'Hai ... "
"Hai juga, Vanilla. I miss you so much."
"Hei, apa yang terjadi? Mengapa wajahmu cemberut seperti itu?" tanya Vanilla pada Earth.
Ya, yang menghubungi Vanilla adalah Earth. Tanpa sepengetahuan Sky, Earth memang selalu berkomunikasi dengan Vanilla. Namun ia merahasiakannya. Sebenarnya Earth tidak tega dengan saudara kembarnya itu, tapi ia pun sudah berjanji pada Vanilla untuk tidak memberitahukan tentang dirinya pada Sky. Bukan hanya itu, Vanilla pun selalu menutup telinga saat Earth ingin menceritakan tentang Sky yang mencarinya. Vanilla tidak ingin mendengar apapun tentang Sky. Vanilla yang dulunya lembut hati dan tak tega dengan segala hal yang berhubungan dengan Sky kini justru seakan menutup dan mengeraskan hatinya.
"Aku ... aku tidak apa-apa," kilah Earth gugup.
"Earth, kau pikir sudah berapa lama kita berteman, hm? Sudah lebih dari 20 tahun. Biarpun aku lebih muda satu tahun darimu, tapi aku sudah hafal dengan gerak-gerikmu itu. Tapi ya sudahlah kalau kau tidak mau menceritakan permasalahanmu. Aku tahu, setiap orang memiliki privasi mereka sendiri, termasuk kau dan aku. Aku tidak akan memaksa. Namun harus kau ingat, kalau kau butuh bantuanku, katakan saja. Aku dengan senang hati akan membantumu," ujar Vanilla yang tak ingin memaksa Earth untuk menceritakan permasalahannya.
"Terima kasih, Vanilla. Kau memang sahabat terbaikku. Kau selalu mengerti aku melebihi diriku sendiri."
"Itulah gunanya teman, Earth. Oh ya, bagaimana kabar aunty dan uncle? Aku sungguh merindukan mereka."
"Kabar mommy dan Daddy baik. Tapi benar kau hanya merindukan mereka berdua? Tidak dengan ... "
"Earth, maaf, aku tutup dulu. Ada yang mencari ku," ucap Vanilla berdusta. Vanilla tahu apa yang ingin Earth katakan. Sebelum Earth menyelesaikan kalimatnya, lebih baik Vanilla memotongnya terlebih dahulu.
"Ah, baiklah. Kalau begitu, sampai jumpa Vanilla."
"Sampai jumpa juga, Earth."
Vanilla akhirnya bernafas lega setelah panggilan itu ditutup. Setelah kepergian Vanilla dari negaranya tempo hari, memang Vanilla sudah berusaha menguatkan dirinya untuk menutup segala hal yang berhubungan dengan Sky. Rasa kecewanya terhadap pengabaian Sky ternyata begitu mendalam. Kekecewaan itu kian menjadi saat kemeja yang bahkan ia jahit dengan tangannya sendiri untuk hadiah ulang tahun Sky justru laki-laki itu kembalikan padanya begitu saja. Vanilla merasa usahanya untuk mendekati Sky benar-benar sia-sia. Jangankan untuk mendapatkan, bahkan untuk mendekat pun rasanya mustahil. Dan untuk pertama kalinya Vanilla bisa mendekat pada Sky pada hari kematian kedua kakek dan neneknya. Dan hari itu juga menjadi kali keduanya berpelukan dengan Sky.
"Sepertinya kau sudah tahu kalau aku akan datang?" ucap seseorang menyentak lamunan Vanilla.
Vanilla yang tadi berdiri di depan kaca menatap kosong ke arah jalanan yang padat merayap pun segera menoleh.
"Jefrey, bagaimana kau ada di sini?" tanya Vanilla terkejut.
"Ah, aku pikir kau sudah tahu kalau aku akan datang. Tadi kau bilang pada Earth kalau ada yang mencari mu," ujar Jefrey yang tanpa permisi langsung saja duduk di ruangan Vanilla.
"Kau mendengarnya? Memangnya kau sudah sejak kapan di sini? Dan ... Bagaimana kau tahu aku ada di sini?" bingung Vanilla. Padahal sudah lama mereka tidak bertemu.. Mereka hanya sesekali berkomunikasi, tapi bagaimana tiba-tiba Jefrey ada di sini?
Jefrey terkekeh, " sepertinya kita berjodoh. Buktinya kita bisa tiba-tiba bertemu di sini."
"Jangan sok tahu. Cepat katakan, kau tahu dari mana aku di sini?" desak Vanilla yang juga ikut duduk di sofa yang bersebrangan dengan Jefrey.
"Kau benar-benar tidak sabaran. Kau pikir aku sengaja mencari mu, huh? Sebenarnya kebetulan aku sedang ada pekerjaan di sini. Jadi tadi aku tidak sengaja melihat asisten pribadimu itu jadi aku mengikutinya dan ... " Jefrey menjentikkan jarinya. "Akhirnya aku justru menemukanmu."
Vanilla mendengus, "hei, apa yang kau lakukan?" pekik Vanilla saat tiba-tiba Jefrey pindah duduk di sampingnya dan mengambil foto mereka berdua.
Jefrey terkekeh, kemudian ia langsung mengotak-atik ponselnya.
"Selesai!" gumam Jefrey setelah foto mereka terposting di sosial media.
