NovelToon NovelToon
Elara: Ibu Tiri Bidadari?

Elara: Ibu Tiri Bidadari?

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Ibu Tiri / Fantasi Isekai / Time Travel / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: tanty rahayu bahari

Apa yang akan kalian lakukan saat tiba-tiba kalian masuk kedalam novel favorit kalian???

itu lah yang di alami Anya uang harus berjuang hidup di dalam novel sebagai ibu Tiri Jahat tapi ingin berubah jadi ibu tiri baik bak bidadari.

akan kah anya dapat merubah jalan hidup nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanty rahayu bahari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Siera Membela Elara

​Minggu-minggu berikutnya dipenuhi dengan ketegangan yang tersembunyi di mansion. Sementara di permukaan segalanya tampak normal, Duke Alaric dan Anya (Elara) diam-diam bekerja sama untuk menyusun strategi melawan Countess Seraphina. Anya memberikan semua detail yang ia ingat dari plot novel—kelemahan Seraphina, jaringan politiknya, dan rencana terbarunya.

​Anya bekerja tanpa lelah, beralih antara operasi Ny. Calla dan strategi anti-Seraphina.

​Perjuangan Siera

​Sementara itu, Siera mengalami konflik batin yang hebat. Ia telah membaca buku Sejarah Ekonomi Kerajaan yang diberikan Elara dan merasa tertarik. Ia juga ingat bagaimana Elara membantunya mengatasi intimidasi di pesta. Namun, ingatan akan Elara yang kejam dan ancaman di kebun mawar masih segar.

​Siera sering mengintip studio Elara, melihat wanita itu bekerja keras, bukan berfoya-foya. Dia juga melihat bagaimana Rian kini sering tersenyum setelah pergi ke 'tempat rahasia' dengan Elara.

​Rasa ingin tahu dan kecurigaan Siera berada pada titik tertinggi.

​Serangan Gosip di Kebun

​Suatu sore, Duke Alaric sedang mengadakan pertemuan dengan beberapa Baron di kebun depan, membahas masalah pajak. Siera dan Rian sedang bermain di area yang agak jauh, tetapi masih bisa mendengar percakapan.

​Tiba-tiba, salah satu Baron, Baron Victor, yang merupakan teman lama Elara yang asli dan seorang pembuat gosip terkenal, mulai berbicara santai.

​“Duke, saya dengar Elara tidak lagi menghadiri pesta? Dia sekarang sibuk di sayap belakang. Kudengar dia membuat ramuan bodoh dan berbicara tentang reformasi. Apakah dia sedang dalam fase religius?” tawa Baron Victor, mencoba memancing Duke.

​Duke Alaric, yang kini menghormati upaya bisnis Elara, menjawab dingin. “Istriku menemukan pekerjaan yang bermanfaat. Itu bukan urusanmu, Baron.”

​Baron Victor, yang kesal dengan nada dingin Duke, memutuskan untuk melancarkan serangan yang lebih pribadi.

​“Tentu saja ini urusan saya, Duke. Elara adalah seorang bangsawan. Dan jujur saja, perilaku anehnya ini tidak baik untuk reputasi Anda. Kudengar dia menolak Vivian dan Chloe—dua wanita yang sangat terhormat! Jelas dia sedang merencanakan sesuatu yang jauh lebih licik. Jangan-jangan, dia sedang mencuri dari Anda dengan dalih bisnis murahan itu. Dia adalah wanita jahat, Duke. Semua orang tahu dia hanya berpura-pura baik sekarang.”

​Pembelaan Spontan Siera

​Kata-kata Baron Victor yang terang-terangan menyebut Elara "wanita jahat yang berpura-pura baik" menghantam Siera. Siera, yang selama ini menyimpan konflik batin itu, tiba-tiba bereaksi.

​Ia tidak tahan melihat orang luar menghakimi Elara, terutama setelah ia melihat kerja keras dan pengorbanan wanita itu. Elara mungkin pernah jahat, tetapi ia sedang berusaha keras.

​Siera berjalan maju dari tempat persembunyiannya. Ia berdiri di depan Duke Alaric dan menatap Baron Victor dengan mata yang tajam dan marah.

​“Dia tidak mencuri apa-apa,” kata Siera lantang, suaranya sedikit bergetar karena emosi. “Dan dia tidak berpura-pura!”

​Semua bangsawan terdiam. Duke Alaric terkejut, begitu juga Rian yang mengikutinya.

