NovelToon NovelToon
System Fusi! Mendapatkan Istri Di Awal Perjalanan.

System Fusi! Mendapatkan Istri Di Awal Perjalanan.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lonely Tree

Lin Zheng seorang pemuda dari bumi secara misterius jatuh ke sebuah retakan ruang yang muncul secara tiba-tiba.
Saat sadar dirinya sudah berada di suatu tempat asing.

Namun saat dirinya putus asa, system fusi datang sebagai Cheat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lonely Tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Teknik kultivasi

Kenyataan bahwa dia buta huruf di dunia ini adalah sebuah pukulan telak. Itu adalah kerentanan yang serius. Tapi Lin Zheng adalah seorang pemecah masalah. Dia mengabaikan kepanikan itu untuk saat ini.

​"Baik," gumamnya pada dirinya sendiri. "Aku tidak bisa membaca, tapi aku bisa bicara."

​Dia kembali ke fokus utamanya: menemukan teknik kultivasi paling dasar. Dia tidak perlu membaca judul tokonya; dia hanya perlu menemukan toko yang tepat.

​Dia mendekati seorang pedagang kaki lima yang tampak ramah yang sedang menjual buah-buahan berduri aneh. "Permisi, Tuan. Saya pendatang baru di kota ini. Di mana saya bisa menemukan toko terbesar, tempat yang menjual... yah, segalanya?"

​Pedagang itu, melihat pakaian aneh Lin Zheng dan wanita bercadar di belakangnya, hanya mengangkat bahu. "Cari saja bangunan terbesar dengan bendera emas dan hijau di ujung jalan utama. Paviliun Harta Karun Seribu. Mereka punya segalanya, asalkan kau punya batu roh untuk membayarnya."

​"Terima kasih."

​Paviliun Harta Karun Seribu persis seperti yang dijelaskan: sebuah bangunan kayu tiga lantai yang mengesankan, tampak tidak pada tempatnya di kota kecil yang berlumpur ini. Jelas bahwa rumah dagang itu adalah cabang kecil dari organisasi yang jauh lebih besar, mungkin mencakup seluruh domain.

​Lin Zheng masuk, Xue Ling mengikutinya seperti bayangan yang diam.

​Seorang petugas yang tampak bosan di meja depan mendongak. "Apa yang Anda cari?"

​"Saya mencari manual," kata Lin Zheng dengan jelas. "Teknik kultivasi paling dasar yang Anda miliki. Untuk... keponakan saya."

​Petugas itu menatap Lin Zheng (seorang Fana), lalu ke Xue Ling (auranya tertutup), dan mendengus. Dia menunjuk ke sudut berdebu di belakang. "Rak paling bawah. Lima koin tembaga per buku."

​"Saya tidak punya... koin," kata Lin Zheng jujur. "Tapi saya punya ini untuk ditukar."

​Dengan hati-hati, dia mengeluarkan satu kepingan kecil dari ranselnya: [Pecahan Sarkofagus Obsidian Yin (Kualitas Tinggi)].

​Mata petugas yang bosan itu langsung melebar. Dia mungkin tidak tahu apa itu, tapi dia bisa merasakan energi Yin murni yang padat dan dingin yang memancar darinya. Itu adalah material berkualitas tinggi, jauh melampaui apa pun yang biasanya dia lihat.

​"Tentu saja, Tuan!" sikapnya berubah total. "Silakan! Ambil manual apa pun yang Anda butuhkan dari rak dasar! Semuanya! Anggap saja sebagai tanda niat baik dari Paviliun Harta Karun Seribu!"

​Lin Zheng mengambil lima buku yang tampak paling tebal dan paling tua dari rak itu. Dia tidak bisa membaca judulnya, tapi dia tidak peduli.

​"Satu hal lagi," kata Lin Zheng, menahan keinginan untuk tersenyum atas keberuntungannya. "Saya butuh tempat untuk tinggal. Tempat yang pribadi. Apakah Anda menyewakan... halaman kosong? Hanya sebidang tanah kosong yang berdinding."

​"Tentu saja, Tuan!" kata petugas itu, masih terpesona oleh kepingan obsidian di tangannya. "Kami punya halaman tamu di belakang. Sepuluh koin perak semalam... atau... kita bisa lupakan saja kepingan ini?"

​"Kesepakatan bagus," kata Lin Zheng.

​Beberapa menit kemudian, mereka berada di sebuah halaman kecil yang berdinding batu di belakang paviliun. Itu kosong, bersih, dan yang terpenting, pribadi. Petugas itu telah pergi, membungkuk hormat.

​"Baik," kata Lin Zheng, sebagian besar pada dirinya sendiri. "Privasi."

​Xue Ling berdiri di tengah halaman, mengamati dinding batu. "Tempat ini kecil."

​"Ini hanya sementara." Lin Zheng meletakkan ranselnya. Dia merogoh ikat pinggangnya dan mengeluarkan kubus tulang seukuran dadu. "Sekarang, kita butuh rumah."

​Di depan mata perak Xue Ling, Lin Zheng melemparkan kubus kecil itu ke tanah dan bergumam, "Perluas."