"Jef, kau tahukan kalau aku tidak mau ... "
"Tenang saja, fotomu sudah ku blur jadi takkan ada yang tahu siapa gadis cantik yang duduk di sampingku."
"Ck, sebenernya untuk apa sih? Awas ya kalau untuk aneh-aneh!" ancam Vanilla.
"Aku tidak aneh-aneh kok. Aku hanya ingin menunjukkan pada teman-temanku kalau aku punya kekasih."
"Astaga, jadi kau berbohong agar kau dianggap memiliki kekasih? Seperti itu? Kenapa kau tidak benar-benar mencari kekasih daripada berbohong seperti ini."
"Apa kau mau?"
"Maksudmu?"
"Jadi kekasihku?"
"Sinting."
"Aku masih waras , Vanilla."
"Kalau kau masih waras, mana mungkin kau ingin menjadikan ku kekasihmu."
"Memang apa salahnya?"
"Tidak ada sih. Tapi kenapa mesti aku?"
"Lalu siapa menurutmu yang pantas?" tanya Jefrey bingung.
Lalu ia melihat Carina lewat dari balik dinding kaca ruangannya. Kaca ruangannya transparan dari dalam, namun gelap dari luar. Jadi Vanilla bisa melihat keadaan di luar dari dinding ruangannya saja.
"Bagaimana dengan Carina? Dia cantik, baik, pintar, dan cekatan. Kau pasti takkan menyesal memilihnya. Oh satu lagi, ia sama sepertimu jago bela diri. Bagaimana? Kau mau?"
...***...
"Bagaimana?"
"Pihak bandara tidak mau memberikan informasi mengenai mengenai tujuan penerbangan nona Vanilla, Tuan," lapor seorang laki-laki pada tuannya yang tak lain adalah Sky.
Sky menghela nafas panjang. Ia memijat pelipisnya. Ia pikir akan mudah mendapatkan informasi mengenai Vanilla, tapi ternyata tidak semudah itu. Bahkan setelah mengiming-imingi petugas bandara di sana dengan uang yang tidak sedikit, mereka tetap tutup mulut. Namun meskipun demikian, Sky takkan pernah menyerah. Sky pastikan bisa menemukan keberadaan Vanilla dimana pun berada.
Seketika Sky mengingat nama butik Vanilla di negaranya. Sky lantas meminta anak buahnya tersebut mencari informasi mengenai V Boutique. Vanilla memiliki kecintaan di bidang fashion. Bahkan sejak Senior High School, Vanilla sudah memiliki butik miliknya sendiri. Mungkin saja ternyata Vanilla pun membuka butiknya di Milan. Sebab sampai saat inipun butik Vanilla di negaranya masih terus berjalan meskipun Vanilla tidak ada di sana.
"Coba kau cari butik bernama V Boutique di sana. Kalau ada, cari informasi mengenai pemiliknya," titah Sky pada anak buahnya.
"Baik, Tuan."
Setelah sambungan telepon ditutup, Sky mengambil pigura Vanilla terbaru yang Gustav ambil dan dicetak kemudian diletakkan di meja kerjanya. Sky tersenyum masam sambil mengusapnya.
"Sepertinya daddy dan uncle Axton begitu bekerja keras untuk menutupi keberadaan mu. Namun aku takkan menyerah, baby, because you are mine."
Sky lantas melanjutkan pekerjaannya. Namun tiba-tiba panel notifikasi di layar ponselnya berkedip. Sky pun segera meraih ponsel dan memeriksa pesan masuk di ponselnya.
"Bryan? Mau apa dia? Mengganggu saja." Sky mengomel, tapi ia tetap membuka isi pesan yang merupakan tautan tersebut.
"Apa ini?" Sky bingung, tapi ia segera menekan tautan tersebut. Matanya seketika melotot saat melihat postingan seseorang yang katanya tidak tahu dimana Vanilla berada, tapi ia kini justru memosting foto berdua dengan Vanilla.
"Sialan. Brengsekkk!" geram Sky dengan rahang mengeras dan sorot mata tajam.
"Apa kau tahu dimana mereka?" sebuah pesan balasan ia kirim ke Bryan.
"Aku tidak tahu. Mereka berada di dalam ruangan jadi aku tidak bisa menebaknya."
Sky kesal bukan main. Kenapa semua orang bisa bertemu Vanilla dengan mudah, tapi ia tidak. Jangankan bertemu, untuk mendapatkan informasi mengenai perempuan cantik tersebut pun sungguh sangat sulit. Sky lantas menghubungi orangnya untuk mencari informasi mengenai keberadaan Jefrey. Ia yakin, dengan mengetahui lokasi Jefrey, ia pasti akan mengetahui dimana Vanilla berada.
...***...
...HAPPY READING ❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
sherly
makanya jgn buat sakit hati, ngk enakkan di cuekin apalg ditinggal pergi... rasakan dan nikmatilah sky
2024-03-30
0
Rosmaliza Malik
rasa jefrey saje je nak bagitahu pada sky. sky kan idola jefrey...
2024-03-24
1
Laela Hidayati Putri_098
makanya jadi orang jangan terlalu cuek dan dingin sky kalau dah pergi linglung sendiri kan?pepet trus jef jangan kasih kendor biar sky makin cemburu......tapi kasian jefry ntar di apa2in sama sky.....
2023-11-08
0