NovelToon NovelToon
Dia Milikku

Dia Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Romansa / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:216.3k
Nilai: 5
Nama Author: farhati fara

Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diluar dugaan

Akhir pekan akhirnya tiba tanpa terasa, keluarga penuh drama sandiwaranya Sandrina kini telah sampai tepat didepan sebuah restoran jepang di pinggiran kota. Restoran yang terkenal dengan makanan enak dan pelayanan yang sangat bagus.

"Saya akan mengantar Anda ke ruangan," ujar seorang pelayan pria berwajah asia timur dengan ramah setelah mereka mengatakan telah melakukan reservasi

Sandrina berjalan beringinan dengan Odette dibelakang, sedang Ayahnya dan Meisha sudah masuk duluan ke ruangan mengikuti arahan si pelayan pria tadi

Selagi berjalan, tiba-tiba Odette menghentikan langkahnya sembari menatap Sandrina secara berhadap-hadapan. Entah kenapa, Odette ingin rasanya menyombongkan dirinya di hadapan Sandrina saat ini

"Ah ya, maaf adikku, tapi gimana ya? Pernikahanmu batal tapi aku malah membuatmu ikut dalam pertemuan ini, padahal ini pertemuan pernikahanku" ujar Odette dengan begitu sombong dan bangganya

Sandrina tersenyum mendengarnya, sungguh lucu melihat tingkah Odette sekarang

"Aku tidak peduli tentang itu" jawab Sandrina santai terkesan tenang, sama sekali tidak ada nada cemburu dibalik suaranya

"Oh ya kak, berikan tanganmu sebentar," Sandrina melanjutkan ucapannya seraya meminta tangan Odette.

"Kenapa?" tanya Odette bingung namun tetap menjulurkan tangannya ke hadapan Sandrina. Dia penasaran terhadap apa yang akan dilakukan Sandrina

"Aku punya sesuatu untukmu" jawab Sandrina yang kemudian meletakkan Cufflinks milik Bastian yang diambilnya ke tangan Odette

"Apa ini? Untuk apa?" tanya Odette semakin bingung seraya mengamati Cufflinks tersebut yang tertulis inisial BS.H diatasnya

"Bisakah kakak menyampaikan benda ini padanya?" wajah bingung Odette membuat Sandrina ingin tertawa melihatnya

"Bastian, itu miliknya." Sandrina mengatakannya dengan wajah puas seakan sebuah beban besar terangkat dari dadanya. Apalagi dengan tampilan wajah Odette yang mendadak berubah saat nama tunangannya Sandrina ucapkan

"Apa?" tanya Odette dengan wajah yang mulai nampak kesal. Perlahan Sandrina mendekati sang kakak, lalu berbisik di telinga wanita itu

"Aku, tidur dengan Bastian" bisik Sandrina merasa begitu puas saat mata Odette membesar mendengar pemberitahuannya, dan Sandrina juga tidak buta saat melihat tangan Odette yang terkepal erat, pertanda kalau kakaknya itu kesal. Jelas kesal lah masa tidak!

"Aku hanya bertindak sebagai adik yang baik. Aku tidak tahu dia pria yang baik atau tidak, tapi keterampilan ranjangnya malam itu lumayan juga." Sandrina akhirnya berhasil membalikkan kata-kata Odette sebelumnya

"A-apa?" Odette yang tercekat dilanda gelombang kemarahan pada apa yang didengarnya dari Sandrina. Rasanya begitu sesak dan membakar jika apa yang Sandrina katakan adalah kenyataan. Odette jelas tidak bisa menerima apapun yang menjadi bekas Sandrina.

"Aku penasaran. Apa kakak juga akan mengambil apa yang sudah aku makan dan ludahkan?" lanjut Sandrina lagi seakan menjawab apa yang sebelumnya Odette pikirkan

"Kau tidur dengan Bastian? Haha.. Kau pikir aku percaya?" ucap Odette mencoba mencemooh walau sebenarnya dia ragu. Apalagi saat Odette teringat pada pakaian pria yang sebelumnya dipakai Sandrina ketika pulang pagi itu. Bisa saja apa yang Sandrina katakan adalah fakta, kan!

"Percaya atau tidak, itu terserah pada kakak, tapi tolong kembalikan benda itu dengan benar pada Bastian." Sandrina sama sekali tidak bergeming. Apa yang harus ditakutinya, dia kan tidak berbohong, semua ucapannya memang kebenaran, kan?

Apa Odette berpikir cuma dia yang bisa merebut tunangannya Sandrina. Padahal kalau mau Sandrina bisa membalas Odette sepuluh kali lipat dari yang didapatnya soal pria. Karena dari segi fisik, Sandrina jauh lebih unggul namun dia tidak mencolok karena kurangnya perawatan. Sedang Odette, dia cantik juga karena perawatan mahal tiap bulannya

"Kurang ajaarrr!" pekik Odette yang tidak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Tangannya terangkat hendak menampar Sandrina, namun gerakan tangan Sandrina juga lebih sigap menghadangnya. Sandrina memegang erat tangan Odette yang tadinya hendak digunakan untuk memukulnya

"Kakak bilang, dia memandang wanita sebagai orang bodoh, tapi ternyata Bastian orang yang sangat berbeda dari apa yang kakak katakan," jelas Sandrina yang semakin memprovokasi Odette.

