Kilas balik

Tepat pukul dua belas malam, Aroma bunga melati memenuhi kamar untung. Pemuda ini belum terlelap karena memang menunggu kedatangan nya suketi.

"Kau kah itu dek suketi?" Tanya untung karena sosok suketi belum juga terlihat.

Tak lama suketi muncul dengan bayangan asap yang semula tipis di lanjut dengan asap yang kian menebal, Baru lah suketi muncul di samping untung.

"Suketi."

Untung langsung merangkul kekasih nya dengan penuh rindu, Tidak peduli sama sekali pada suketi yang telah jadi arwah.

"Kenapa lama sekali datang nya dik?" Tanya untung merebah kan kepala nya di pangkuan suketi.

"Tidak lama, Kan ini memang waktu nya mas." Suketi membelai kepala untung.

"Dapat kah kita terus seperti ini?" Tanya untung sendu.

"Mas bersedia terus bersama ku? Apa mas tidak keberatan terus bersama dengan hantu." Tanya suketi.

"Maka aku akan jadi hantu juga agar bisa bersama mu." Sahut untung yakin.

"Jangan mas untung, Hidup lah dengan baik." Larang suketi.

"Bagai mana aku bisa hidup dengan baik, Sedang kan kau saja tidak lagi bersama ku." Tangis untung pecah.

Dendam suketi semakin membara karena orang yang di cintai nya terlihat sangat berduka, Bola mata suketi tambah memerah.

"Mas untung bisa membantu ku?" Pinta suketi.

"Apa yang bisa ku lakukan untuk mu dik?" Tanya untung semangat.

"Tolong ambil bungkusan hitam sama seperti yang bapak mas untung miliki." Ujar suketi.

"Di mana? Apa bapak ku punya lagi." Untung memeluk suketi semakin erat.

"Pakde tomo, Dia punya jimat yang sama." Bisik suketi.

"Akan ku ambil besok dari nya, Apa kah unar dan nova juga punya?" Tanya untung.

Bukan tanpa alasan untung menanyakan nova dan unar, Ia tahu jika pemuda seusia nya itu berteman dekat dengan bapak nya.

"Boleh jika mas untung bersedia mengambil nya, Tapi jangan sampai terluka." Ucap suketi.

Untung mengangguk kan kepala nya, Perlahab mata pemuda ini tertutup dan ia masuk kedalam alam tidur nya.

Nyanyian suketi mengiringi alam mimpi untung, Tiba tiba saja ia sudah berada di hutan angker yang pernah ia datangi bersama maulana.

"Kenapa aku tiba di sini?" Heran untung.

Dari kejauhan ia melihat enam orang pria sedang memikul sosok gadis memakai jarik coklat, Untung langsung berlari mengejar nya.

"Bapak!"

Untung terperanjat kaget karena ia sudah tiba di dalam pondok itu, Hingga ia menyaksikan kebrutalan bapak nya saat memperkosa suketi.

Ternyata suketi memperlihat kan pada untung kilas balik tragedi yang ia alami, Amarah untung langsung membara ketika pak lurah tanpa kasihan terus melakukan aksi bejat nya walau suketi telah pingsan.

"Lepas kan dia bajingan!" Teriak untung ingin mendorong pak lurah.

Namun tidak bisa karena pak lurah yang sedang memperkosa hanya lah bayangan, Bahkan kini sudah giliran nya pakde tomo yang masuk.

Semua terus berlalu hingga enam orang itu telah selesai semua nya, Tinggal lah suketi yang menangis sendirian dengan tubuh yang memar.

"Maaf kan aku yang tidak bisa menjaga mu dik." Isak untung penuh penyesalan.

"Bukan salah mu mas." Sahut suketi muncul di samping untung.

Kini suketi ada dua di hadapan untung, Satu yang masih terbaring lemas. Dan satu nya yang tampak sehat dan cantik.

"Seminggu lama nya mereka memperlakukan aku seperti pelacur." Ujar suketi.

"Seminggu?!"

Kini kilas balik suketi lebih cepat, Tiba lah ia memutus kan untuk bunuh diri. Untung menjerit jerit melihat suketi yang akan menggantung tubuh nya.

