Eleven

Sekeluarnya dari ruangan Vanilla, calon sopir pribadi Vanilla itupun segera menepi ke tempat yang cukup sepi. Kemudian ia mencari google maps untuk memberikannya petunjuk mengenai Arcadia Restaurant Ubud.

Langit menggaruk-garuk kepalanya. Ia kebingungan sendiri melihat google maps tersebut. Apalagi ia tidak begitu hafal daerah tersebut.

Langit memang pernah beberapa kali pergi ke Indonesia. Tapi mereka hanya pergi ke villa peninggalan kakek Ranveer. Kalaupun mereka jalan-jalan, mereka hanya datang ke tempat-tempat wisata di daerah sana dan semuanya menggunakan sopir.

Tiba-tiba Langit alias Sky mengingat laki-laki yang sering keluarganya jadikan sopir saat pergi ke sana. Sky pun segera menghubunginya.

"Halo Made."

"Ya, halo tuan Sky. Apa kabar?" sapa laki-laki bernama Made tersebut.

"Ah, kabarku baik. Oh ya Made, apa kau sibuk sekarang ini?"

"Tidak. Apa tuan sedang berada di Indonesia, tepatnya di sini, Bali?"

"Kau benar. Boleh aku minta tolong?"

"Tentu saja. Apa Anda ingin aku menjadi sopir Anda?"

"Bukan."

"Hah, kalau bukan, lantas apa?" tanya Made bingung sebab setiap kali Sky dan keluarganya datang ke sana, pasti dengan tujuan memintanya menjadi sopir yang akan mengantarkan mereka kemanapun. Lalu kini tiba-tiba Sky minta tolong, tapi bukan untuk menjadi sopir. Lantas untuk apa?

"Ekhem, begini, aku ingin kau secara diam-diam menjadi penunjuk jalan."

"Hah, maksudnya?"

Lalu Sky pun menjelaskan kalau saat ini ia sedang dalam sebuah misi dan menyamar menjadi seorang sopir. Namun ia tidak menjelaskan maksud dan tujuan Sky menjadi sopir Vanilla. Ia ingin agar Made menjadi penunjuk jalannya secara diam-diam sebab ia tidak mengenal jalanan di kota Bali.

Made yang mendengar penjelasan Sky pun mengangguk setuju. Namun sebelum pekerjaannya dimulai, Made terlebih dahulu bertanya pada Sky sesuatu.

"Apa tuan tahu, kalau di Indonesia itu posisi pengemudi berada di mana?"

Seketika Sky mencoba mengingat. Matanya seketika terbelalak, posisi pengemudi di Indonesia berbeda dengan di negara mereka. Bila di negaranya posisi pengemudi di sebelah kiri, maka di Indonesia posisi pengemudi di sebelah kanan.

Namun Sky tidak begitu khawatir sebab posisi ini sama seperti di Inggris. Di Inggris pun posisi pengemudi ada di sebelah kanan, sementara ia pernah ditugaskan ayahnya ke negara tersebut dan otomatis ia jadi sedikit banyak sudah paham mengenai ini.

"Anda tidak perlu khawatir, Made. Saya bisa mengemudi di sebelah kanan."

"Syukurlah. Kalau begitu, kapan saya harus mulai bekerja?"

"Tolong Made segera ke V Boutique yang ada di jalan Legian. Saya tunggu sekarang juga. Setibanya di sana, tolong konfirmasi posisi dan warna serta plat mobil Made. Oh ya, nanti kami akan pergi ke Arcadia Restauran Ubud. Mohon bantuannya!"

"Baik, tuan. Saya berangkat sekarang juga."

...***...

"Sudah siap?"

"Ah, Van ... Eh siap, Nona."

Vanilla sempat mengernyit saat mendengar bagaimana Langit hampir menyebut namanya. Namun karena Langit segera meralat ucapannya, Vanilla tidak terlalu memikirkannya. Setelah berdiri di samping mobil, Langit pun segera membukakan pintu mobil untuk Vanilla.

'Look, bahkan aku tidak pernah membukakan pintu mobil untuk mommy, tapi demi kau ... aku sampai rela menjadi sopir dan membukakan pintu. Sebenarnya aku ingin menyapamu langsung, namun aku khawatir kau langsung menghindar. Jadi biarlah aku mengalah menjadi sopir mu saat ini. Yang penting aku bisa dekat dan selalu melihatmu," batin Sky dengan sorot mata penuh kerinduan.