"Dasar wanita kurang ajar!" sembur Odette dengan suara keras seraya mencoba menarik tangannya yang dipegang erat oleh Sandrina

"Odette, kenapa kamu berteriak? Dan kamu Sandrina, jangan buat keributan disini!" Meisha yang tadinya sudah masuk duluan ke dalam ruangan reservasi, kini kembali sembari berucap demikian. Intinya tetap saja yang disalahkan disini adalah Sandrina walau yang sebenarnya pemicu keributan adalah Odette

Sandrina melepaskan tangan Odette yang kemudian mengikuti himbauan Meisha yang jalan beriringan dengan Odette, sedang Sandrina jalan di belakang kedua orang itu. Ekspresi wajah Odette terlihat begitu kesal dan cemberut. Jelas wanita itu tidak akan baik-baik saja setelah mendengar pengakuan sang adik yang telah tidur dengan pria yang dijodohkan dengannya

"Odette sayang, jangan tampilkan wajah cemberut begitu. Semua orang sedang menunggumu, ayo cepat masuk." ujar Meisha yang tidak bisa berbuat apa apa saat ini pada Sandrina. Dikarenakan posisi mereka yang saat ini dalam khalayak publik. Meisha tentu tidak ingin citra baiknya yang sudah dibangun dengan hati-hati hancur dalam sekejap mata

"Huh!" desis Odette seraya terus berjalan tanpa lagi menoleh pada Sandrina. Dia harus menata ekspresi wajahnya dan menjaga sikap dihadapan calon suami dan calon mertuanya nanti. Kendati hatinya masih dipenuhi dengan kekesalan, Odette kemudian langsung merubah mimik wajahnya dengan senyum yang dibuat-buat

"Apa yang kau lakukan, Odette! Kenapa lama sekali. Cepat duduk!" perintah sang Ayah dengan nada tegas. Odette tersenyum lembut seraya menjawab

"Maaf atas keterlambatanku. Tadi saya pergi ke toilet sebentar," jawab wanita itu seraya melirik pada Bastian yang telah duduk rapi bersama kedua orang tua pria itu

"Kyaa! Dia sungguh tampan!" teriak batin Odette yang langsung jatuh hati pada pria itu. Bahkan paras Tommy pun akan jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan Bastian. Sungguh, begitu beruntungnya dirinya dijodohkan dengan pria seperti Bastian. Odette seketika lupa kalau pernikahan itu bukanlah posisi untuk dirinya tempati kalau saja dia tidak merampasnya dari Sandrina.

Sandrina dibelakang Odette juga melirik kearah Bastian. Ekspresi wajahnya tetap dibiarkannya agar terlihat sesantai mungkin. Melihat Bastian yang duduk tenang membuat Sandrina bertanya-tanya, apakah pria itu mengenalinya?

Tidak, batin Sandrina menggeleng. Ini adalah pertemuan penting. Bastian mungkin akan berpura-pura tidak tahu tentang apa yang telah terjadi antara mereka, bahkan jika pria itu mengenali Sandrina.

Sandrina juga mencoba sadar diri. Mana mungkin Bastian akan mengistimewakannya. Dia hanyalah seorang wanita yang menghabiskan malam dengan Bastian, tidak lebih dari itu. Jadi punya hak apa Sandrina untuk berharap lebih

"Hei! kita bertemu lagi" baru saja pikiran Sandrina mengatakan demikian, Bastian sudah mengambil tindakan dengan menyapanya terlebih dahulu. Pria itu bahkan tersenyum kearahnya. Iya, kearahnya, bukan kearah Odette yang notabene tunangan pria itu

Sandrina terdiam membeku mendadak. Bagaimana bisa Bastian menyapanya dengan wajah yang begitu santai. Dan sekali lagi Sandrina dibuat terpukau pada Bastian. Pria itu benar-benar diluar dugaannya

.

.

.

1
jujuu ZuBaidah
sesakit utu sandrina kecil.
ayah kurang ajar.
Khoirun Nisa'
lanjuttt thorrr,semakin mendekati kebenaran nihhh
Imas Masripah
sepertinya Bastian sudah mengenal sadrina sebelum nya,kl blm tau g mungkin segampang itu mau di ajak
Fara F: Wuih pinter nih, betul jawabanmu, kedepannya bakal ada penjelasannya... makasih sudah mampir🙏🏻😘😘
total 1 replies
sari
jgnlah kak odette sama tomong aja.. cocok tuh jalang sama lelaki sampah
sari
jgnlah kak odette sama tomong aja.. cocok tuh jalang sama lelaki sampah
sari
semangat kak jgn putus ditngah jalan ni cerita soalnya seru abiiss
sari
pengen sandrin bahagia tp jgn buat mereka pisah kak/Sob/
sari
sangkal terus bas sampe tuh kucing bertanduk dasar emg laki gak peka nafsunya aja gede
sari
memang milik lo bas kocak ah lo
sari
tuh kan si bas memang sagapung itu di lif bas bukan kamar mau main main aja
sari
aduh asisten yg sangat pandai situasi ya lope lope deh buat andy
sari
sejauh ini perkembangan sandrina udah bagus lanjutjan kak tp jgn lah dibikin menderita terus itu istrinya di bas
sari
intinya bastian memang dr awal udah punys rencans kenapa njkahin sandrina
sari
aah kpan terbongkarnya sih asik drama aja pen lihat kehancuran kluarga setan itu
sari
berikan hatimu ih si bas tinggal bilang nih belah aja dan ambik hatiku gitu aja kok susah
sari
bas cepetan sadarin perasaan lo biar sandrin gk pergi ninggalin lo aduh bas bas
sari
Itu udah ada cluenya masa ibunya bastian tdak curiga sih tntng sandrin
sari
terbongkar gara gara bintang kah unik nih
sari
bastian cepatlah dtg istrimu dibuli kaum pameris
sari
Tuh kalung pasti ada kaitannya,sma ibu kndung sandrin makanya bg sandin itu sgt beharga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!