mau kemana?" tanya Sharmila sambil menerima paper bag itu. Dia sama sekali tidak mengingat jika hari ini ada agenda yang harus ia lakukan dengan Zayden.

Zayden yang nyaris pergi kembali menoleh seraya berkacak pinggang kesal. “Hahhh… Nyonya Pratama, kamu benar-benar pikun, ya?”

Pertanyaan yang membuat kening Sharmila kembali berkerut. Ia benar-benar tidak ingat.

"Tentu saja mengurus buku nikah. Kamu lupa waktu itu seharusnya yang di buku nikahmu adalah nama Devan Adinata. Pengurus KUA butuh waktu untuk merubahnya karena aku tidak membawa data diri. Dan tadi petugas KUA mengabari, buku nikah itu sudah jadi dan kita tinggal mengambilnya saja.”

“Untuk apa?” tanya Sharmila kaget. “Apa kita juga perlu buku nikah. Lagi pula setelah setahun kita juga akan berpisah?”

Zayden mengambil napas dalam-dalam. Tangannya terkepal setiap kali mendengar kata setahun. “Siapa bilang pernikahan kita hanya setahun,” gumamnya dalam hati. "Aku akan mengikatmu seumur hidupku.”

"Sharmila,” panggilnya mencoba bersabar. "Kamu lupa lagi, ya? Yang menikahkan kita waktu itu penghulu beneran, bukan aktor. Yang hadir juga tamu sungguhan, bukan penonton film, tentu saja ada buku nikah. Terus kita mau bilang, 'buang saja buku nikahnya', gitu? Kamu mau, seluruh dunia tahu kita nikah kesepakatan?”

Sharmila tertegun. Zayden benar. Ia juga jadi berpikir, pernikahan mereka sah di mata agama. Sekarang, dengan adanya buku nikah itu, menjadi sah juga di mata negara.

Mata Sharmila mengikuti gerak Zayden yang saat ini berada di depan cermin. Mengikat dasi di leher, mengancingkan jas, mengenakan jam tangan, bahkan menyisir rambut hingga menyemprot parfum. Semua gerakan pria itu benar-benar terlihat keren.

Merasa diperhatikan, Zayden menoleh. “Kenapa bengong, terpesona, ya?" Pria yang mengedipkan mata jahil.

Sharmila berdecak sambil memutar bola matanya. Berpura-pura tidak peduli, padahal dia sedang malu karena terciduk. Sementara Zayden keluar dari kamar setelah berhasil menggoda Sharmila.

Sharmila membuka paper bag setelah Zayden tak lagi di kamar. Matanya terpukau melihat isinya. Setelan semi resmi yang elegan. Blus sutra putih dengan pita yang bisa diikat menjadi dasi kupu-kupu dan rok span selutut berwarna krem.

Yang membuatnya memejamkan mata adalah karena di sana ada juga sepasang pakaian dalam yang ukurannya benar-benar pas dengan dirinya. Di paper bag satunya lagi, ada sepatu pantofel berwarna senada. Juga ada kotak kecil berisi anting-anting mutiara dengan desain simple.

“Selera pria itu benar-benar berkelas," gumamnya. "Tapi, kapan dia membelinya? Bagaimana dia bisa tahu ukuranku?”

*

*

*

Di waktu yang sama di teras rumah Sharmila…

Devan sedang mengumpat marah. Sejak kemarin dia duduk di teras itu, bahkan hingga ketiduran. Tapi saat dirinya bangun dan bertanya, pelayan mengatakan bahwa Sharmila belum pulang.

“Ke mana sebenarnya wanita itu?” umpatnya kesal. Ia merasa sedang dipermainkan.

“Hei, kamu! Telepon Sharmila sekarang! Katakan aku menunggunya di sini!” perintahnya pada pelayan yang kali ini berbaik hati memberikan secangkir teh.

“Tadi malam, Nyonya mengabarkan kalau beliau menginap di kediaman Tuan Pratama,” jawab pelayan tanpa beban.

"Apa?!” Devan berteriak kaget sekaligus marah. "Apa maksudmu mengatakan dia tidur di tempat Zayden?” Kedua matanya melotot melotot wajah pelayan.

Pelayan yang membuang nafas malas. Apa pria ini amnesia? "Mereka sudah menikah, apanya yang aneh dengan tidur bersama?” Lagi-lagi pelayan mengeluarkan ucapan tanpa dosa.

“Tahu apa kau?!" tuding Devan tepat di depan wajah pelayan. “Mereka itu menikah cuma pura-pura. Mila hanya ingin menghukumku karena sedang marah!" teriaknya.

Pelayan bergerak mundur sambil menutup hidungnya, membuat Devan menyadari dirinya belum mandi sejak kemarin dirinya datang. Pria yang mengepalkan tangan erat. Pelayan di hadapannya benar-benar tidak sopan.

*

*

*

Mobil yang membawa Sharmila dan Zayden akhirnya tiba di halaman luas rumah Sharmila. Sharmila hendak turun tetapi Zayden menahan tangan wanita itu.

“Apa lagi?" tanya Sharmila sambil menoleh.