Vanilla yang merasa dirinya diperhatikan seketika merasa rikuh. Apalagi saat Vanilla beberapa kali menangkap Langit yang memperhatikannya dari balik cermin spion yang ada di depan. Entah mengapa, Vanilla melihat tatapan itu bukan seperti tatapan kagum ataupun tatapan laki-laki hidung belang, namun tatapan penuh kerinduan. Namun yang tidak Vanilla mengerti, memangnya siapa laki-laki ini? Bukankah mereka baru saling mengenal, jadi tidak mungkin kan laki-laki itu merindukan dirinya.

"Ekhem, Langit, kenapa kau selalu menatap ke arahku? Apa kau pernah mengenalku sebelum ini?" Vanilla memberanikan diri bertanya pada Langit saat tanpa sengaja tatapan mereka saling bertemu.

"Ah, itu ... aku ... sebenarnya ... "

"Atau wajahku ini mengingatkanmu pada seseorang? Kekasihmu mungkin?" terka Vanilla. Entah mengapa ia tidak menilai buruk sikap Langit. Padahal seharusnya Vanilla merasa risih dan marah karena Langit adalah sopirnya. Bukankah tak sopan terus memperhatikan tuannya seperti itu. Apalagi ia seorang perempuan. Namun Vanilla justru berpikiran positif pada Langit.

Sky yang awalnya bingung harus menjawab apa seketika tersenyum dalam hati sebab apa yang Vanilla ucapkan memberikannya ide untuk menjawab. Sambil terus memperhatikan mobil berwarna silver yang tak jauh dari posisinya, Sky pun segera menjawab.

"Anda benar, Nona. Wajah Anda mengingatkan saya terhadap seorang gadis yang begitu mencintai saya. Tapi karena kebodohan saya yang menyia-nyiakannya dan tak menganggapnya ada, gadis itu pergi. Setelah ia pergi, saya baru sadar kalau saya pun sebenarnya sangat mencintainya," papar Langit membuat Vanilla seakan de Javu.

"Kenapa ceritanya mirip dengan ceritaku. Tapi bedanya, Sky tidak mencintaiku sementara Langit mencintai perempuan itu. Huh, meskipun terlambat, setidaknya perempuan itu masih beruntung. Tidak seperti aku," gumamnya amat sangat pelan dan nyaris berbisik sehingga Sky sama sekali tidak bisa mendengar apa yang Vanilla ucapkan.

"Anda bilang apa, Nona?"

"Ah, tidak. Tidak ada," kilah Vanilla. Lalu ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil. Sekelebat ingatannya saat di makam Grandma dan Grandpa Sky melintas. Bagaimana untuk pertama kalinya Sky memeluknya. Lalu untuk pertama kali pula Sky berkata lembut padanya.

'Terima kasih sudah kembali. Terima kasih sudah mencoba menguatkan ku, Vanilla. Sungguh, aku senang sekali.'

Ucapan itu begitu lembut. Kalau tak ingat bagaimana sikap Sky selama ini padanya, mungkin ia akan langsung luluh hingga tak mau pergi dari sisinya. Namun Vanilla harus ingat, Sky tidak pernah sekalipun menyukainya. Bisa saja sikap lembutnya itu karena dirinya yang sedang bersedih akibat kehilangan kakek dan neneknya sekaligus. Setelah bertarung dengan hatinya yang hampir goyah, akhirnya Vanilla menetapkan keputusannya. Pergi yang jauh dan tak lupa ia meminta semua orang merahasiakan keberadaannya dari Sky.

Sebenarnya Vanilla sempat berpikir untuk apa menutupi keberadaannya, toh Sky tak mungkin mencarinya. Namun karena Vanilla sudah bertekad untuk mengejar cita-citanya dan melepaskan cinta, Vanilla pun meminta ayah dan pamannya, Rainero untuk menghilangkan jejak keberadaannya.

'Kira-kira dia apa kabarnya ya? Pasti dia makin tampan saat ini. Dan pasti ia pun sudah memiliki kekasih atau bahkan sudah menikah.'

Vanilla memang tidak mengetahui perkembangan tentang kehidupan Sky selama ini. Vanilla bukan hanya meminta jejaknya dihilangkan, tapi juga meminta semua orang agar tidak pernah membahas mengenai Sky. Alhasil, Vanilla benar-benar tidak mengetahui tentang laki-laki itu.

"Sudah sampai, Nona," ucap Sky membuat Vanilla tersentak dari lamunannya.

"Oh, iya. Terima kasih," ucap Vanilla seketika gugup saat Langit membukakan pintu mobil untuknya. Apalagi saat aroma parfum Langit memenuhi rongga hidungnya. Aroma yang sungguh familiar membuat jantung Vanilla seketika berdegup dengan kencang.

