NovelToon NovelToon
AKHIRNYA MENYESAL

AKHIRNYA MENYESAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Pihak Ketiga / Pelakor / Balas Dendam
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Saat kehamilan itu benar-benar terjadi pada Livia, dia bermaksud memberikan kejutan dengan datang ke kantor suaminya untuk mengabarkan kabar bahagia tersebut.

Tapi apa yang dia dapatkan, sangatlah mengguncang perasaannya.

Ternyata di ruangannya, Alex tengah bersama seorang wanita berparas lembut, dengan gadis kecil yang duduk di pangkuannya.

Bukannya merasa bersalah, setelah kejadian itu Alex malah memberi pernyataan, "kita berpisah saja!" Betapa hancur hati Livia. Dia tak menyangka, Alex yang begitu

mencintainya, dengan mudah mengatakan kata-kata perpisahan. Lalu apa jadinya jika suatu hari Alex mengetahui kalau dia sudah menelantarkan darah dagingnya sendiri dan malah memberikan kasih sayangnya pada anak yang tidak ada hubungan darah dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEMAKIN PELIK

"Mas Alex, bagaimana ini?" Untuk keberapa kalinya Ishana bertanya seperti itu. Tapi tak juga mendapatkan jawaban dari Alex. Pikiran lelaki itu masih kacau. Bayangan Livia yang memendam kemarahan terus bermain di pelupuk matanya. Dan ia juga masih harus fokus menyetir dan bergelut dengan pikirannya sendiri.

Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Ishana. Acara makan siang mereka tidak jadi. Karena Alex langsung membatalkannya.

"Mas. Kenapa diam saja? Apa benar mas Alex akan bercerai dengan mbak Livia?"

"Sudah sampai, silahkan kamu turun. Maaf aku tak bisa mampir Ish, salam untuk Key." Ujar Alex, menghentikan mobilnya di depan rumah sederhana IShana, tanpa sekalipun menjawab pertanyaan Ishana tadi.

Ishana masih belum bergerak, dia menghela napas berat, lalu menatap Alex.

"Mas, apa kita bisa bicara... serius?"

Alex menatap Ishana. Seperti ingin mengatakan sesuatu tapi bibirnya kelu. Padahal dia ingin sekali berterus terang, kalau dirinya dekat dengan wanita itu hanya karena Keysha. Jadi Ishana tidak berhak bertanya apapun. Apalagi bertanya tentang rumahtangganya. Tapi saat melihat wajah wanita itu yang begitu lembut, Alex jadi tak tega untuk mengucapkan kata-kata itu.

"Maaf Ish, aku harus pergi ada yang harus aku urus.

Salam untuk Key, ya."

Ishana bisa apa, akhirnya dia mengangguk, lalu turun dari mobil Alex.

Tanpa menunggu lama setelah Ishana turun dari mobilnya, Alex langsung tancap gas. Tujuannya adalah kantor Livia. Dia tak bisa menunggu sampai sore, sampai mereka pulang ke rumah.

Tapi saat Alex tiba di kantor Livia, jawaban seorang resepsionis, membuatnya meradang lagi.

"Bu Livia tidak ada di ruangannya pak, beliau sedang bertemu klien di luar." Kata sang resepsionis.

"Tapi bukannya sudah pulang?"

"Tadi pergi lagi".

Alex mengetatkan rahangnya. Dadanya kembang kempis menahan emosi.

"Luar biasa kamu, Liv. Klienmu lebih penting dari segala-galanya, termasuk aku."Gumam Alex dalam hatinya. Bibirnya hanya bisa tersenyum miris.

"Oke, kalau begitu saya permisi, terimakasih."

"Sama-sama, pak." Jawab si resepsionis tersenyum ramah.

Tapi itu akal-akalan Livia. Yang sebenarnya dia pergi ke panti asuhan.

"Livia, kamu sedang ada masalah, nak?" Tanya Bu Rossi, kepala panti, di ambang pintu kamar. Dari tadi dia perhatikan anak asuhnya itu melamun dan rebahan. Tidak seperti biasanya.

Livia membalikkan tubuhnya menghadap pintu. Ia menatap Rossi dengan wajah sedih dan mata sembab. Rossi menghampirinya dan duduk di sisi ranjang, di kamar tempat Livia kalau sedang menginap di panti ini.

