Kedatangan arwah

Suara tangis memenuhi rumah mbok giem, Sudah delapan hari ini suketi hilang dan tidak kunjung di temukan.

"Sabar ya mbak, Kita akan terus mencari suketi." Ujar sang adik yang bernama piah.

"Tidak mungkin dia minggat piah, Bahkan aku lihat dia tidak punya masalah." Ucap mbok giem.

"Kata pak lurah apa mbak? Kan dia yang terakhir bersama suketi." Tanya piah.

"Dia bilang tidak tahu, Kata nya dia pulang karena ada warga yang minta tolong." Sahut mbok giem.

Piah hanya satu satu nya keluarga mbok giem, Kini mereka di landa kebingungan dan juga panik karena suketi tak kunjung pulang.

"Mbok apa suketi sudah pulang?" Untung tiba tiba saja datang kerumah mbok giem.

"Nak untung." Piah menyambut kedatangan anak pak lurah.

"Sudah kah dek suketi pulang mbok?" Untung mengulang lagi pertanyaan nya.

"Belum nak, Mbok juga takut jika suketi tak pulang lagi." Jawab mbok giem susah.

"Waktu bapak saya datang, Apa dia mengatakan sesuatu mbok?" Tanya untung yang curiga pada bapak nya.

"Mbok tidak tahu, Beliau cuma bilang mau ngobrol sama suketi." Ucap mbok giem.

Untung pun sangat sedih karena suketi hilang tanpa kabar berita, Ia masih berharap jika suketi hanya pergi untuk sementara dan nanti akan pulang lagi menemui nya di sini.

"Kalau begitu saya pamit dulu ya mbok." Pamit untung mencium tangan mbok giem dan piah.

"Hati hati ya nak."

Dengan motor trail nya untung meninggal kan halaman rumah mbok giem, Sepanjang jalan hati pemuda ini resah memikir kan sang kekasih.

Braakk.

Karena tidak fokus membawa motor nya, Untung tidak sempat ngerem ketika unar melintas jalan untuk menyebrang.

"Maaf kan saya nar." Untung membantu unar yang terserempet.

"Tidak apa apa mas untung." Gugup unar sambil berdiri.

"Kamu mau kemana? Ayo bareng saja sama saya." Ajak untung.

"Endak usah mas! Saya jalan saja." Tolak unar cemas sendiri.

"Tidak usah sungkan sama saya, Anggap saja saya teman kamu." Ucap untung tersenyum.

Melihat senyum untung yang sangat tulus pada nya, Hati unar semakin di landa rasa bersalah.

Warga sini sudah pada tahu jika anak pak lurah ini menjalin hubungan dengan kembang desa, Namun kini keberadaan kembang desa sedang di cari cari.

"Saya cuma mau jalan jalan saja kok mas." Ujar unar.

"Ya sudah kalau kamu enggak mau, Tapi kamu pernah lihat suketi ndak nar?" Tanya untung mengaget kan unar.

Dengan cepat unar menggeleng dan berlari pergi, Untung di buat heran dengan sikap unar yang demikian.

Rumah pak lurah.

Kini malam telah tiba, Pak lurah santai menghisap cerutu di temani secangkir kopi hitam yang pahit.

"Dari mana kamu?" Tanya pak lurah pada untung.

"Cari suketi, Bapak ada lihat dia apa tidak?" Tanya untung balik.

"Mana bapak tahu lah, Memang nya kerja bapak cuma ngurus dia saja." Sahut pak lurah cuek.

"Tapi kan bapak yang menemui mbak suketi terakhir kali." Ujar untung.

"Iya memang, Tapi bapak pulang karena pakde tomo minta surat keterangan kematian untuk istri nya." Ujar pak lurah memberi alasan.

Istri pakde tomo memang belum lama ini meninggal, Sehingga pak lurah bisa menggunakan nya sebagai alasan.

"Palingan juga pacar mu itu minggat dengan pria lain." Sinis pak lurah.

"Bapak jangan asal ngomong, Suketi tidak mungkin begitu." Sergah untung.

"Heleh! Dia itu orang miskin ntung, Bisa saja dia cuma pingin uang mu." Ucap pak lurah.

Untung berlalu masuk rumah karena bicara dengan bapak nya hanya menambah emosi, Bisa bisa ia nanti khilaf dan ngamuk kebapak nya.

