Seventeen

Vanilla baru saja masuk ke ruangannya setelah selesai meeting dengan para pegawai. Saat berjalan menuju ke mejanya, tiba-tiba Vanilla melihat sesuatu terkapar di meja kerjanya. Vanilla pun dengan segera menghampiri mejanya untuk melihat benda tersebut. Dahi Vanilla berkerut saat mendapati sebuah lolipop tergelak di atas mejanya. Sejak kecil, Vanilla memang menyukai makanan manis tersebut. Bila banyak laki-laki memilih berlari ke alkohol saat ia sedang banyak pikiran, maka berbeda dengan Vanilla yang lebih suka mengkonsumsi makanan manis tersebut di saat banyak pikiran maupun saat perasaannya tidak baik-baik saja.

"Siapa yang meletakkan lolipop di sini?" Bagaimana Vanilla tidak bingung, hanya orang-orang terdekatnya saja yang mengetahui hobinya itu. Sebab ia akan mengonsumsi lolipop sambil menyendiri di tempat yang sepi. Oleh sebab itu, tak ada yang tahu kebiasaan tak biasanya itu. Bahkan Henry yang sudah menjadi kekasihnya selama 2 tahun saja tidak mengetahui kebiasaannya tersebut.

Vanilla celingukan kesana kemari, memperhatikan ke sekitarnya, namun tak ada siapa-siapa.

Vanilla yang penasaran pun segera membuka laptopnya untuk mengecek rekaman cctv. Saat rekaman terbuka, mata Vanilla memicing dengan dahi berkerut saat mendapati siapa yang masuk ke ruangannya secara diam-diam.

"Langit? Mengapa ia meletakkan lolipop ini di sini secara diam-diam? Bagaimana ia tahu kebiasaan tersembunyi ku? Atau ia hanya menerka-nerka saja? Tapi mengapa aku merasa Langit begitu familiar denganku. Seakan-akan aku sudah mengenalnya amat sangat lama. Sebenarnya kau siapa, Langit? Aku harap kau tidak memiliki niat buruk padaku," gumam Vanilla merasa bingung sekaligus penasaran dengan sikap Langit padanya. Bahkan Langit pun kerap memperhatikannya. Ia juga sering tanpa sengaja mendapati ia menatapnya dalam. Rasa penasaran itu makin meningkat kala melihat lolipop yang tergeletak di atas mejanya. Sebab saat ini Vanilla sedang banyak pikiran. Besok malam ia akan segera kembali ke negaranya Negara yang telah ia tinggalkan lebih dari dua tahun lamanya. Terlebih kepulangannya berhubungan dengan lamaran yang akan Henry lakukan di hadapan kedua orang tuanya. Seketika rasa ragu menyergap. Namun ia sudah tidak bisa mundur lagi. Apa yang sudah dia pilih, tak mungkin ia tarik kembali.

"Ayolah Vanilla, jangan ragu lagi. Kamu harus yakin, Henry lah yang terbaik untukmu. Kurang apa perjuangan Henry selama ini? Bahkan saat ia sedang sibuk pun, ia selalu berusaha menyempatkan waktunya untukmu. Bahkan ia pun rela terbang jauh-jauh kemari hanya untuk menemanimu di acara pembukaan V Boutique."

Vanilla terus mengafirmasi dirinya agar yakin dengan keputusan yang telah ia ambil.

Sementara itu, di dalam mobil, tampak Sky sedang merebahkan kepalanya ke atas kemudi. Besok adalah hari terakhir Vanilla di Bali. Tidak mungkin juga ia mengekori Vanilla terus-terusan karena ia pun memiliki banyak pekerjaan.

Terlebih kepulangan Vanilla kali ini untuk menerima lamaran Henry. Rasa hati Sky tak rela Vanilla dimiliki laki-laki lain. Ingin rasanya mengacaukan acara lamaran itu dan membawa Vanilla pergi sejauh mungkin, tapi ia tidak mungkin mempermalukan orang tuanya maupun orang tua Vanilla yang sudah menganggapnya seperti anak mereka sendiri.

Sky mencengkeram erat setir mobil hingga buku-bukunya memutih. Ia bingung, bagaimana cara mengambil Vanilla-nya kembali.

