Tabrakan

Setelah kematian yanto yang menurut mereka janggal karena tenggelam, Padahal yanto ahli berenang.

"Mungkin saja dia kelelahan dan tidak bisa berenang." Ujar pak lurah yang masih tidak percaya dengan ada nya arwah suketi.

"Tidak mungkin pak! Jarak nya hanya beberapa meter dari daratan." Cetus unar yang terdiam sejak tadi.

"Arwah suketi itu memang ada pak." Ujar hartono.

"Kau selalu saja membahas masalah hantu! Tidak ada hantu yang bisa membunuh orang." Sentak pak lurah.

"Bukan cuma hartono yang di temui oleh suketi, Aku juga melihat dia." Ucap pakde tomo.

Jika tadi pak lurah tidak percaya dengan kata hartono tentang arwah suketi, Kini ia mulai percaya karena pakde tomo pun ikut bicara.

"Bagai mana dengan mu?" Tanya pak lurah pada nova.

"Aku ikut apa yang akan kalian lakukan saja, Lagi pula kita memulai nya jug bersama." Sahut nova.

Terdiam lima orang ini tenggelam dalam pikiran masing masing, Jika mereka pergi kedukun. Maka dukun akan menanyakan alasan nya, Pasti lah kelakuan mereka akan terbongkar.

"Malam ini kita coba saja dulu, Jika ada yang di datangi lagi baru kita pergi menemui mbah karso." Ujar pak lurah.

Akhir nya mereka pun mengangguk dan pulang kerumah masing masing, Nanti malam mereka juga akan datang keacara tahlilan atas meninggal nya yanto.

******

Para warga khusuk membaca yasin agar arwah yanto tenang, Kelima orang itu juga ada di sana.

" Kau cium bau tidak?" Tanya seorang warga pada unar.

"Hmm, Seperti bangkai tikus." Jawab unar mengusap hidung nya.

Sampai acara selesai pun bau bangkai itu masih memenuhi rongga hidung mereka, Santi pun juga ikut mencium bau itu.

"Mungkin ada bangkai tikus di dek rumah." Ujar pak lurah menenang kan.

"Bisa jadi begitu, Ayo makan dulu semua nya." Ajak bapak nya santi.

Daun pisang menutup makanan pun di buka, Betapa kaget nya mereka karena lauk dan nasi berlendir dan di penuhi ratusan belatung.

"Astaqfirullah!"

Ustad amir selaku pemimpin doa langsung mengucap karena kaget, Bau pun semakin menyeruak.

"Ada apa ini sebenar nya pak?!" Santi panik sambil menangis di pelukan bapak nya.

"Tenang ya mbak santi, Ini mungkin hanya kesalahan dalam memasak." Ujar ustad amir.

"Bagi mana mungkin ada banyak belatung." Desis hartono mulai ketakutan.

"Tutup mulut mu hartono!" Geram pak lurah karena takut di dengar warga.

Hartono tidak lagi mendengar kan ucapan pak lurah, Dia berlari keluar karena sangat takut.

"Hartono!!"

Unar pun ikut keluar mengejar hartono yang hilang dalam kegelapan malam, Hartono berteriak teriak.

"Menjauh dari ku! Pergi." Teriak hartono histeris.

"Hartono kau kenapa?!" Unar mendekati hartono yang jatuh ketanah.

"Pergi kau suketi, Jangan ganggu aku." Hartono melempari unar dengan tanah.

"Ini aku ton, Kau kenapa?" Unar mendekati hartono.

"Pergiii."

Buak.

Unar terkena lemparan kayu oleh hartono, Berdarah hidung unar karena sangking keras nya lemparan itu.

Hartono tidak lagi mengindah kan panggilan dari unar, Ia terus berlari tanpa menoleh lagi kanan kiri.

Tiinn.

Bruaakk.

Mobil truk pengangkut sawit tidak bisa lagi menghindari hartono yang berlari, Tubuh hartono terseret hingga tiga meter.

"Aku tidak bersalah." Desis sang sopir yang ketakutan.

Unar tergelosor di tanah menyangsikan hartono yang kepala nya pecah terlindas truk sawit, Hanya tinggal tubuh bagian bawah saja yang masih utuh.

Otak hartono berceceran di aspal hitam, Darah pun langsung tercium amis bersamaan dengan sosok putih berkelebat.

