NovelToon NovelToon
Membawa Lari Benih Sang Mafia

Membawa Lari Benih Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Elise, seorang gadis keturunan bangsawan kaya, hidupnya terikat pada aturan keluarga. Untuk mendapatkan harta warisan, ia diwajibkan menikah dan segera melahirkan keturunan. Namun Elise menolak. Baginya, pernikahan hanyalah belenggu, dan ia ingin memiliki seorang anak tanpa harus menyerahkan diri pada suami yang dipaksakan.
Keputusan nekat membawanya ke luar negeri, ke sebuah laboratorium ternama yang menawarkan program bayi tabung. Ia pikir segalanya akan berjalan sesuai rencana—hingga sebuah kesalahan fatal terjadi. Benih yang dimasukkan ke rahimnya ternyata bukan milik donor anonim, melainkan milik Diego Frederick, mafia paling berkuasa dan kejam di Italia.
Ketika Diego mengetahui benihnya dicuri dan kini tengah berkembang dalam tubuh seorang wanita misterius, murka pun meledak. Baginya, tak ada yang boleh menyentuh atau memiliki warisannya.
Sementara Elise berusaha melarikan diri, Diego justru bersumpah akan menemukan wanita itu, dengan segala cara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Meja panjang dari marmer putih sudah penuh dengan hidangan mewah. Steak, sup krim, salad, dan aneka roti yang masih hangat.

Di ujung meja, Alex duduk tegak di kursinya, sementara Jimmy berdiri di samping, memperhatikannya.

Bocah itu tampak terpukau. Matanya tak lepas dari makanan yang tersaji, seolah masih tak percaya bahwa semua itu nyata.

Selama ini, bersama Elise, ia hanya mengenal rasa mie instan dan roti bakar gosong yang rasanya sering aneh.

Jimmy menatap bocah itu, lalu tersenyum kecil.

“Makan saja, Nak. Semua ini sudah disiapkan untukmu,” katanya lembut.

Namun, Alex menggeleng. “Aku menunggu mama.”

Jimmy menarik napas pelan. Ia tahu bocah ini sangat keras kepala, tapi tetap saja, menunggu di depan makanan sebanyak ini rasanya keterlaluan.

“Kalau begitu, kau bisa kelaparan,” gumamnya dengan nada jengkel.

“Tak apa,” jawab Alex singkat. Ia menyandarkan dagunya di atas meja, menatap piring kosongnya dengan sabar.

Jimmy memutar bola matanya. “Anak ini benar-benar susah diatur,” batinnya. Bahkan untuk makan pun harus menunggu ibunya.

Namun sebelum sempat ia menegur, suara langkah kaki terdengar dari, diiringi teriakan nyaring yang membuat keduanya menoleh.

“Diego! Di mana kamu!” seru seorang wanita.

Dari arah pintu masuk, muncul sosok perempuan bergaun merah menyala, dengan potongan dada rendah dan tumit tinggi yang beradu keras di lantai marmer.

Aroma parfumnya langsung memenuhi ruangan.

Wanita itu melangkah dengan penuh percaya diri. Ia seperti badai yang datang tanpa aba-aba.

Wanita itu berhenti di depan meja makan, pandangannya langsung tertuju pada Alex. Alisnya terangkat.

“Siapa bocah ini?” tanyanya pada Jimmy dengan nada penuh selidik.

Jimmy menepuk keningnya pelan. Dalam hati ia mengumpat, “Sial. Wanita ini datang di waktu yang paling tidak tepat.”

***

Sementara itu, di lantai atas, Diego masih berada di kamarnya. Ia duduk di kursi kerja, satu tangan mengetuk meja dengan ritme pelan.

Tatapannya sesekali mengarah ke pintu kamar mandi yang tertutup rapat.

Sudah hampir setengah jam Elise tak keluar dari sana.

Awalnya, Diego berpikir wanita itu hanya membersihkan diri. Tapi semakin lama, semakin ia tak tenang.

Ia berdiri, mendekati pintu, lalu mengetuknya pelan.

“Nona, kau baik-baik saja?” tanyanya.

Sayang sekali, tak ada jawaban.

Diego mengetuk lagi, sedikit lebih keras. Tetap hening.

Dahi pria itu berkerut. Ia mulai mempertimbangkan untuk mendobrak pintu, tapi akhirnya mengurungkan niatnya. Ia terlalu menghargai ketenangan rumahnya dan pintu itu terlalu mahal untuk dirusak hanya karena rasa penasaran.

Padahal, di sisi lain pintu, Elise sedang... tertidur.

Ya, wanita itu ketiduran di dalam bathtub.

Air hangat yang mengalir lembut dan aroma sabun membuat tubuhnya terasa rileks. Setelah sekian lama hidup berpindah-pindah dan kabur dari rumah orang tuanya yang serba mewah, Elise baru kali ini bisa menikmati mandi dengan tenang.

Elise sampai lupa waktu. Hingga akhirnya, ketukan di pintu membuatnya tersentak.

“Astaga, aku ketiduran!” Elise langsung bangun dari bathtub. Air tumpah sedikit ke lantai. Ia buru-buru mengambil handuk dan membungkus tubuhnya.