Seketika rasa curiga Aku terhadap Henry kembali lagi. Entahlah, Sky seakan yakin sekali kalau Henry memiliki sesuatu yang ia sembunyikan. Apa itu, Sky tidak tahu. Tak ingin terlarut dalam.rasa curiga yang tak pasti, Sky lantas menghubungi seseorang.

"Halo, brother! Ada apa kau menghubungiku di pagi menjelang siang seperti ini? Seperti bukan dirimu saja," ucap Gustav dari seberang telepon. Bagaimana tidak, selama mereka menjalin pertemanan, satu-satunya orang yang tidak pernah menghubunginya maupun Bryan adalah Sky. Ia hanya bisa dihubungi, tapi tidak pernah menghubungi. Ia hanya membalas pesan, tapi tidak pernah mengirimkan pesan. Lalu kini, tiba-tiba Sky menghubunginya. Gustav yang sebenarnya sedang meeting, rela meninggalkan meeting demi menjawab panggilan dari sahabatnya tersebut. Ia yakin, Sky menghubunginya karena ada urusan yang sangat penting. Tidak mungkin seorang Sky menghubunginya bila tidak karena memiliki kepentingan yang benar-benar penting.

"Gustav, bukankah kau sedang bertugas di negara P?"

Di seberang sana, dahi Gustav mengernyit, "ya, memangnya kenapa? Kau mau kemari?"

"Bukan, tapi aku memiliki tugas untukmu."

"Tugas? Apa itu?"

"Tolong cari segala informasi mengenai Henry, mulai dari kehidupannya, kegiatannya, pekerjaannya, keluarganya, kalau perlu, sewa detektif terbaik, berapapun bayarannya, aku tak peduli, aku minta agar segala kegiatan Henry segera kau laporkan padaku. Jangan sampai ada yang terlewat termasuk siapa-siapa yang kerap menghubungi dan ditemuinya!" titah Sky membuat Gustav terkejut mendengar perintahnya.

"Henry? Maksudmu Henry Matheo? Kekasih Vanilla?"

"Ya."

"Mengapa? Apa kau mencurigai sesuatu? Tapi setahuku Henry merupakan pria baik-baik. Ia juga tidak pernah terlibat skandal dengan perempuan manapun. Karena itu, saat ia mencalonkan sebagai anggota Parlemen, banyak masyarakat yang setuju."

"Apa yang terlihat, belum tentu yang sebenarnya, Gustav. Jangan hanya melihat melalui penampilan luarnya saja. Entah mengapa, aku merasa ada yang tidak beres dengan laki-laki itu. Aku tidak ingin, Vanilla sampai tersakiti. Aku tidak dapat berbicara banyak. Aku harap, kau melakukan apa yang aku pinta secepatnya."

"Baiklah, aku akan melakukannya dengan segera. Kau tak perlu khawatir."

"Bagus. Tapi berhati-hatilah. Jangan sampai ketahuan!"

"Kau meragukan ku?" Bukannya menjawab kalimat Gustav, Sky justru menutup panggilan itu sebelah pihak membuat Gustav mengumpat kesal.

"Dasar sahabat lucknut! Menyebalkan!" geramnya.

...***...

Kini Vanilla sedang dalam perjalanan pulang menuju apartemennya. Seperti biasa, Sky lah yang mengantar Vanilla pulang.

Sejak tadi, diam-diam Sky memperhatikan Vanilla dari kaca depan. Vanilla sebenarnya menyadari, tapi ia pura-pura tidak tahu.

"Oh ya Langit, kau pasti sudah tahu kan kalau besok aku akan kembali ke negaraku."

"Iya, nona. Tadi Carina sudah menyampaikannya."

"Sepertinya kau sangat dekat dengan Carina. Apa kalian menjalin hubungan?"

"Tidak, Nona. Kami hanya berinteraksi sebatas rekan kerja saja. Tidak lebih," jawab Sky tegas.

Entah mengapa, Vanilla seakan merasakan dadanya terasa lega.

"Em, sehubungan dengan kepulanganku, karena aku tidak ada di sini lagi, maka besok merupakan hari terakhirmu bekerja denganku. Carina yang akan memberikan gajimu nanti setelah mengantarku terlebih dahulu ke bandara."