"Tidak!! Tidak jangan suketi." Teriak untung histeris.

Namun suara untung sudah tidak bisa menghentikan tindakan suketi, Kekasih nya mati dengan tubuh tergantung.

"Suketi.."

Terduduk lemas untung di dalam pondok itu, Hingga tak lama terdengar ada suara yang masuk. Dan ternyata keenam orang itu datang lagi.

Untung menyaksikan mereka menurun kan suketi dari gantungan, Dan juga kelima orang yang keluar lagi.

Betapa geram nya untung melihat kelakuan binatang bapak nya, Suketi yang telah terbujur kaku itu pun masih di setubuhi dengan penuh nafsu.

Di ambil nya kursi yang tadi suketi pakai untuk memanjat, Namun kursi itu hanya menghantam tempat kosong.

"Biadap kau senoo!!" Teriak untung.

Benci, Dendam dan amarah bercampur dalam hati untung, Meski pak lurah adalah bapak nya. Namun kelakuan nya tidak bisa lagi di maaf kan.

Usai pak lurah menggauli mayat suketi, Masuk lah yanto membawa golok. Adegan mutilasi pun di saksikan oleh untung yang menjerit jerit histeri, Ia berusaha memegang tangan orang orang itu agar stop memotong tubuh kekasih nya.

Namun semua nya hanya sia sia, Karena itu hanya kilas balik. Andai saja saat itu untung bisa datang untuk menghentikan, Maka semua nya tidak akan terjadi.

"Suketii..."

"Jangan lakukan itu pada nya!"

"Biadap kalian semua.."

Di alam nyata untung sedang tertidur sambil menjerit jerit, Mbok rukiyah yang melihat pun langsung mendatangi nya.

"Nak untung! Bangun nak." Mbok rukiyah kasihan melihat untung.

Bahkan untung benar benar mengucur kan air mata dalam tidur nya, Hingga ia pun terbangun dengan kaget.

"Mimpi opo to nak?!" Tanya mbok rukiyah mengelus kepala untung.

"Suketi mati di bunuh mbok!" Ujar untung masih menangis.

"Itu cuma mimpi saja nak, Semoga suketi tidak kenapa napa." Hibur mbok rukiyah.

Bukan nya mbok rukiyah tidak tahu jika suketi memang telah meninggal, Pasal nya ia pernah menguping pembicaraan pak lurah dengan pakde tomo.

"Aku pergi sekarang mbok." Pamit untung mengambil jaket nya.

"Mau kemana? Ini baru jam empat lo nak." Teriak mbok rukiyah.

Namun untung tidak lagi menjawab mbok rukiyah, Ia langsung menuju rumah pakde tomo. Rumah pria itu masih banyak sanak saudara nya yang berkumpul meski dalam keadaan tertidur.

Krieett.

Pintu rumah pakde tomo berhasil untung cungkil, Perlahan ia masuk kedalam dan menuju kamar pakde tomo.

"Kau harus mati janaham." Geram untung yang sudah membawa pisau.

"Jangan mas untung, Biar aku saja yang membalas dendam." Bisik sebuah suara di telinga untung.

Pemuda ini menoleh kesana kemari untuk mencari sumber suara, Namun sosok suketi tidak menampak kan diri. Hanya suara nya saja yan bisa untung dengar.

"Ambil saja bungkusan hitam itu mas." Bisik suketi lagi.

Merasa suketi yang telah membisiki nya, Untung pun mengurung kan niat untuk membunuh pakde tomo. Perlahan untung mengambil dompet pakde tomo di saku celana nya.

"Ini dia." Batin untung mendapat kan jimat yang suketi maksud.

Setelah mendapat kan apa yang ingin ia ambil, Untung pun keluar menuruti ucapan suketi yang terus saja membisiki nya.

Terpopuler

Comments

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Kasihan Untung cinta banget sama Suketi,dan sudah tau kelakuan bejat bapak nya,tambah mengetahui Suketi dibunuh dengan sadis😐

2024-03-08

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Untung benar" cinta banget sam Suketi jadi sedih liat nya 😭😭😭

2023-12-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!