Twenty

"Nona, ada yang ingin bertemu?" ujar Martha, asisten pengganti Carina sementara.

"Siapa?"

Belum sempat Martha menjawab, seseorang sudah lebih dulu masuk membuat mata Vanilla terbelalak.

Martha terkejut bukan main saat melihat laki-laki itu masuk begitu saja ke ruangan atasannya.

"Tuan, Anda tidak bisa masuk ke ruangan Nona Vanilla semaunya!" sergah Martha yang langsung berdiri di depan Sky. Sky yang melihat Martha menghalangi langkahnya pun memicing tajam, membuat tubuh Martha seketika panas dingin. Apalagi aura yang dipancarkan Sky tidak biasa. Sorot matanya Taji, paras tampannya yang terlihat tegas tapi menawan membuat Martha berkeringat dingin, padahal ruangan itu ber'AC.

"Sky, kamu ... "

Saat mendengar namanya disebut, Sky pun segera mengalihkan pandangannya ke arah Vanilla. Raut wajah mematikan Sky seketika berubah 180°. Sky mengembangkan senyumnya, membuat Martha yang masih di depannya seketika terpana. Bahkan matanya tidak berkedip sama sekali melihat perubahan yang sungguh drastis tersebut.

"Vanilla, aku ingin bicara denganmu!" ujarnya lembut.

Vanilla menghela nafas panjang. Ingin ia mengusir Sky, tapi akan sangat keterlaluan bila ia melakukan itu. Alhasil, ia pun meminta Martha segera keluar dan mengizinkan Sky masuk ke ruangannya.

"Mau apa kau kemari? Bukankah sudah cukup jelas, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi?" ucap Vanilla datar.

Bukannya menanggapi, Sky justru menyimpan telapak tangannya di saku celana. Lalu ia berkeliling ruangan Vanilla sambil memperhatikan setiap sudut dan barang-barang yang ada di sana.

"Ternyata kau masih menyimpan foto ini?" ujar Sky sambil tersenyum. Mata Vanilla mendelik saat menyadari Sky memandangi foto ia, Sky, dan Earth saat masih kecil. Namun jelas sekali, wajah Sky di sana tampak sedang cemberut, berbanding terbalik dengan Earth dan Vanilla yang tersenyum lebar.

"Memangnya kenapa? Di situ ada foto aku dan Earth."

"Bukannya karena ada aku di sana?" ujar Sky penuh percaya diri.

"Jangan terlalu percaya diri, Sky! Kau pikir kau setampan itu sampai aku ... "

"Sulit melupakanku, right?" potong Sky cepat membuat Vanilla melotot tajam.

"Ck, percaya diri itu boleh, Sky, tapi jangan terlalu over. Itu tidak baik."

"Memangnya kenapa? Apa yang salah?" Sky memiringkan kepalanya sambil menatap Vanilla. Ia tersenyum menggoda, membuat pipi Vanilla

"Kau itu sungguh menyebalkan, Sky!" kesal Vanilla karena tak mampu menimpali kata-kata Sky.

"Menyebalkan tapi selalu kau rindukan, bukan?"

"Kalau kau hanya ingin menggangguku, lebih baik kau keluar! Aku sedang sibuk," desis Vanilla sambil memelototkan matanya.

"Kau sedang marah saja terlihat cantik, apalagi tersenyum. Kenapa aku baru menyadarinya, ya? Ternyata aku memang sangat bodoh."

"Ya, kau memang bodoh. Baguslah kalau kau menyadarinya."

Sky terkekeh, lalu ia berjalan mendekat ke arah Vanilla yang sudah duduk di kursi kebesarannya.

Lalu Sky memutar kursi itu menghadap dirinya. Dan dalam hitungan detik, Sky sudah bersimpuh di depan Vanilla membuat gadis itu terperangah tak percaya dengan apa yang Sky lakukan.

"Sky ... "

"Vanilla, tidak bisakah kau membatalkan rencana pernikahanmu?" ucapnya tiba-tiba membuat Vanilla menelan ludahnya.

"Mengapa? Mengapa aku harus membatalkan rencana pernikahanku? Apa kau belum puas menyakitiku selama ini, Sky? Jadi kau ingin aku membatalkan pernikahanku, membuatku malu, keluargaku malu, setelah kau puas, kau kembali mencampakkan ku."

"Aku tidak pernah ingin mencampakkan mu," jawab Sky cepat.

