2,5 tahun kemudian,
Sky tampak sedang mematut dirinya di depan cermin. Hari ini ia akan menghadiri acara pengangkatan dirinya sebagai direktur operasional salah satu cabang usaha milik Rainero. Setelah memastikan penampilannya sempurna, Sky pun berjalan ke arah nakas di samping tempat tidurnya. Lalu ia mengambil sebuah pigura dimana terpampang wajah cantik Vanilla di sana. Gadis yang ia sadari telah menguasai hatinya. Gadis yang baru ia sadari telah mencuri hati dan cintanya. Tapi sayang, kesadarannya datang di waktu yang salah. Ia terlambat menyadari. Ia baru sadar setelah Vanilla menghilang entah kemana.
Sky sudah bertanya pada Axton, Gladys, bahkan pada kedua orang tuanya, tapi tak ada satupun dari mereka yang mau memberitahukan keberadaan Vanilla.
Sky juga sudah meminta orang mencari keberadaan Vanilla di Prancis, sesuai tempat dimana ia terakhir menjalani pendidikan pra pertukaran mahasiswa, tapi ternyata ia terlambat. Setelah selesai mengikuti program pertukaran mahasiswa, Vanilla pun menghilang. Pihak universitas bahkan dinas pendidikan tak bisa membocorkan informasi mengenai Vanilla. Sky tahu, semua ini pasti ulah ayahnya sendiri dan ayah Vanilla. Entah mengapa mereka seperti sengaja ingin menyembunyikan keberadaan Vanilla darinya. Atau mungkin mereka ingin membalas perbuatannya yang mana sudah mengabaikan keberadaan Vanilla selama ini.
Mungkin inilah yang dikatakan setelah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh bermakna. Dan Sky kini benar-benar menyadari itu. Vanilla menghilang. Setelah ia benar-benar menghilang, barulah ia sadar kalau keberadaan Vanilla sungguh bermakna baginya. Sungguh, saat Vanilla menghilang, ia justru selalu merindukan keberisikannya. Entah dimana dan bagaimana kabar Vanilla saat ini, Sky benar-benar tidak tahu.
Rasa kehilangan itu ternyata sungguh menyiksa. Hari-hari Sky terasa begitu hampa. Merindu dan selalu merindu. Tak ada hari tanpa memikirkan maupun merindukannya.
Sungguh, Sky amat sangat menyesal. Seandainya ia tahu kalau kehilangan itu begitu menyiksa, maka ia pastikan takkan pernah mengabaikan dan menyia-nyiakan keberadaan Vanilla saat masih di sisinya. Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur. Setelah satu tahun lebih melakukan pencarian dan berakhir kegagalan, akhirnya Sky menyerah. Bukan menyerah akan cintanya, tapi menyerah untuk mencari. Namun ia menggantinya dengan penantian. Ia akan menanti dan terus menanti. Entah apakah Vanilla akan kembali ke sisinya atau tidak, Sky yang pasti akan menantikan kepulangan Vanilla. Sky baru akan menyerah setelah melihat Vanilla sudah bahagia dan menemukan seseorang yang mampu mencintainya dengan tulus.
Namun sebelum melihat hal tersebut, Sky akan terus menanti Vanilla dengan setia. Besar harapan Sky, Vanilla pun tetap setia. Meskipun tidak pernah mendengar pernyataan cinta dari Vanilla secara langsung, tapi Sky yakin kalau Vanilla pun sebenarnya mencintainya. Sky tidak mempermasalahkan mengapa Vanilla pergi tanpa pamit. Ia sadar z mungkin itu karena sikapnya yang selama ini membuat Vanilla kecewa. Sky berjanji, bila Vanilla memberikannya kesempatan kedua, Sky akan memperbaiki segalanya. Ia akan memperlakukan Vanilla dengan baik, penuh perhatian, kehangatan, dan ... cinta.
Setelah Sky menyerah mencari keberadaan Vanilla, Sky pun fokus berkuliah sambil menyibukkan diri dengan membantu Rainero di perusahaan. Rainero menempatkan Sky di cabang perusahaannya sebagai staf biasa dengan identitas yang juga dirahasiakan. Hal itu tentu untuk mendidik dan melatih Sky dari jenjang paling bawah agar ia bisa menjadi calon pemimpin yang bisa diandalkan di masa depan.
"Hai, Vanilla. Apa kabarmu, hm? Apakah belum cukup waktumu untuk bersembunyi dariku? Apakah belum cukup waktu yang ku beri untukmu menata hati? Apa kau tidak merindukanku sama sekali? Kau tahu, aku sangat-sangat merindukanmu," ucapnya sambil menatap foto Vanilla dengan penuh cinta.
Sky tersenyum. Senyum penuh kerinduan. Dikecupnya foto Vanilla.
"Kembalilah, Sayang. Aku merindukanmu."
Sesak. Itu yang Sky rasakan. Rasa rindu yang menggebu. Sky sadar, penantiannya selama dua setengah tahun belum sebanding dengan sikap abainya pada Vanilla selama ini. Namun berapa lama lagi ia harus menunggu, sementara hatinya sudah kadung meradang karena kerinduan yang semakin mendalam.
...***...