​WHOOSH.

​[Benteng Saku Nomaden] miliknya langsung mengembang, berubah dari mainan kecil menjadi rumah kubus putih gading 4x4 meter yang kokoh, mendarat dengan mulus di tengah halaman.

​Xue Ling, yang telah melihat manipulasi ruang, yang tahu cara merobek realitas, yang memegang pedang es yang ditempa dari jiwanya... tertegun untuk pertama kalinya.

​Dia menatap Lin Zheng. Lalu pada rumah itu. Lalu kembali ke Lin Zheng.

​Jelas bagi indranya bahwa Lin Zheng adalah seorang Fana. Dia tidak memiliki satu ons pun energi spiritual. Dia nol.

​Namun, dia baru saja mengeluarkan benda spasial. Sebuah item penyimpanan dimensional. Sesuatu yang bahkan di antara para kultivator tingkat tinggi dianggap langka dan berharga. Belum lagi pistol hitam aneh di punggungnya dan belati tulang di pinggangnya, yang semuanya memancarkan aura aneh yang tidak bisa dia pahami.

​Keanehan yang dirasakan Xue Ling, paradoks dari seorang manusia fana yang memegang harta karun surgawi, mulai mengeras dalam pikirannya yang seperti lembaran kosong.

​Logika sederhananya bekerja:

​Dia tidak ingat apa-apa.

​Pria ini muncul dengan kompas, membangunkannya, dan memiliki namanya (Xue Ling).

​Pria ini adalah seorang Fana, yang seharusnya lemah.

​Tapi pria ini memiliki benda-benda ajaib yang menentang logika fana.

​Kesimpulan: Pria ini bukanlah Fana biasa. Dia adalah paradoks. Dia jelas seseorang yang istimewa, seseorang yang ditakdirkan, seseorang yang terhubung dengan takdir kuno. Kebohongan konyolnya tentang "wasiat orang tua" tiba-tiba terdengar seperti ramalan yang dalam.

​Oleh karena itu, semakin yakinlah Xue Ling. Dia pasti benaran suaminya. Tidak ada penjelasan logis lain untuk keanehannya.

​"Rumahmu," kata Xue Ling, menyentuh dinding tulang yang halus itu. "Itu... efisien."

​"Ya, benar," kata Lin Zheng, tidak menyadari proses pemikiran rumit yang baru saja terjadi. "Ayo masuk."

​Setelah mereka masuk, Lin Zheng segera menetapkan aturan. Interiornya sederhana, hanya ruang utama yang diterangi [Lentera Berpijar Hangat].

​"Kau bisa tinggal di ruangan utama ini," katanya, menunjuk ke [Kasur Primitif] miliknya di sudut. "Aku... aku harus bekerja."

​Dia berjalan ke dinding seberang dan, dengan kemauan mental (fitur dari rumah yang dia ciptakan), sebuah pintu muncul dan terbuka ke kamar tidur kecil 1x2 meter yang baru saja dia buat.

​Dia langsung masuk dan menutup pintu di belakangnya, menguncinya. Dia menghela napas lega, akhirnya sendirian.

​Lin Zheng menyalakan lentera kedua dan duduk bersila di lantai. Dia tidak bisa membuang waktu.

​Dia membariskan lima manual kultivasi dasar di depannya. Dia masih tidak bisa membacanya, tapi dia tidak perlu.

​"Sistem," perintahnya dalam hati. "Identifikasi."

​[Menargetkan... Benda Terdeteksi: Manual Kultivasi (Kualitas Fana) - "Teknik Pernapasan Batu Kura-kura"]

[... Menargetkan... Benda Terdeteksi: Manual Kultivasi (Kualitas Fana) - "Metode Pengumpulan Qi Lima Aliran"]

[... Menargetkan... Benda Terdeteksi: Manual Kultivasi (Kualitas Fana) - "Sutra Air Mengalir"]

[... Menargetkan... Benda Terdeteksi: Manual Kultivasi (Kualitas Fana) - "Latihan Dasar Pedang Angin"]

[... Menargetkan... Benda Terdeteksi: Manual Kultivasi (Kualitas Fana) - "Tubuh Kayu Besi"]

​Mata Lin Zheng bersinar. Lima teknik dasar yang berbeda, masing-masing berfokus pada satu hal: pernapasan, pengumpulan, aliran, senjata, dan penguatan tubuh.

​Dia merenungkan konsep dari dunianya, Bumi.

​"Di Bumi," pikirnya, "kami tidak memiliki qi. Tapi kami memiliki sesuatu yang lebih baik. Kami memiliki optimasi. Kami memiliki efisiensi. Kami memiliki multi threading dan pemrosesan paralel."

​Dia melihat kelima buku itu. Secara individual, mereka lambat dan tidak efisien. Tapi apa yang terjadi jika dia menggabungkan kelimanya, dan kemudian menambahkan...

​"Sistem," katanya, senyum licik muncul di wajahnya. "Aku punya ide baru."

1
Taka Kun
doain ya, biar ide nya lancar. biar ada crazy up 10 bab 1 hari
mu bai
up banyak² boleh tuh, thor
Aryanti endah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!