"Lantas kenapa? Untuk apa? Apa kau sebegitu terobsesinya padaku sehingga tidak suka melihatku bahagia?"

"Justru aku ingin sekali membahagiakanmu, Vanilla, karena itu aku ingin kau membatalkan rencana pernikahanmu. Aku ingin menikahi mu."

"Kenapa? Kenapa kau harus menikah denganmu? Belum puas kah kau melihat aku terluka? Sudah cukup Sky aku merendahkan harga diriku di depan dirimu. Lantas apa yang kau lakukan? Kau selalu mengabaikan ku. Kau menganggap ku seperti virus yang mematikan. Bahkan ... kemeja yang ku jahit dengan tanganku sendiri kau buang tepat di depan wajahku. Kau pikir bagaimana perasaanku saat itu? Sakit, Sky. Sakit. Kau tidak pernah menghargai ku sedikitpun. Ibarat kaca, hatiku hancur berserak tak tentu arah. Bagaimana mungkin aku bisa hidup dengan laki-laki yang sudah membuat hatiku hancur berkeping-keping? Jelaskan, Sky, bagaimana caranya?"

Vanilla mengungkapkan segala kesedihannya selama ini. Vanilla yang biasanya ceria, kini menumpahkan air matanya di depan Sky. Tak pernah sekalipun Sky melihat Vanilla menangis. Dan kali ini, untuk pertama kalinya, Vanilla menangis di depan matanya. Dan yang lebih menyakitkan lagi, tangisan ini merupakan akumulasi rasa sakit yang sudah ia torehkan selama bertahun-tahun.

"Bertahun-tahun, Sky, bertahun-tahun aku mencoba bersabar menghadapi sikapmu, tapi apa yang ku dapat? Hanya kata-kata sinis dan sorot mata kebencian. Lalu saat ada laki-laki yang ingin membahagiakanku, kau justru memintaku melepaskannya? Aku bukanlah perempuan yang tak tahu balas budi. Selama 2 tahun lebih dia terus berusaha menyembuhkan luka-luka hatiku. Ia mengisi hari-hariku dengan keceriaan. Memperhatikanku, memberikan aku cinta, lantas kau ingin aku menggantikannya denganmu yang jelas-jelas telah melukai hatiku hingga ke relung yang terdalam? Apa kau pikir aku sebodoh itu?" tukas Vanilla sambil terisak-isak pilu. Sky tak dapat menutupi rasa bersalahnya yang kian menjadi-jadi. Ia benar-benar merasa bersalah dengan apa yang sudah ia lakukan selama ini.

"Maaf," ucap Sky akhirnya. "Maafkan atas kebodohanku. Aku akui, aku benar-benar bodoh. Tidak pernah mengerti dirimu. Tak pernah mencoba memahami sikapmu. Tidak pernah mencoba membuka hatiku. Maaf, karena aku sudah terlalu mengecewakanmu, bahkan menyakitimu hingga sedalam itu," ucapnya sambil menggenggam tangan Vanilla.

"Kau tahu, saat kau tiba-tiba menghilang, aku mencari mu kemana-mana. Aku frustasi. Aku merasa benar-benar hancur. Aku mencoba mencari mu, tapi kau bagai hilang ditelan bumi. Aku tahu, aku salah. Aku baru menyadari perasaanku padamu saat kau tiada. Aku benar-benar menyesal, Vanilla. Karena itu aku mohon, batalkan rencana pernikahan kalian. Izinkan aku menebus segala kesalahanku di masa lalu. Izinkan aku membahagiakan mu. Aku mohon, Vanilla. Aku mohon," ucapnya dengan mata yang sudah merah karena rasa bersalah yang kian merongrong hati dan jiwanya.

Vanilla terkekeh miris, "maaf, Sky. Aku tak bisa. Semua sudah terlambat."

"Vanilla ... " lirih Sky dengan wajah nelangsa.

Vanilla mengusap pipi Sky dengan perasaan yang turut hancur lebur. Nyatanya, melihat kesakitan di wajah Sky saat ini lebih menyakitkan daripada saat ia mengabaikannya.

Lalu entah dorongan dari mana, Vanilla mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Sky. Sky terkesima. Vanilla menatap wajah Sky dari dekat. Ia tak dapat membohongi dir sendiri, hatinya masih terpaut dengan laki-laki dI hadapannya ini.