"Di mana wanita yang menyeret nya tadi?" Heran sang sopir mencari wanita itu.

"Siapa yang kau cari mas?" Tanya unar mendekat.

"Tadi ada perempuan bersama nya mas, Tapi kok sekarang hilang." Seru sang sopir.

"Wanita?"

"Iya mas, Rambut nya panjang dan memakai gaun putih." Jelas sopir.

"Suketi?!"

"Apa mas?"

Unar semakin ketakutan sekarang, Apa benar suketi memang ingin balas dendam pada mereka.

...****************...

Sari merebah kan diri kekasur nya karena sangat lelah dan juga takut, Dengan kejadian tadi di rumah santi. Sari juga ikut merasa kan kejanggalan.

"Dingin banget malem ini." Ujar sari menarik selimut nya.

Namun baru saja selimut membungkus tubuh nya, Tiba tiba selimut tertarik lagi kebawah dan jatuh.

"Apaan toh ini?!" Kesal sari mengambil selimut nya.

Mulai merinding sekujur tubuh sari, Suasana dalam kamar nya pun terasa sangat dingin dan juga sumpek.

Blep.

Kamar sari gelap gulita karena listrik padam, Bukan main takut nya sari karena saat mati lampu tercium aroma busuk yang sangat menusuk.

"Bau nya sama dengan di tempat mbak santi." Batin sari.

Bau seperti bangkai tikus kembali tercium di hidung nya, Sari mengambil senter agar bisa melihat keadaan kamar.

"Aarrrkhhh!!"

Sebelum pingsan sari sempat menjerit ketakutan karena melihat suketi yang hanya tinggal tubuh bagian atas, Usus suketi memburai dengan belatung yang menggerogoti nya.

Pakde tomo yang mendengar kabar jika hartono tewas terlindas truk langsung pulang untuk mengambil kunci mobil, Saat kerumah yanto tadi ia hanya berjalan kaki karena jarak nya dekat.

"Sari kebiasaan sudah malam pintu tidak tertutup." Rutuk pakde tomo.

Pintu rumah nya terbuka lebar dan tidak ada suara sedikit pun, Pakde tomo jadi curiga apa kah ada maling.

"Sarinah!"

Tidak ada sahutan dari anak nya, Pakde tomo masuk kedalam. Saat ia pulang lampu sudah menyala.

"Apa yang kau lakukan?!" Sentak pakde tomo kaget.

Sari kini bertelanjang bulat tengah berbaring di lantai, Bahkan sari memasukan kayu sebesar lengan kedalam ******** nya.

Darah mulai mengucur dari rawa rawa sarinah, Namun gadis itu tepa memasukan kayu itu.

"Kau gila sari." Pakde tomo berusaha menarik kayu dari tangan anak nya.

"Aahhkk, Jangan perkosa aku pakde." Ujar sari membuat pakde tomo mendelik.

"Pergi kau setan sialan!" Teriak pakde tomo karena sadar jika sari tengah di rasuki arwah suketi.

"Jangan pakde, Aku mohon kasihani lah aku." Sari terisak.

Pakde tomo tidak memperdulikan isakan anak nya, Dengan paksa ia menarik kayu tersebut hingga darah langsung mancur bagai kan air kran.

Klontang.

Kayu itu di lempar kesembarang arah oleh pakde tomo, Ia mengambil kain dan membalut tubuh sari dan membawa nya naik mobil menuju rumah sakit.

"Sampean mau kemana pakde?" Teriak nova.

"Mau kerumah sakit membawa sari berobat." Jawab pakde tomo.

"Astaga! Kenapa dengan nya?" Kaget nova saat mendekat.

Pakde tomo mengusap wajah nya kasar, Nova mulai curiga jika ada yang tidak beres di sini.

"Apa ada kaitan nya dengan suketi?" Tanya nova.

"Aku juga tidak tahu nov! Tadi saat pulang aku melihat sari sedang memasukan kayu kedalam ******** nya." Jelas pakde tomo.

Akhir nya pakde tomo tidak jadi melihat hartono yang masih di bersih kan di jalanan, Dia lebih memilih membawa putri nya kerumah sakit lebih dulu.

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

karma yg nanggung anakmu pak, kasian

2024-05-18

0

Ali B.U

Ali B.U

next.

2024-04-06

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Mending langsung Bapak nya Tomo saja Suketi yang dibunuh,kelamaan kok makai anak nya Sari😁

2024-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!