“Aku baik-baik saja, Tuan!” sahutnya cepat, berusaha menenangkan suara dari luar.

Diego di luar mendengus kecil, menuju ke ruangan kerjanya yang berada di samping kamar.

“Wanita itu terlalu lama di kamar mandi,” gumamnya, mengambil segelas wine di meja dan meneguknya.

Sementara itu, Elise baru saja keluar dari kamar mandi. Ia mengeringkan rambut dengan handuk, lalu berjalan menuju cermin besar di sisi kamar.

Tapi begitu melihat pantulannya, wajahnya mendadak pucat.

“Tompelku!” serunya pelan, nyaris berteriak.

Elise menatap wajahnya di cermin. Kulitnya bersih tanpa noda. Ia lupa bahwa setiap kali keluar rumah, bahkan untuk bekerja, ia selalu menempelkan tompel kecil di pipinya.

Itu bagian dari penyamarannya. Dan kali ini… ia benar-benar lupa membawanya.

“Bagaimana ini?” gumamnya panik. Ia menatap ke sekitar, mencari sesuatu yang bisa dijadikan penutup. Tapi kamar itu terlalu rapi. Tak ada alat kosmetik, apalagi stiker hitam kecil yang biasa ia pakai.

“Kalau Diego melihat wajah asliku tanpa tompel… bisa-bisa semua rahasia terbongkar.”

Ia berjalan mondar-mandir, berpikir keras.

“Tidak, Elise. Kau tidak boleh panik. Kau harus menemukan cara.”

***

Alex memutuskan untuk tidak menunggu lagi. Ia memegang sendok, tapi belum juga menyentuh makanannya.

Jimmy masih berdiri di sampingnya, sesekali melirik ke arah tangga.

“Semoga merrka berdua tidak datang kemari dan memilah berada di kamar,” ucap Jimmy dalam hati sambil berdoa.

Wanita bergaun merah yang datang tadi kini duduk di kursi, melipat kaki dan memainkan rambutnya.

“Apa Diego sedang mandi?” tanyanya pada Jimmy.

“Ya,” jawab Jimmy singkat, malas menanggapi.

“Lalu, bocah ini?”

“Anak tamu sir Diego,” jawab Jimmy, tetap tenang.

Wanita itu mendengus pelan.

“Tamu?” Ia menatap Alex dari ujung kepala hingga kaki, lalu tersenyum sinis. “Lucu sekali. Diego jarang membawa tamu kecil ke rumahnya.”

Alex tak menyahut sama sekali. Ia menatap wanita itu seolah bisa membaca pikirannya.

“Apa mungkin dia salah satu kekasih paman Diego? Dasar playboy cap teri! Untuk apa dia menggoda mama jika dia saja sudah punya jalangkung!” Alex memaki dalam hatinya.

Tapi yang membuatnya penasaran adalah satu hal, kenapa orang seperti Diego, yang begitu berkuasa, terlihat dikelilingi ulat bulu seperti ini?

1
Arbaati
lanjut Thor...makin seru....😍
Sri Rahayu
wah apa yg bakal Diego lakukan mendengar perkataan Alex.....pasti seru nih....ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘😘😘
Arbaati
kenalan dulu sama anatomi tubuh 🤭
Siti Zaid: Apa nasib Theo..sampai hati Elise mempertaruhkan keselamatan Theo...jangan dibunuh nya Theo sudah lah ya🤭
total 2 replies
partini
nyicil dulu dikit dikit sebelum unboxing 😂😂😂😂
Siti Zaid
Kesian Theo disamakan dengan anjing😁Diego sesuka hati menghina orang..padahal Elise dan juga Theo bukan sebarang orang🤭anak dari keluarga bangsawan yang kaya raya😊
partini
hemmmm lanjut
Sri Rahayu
ditunggu lanjutan nya Thorr....wah seru nih 😘😘😘🥰🥰🥰
Leny Wijaya
Semoga aja Diego nanti menyelidiki siapa Theo biar ketauan identitasnya Elise🤣🤣biar seru lagi
lanjut thor💪💪semngt
Sri Rahayu
wah seru Elise >< Jenifer....Elise memang 👍jgn mau kalah sama Jenifer si ulet
Senja: Ulet ndak tuh🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Author lanjut tak sabar nak tahu apakah Diego berjaya membuat hati Elise dan Alex...dapat dia miliki..🤭
sunshine wings
👍👍👍👍👍
sunshine wings
Buat Sir Diego bertekuk lutut padamu Elise..💪💪💪💪💪
sunshine wings
Betapa beruntungnya kamu Elise.. 😍😍😍😍😍
Kamu akan diratukan oleh seorang mafia kejam kerana telah melahirkan benihnya yg premium langsung penerusnya..
sunshine wings
Gak perlu jauh² mencari papanya Alex ya kan Elise.. 🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
💪💪💪💪💪💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
😂😂😂😂😂
sunshine wings
Betulll..
sunshine wings
Terus terang itu lebih baik Elise.. 💪💪💪💪💪
sunshine wings
Ya Alex itu..Kan turunan bibit unggul Sir Diego..
sunshine wings
😅😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!