Saat Vanilla sudah turun dari dalam mobil, Vanilla pun memperhatikan gerak-gerik Langit. Entah mengapa, perawakan Langit tampak begitu familiar dengannya. Bahkan kini aroma parfum Langit pun begitu familiar. Aroma yang seketika membuat hati dan pikirannya terasa tenang dan bahagia. Aneh, tapi inilah yang Vanilla rasakan.

"Anda butuh sesuatu, Nona?" tegur Langit saat melihat Vanilla mematung memperhatikannya .

Vanilla menggeleng cepat.

"Tidak. Oh ya, mungkin aku akan berada di dalam sedikit lebih lama. Kau bisa makan juga kalau kau ingin. Nanti berikan saja tagihannya padaku," ujar Vanilla sebelum berlalu dari hadapan Langit.

Sebenarnya Langit tidak lapar. Tapi karena Langit penasaran siapa yang hendak Vanilla temui, ia pun ikut masuk ke dalam dan duduk salah satu meja yang posisinya tepat di belakang Vanilla.

Awalnya Sky tidak melihat keberadaan seseorang yang hendak Vanilla temui sebab kebetulan orang tersebut sedang berada di toilet. Namun saat Sky melihat sosok yang Vanilla temui, seketika tangannya mengepal. Apalagi saat laki-laki itu mencium pipi kiri dan kanan Vanilla membuat darah Sky seketika mendidih. Rahangnya mengeras, pun sorot matanya berubah tajam. Ingin rasanya Sky segera mendekat dan menghajar laki-laki kurang ajar itu, tapi ia tak mau membuat Vanilla marah dan kecewa padanya. Lagipula ini bukan di negaranya. Ia tak mau tiba-tiba dideportasi karena membuat keributan di sini.

Alhasil, Sky hanya bisa menahan gemuruh amarah di dada. Hatinya terus mengumpat, merasa tidak terima, Vanilla-nya disentuh laki-laki lain selain dirinya.

"Shittt! Dasar, Sialan! Brengsekkk!"

...***...

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Yunita Yahya

Yunita Yahya

kisahnya mirip dengan shenine sm rainero

2024-01-12

0

Yuli Purwati

Yuli Purwati

apakah itu Jefrey???

2023-11-09

1

Laela Hidayati Putri_098

Laela Hidayati Putri_098

panaskan hatimu...cemburu kan....sekarang kamu sadarkan bahwa kamu benar2 mencintai vanila....