"Bu, aku dan mas Alex akan bercerai." Desahnya dengan suara bergetar.

Bagai ada petir di siang bolong. Rossi menatap Livia yang sudah seperti putri kandungnya sendiri. Dia memang sangat menyayangi Livia. Apalagi dia tak memiliki anak kandung.

"Kenapa Liv? Ibu lihat kalian baik-baik saja."

Livia membangunkan tubuhnya.

"Tapi nyatanya nggak baik-baik saja, Bu. Mas Alex sudah mendua."

Rossi kembali tercengang rasanya Dia tidak mempercayai pendengarannya. Tapi melihat wajah Livia yang tertekan, dia pun langsung memeluk tubuh ringkih yang kini menangis dalam pelukannya.

"Yang sabar sayang, mungkin ini cobaan dari pernikahanmu. Lebih baik kalian bicara lagi dengan kepala dingin." Ujarnya sambil mengelus punggung Livia memberi dukungan.

Tapi Livia menggeleng. Isak halusnya mulai terdengar. Rossi membiarkan Livia mengeluarkan segala beban hatinya.

"Padahal aku sudah merasa cukup dengan karierku,

Bu. Aku sudah mulai memperbaiki. Tapi aku terlambat. Ada seorang anak kecil yang sudah membuat mas Alex jatuh cinta padanya. Mas Alex sangat menyayanginya dan sulit untuk dipisahkan. Dia bilang, dia merasa menjadi ayah. Status yang sudah lama ia dambakan."

Bu Rossi diam. Livia pun menceritakan semua permasalahannya dengan Alex, Keysha dan Ishana. Dia tak ragu lagi bercerita yang sebenarnya. Rossi sudah seperti ibu kandung baginya.

"Yang sabar, nak. Mendengar dari ceritamu, entah kenapa hati ibu tetep yakin, kalau nak Alex masih mencintai mu, sayang."

Livia perlahan menegakkan tubuhnya, melepaskan diri dari pelukan Rossi.

"Tapi aku gak bisa mas Alex terus berdekatan dengan anak itu. Di sisinya ada ibunya yang single parent. Apalagi aku memergoki beberapa kali mereka bertiga menghabiskan waktu bersama. Hati aku sakit Bu."

Rossi terdiam. Dia tak bisa memaksa Livia untuk terus bertahan daripada menyerah pada pelakor.

"Aku juga sudah cape Bu, keluarganya terus menyudutkan aku. Ngatain aku mandul dan sebagainya. Terutama ibu dan adiknya mas Alex. Aku seperti sudah tidak punya harga diri di mata mereka. Memandangku dengan pandangan meremehkan."

"Yang sabar nak, sekali lagi ibu hanya bisa mengatakan itu dan berdoa untukmu. Semoga kamu kuat melewati semua ini." Rossi ikut menitikkan airmata.

"Aku masih bisa tahan dimusuhi ibu dan saudaranya

Mas Alex. Tapi jika mas Alex sudah berselingkuh, aku tak bisa mentolelir. Aku sudah bulat akan berpisah. Apalagi kalimat itu awalnya tercetus dari mulut dia. Berarti hatinya sudah memilih."

Setelah Livia berbagi beban hatinya, ia kini merasa plong dan sudah terlihat lebih tenang.

"Sudah malam nak, jika kamu ingin menginap di sini, ijin dulu pada suamimu. Tapi kalau tidak, lebih baik kamu cepat pulang. Ibu khawatir kamu di jalan kalau pulang terlalu malam."

Livia mengangguk, "ini juga sudah mau pulang, Bu.

Aku pamit ya..." Sekali lagi mereka berpelukan. Setelah itu Livia mencium punggung tangan ibu pantinya.

Livia pulang ke apartemennya saat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tentu saja Alex sudah menunggunya dengan wajah tegang dan rahang yang mengeras.

Baru sampai di ambang pintu, Alex sudah menyodorkan berkas perceraian mereka.

"Ini, kamu tandatangani sekarang. Sepertinya kamu memang sudah tidak sabar untuk berpisah dariku. Supaya kamu bisa berpaling pada Sean, bos kamu itu, kan?"

Berkali-kali Livia menarik dan menghembuskan napasnya. Dia mencoba mengatur emosinya.

