NovelToon NovelToon
Jodoh Lima Langkah Dari Rumah

Jodoh Lima Langkah Dari Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance / Romansa
Popularitas:32.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Bagi Nadin, bekerja di perusahaan besar itu impian. Sampai dia sadar, bosnya ternyata anak tetangga sendiri! Marvin Alexander, dingin, perfeksionis, dan dulu sering jadi korban keisengannya.

Suatu hari tumpahan kopi bikin seluruh kantor geger, dan sejak itu hubungan mereka beku. Eh, belum selesai drama kantor, orang tua malah menjodohkan mereka berdua!
Nadin mau nolak, tapi gimana kalau ternyata bos jutek itu diam-diam suka sama dia?

Pernikahan rahasia, cemburu di tempat kerja, dan tetangga yang hobi ikut campur,
siapa sangka cinta bisa sechaotic ini.

Yuk, simak kisah mereka di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. Malam pertama

Malam itu, rumah keluarga Arshanti sudah sepi. Lampu ruang tamu dimatikan, hanya tersisa cahaya redup dari kamar di ujung lorong kamar Nadin.

Kamar itu kecil, hangat, dan penuh barang-barang berwarna pastel. Boneka di atas lemari tampak menatap ke arah ranjang sempit ukuran single yang kini akan dihuni dua orang. Dua orang yang baru saja menikah hari ini. Marvin berdiri di depan pintu kamar dengan koper kecil di tangannya.

“Jadi ... ini kamarnya?” suaranya pelan tapi terdengar agak kaget.

Nadin yang baru selesai membersihkan make-up menoleh cepat.

“Iya, kenapa? Nggak suka?”

Marvin melirik sekeliling, dinding penuh foto polaroid, gantungan lampu kelap-kelip, dan selimut bermotif kelinci yang terlalu imut untuk pria 29 tahun.

“Bukan nggak suka,” katanya tenang. “Cuma ... ini kayak kamar anak SMP yang kebanyakan nonton drama Korea.”

Nadin mendengus, melipat tangan di dada. “Ya maaf, Bos. Ini territory aku, kamu tamu di sini, jadi ikuti aturan tuan rumah, ya.”

Marvin mengangkat alis. “Aturan?”

“Pertama, jangan sentuh apa pun tanpa izin. Kedua, jaga jarak minimal satu meter dari aku di tempat tidur. Ketiga, nggak ada hal-hal ‘aneh’ malam ini.”

Marvin menatapnya lama, nyaris tersenyum. “Aneh seperti apa?”

“Ya ... kamu tahu lah!” Nadin cepat-cepat menarik selimut ke dadanya, pipinya memerah.

“Pokoknya jangan ada sentuhan fisik! Ini cuma pernikahan formal, belum ... belum ada perasaan.”

Marvin menahan tawa. “Tenang saja, aku bukan tipe pria yang memanfaatkan situasi.” Dia kemudian membuka jasnya, menggantung di kursi, dan duduk di tepi ranjang.

Nadin langsung mundur beberapa langkah. “Eh, eh! Itu tempatku!”

Marvin menatapnya santai. “Aku juga manusia, butuh tidur.”

“Tapi ini ranjang kecil! Lihat nih...” Nadin mengukur dengan tangan, “panjangnya aja nggak cukup buat kamu bentang kaki!”

“Kalau begitu kamu yang di lantai,” sahut Marvin tanpa ekspresi.

“Excuse me?! Ini kamar aku!”

“Dan aku suamimu. Secara hukum, aku punya hak setengah ranjang ini.”

Nada bicaranya tenang, tapi mengandung provokasi halus. Nadin memelototinya. “Kamu tuh ... dasar bos dingin yang ngeselin!”

“Terima kasih.”

“Bukan pujian!”

Lima menit kemudian, adegan rebutan ranjang dimulai. Nadin mendorong bantal ke tengah kasur.

“Ini garis batasnya! Jangan lewatin!”

Marvin hanya menatap. “Serius kamu mau tidur di posisi seperti itu? Nanti jatuh.”

“Lebih baik jatuh ke lantai daripada jatuh ke pelukanmu.”

Marvin menatap datar. “Aku nggak punya niat memeluk kamu.”

“Ya bagus!”

“Ya bagus juga!”

Dan seperti itu, mereka akhirnya berbaring saling membelakangi, dengan selimut yang ditarik-tarikan seperti dua anak TK rebutan mainan.

“Jangan tarik selimutnya!”

“Kamu yang narik duluan!”

“Aku cuma nyari ruang napas!”

“Napasin aja tuh boneka kelincimu!”

Suara adu mulut mereka makin lama makin keras, sampai akhirnya

Dug! Dug! Dug!

Pintu kamar diketuk keras dari luar.

“Woi! Kalian berdua itu baru malam pertama atau lagi latihan gulat?"

SuaraDamar menggema di lorong dengan nada geli. Nadin langsung meloncat duduk, wajahnya merah padam.

“Pak!”

Dari luar terdengar tawa kecil Rani.

“Sudah, Damar. Biarkan anak-anak itu adaptasi. Namanya juga pengantin baru.”

Marvin menutup wajah dengan tangan. “Tolong ... aku nggak siap untuk ini.”

