"Sampai Luka Ini Pulih"
Aku menemukannya lagi di kafe kecil yang dulu sering kami datangi—masih di sudut yang sama, duduk sendiri, dengan buku yang tak pernah benar-benar ia baca. Seperti ada yang menghantam dadaku saat m
0
0
"Sekali Lagi, Untukmu"
Hujan turun deras malam itu. Di bawah atap halte tua, aku menunggu—bukan sekadar menunggu reda, tapi menunggu dia. Raka. Nama yang sempat kusebut dalam doa, kutahan dalam tangis, kukunci dalam ingata
0
0
Bisik Di Ujung Sambungan
Suara dering itu datang saat jam hampir menunjukkan tengah malam. Aku baru saja akan mematikan lampu kamar, saat ponselku bergetar lirih di atas meja. Nomor tak dikenal. Aku ragu, tapi rasa ingin tah
0
0
Di Dalam Kotak Kecil
Hari-hari Dewa selalu sama. Matahari terbit, membanjiri kamarnya yang sempit dengan cahaya pucat. Ia membuka mata perlahan, membiarkan sinar itu membakar wajahnya, lalu kembali memejamkan mata seolah
0
0
Diantara Tiga Jalan
Sore itu, langit menggantung kelabu. Hujan turun deras, membasahi aspal yang retak-retak. Persimpangan itu sunyi, hanya lampu jalan kuning pucat yang berpendar temaram, memantulkan bayangan kabur di g
0
2
Suara dari sawah bagian 1
--- Suara dari Sawah Malam itu, angin berhembus pelan di Desa Karangjati. Bulan purnama menggantung di langit, menyinari hamparan sawah yang luas dan sunyi. Warga desa sudah lama mempercayai satu h
0
0
Gadis misterius
"halo kak apakah kau bisa mengantar ku pulang" ucap gadis berdiri di pagar sekolah Dio adalah mahasiswa yang Masi sekolah dia tinggal bersama kakanya yaitu Sinta Dio sangat rajin dalam belajar dan
0
1
Kegelapan dalam keindahan
Kegelapan di Balik Keindahan Di kedalaman hutan yang rimbun, tempat sinar matahari menembus kanopi di atas, dunia yang indah hadir. Pepohonan bergoyang lembut tertiup angin, daun-daunnya berdesir lemb
0
1
Algoritma cinta
Aku adalah Akila, aku tinggal di pedesaan yang lumayan jauh dari kota , Aku berumur 19 tahun, seharusnya tahun ini adalah tahun di mana aku harus kuliah , namun karna kuliah membutuhkan modal yang a
0
0
CLBK (Cnta Lama Belum Kadaluarsa)
Di sebuah cafe kecil dengan lampu temaram dan alunan lagu lawas. Rani meneguk cappucino nya sambil sesekali melirik jam tangan. Lima belas menit lewat janji. "Tipikal Dimas," gumam nya sambil tersen
0
1
Seja Terakhir Bersamanya
Cerpen Senja Terakhir Bersamanya Alya duduk di bangku taman, di bawah langit jingga yang perlahan berubah menjadi ungu. Angin sore membelai rambutnya, membawa aroma tanah basah sisa hujan siang tad
0
3
BISAKAH AKU MENJADI ORANG LAIN AYAH
Apa yang akan aku tulis. gadis manis duduk di lantai stasiun kereta. dingin angin malam yang membuat badan menggigil "Zaiya querxa" seorang laki-laki parubaya mendekati dan memanggilku "Iya tuan, si
0
0
Mermaid
Di suatu desa ada seorang wanita yang mempunyai paras yang begitu cantik,dia sangat cantik hingga banyak elaki yang terpesona akan kecantikan nya ,akan tetapi wanita itu memiliki asal-usul yang tidak
0
0
Tempat pulang bernama kamu
Kamu mungkin nggak pernah sadar seberapa besar dampak kehadiranmu dalam hidupku. Tapi biar aku kasih tahu perlahan-lahan, supaya kamu bisa rasain setiap makna yang ingin aku sampaikan. Dari semua hal
0
2
Surga Yang Aku Rindukan
Namaku Keolanda, dipanggil hari-harinya keo. Usia ku tidak terbilang muda lagi memasuki usia 40 tahun. Usia galau apalagi aku masih single. Aku tinggal berdua bersama Ibuku. Aku putri satu-satunya. Ci
0
0
Sigadis yang malang menjadi seorang yang terpandang
Nama ku diana,usia ku 18 tahun aku seorang anak yatim piatu dan aku tidak punya siapa pun,pada suatu hari orang tak di kenal menghampiri ku dengan bicara yang lembut dan halus dia mengajak ku ke rumah
0
2
Aku pria yang terkahir di dunia
Bagian 1: Pembukaan – Satu dari Tak Ada Namaku Reyhan. Aku bukan pahlawan, bukan ilmuwan jenius, bahkan bukan selebriti. Tapi hari ini, aku adalah pria terakhir di dunia. Dan dunia sepertinya belum s
0
0
Bintang di Atas Bukit
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi bukit hijau dan sawah yang tenang, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Lano. Setiap malam sebelum tidur, Lano punya kebiasaan naik ke bukit kecil di belakan
0
1
“Langit yang Tak Pernah Kita Selesaikan”
Angin sore menyusup pelan ke sela seragam sekolah. Langit menjingga, seperti biasa. Rooftop sekolah itu sepi, hanya dua pasang sepatu berdiri menghadap pagar besi—satu milik Kael, satu lagi milik Nara
0
0
Meski Ingin, Aku Tak Pernah Bisa Membencimu!
Hujan turun deras malam ini. Sama seperti malam saat kamu memilih untuk pergi tanpa penjelasan, meninggalkanku dengan tanya yang tak pernah sempat kujawab sendiri. Aku benci hujan. Tapi aku lebih benc
0
0