"Baik, Nona."

Mendengar jawaban datar Sky, entah mengapa membuat Vanilla merasa tak nyaman. Bahkan sesampainya di apartemen pun ia masih saja merasa tak nyaman. Bukan hanya itu, membayangkan besok merupakan hari terakhir pertemuannya dengan Sky yang ia kira memang bernama Langit itupun membuatnya tak nyaman. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikirannya.

"Ck, kenapa aku kepikiran dia terus sih? Masa" aku jatuh cinta pada sopirku sendiri. Aku jadi ingat cerita Aunty Adisti yang jatuh cinta pada uncle Mark yang pada saat itu merupakan sopir daddy. Apa benar aku sudah benar-benar jatuh cinta padanya? Tapi apa mungkin secepat itu? Tidak, aku bukannya terlalu cepat jatuh cinta dengannya. Tapi aku selalu merasa Langit begitu familiar denganku. Seakan Langit sudah sangat dekat denganku sebelumnya. Tapi siapa? Sebenarnya siapa dia?"

Padahal jarum jam sudah menunjukkan dini hari, tapi matanya tak kunjung bisa terpejam. Karena terlalu banyak berpikir, akhirnya mata Vanilla bisa terpejam, namun itu tidak berlangsung lama. Tepat pukul 5 pagi, ia sudah kembali terbangun dengan wajah Sky dan Langit yang terus berkelebat secara bergantian.

Untuk memastikan rasa penasaran akan perasaannya dengan Langit aka Sky, Vanilla pun segera masuk ke kamar mandi dan mencuci muka lalu menggosok gigi. Setelah itu, ia berganti pakaian dan memakai jaket. Ia akan pergi ke suatu tempat. Ia harus memastikannya dengan mata kepalanya sendiri.

...***...

Yang belum follow akun igeh othor, silahkan mampir dan follow! 😄😍🤩

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Yuli Purwati

Yuli Purwati

lanjut......thor

2023-11-16

0

Fenty Dhani

Fenty Dhani

semoga vanilla segera tau klu langit adalah SKY dn semoga bukti tentang Henry segera d dapat

2023-11-14

0

Laela Hidayati Putri_098

Laela Hidayati Putri_098

kalau memang jodoh pasti ada jalan utk sky dan vanilla bersatu....ya kan thor....contohnya mungkin dengan terbukanya rahasia henri yg selama ini ia simpan dengan rapi....