Damar masih berseru, “Sudah, Nadin! Jangan bikin suamimu kabur malam pertama! Suruh dia tidur, bukan debat hukum pernikahan!”

“Pak! Nggak usah ikut campur!!” teriak Nadin, menutup wajah dengan bantal. Marvin tertawa pelan, tawa sungguhan.

“Lucu juga kamu kalau panik,” katanya setengah menahan senyum.

Nadin menatap tajam. “Kamu senyum, ya?! Aku bisa pindah ke kamar Ibu nih!”

“Silakan. Tapi nanti orang rumah makin curiga.”

Nadin terdiam, menggertakkan gigi. “Kamu jahat.”

“Terima kasih lagi.”

Akhirnya, setelah debat dan ejekan, keduanya berbaring lagi. Kali ini diam masing-masing pura-pura tidur. Tapi Nadin tidak bisa menahan diri untuk bergumam kecil.

“Marvin...”

“Hm?”

“Kalau kamu nyebrang garis batas tengah, aku tendang.”

Marvin tersenyum kecil tanpa membuka mata.

“Noted.”

Setengah jam kemudian, suara dengkuran halus terdengar ternyata dari Nadin. Marvin membuka matanya, menatap wajah gadis itu dalam cahaya lampu redup. Ada senyum samar di ujung bibirnya.

“Gimana bisa aku jaga jarak,” bisiknya pelan, “kalau dari dulu aku memang sudah jatuh cinta sama kamu.”

Dan malam pertama mereka berakhir bukan dengan adegan romantis, tapi dengan satu CEO yang meringkuk di tepi kasur sempit dan satu gadis yang tidur nyenyak setelah memenangkan debat paling penting dalam hidupnya.

1
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
stress
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
emaknya malah ngajarin yg ge waras
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
setinggi apa itu
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
damar ato dimas?
Esther Lestari
Marvin kenapa kamu dengan mudahnya menerima minuman...kan bisa kamu menolak dengan tegas.
sum mia
aku bacanya geregetan banget , bego banget Marvin mau aja di kasih minum wine , jelas-jelas minuman memabukkan yang pasti akan buat dia oleng . semoga saja Nadin bisa mengatasi foto Marvin dan Anita yang mungkin akan tersebar di media .
rasanya pengen tak getok aja tuh kepalanya Anita biar gegar otak sekalian . jadi orang kok murahan banget mau merebut suami orang .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: ikut geregetan kan....
total 4 replies
Rokhyati Mamih
kok aku jadi jengkel ke anita murahan pisan ngga punya urat malu deh 🤭🤭
Lusi Hariyani
marvin km jg ceroboh bngt untung nadin wanita kuat
Teh Euis Tea
anita gagal lg ya mau ngerjain marvin, emang enak, udahlah anita jgn kejar trs marvin
Wulan Sari
lha sebel dmn2 cerita ada pelakor.....
sampai bacanya gemes tolong pelakor di hempaskan biyar kapok dan kena karmanya....
heeee lanjut Thor semangat 💪
Hary Nengsih
lanjut
Ucio
Anita stress Masih monitor,,capkede🤭🤭
sum mia
lampir satu ini kok masih ngotot aja , masih gak sadar juga . Anita.... Anita.... laki-laki didunia bukan hanya Marvin , kenapa kamu harus merendahkan diri sendiri hanya karena seorang laki-laki .
tapi ingat aja Anita.... kamu gak akan menang melawan wanita bar-bar seperti Nadin Alexander .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: orang sirik kayak gitu mana bisa mikir positif , yang ada hanya ingin merebutnya saja .
total 2 replies
sum mia
betul kata Marvin....kamu gak perlu seperti mereka , cukup jadi diri kamu sendiri itu sudah sangat membanggakan .
dan ternyata drama ibu hamil masih berlanjut terus . bukan Nadin yang hamil yang bikin heboh , tapi Marvin suaminya malah sekarang ditambah mertuanya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
eh .... masih ngeyel juga .... masih belum menyerah . kapan kamu sadar Anita.... lagi-lagi kamu gak akan bisa melawan Nadin Alexander . wanita yang kau anggap dari golongan rendah tapi nyatanya dia yang tampil tenang , elegan dan berkelas .
tapi pantes aja sih kelakuan Anita kayak gitu , orang ajaran dan didikan ibunya juga gak bener .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan akhirnya....si Anita wanita yang sok berkelas dan elegan mundur walaupun mungkin masih menyisakan rasa iri dengki dihatinya . iri karena tidak bisa menggeser Nadin disisi Marvin .
apalagi sekarang Nadin lagi hamil makin sayang dan cinta mereka makin tumbuh lebih besar .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ddek Aish
nggak nyerah juga si calon pelakor malah didukung maknya
Teh Euis Tea
ky lomba aj km anita blm menang, emang mau ngapain km jgn bikin hara2 deh km anita
Arin
Memang kalau dirimu menang, dapat apa Anita? Marvin?
sum mia
weleh...weleh.... Nadin yang hamil tapi keluarga yang heboh . bak ketiban durian runtuh... mereka amat sangat bahagia .
selamat ya Nadin dan Marvin , semoga kehamilannya berjalan lancar hingga lahiran nanti .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!