​Baron Victor, yang merasa tersinggung oleh anak kecil, tertawa mengejek. "Oh, si kecil Siera? Kau membela ibu tirimu? Jangan bodoh, Nak. Wanita itu melemparkan vas bunga padamu."

​"Ya, dia pernah jahat!" balas Siera, dengan air mata yang kini menggenang. Ini adalah pengakuan pahitnya. "Tapi dia sedang mencoba! Dia merawat mawar Ibu di kebun. Dia membuatku gaun yang membantuku di pesta. Dia bekerja setiap hari di studio agar dia tidak mengganggu kami. Dia tidak lagi jahat! Kalian yang jahat karena terus-menerus menuduhnya!"

​Siera kemudian berbalik kepada Duke Alaric. "Ayah, dia tidak buruk lagi. Dia sibuk. Dan dia membantu kami."

​Siera kemudian lari, malu dengan ledakan emosinya, tetapi perbuatannya telah dilakukan.

​Respon Keluarga

​Duke Alaric menatap Siera yang berlari, lalu beralih ke Baron Victor yang wajahnya memerah karena dipermalukan.

​“Anda dengar itu, Baron?” kata Duke Alaric, suaranya kini penuh otoritas dan berbahaya. “Keluarga saya telah berbicara. Dan saya tidak suka orang yang berbicara buruk tentang Nyonya Duke di rumah saya. Anda boleh pergi. Dan jangan pernah kembali.”

​Baron Victor membungkuk dengan tergesa-gesa dan bergegas pergi, merasa sangat malu.

​Setelah kebun sepi, Duke Alaric dan Rian (yang hanya bisa mengangguk mendukung Kakaknya) bertukar pandang. Itu adalah pengakuan yang tidak terduga, spontan, dan sangat tulus dari Siera.

​Duke Alaric pergi mencari Siera, yang bersembunyi di kamarnya.

​Sementara itu, Anya yang mendengar keributan itu dari studionya, mendekati Rian.

​“Apa yang terjadi?” tanya Anya, khawatir.

​Rian, meskipun takut, tersenyum bangga. "Kak Siera membela Mama. Dia bilang Mama sudah berubah!"

​Anya merasakan gelombang emosi yang luar biasa. Air mata mengalir di pipinya. Siera tidak membela Elara karena paksaan, tetapi karena ia menyaksikan perubahan itu dengan mata kepalanya sendiri. Itu adalah hadiah yang paling berharga.

​Momen Siera

​Anya kemudian perlahan menuju kamar Siera. Ia mengetuk dan masuk.

​Siera duduk di ranjang, air matanya sudah kering, tetapi wajahnya masih merah karena marah dan malu.

​Anya duduk di sebelahnya. Ia tidak mencoba menyentuh atau memeluknya.

​“Aku dengar apa yang kau katakan,” bisik Anya.

​Siera menunduk. "Aku tidak tahu kenapa aku melakukannya. Aku hanya marah karena dia terus menghakimi. Aku benci orang yang tidak melihat semua kerja kerasmu."

​Anya tersenyum lembut. “Kau sangat berani, Siera. Terima kasih. Itu adalah hal termanis yang pernah kukira akan kudengar.”

​Siera akhirnya mengangkat wajahnya. "Apakah kau benar-benar tidak marah karena aku bilang kau pernah jahat?"

​"Tidak, Nak. Aku memang jahat. Tapi aku ingin kau melihatku sebagai orang yang berusaha keras setiap hari. Kau tidak harus mencintaiku, Siera. Cukup hargai usahaku, itu sudah cukup."

​Siera memandangnya, dan untuk pertama kalinya, kebencian di matanya benar-benar hilang, digantikan oleh rasa hormat.

​"Aku akan mencoba memercayaimu, Elara," kata Siera, menggunakan nama depannya dengan nada netral, bukan penuh permusuhan. "Tapi aku akan mengawasimu."

​"Itu adil," jawab Anya, lega.

​Anya kini telah berhasil menembus dinding pertahanan Rian dan mendapatkan pengakuan dari Siera. Ia telah menukar rasa takut mereka dengan rasa ingin tahu dan rasa hormat.

...****************...

Bersambung...

Terima kasih telah membaca 📖

Jangan lupa bantu like komen dan share❣️

1
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Lala Kusumah
semangat Elara 👍👍💪💪💪
Lala Kusumah
teruslah berbuat baik Anya pasti mereka luruh juga hatinya untuk memandang mu 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
semangat Naya 💪💪💪
tanty rahayu: hehehe iya, tapi emang namanya itu itu lg ya 😄
total 4 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
tanty rahayu: makasih banyak kaka 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!