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 Thirteen
14 Fourteen
15 Fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty Two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine (Earth 1)
30 Thirty (Earth 2)
31 Thirty One (Earth 3)
32 Thirty two (Earth 4)
33 Thirty three (Earth 5)
34 Thirty Four (Earth 6)
35 Thirty Five (Earth 7)
36 Thirty Six (Earth 8)
37 Thirty Seven (Earth 9)
38 Thirty Eight (Earth 10)
39 Thirty Nine (Earth 11)
40 Fourty (Earth 12)
41 Fourty One (Earth 13)
42 Fourty Two (Earth 14)
43 Fourty Three (Earth 15)
44 Fourty Four (Earth 16)
45 Fourty Five (Earth 17)
46 Fourty Six (Earth 18)
47 Fourty Seven (Earth 19)
48 Fourty Eight (Earth 20)
49 Fourty Nine (Earth 21)
50 Fifty (Earth 22)
51 Fifty One (Earth 23)
52 Fifty Two (Earth 24)
53 Fifty Three (Earth 25)
54 Fifty Four (Earth 26)
55 Fifty Five (Earth 27)
56 Fifty Six (Earth 28)
57 Fifty Seven (Earth 29)
58 Fifty Eight (Earth 30)
59 Fifty Nine (Earth 31)
60 Sixty (Earth 32)
61 Sixty One (Earth 33)
62 Sixty two (Earth 34)
63 Sixty Three (Earth 35)
64 Sixty Four (Earth 36)
65 Sixty Five (Earth 37)
66 Sixty Six (Earth 38)
67 Sixty Seven (Earth 39)
68 Sixty Eight (Earth 40)
69 Sixty Nine (Earth 41)
70 Seventy (Earth 42)
71 Seventy One (Earth 43)
72 Seventy Two (Earth 44)
73 Seventy Three (Earth 45)
74 Seventy Four (Earth 46)
75 Seventy Five (Earth 47)
76 Seventy Six (Earth 48)
77 Seventy seven (Earth 49)
78 Seventy Eight (Earth 50)
79 Seventy Nine (Earth 51)
80 Eighty (Earth 52)
81 Eighty One (Earth 53)
82 Eighty Two (Earth 54)
83 Eighty Three (Earth 55)
84 Eighty Four (Earth 56)
85 Eighty Five (Earth 57)
86 Eighty Six (Earth 58)
87 Eighty Seven (Earth 59)
88 Eighty Eight (Earth 60)
89 Eighty Nine (Earth 61)
90 Ninety (Earth 62)
91 Ninety One (Earth 63)
92 Ninety Two (Earth 64)
93 Ninety three (Earth 65)
94 Bonchap 1
95 Bonchap 2
96 Bonchap 3
97 Bonchap 4
98 Bonchap 5
99 Bonchap 6
100 Bonchap 7
101 Bonchap 8
102 Bonchap 9
103 Bonchap 10
104 Bonchap 11
105 Bonchap 12 (End)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
Thirteen
14
Fourteen
15
Fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty Two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine (Earth 1)
30
Thirty (Earth 2)
31
Thirty One (Earth 3)
32
Thirty two (Earth 4)
33
Thirty three (Earth 5)
34
Thirty Four (Earth 6)
35
Thirty Five (Earth 7)
36
Thirty Six (Earth 8)
37
Thirty Seven (Earth 9)
38
Thirty Eight (Earth 10)
39
Thirty Nine (Earth 11)
40
Fourty (Earth 12)
41
Fourty One (Earth 13)
42
Fourty Two (Earth 14)
43
Fourty Three (Earth 15)
44
Fourty Four (Earth 16)
45
Fourty Five (Earth 17)
46
Fourty Six (Earth 18)
47
Fourty Seven (Earth 19)
48
Fourty Eight (Earth 20)
49
Fourty Nine (Earth 21)
50
Fifty (Earth 22)
51
Fifty One (Earth 23)
52
Fifty Two (Earth 24)
53
Fifty Three (Earth 25)
54
Fifty Four (Earth 26)
55
Fifty Five (Earth 27)
56
Fifty Six (Earth 28)
57
Fifty Seven (Earth 29)
58
Fifty Eight (Earth 30)
59
Fifty Nine (Earth 31)
60
Sixty (Earth 32)
61
Sixty One (Earth 33)
62
Sixty two (Earth 34)
63
Sixty Three (Earth 35)
64
Sixty Four (Earth 36)
65
Sixty Five (Earth 37)
66
Sixty Six (Earth 38)
67
Sixty Seven (Earth 39)
68
Sixty Eight (Earth 40)
69
Sixty Nine (Earth 41)
70
Seventy (Earth 42)
71
Seventy One (Earth 43)
72
Seventy Two (Earth 44)
73
Seventy Three (Earth 45)
74
Seventy Four (Earth 46)
75
Seventy Five (Earth 47)
76
Seventy Six (Earth 48)
77
Seventy seven (Earth 49)
78
Seventy Eight (Earth 50)
79
Seventy Nine (Earth 51)
80
Eighty (Earth 52)
81
Eighty One (Earth 53)
82
Eighty Two (Earth 54)
83
Eighty Three (Earth 55)
84
Eighty Four (Earth 56)
85
Eighty Five (Earth 57)
86
Eighty Six (Earth 58)
87
Eighty Seven (Earth 59)
88
Eighty Eight (Earth 60)
89
Eighty Nine (Earth 61)
90
Ninety (Earth 62)
91
Ninety One (Earth 63)
92
Ninety Two (Earth 64)
93
Ninety three (Earth 65)
94
Bonchap 1
95
Bonchap 2
96
Bonchap 3
97
Bonchap 4
98
Bonchap 5
99
Bonchap 6
100
Bonchap 7
101
Bonchap 8
102
Bonchap 9
103
Bonchap 10
104
Bonchap 11
105
Bonchap 12 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!