“Bukankah itu Devan?” mata Zayden memandang ke arah teras. " Kenapa dia ada di sana?" tanyanya, padahal dia sudah tahu sejak kemarin, karena itu kemarin dia sengaja menahan Sharmila di kantornya. Dan karena itu juga sekarang dia sengaja mampir.

Sharmila menoleh ke arah yang dilihat oleh Zayden dan mengangguk. Dia sudah tahu kalau Devan ada di rumahnya.

“Aku akan mengantarmu turun,” ucap Zayden kemudian membuka pintu. Turun lalu berjalan memutar dan membuka pintu untuk Sharmila dan mengulurkan tangannya.

Sharmila mengerutkan kening, ternyata Zayden bisa juga bersikap romantis. Apakah karena Devan ada di sana?

Zayden dan Sharmila melangkah bersama dengan pria itu yang merangkul pinggang Sharmila. Sharmila merasa risih karena dia tak pernah bersentuhan dengan pria, namun, Zayden tak mau melepaskannya, bahkan sepertinya pria itu dengan sengaja membuat tubuh mereka semakin rapat.

“Apa Arya ingin membuat Devan cemburu?” pikir Sharmila mengingat Devan dan Zayden juga adalah musuh bebuyutan.

Sesampainya mereka di teras, “Devan, ngapain kamu di sini?" tanya Sharmila berpura-pura terkejut.

Melihat kedatangan Sharmila, Devan langsung berdiri dari duduknya.

“Mila, akhirnya kamu pulang?" Namun, wajahnya yang berbinar berubah murka melihat Sharmila datang tidak sendirian. Apalagi melihat tangan Zayden yang melingkar di pinggang Sharmila.

“Apa yang kau lakukan di sini?"

1
Dew666
🥰
Dewi kunti
kami tidak butuh dooong
Dewi kunti: ngi lho Mak gak nga🙈🙈🙈
total 4 replies
mery harwati
Good job Arya 👍 bikin Mila termehek mehek sama kamu, karena selama ini kau yang termehek mehek sama Mila gegara iblis Devan lah Mila membencimu, so sekarang waktunya Devan menuai perbuatan apa yang dia tabur & tanam selama ini, semangat Arya demi Mila 💪
Warijah Warijah
Devan licik dr msih sekolah..untung sekarang Zayden kaya, jd bs membuat Devan mati kutu..menghalalkan segala cara untuk kepuasan diri adalah perbuatan keji, dan menjijikan..
Siti Zaid
Author..terima kasih selalu update 2 episode lagi dan lagi👍👍👍👍👍
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih juga selalu mendukung karya saya kak /Kiss//Kiss/🙏
total 1 replies
Warijah Warijah
Kenapa Sharmila tdk peka ya bahwa Zayden cinta Sharmila..dengan tindakan juga seharusnya Sharmila peka dong, bahwa Zayden mencintai nya..
Keren Thor novelnya 👍😍
Patrick Khan
zainal ohooo zainal hooooooooo zainal.. baca pakai nada.. aneh km zainal malah manut devan.. agak lain ini 😏😏
Cristella Tella
bner zayden... jngan biarkan devan hidup dngan tenang
Rafly Rafly
laki laki itu haruslah bersikap baik Nona.. terlebih dgn orang yg di cintai..
tul nggak Mama 😄😄😄
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul betul betul betullllllll 🤣
total 1 replies
hidagede1
zayden nya yg gak mau sama elu
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: ho oh
total 1 replies
hidagede1
kalo nyuri masa sama no pin nya juga,,, petugas nya mau" aja di bodohin sama vivian
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: gak pernah makan bangku sekolah an sih, jadi ya gitu /Joyful//Joyful/
total 1 replies
ora
Enggak kasihan sih🤣🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aku juga gak, tuh
total 1 replies
ora
Woyyylah/Curse//Facepalm/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Napa? jangan bilang kau juga mau jadi istri kedua Zayden ya ? /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful/
total 1 replies
ora
Gatel banget sih kamu Vivian😂
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: bantuin garuk dong
total 1 replies
ora
Karena dia lebih baik dari mu🤪🤪
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul betul betullllllll
total 1 replies
arniya
pembalasan di mulai....
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: jreng jreng jreeeenngggg
total 1 replies
Cristella Tella
vivian kira zayden... kyak devan gampang tergoda
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: nah tuh, main sama rata in aja 🤣🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
memang tp hatimu lebih kotor dr sharmila👻
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul betul betullllllll
total 1 replies
Warijah Warijah
Gampang banget y suruh ngabisin uang suami..kn 7 turunan ga bakalan hbs..Vivian Vivian, akhirnya kena getahnya jg..sekali jalang tetaplah jarang...
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: rebes paro eding mengko /Joyful//Joyful//Joyful/
total 3 replies
tse
aduh panasssssss...
kira2 berapa derajat ya suhu ruangan di butik itu....
aku rela ko bang bantuin isi dalma kartu hitam mu itu...
karna banyak yang mau saya beli... 🤣🤣🤣🤣🙏
dari motor, renov rumah biaya sekolah 3 anak...
boleh ya bang... boleh lah... boleh lah...
Zayden berkata....
Apa aku mengenalmu...
kita ta se akrab itu ya... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: dan aku pun hanya bisa berkata

kasian deh lu 🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!