"Apa? Jadi Sky itu putra CEO kita? Astaga, kenapa aku baru tahu?" seru karyawan dimana Sky akhirnya diangkat menjadi direktur operasional setelah 2 tahun mengabdi di sana mulai dari jabatan terendah, yakni staf biasa.
"Sama, aku pun tidak menyangka. Meskipun sebelumnya aku sudah curiga saat melihat ketampanannya yang di atas rata-rata. Tapi karena melihat penampilannya yang tampak biasa saja, pakaian yang ia pakai pun bukan pakaian bermerk membuatku ragu kalau dia merupakan tuan muda."
"Ah, coba saja aku lebih agresif mendekatinya, pasti sekarang ... "
"Berhenti bergosip sesuatu yang tak mungkin. Jangan sampai kalian dipecat karena menggosipkan tuan muda Sanches. Mengerti?"
"Baik, tuan."
...***...
"Selamat, Sky. Semoga kau bisa bekerja dengan lebih baik dan menunjukkan kemampuan terbaikmu," ujar Rainero sambil menepuk pundak sang putra.
"Baik, Dad. Aku pasti akan melakukan yang terbaik untuk kemajuan perusahaan kita."
Rainero tersenyum bangga. Kini Sky memang jauh lebih dewasa. Namun itu tidak berarti mengubah sikap dinginnya. Ia justru semakin dingin dan lebih sering menyibukkan diri dengan pekerjaan.
Sebenarnya Shenina tak tega memisahkan Sky dari Vanilla. Tapi ia pun harus menghormati keinginan Vanilla yang ingin menjauh dan menata hati. Mereka semua tahu bagaimana sikap Sky pada Vanilla selama ini. Ternyata dalam diam, Vanilla memendam luka yang luar biasa. Oleh sebab itu, Shenina berusaha menahan diri untuk tidak membocorkan keberadaan Vanilla saat ini.
Sementara itu, di belahan bumi lain, tampak Vanilla sedang jalan-jalan dengan teman-temannya. Kini ia sedang berada di sebuah tempat wisata malam yang menampilkan tarian spektakuler dengan latar sunset yang sangat indah.
"Wow, amazing! Apa nama tarian itu?" pekik Vanilla saat melihat sekumpulan laki-laki sedang menari. Tarian itu sangat menarik. Bukan hanya mereka, tapi para wisatawan lain pun berkumpul untuk menonton pertunjukan itu.
"Itu namanya tari Kecak. Itu merupakan salah satu tarian khas daerah kami," ujar teman Vanilla yang sekaligus sepupunya yang memang berasal dari daerah itu.
"Keren. Kenapa mommy tidak pernah membawaku ke sini sejak dulu. Padahal mommy asli orang sini."
"Kau tahu sendiri, daddy mu sangat sibuk, jadi mana sempat. Tapi bukankah kau akan berada di sini cukup lama, jadi aku akan mengenalkan mu dengan daerah kelahiranku."
"Ah, thank you sepupuku yang cantik dan baik hati. Setelah dari sini, kita mau kemana lagi?"
"Apa kau lapar?"
"Ck, kau sudah seperti master indigo, bisa membaca pikiranku. Aku memang sudah lapar, tapi aku tidak ingin makan makanan restoran. Bosan. Apa kau ada alternatif lain?"
Sepupu Vanilla bernama Ayana itupun menjentikkan jarinya, "aku tahu. Ayo, kita ke warung lokal. Aku yakin, kau pasti akan menyukainya," seru Ayana sambil menarik lengan Vanilla menuju tempat sepeda motor mereka diparkir.
Lalu dalam hitungan menit, motor mereka pun mulai membelah jalanan daerah Uluwatu menuju Warung lokal yang Ayana maksud. Warung lokal sendiri merupakan tempat makan yang modern dengan Nasi Campur dan aneka macam lauk yang bisa dipilih. Kira bisa memilih antara nasi dan mie, lalu lauk yang kita suka, seperti rendang, perkedel sayur, tempe manis, dan pastinya sambal. Bahkan ada juga jamu-jamu tradisional, seperti kunyit asam dan beras kencur.
Dan benar saja, setibanya di sana, Ayana dan Vanilla langsung memesan berbagai macam hidangan dan semuanya nikmat. Karena Gladys pun sering menyajikan makanan lokal daerah khas Indonesia, jadi Vanilla tidak kaget lagi dengan aneka makanan tersebut. Ia justru senang dan merasa seperti pulang ke rumah. Sudah 2,5 tahun ia meninggalkan rumah, jadi sudah selama itu pula Vanilla tidak merasakan makan makanan seperti ini.
Mata Vanilla tampak berkaca-kaca saat menyantap makanan itu. Seketika ingatannya terlempar dimana ia menghabiskan hari-harinya dengan keluarganya dan keluarga Sky.
"Mom, Dad, i miss you so much."
...***...
...HAPPY READING ❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rosmaliza Malik
macam rain dan Shen dulu
2024-03-24
0
Laela Hidayati Putri_098
itu ujian utk cintamu sky...sejauh mana kamu bertahan dan memperjuangkannya.....eeh ternyata vanila sembunyi di kampung halaman emaknya.....
2023-11-07
1
Surtinah Tina
vanilla di Indonesia ternyata....
2023-11-03
0