...****************...

Hari ini tepat tiga hari meninggal nya suketi, Gadis yang meninggal dengan tragis karena ulah para pria bejat.

"Kok malam ini gelap banget." Ujar pakde tomo yang dalam perjalanan menuju kota untuk membawa sebagian besar beras.

Mobil pick up hitam milik nya menembus jalanan yang sepi, Meski sudah di aspal. Namun masih jarang orang yang lewat di sini. Apa lagi jika sudah malam.

"Baru juga jam sembilan." Lirih pakde tomo melihat ponsel nya.

Wusshh.

Tiba tiba bayangan putih menyebrangi jalan hingga membuat pakde tomo ngerem mendadak, Namun saat berhenti tidak tampak ada orang.

"Apa cuma angin tadi ya? Tapi kok putih ngono." Heran pakde tomo.

Merinding sekujur tubuh pakde tomo, Tengkuk nya pun terasa dingin karena mendengar tangisan kecil yang menyayat hati.

"Masa di hutan gini ada orang nangis?" Pakde tomo yang bingung tidak berani keluar mobil nya.

Guubrak, Gubrak.

Di bagian belakang tiba tiba suara berisik terdengar, Pakde tomo kaget bukan main dan langasung menoleh.

Betapa kaget nya pakde tomo ketika melihat sosok yang menyeram kan tanpa kepala, Darah mengucur dari leher yang terluka.

"Kenapa kau tega padaku?" Sosok itu bertanya serak.

Mata pakde tomo mendelik saat tahu kepala yang telah copot itu kini di pegang oleh hantu wanita itu, Ia langsung mengenali siapa itu.

"Suketi?!"

Namun hanya dalam hitungan detik arwah suketi hilang di bawa angin meninggal kan aroma bangkai yang sangat busuk, Pakde tomo masih lemas tidak mampu menjalan kan mobil nya.

"Aku pasti salah lihat." Desis pakde tomo tidak percaya.

Saat sadar pakde tomo langsung tancap gas mobil nya, Takut jika kejadian barusan terulang lagi.

Beda hal nya dengan hartono sang mandor kopi, Saat tengah malam ia sesak ingin buang air besar.

"Padahal lagi enak tidur." Rutuk hartono masuk kamar mandi.

"Ihihihi, Ihiihiiii."

Sangking kaget nya hartono sampai jatuh terpeleset di kamar mandi, Suara tawa yang terdengar sangat jauh di telinga nya.

"Opo salah ku mas hartono?" Suara serak membuat hartono terkencing kecing.

Sosok yang berdiri di hadapan nya tanpa tangan mengeluar kan suara mengorok seperti sapi di sembelih, Bahkan mulut suketi mengeluar kan cairan amis yang jatuh di kaki hartono.

"Maaf kan aku suketi." Lirih hartono ketakutan setengah mati.

"Grookk, Grookk."

Klek, Klek.

Kepala suketi bergemeletek saat akan di cabut, Darah nya pun mengucur dari leher yang di tinggal kan kepala nya.

"Ayo setubuhi aku lagi mas." Ajak suketi mendekat.

"Jangan! Jangan dekati aku setaaaan." Teriak hartono ketakutan.

"Groook, Grookk."

Suara orokan semakin kencang tedengar, Hartono hilang kesadaran saat ini juga. Ia tidak kuat melihat sosok yang sangat menyeram kan ini.

Tak lama istri hartono melewati kamar mandi dan melihat suami nya yang tergeletak pingsan, Ia pun mendekati dengan terburu buru.

"Mas kamu kenapa?!" Teriak marsiah.

Di tepuk tepuk pipi suami nya dengan panik, Tak lama hartono bangun sambil mengucek mata.

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

next

2024-04-06

2

♕👋ค๓๒ꌦคคคггггг

♕👋ค๓๒ꌦคคคггггг

sukurin diteror 😏

2024-03-11

0

Bunda Titin

Bunda Titin

sekarang giliran kalian yg menghadapi Suketi,. jangan mau enaknya doang kalian hrs menghadapi resiko perbuatan kalian..........buat mereka ketakutan sampe semaput tp jangan di bikin mati tp siksa trs dngn ketakutan yg lbh hebat LG sampe mereka berpikir lbh baik mati dr pada ketakutan..........🤔🤨😠

2024-03-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!