Vanilla ingin menarik kembali wajahnya, tapi Sky bergerak lebih cepat. Ia menahan tengkuk Vanilla dan dalam hitungan detik ia menenggelamkan bibir merah delima itu ke dalam pagutannya.

Setelah beberapa detik berlalu, Sky melepaskan tautan bibir mereka. Vanilla menghela nafas panjang.

"Pergilah, Sky. Semua sudah terlambat."

"Van ... "

"Tapi ... aku yakin, bila kita memang berjodoh, kita pasti akan bersatu. Namun bila tidak, aku harap kau mengikhlaskan ku dengan dia. Doakan saja, aku bahagia dengannya."

Sky tak mampu lagi berkata-kata. Ia harus menelan kekecewaan yang luar biasa besar.

Namun mengingat kalimat yang barusan Vanilla ucapkan, seakan menyiratkan sebuah harapan. Harapan kalau mereka berjodoh.

Ya, jodoh.

Jodoh jangan ditunggu.

Jodoh harus dijemput.

Bagaimana cara menjemputnya, hanya Sky yang bisa melakukannya.

Sky akan berusaha melakukan sesuatu. Ia yakin, Vanilla adalah jodohnya.

"Vanilla ... "

"Ya."

"Kau pasti ingat, kita belum bercerai."

"Hah!" dahi Vanilla berkerut, alisnya pun bertaut. Ia bingung kemana arah pembicaraan Sky.

"Kau pasti tidak lupa kan kita dulu pernah menikah. Kau memaksaku menikahi mu dan aku belum menceraikan mu. Jadi, tunggu aku. Bila saat itu kau yang memaksaku menjadi pengantinmu, maka nanti akulah yang akan memaksamu menjadi pengantinku. Saat hari itu tiba, kau tidak bisa menolak. Karena sejak awal, kau hanya milikku. You are only mine. Dulu, sekarang, dan hingga saat nanti, hanya milikku."

Setelah mengucapkan itu, Sky kembali mengecup bibir Vanilla. Vanilla terpaku dalam diam. Bahkan saat Sky sudah benar-benar berlalu dan menghilang di balik pintu, ia masih terpaku.

"Apa katanya tadi? Kami belum bercerai? Astaga, apa maksudnya ... "

...***...