"Jangan membuat fitnah! Pak Sean sudah punya tunangan. Dan aku tidak seperti selingkuhan kamu yang masih nyosor meski tahu laki-laki yang dia sosor masih punya pasangan." Balas Livia tajam, sambil menyerahkan kembali berkas yang sudah dia tandatangani ke tangan Alex.

"Kamu juga jangan menebar fitnah. Menuduh Ishana yang bukan-bukan. Dia itu wanita baik-baik."

"Iya, saking baiknya dia rela memberi perhatian pada suami orang. Dan terus menempel padamu!"

Sepasang mata mereka saling beradu. Seperti mengadu kekuatan melalui pancarannya. Tapi kemudian Livia berlalu ke kamarnya dengan hati mendidih dan tangis yang sudah menyesaki tenggorokannya, yang tak sudi ia tumpahkan di depan suaminya.

Tapi setelah masuk kamar dan pintu terkunci rapat, barulah tangisnya pecah. Dia tak menyangka, semua akan menjadi seperti ini.

Semalaman Livia terus menangis. Wajahnya semakin sembab. Tapi di balik itu, sebuah tekad muncul di benaknya. Semakin kuat!

"Aku pastikan kamu akan menyesal mas. Dan penyesalan itu akan menyiksamu! Aku akan pergi membawa janin ini jauh darimu. Biarlah aku egois. Tapi aku tak akan pernah sedikitpun mengurangi kasih sayang dan perhatian untuk anakku."

Setelah tangisnya reda dan dadanya kembali plong, Livia segera mengepak pakaian dan barang-barang pribadinya. Dia akan pergi dari rumah ini. Dia tak ingin Alex mengetahui keadaan dirinya sekarang yang tengah berbadan dua. Apalagi dipergoki saat sedang mengalami morning sickness.

1
Ma Em
Semua orang yg selalu menghina kehidupan nya malah yg menderita dan sekarang Livia hidupnya bahagia bersama Sean suami yg sangat mencintainya serta putra yg ganteng dan sekarang Livia sdh hamil anak kedua , Alex saja yg menyesal karena sdh menceraikan Livia yg disangka mandul bahkan Alex sdh menikah lagi juga istrinya nya msh blm hamil juga , semoga Livia selalu bahagia langgeng pernikahan nya 🤲🤲
Ayudya
siapa LG tu yg teriak teriak
Ayudya
nikmati lah masa kehancuran mu nat.makanya jadi orang tu jangang aku dan sombong akhirnya hancur 🤣🤣🤣🤣🤣
Gedang Raja
bagus sekali sesuai dengan deskripsi nya
Jumiah
sean suami yg bjak ,livia istri mengerti
kewajiban x mendampingi suami ..
semoga selalu rukun ,saling melengkapi
kekurangan masing 2 ...
Hasri Ani: aamiin.. karna katanya setelah mendapatkan yg buruk pasti akan dapat yg terbaik..
total 2 replies
Ayudya
makanya. jangan main api nath kalau ga mau kebakar hancur kan reputasi mu😄😄😄😄
Hasri Ani: terlalu berat cemburunya nya 🤭🤭🤭
total 1 replies
kaylla salsabella
itu si dedek lebih bagus klu di panggil axel
Ayudya
ayolah buat nathali jerah dan ga nganggu keluarga kecil mu lagi
Mundri Astuti
ga bisa dibiarin ni mah Sean ...kudu dibikin kapok
Ayudya
nat niat iri dan akan menghancurkan mu
Dila Dilabeladila
sukurin dan lo akan lebih menyesal pafa saat tau klu itu anak lo.behhhhhhhh
Hasri Ani: sabar saaaay sabaaar🤣🤣🤣
total 1 replies
Ayudya
maem tu sesal lex🤣🤣🤣🤣🤣
Hasri Ani: 🤣🤣penyesalan emang sllu belakng say.. klw di awal itu pendaftaran nmnya🤣🤣
total 1 replies
Ayudya
lah siapa lagi tu yg teriak teriak kayak tarzan
Ejan Din
punya niat jd pelakor
Ayudya
seru dan menarik
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
dih lu yg mandul
kalea rizuky
hahahaah mampus lu lek istri lu g ada rahim
kalea rizuky
woy Sean putusin dlu lampir serakah jg lu mau dketin Livia kok masih punya pcr mana mau livia
kalea rizuky
dih siapa loe lek ngatur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!