2023-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 One
2 Two
3 Three
4 Four
5 Five
6 Six
7 Seven
8 Eight
9 Nine
10 Ten
11 Eleven
12 Twelve
13 Thirteen
14 Fourteen
15 Fifteen
16 Sixteen
17 Seventeen
18 Eighteen
19 Nineteen
20 Twenty
21 Twenty One
22 Twenty Two
23 Twenty Three
24 Twenty Four
25 Twenty Five
26 Twenty Six
27 Twenty Seven
28 Twenty Eight
29 Twenty Nine (Earth 1)
30 Thirty (Earth 2)
31 Thirty One (Earth 3)
32 Thirty two (Earth 4)
33 Thirty three (Earth 5)
34 Thirty Four (Earth 6)
35 Thirty Five (Earth 7)
36 Thirty Six (Earth 8)
37 Thirty Seven (Earth 9)
38 Thirty Eight (Earth 10)
39 Thirty Nine (Earth 11)
40 Fourty (Earth 12)
41 Fourty One (Earth 13)
42 Fourty Two (Earth 14)
43 Fourty Three (Earth 15)
44 Fourty Four (Earth 16)
45 Fourty Five (Earth 17)
46 Fourty Six (Earth 18)
47 Fourty Seven (Earth 19)
48 Fourty Eight (Earth 20)
49 Fourty Nine (Earth 21)
50 Fifty (Earth 22)
51 Fifty One (Earth 23)
52 Fifty Two (Earth 24)
53 Fifty Three (Earth 25)
54 Fifty Four (Earth 26)
55 Fifty Five (Earth 27)
56 Fifty Six (Earth 28)
57 Fifty Seven (Earth 29)
58 Fifty Eight (Earth 30)
59 Fifty Nine (Earth 31)
60 Sixty (Earth 32)
61 Sixty One (Earth 33)
62 Sixty two (Earth 34)
63 Sixty Three (Earth 35)
64 Sixty Four (Earth 36)
65 Sixty Five (Earth 37)
66 Sixty Six (Earth 38)
67 Sixty Seven (Earth 39)
68 Sixty Eight (Earth 40)
69 Sixty Nine (Earth 41)
70 Seventy (Earth 42)
71 Seventy One (Earth 43)
72 Seventy Two (Earth 44)
73 Seventy Three (Earth 45)
74 Seventy Four (Earth 46)
75 Seventy Five (Earth 47)
76 Seventy Six (Earth 48)
77 Seventy seven (Earth 49)
78 Seventy Eight (Earth 50)
79 Seventy Nine (Earth 51)
80 Eighty (Earth 52)
81 Eighty One (Earth 53)
82 Eighty Two (Earth 54)
83 Eighty Three (Earth 55)
84 Eighty Four (Earth 56)
85 Eighty Five (Earth 57)
86 Eighty Six (Earth 58)
87 Eighty Seven (Earth 59)
88 Eighty Eight (Earth 60)
89 Eighty Nine (Earth 61)
90 Ninety (Earth 62)
91 Ninety One (Earth 63)
92 Ninety Two (Earth 64)
93 Ninety three (Earth 65)
94 Bonchap 1
95 Bonchap 2
96 Bonchap 3
97 Bonchap 4
98 Bonchap 5
99 Bonchap 6
100 Bonchap 7
101 Bonchap 8
102 Bonchap 9
103 Bonchap 10
104 Bonchap 11
105 Bonchap 12 (End)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
One
2
Two
3
Three
4
Four
5
Five
6
Six
7
Seven
8
Eight
9
Nine
10
Ten
11
Eleven
12
Twelve
13
Thirteen
14
Fourteen
15
Fifteen
16
Sixteen
17
Seventeen
18
Eighteen
19
Nineteen
20
Twenty
21
Twenty One
22
Twenty Two
23
Twenty Three
24
Twenty Four
25
Twenty Five
26
Twenty Six
27
Twenty Seven
28
Twenty Eight
29
Twenty Nine (Earth 1)
30
Thirty (Earth 2)
31
Thirty One (Earth 3)
32
Thirty two (Earth 4)
33
Thirty three (Earth 5)
34
Thirty Four (Earth 6)
35
Thirty Five (Earth 7)
36
Thirty Six (Earth 8)
37
Thirty Seven (Earth 9)
38
Thirty Eight (Earth 10)
39
Thirty Nine (Earth 11)
40
Fourty (Earth 12)
41
Fourty One (Earth 13)
42
Fourty Two (Earth 14)
43
Fourty Three (Earth 15)
44
Fourty Four (Earth 16)
45
Fourty Five (Earth 17)
46
Fourty Six (Earth 18)
47
Fourty Seven (Earth 19)
48
Fourty Eight (Earth 20)
49
Fourty Nine (Earth 21)
50
Fifty (Earth 22)
51
Fifty One (Earth 23)
52
Fifty Two (Earth 24)
53
Fifty Three (Earth 25)
54
Fifty Four (Earth 26)
55
Fifty Five (Earth 27)
56
Fifty Six (Earth 28)
57
Fifty Seven (Earth 29)
58
Fifty Eight (Earth 30)
59
Fifty Nine (Earth 31)
60
Sixty (Earth 32)
61
Sixty One (Earth 33)
62
Sixty two (Earth 34)
63
Sixty Three (Earth 35)
64
Sixty Four (Earth 36)
65
Sixty Five (Earth 37)
66
Sixty Six (Earth 38)
67
Sixty Seven (Earth 39)
68
Sixty Eight (Earth 40)
69
Sixty Nine (Earth 41)
70
Seventy (Earth 42)
71
Seventy One (Earth 43)
72
Seventy Two (Earth 44)
73
Seventy Three (Earth 45)
74
Seventy Four (Earth 46)
75
Seventy Five (Earth 47)
76
Seventy Six (Earth 48)
77
Seventy seven (Earth 49)
78
Seventy Eight (Earth 50)
79
Seventy Nine (Earth 51)
80
Eighty (Earth 52)
81
Eighty One (Earth 53)
82
Eighty Two (Earth 54)
83
Eighty Three (Earth 55)
84
Eighty Four (Earth 56)
85
Eighty Five (Earth 57)
86
Eighty Six (Earth 58)
87
Eighty Seven (Earth 59)
88
Eighty Eight (Earth 60)
89
Eighty Nine (Earth 61)
90
Ninety (Earth 62)
91
Ninety One (Earth 63)
92
Ninety Two (Earth 64)
93
Ninety three (Earth 65)
94
Bonchap 1
95
Bonchap 2
96
Bonchap 3
97
Bonchap 4
98
Bonchap 5
99
Bonchap 6
100
Bonchap 7
101
Bonchap 8
102
Bonchap 9
103
Bonchap 10
104
Bonchap 11
105
Bonchap 12 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!