Yang baca bonchap Benih Sang Cassanova pasti tau kan maksud kata-kata Sky. 😅

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Qorie Izraini

Qorie Izraini

msh ingat aja tuh si Akang Sky
klub dia pernah di paksa menikah 😀😀😀

2024-03-02

1

🌈Rainbow🪂

🌈Rainbow🪂

Iya,, Vanilla ice cream kamu belum di ceraikan sm Sky lho😅

2023-11-28

0

Yuna Azalea

Yuna Azalea

author, klo double up kasih kopi dah/Grin/

2023-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 Thirteen
14 Fourteen
15 Fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty Two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine (Earth 1)
30 Thirty (Earth 2)
31 Thirty One (Earth 3)
32 Thirty two (Earth 4)
33 Thirty three (Earth 5)
34 Thirty Four (Earth 6)
35 Thirty Five (Earth 7)
36 Thirty Six (Earth 8)
37 Thirty Seven (Earth 9)
38 Thirty Eight (Earth 10)
39 Thirty Nine (Earth 11)
40 Fourty (Earth 12)
41 Fourty One (Earth 13)
42 Fourty Two (Earth 14)
43 Fourty Three (Earth 15)
44 Fourty Four (Earth 16)
45 Fourty Five (Earth 17)
46 Fourty Six (Earth 18)
47 Fourty Seven (Earth 19)
48 Fourty Eight (Earth 20)
49 Fourty Nine (Earth 21)
50 Fifty (Earth 22)
51 Fifty One (Earth 23)
52 Fifty Two (Earth 24)
53 Fifty Three (Earth 25)
54 Fifty Four (Earth 26)
55 Fifty Five (Earth 27)
56 Fifty Six (Earth 28)
57 Fifty Seven (Earth 29)
58 Fifty Eight (Earth 30)
59 Fifty Nine (Earth 31)
60 Sixty (Earth 32)
61 Sixty One (Earth 33)
62 Sixty two (Earth 34)
63 Sixty Three (Earth 35)
64 Sixty Four (Earth 36)
65 Sixty Five (Earth 37)
66 Sixty Six (Earth 38)
67 Sixty Seven (Earth 39)
68 Sixty Eight (Earth 40)
69 Sixty Nine (Earth 41)
70 Seventy (Earth 42)
71 Seventy One (Earth 43)
72 Seventy Two (Earth 44)
73 Seventy Three (Earth 45)
74 Seventy Four (Earth 46)
75 Seventy Five (Earth 47)
76 Seventy Six (Earth 48)
77 Seventy seven (Earth 49)
78 Seventy Eight (Earth 50)
79 Seventy Nine (Earth 51)
80 Eighty (Earth 52)
81 Eighty One (Earth 53)
82 Eighty Two (Earth 54)
83 Eighty Three (Earth 55)
84 Eighty Four (Earth 56)
85 Eighty Five (Earth 57)
86 Eighty Six (Earth 58)
87 Eighty Seven (Earth 59)
88 Eighty Eight (Earth 60)
89 Eighty Nine (Earth 61)
90 Ninety (Earth 62)
91 Ninety One (Earth 63)
92 Ninety Two (Earth 64)
93 Ninety three (Earth 65)
94 Bonchap 1
95 Bonchap 2
96 Bonchap 3
97 Bonchap 4
98 Bonchap 5
99 Bonchap 6
100 Bonchap 7
101 Bonchap 8
102 Bonchap 9
103 Bonchap 10
104 Bonchap 11
105 Bonchap 12 (End)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
Thirteen
14
Fourteen
15
Fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty Two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine (Earth 1)
30
Thirty (Earth 2)
31
Thirty One (Earth 3)
32
Thirty two (Earth 4)
33
Thirty three (Earth 5)
34
Thirty Four (Earth 6)
35
Thirty Five (Earth 7)
36
Thirty Six (Earth 8)
37
Thirty Seven (Earth 9)
38
Thirty Eight (Earth 10)
39
Thirty Nine (Earth 11)
40
Fourty (Earth 12)
41
Fourty One (Earth 13)
42
Fourty Two (Earth 14)
43
Fourty Three (Earth 15)
44
Fourty Four (Earth 16)
45
Fourty Five (Earth 17)
46
Fourty Six (Earth 18)
47
Fourty Seven (Earth 19)
48
Fourty Eight (Earth 20)
49
Fourty Nine (Earth 21)
50
Fifty (Earth 22)
51
Fifty One (Earth 23)
52
Fifty Two (Earth 24)
53
Fifty Three (Earth 25)
54
Fifty Four (Earth 26)
55
Fifty Five (Earth 27)
56
Fifty Six (Earth 28)
57
Fifty Seven (Earth 29)
58
Fifty Eight (Earth 30)
59
Fifty Nine (Earth 31)
60
Sixty (Earth 32)
61
Sixty One (Earth 33)
62
Sixty two (Earth 34)
63
Sixty Three (Earth 35)
64
Sixty Four (Earth 36)
65
Sixty Five (Earth 37)
66
Sixty Six (Earth 38)
67
Sixty Seven (Earth 39)
68
Sixty Eight (Earth 40)
69
Sixty Nine (Earth 41)
70
Seventy (Earth 42)
71
Seventy One (Earth 43)
72
Seventy Two (Earth 44)
73
Seventy Three (Earth 45)
74
Seventy Four (Earth 46)
75
Seventy Five (Earth 47)
76
Seventy Six (Earth 48)
77
Seventy seven (Earth 49)
78
Seventy Eight (Earth 50)
79
Seventy Nine (Earth 51)
80
Eighty (Earth 52)
81
Eighty One (Earth 53)
82
Eighty Two (Earth 54)
83
Eighty Three (Earth 55)
84
Eighty Four (Earth 56)
85
Eighty Five (Earth 57)
86
Eighty Six (Earth 58)
87
Eighty Seven (Earth 59)
88
Eighty Eight (Earth 60)
89
Eighty Nine (Earth 61)
90
Ninety (Earth 62)
91
Ninety One (Earth 63)
92
Ninety Two (Earth 64)
93
Ninety three (Earth 65)
94
Bonchap 1
95
Bonchap 2
96
Bonchap 3
97
Bonchap 4
98
Bonchap 5
99
Bonchap 6
100
Bonchap 7
101
Bonchap 8
102
Bonchap 9
103
Bonchap 10
104
Bonchap 11
105
Bonchap 12 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!