Thẩm Tổng, Anh Nhầm Người Rồi!

Lin Yan mengikuti pria itu masuk ke lift, nalurinya mengatakan kepadanya bahwa dia seharusnya tidak terlalu dekat dengan Shen Hanfeng. Siapa yang tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Memikirkan hal ini, dia menelan ludah dan menolak.

"Presiden Shen, saya masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan di sini, dan saya masih orang baru. Makan malam dengan Anda akan menimbulkan gosip."

Saat dia berbicara, dia menatap Shen Hanfeng, tetapi dia tidak menyangka hanya melihatnya tersenyum tipis, tetapi matanya membawa aura membunuh, seolah-olah hal buruk akan terjadi jika dia menolak. Lin Yan tidak berani memprovokasi dia, jadi dia menjawab sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa, ayo pergi..."

Saat masuk ke mobil mewah, Lin Yan tidak berani bertindak gegabah, karena takut membuat marah pria ini. Mobil perlahan meninggalkan lokasi konstruksi. Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti di depan restoran kelas atas.

Lin Yan mengikuti Shen Hanfeng ke restoran, dan di papan nama kecil terukir kata-kata "Xing Mu". Dia sedikit terkejut, ini jelas bukan tempat biasa untuk menjamu pelanggan. Suasananya tenang, dan cahaya kuning hangat menyinari setiap meja kayu, memancarkan ketenangan dan privasi yang tak terlukiskan.

Pelayan membungkuk dan memimpin keduanya ke sebuah ruangan kecil yang terpisah, tepat di samping akuarium kaca transparan.

Lin Yan berpura-pura bodoh dan berkata.

"Tempat ini sangat indah, tetapi sepertinya bukan restoran biasa."

Shen Hanfeng meliriknya, matanya membawa senyum yang sulit dipahami.

"Sesekali mengganti selera, makan juga lebih mudah dicerna."

Dia duduk terlebih dahulu, menunggunya menarik kursi, sebelum menyerahkan menu. Dia meliriknya, semuanya masakan Jepang yang disajikan dengan indah.

Lin Yan mengangguk sopan, tetapi matanya membawa sedikit keraguan. Dia dengan santai memesan beberapa hidangan di menu, lalu duduk menunggu pelayan menyajikan makanan.

Beberapa menit pertama jamuan makan sangat sunyi. Suara sumpit menyentuh piring, air di akuarium dengan lembut menampar kaca, semuanya seperti musik latar, membuatnya semakin gugup.

"Sudah berapa lama kamu di perusahaan S?"

Shen Hanfeng tiba-tiba berbicara, suaranya tidak cepat atau lambat.

"Hampir tiga tahun."

Dia menjawab.

"Saya terutama melakukan media gambar, dan sebelumnya telah mengerjakan beberapa proyek internal."

Dia mengangguk ringan dan meletakkan gelas anggurnya. Wajahnya tiba-tiba menjadi licik.

"Apakah kamu pernah bekerja paruh waktu di tempat lain?"

Lin Yan sedikit terkejut, merasa pertanyaan ini agak aneh, tetapi memperkirakan dia hanya basa-basi, jadi dia tidak peduli dan menjawab dengan santai.

"Tidak, saya tidak pernah bekerja paruh waktu di tempat lain."

Dia mengangguk, ekspresinya masih acuh tak acuh.

Lin Yan tidak ingin mengatakan apa-apa lagi, jadi dia menundukkan kepalanya untuk makan, berusaha untuk tidak menatap matanya. Tetapi tatapan Shen Hanfeng tetap padanya, diam-diam, seperti binatang buas yang mengagumi mangsanya.

Setelah beberapa saat, pelayan membawakan dua gelas kecil sake. Dia mengambilnya dan menuangkannya ke dalam gelasnya.

"Terima kasih, tapi aku tidak bisa minum alkohol."

Lin Yan dengan cepat melambaikan tangannya.

Shen Hanfeng tidak memaksa. Dia hanya tersenyum tipis, memutar-mutar gelas sake di tangannya, dan suara beratnya terdengar.

"Kamu mengingatkanku pada seseorang, orang yang menghabiskan malam yang indah denganku beberapa bulan yang lalu."

Dia hampir menjatuhkan sumpitnya ke lantai.

Kalimat ini seperti jarum, menusuk kepura-puraan yang coba dia bangun.

Lin Yan berpura-pura menundukkan kepalanya, berpura-pura mengganti sumpit baru untuk menghindari tatapannya, tetapi kepalanya berdengung.

Shen Hanfeng menyipitkan matanya, sudah tiga bulan, sampai sekarang dia masih bermain sandiwara kelinci kecil di depannya.

"Ya, dia hebat, aku masih menyimpan video kita berdua..."

Berbicara sampai di sini, Lin Yan sedang makan, tetapi tersedak dan batuk.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Dia pura-pura terkejut dan mengambil tisu di sebelahnya untuk diberikan padanya. Lin Yan batuk sampai wajahnya memerah, dan dia dengan cepat mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tetapi ketika tangannya dengan lembut menyentuh jari-jarinya, dia tiba-tiba merasa seluruh tubuhnya kaku.

Shen Hanfeng tidak segera menarik tangannya, tetapi menatapnya dengan tatapan yang dalam.

Dia dengan cepat menarik tangannya dan berbisik terima kasih, merasa wajahnya terbakar. Dia tahu, dia tahu segalanya, tetapi dia tidak langsung mengungkapkannya. Ada video, apa maksudnya. Mungkinkah dia merekam video malam itu?

Mata aprikot Lin Yan memancarkan sedikit rasa takut, jika video ini diekspos, bukankah hidupnya akan hancur. Pikiran Lin Yan dipenuhi dengan gambaran-gambaran mengerikan, dan semua ekspresi ketakutan ini jatuh ke mata Shen Hanfeng. Dia mengambil gelas anggur dan menatap cairan merah tua di tangannya, dan berkata dengan lembut.

"Coba pikirkan, haruskah aku menunggu dia mengakui identitasnya, atau mengirim video itu keluar. Aku pikir ketika aku mengirimkannya untuk mencari orang itu, dia pasti akan melihatnya dan menghubungiku."

Setiap kata yang diucapkannya membuat wajahnya pucat, dan makanan di depannya juga kehilangan rasanya. Lin Yan menggigit bibirnya, mencapai titik ini, itu berarti dia sudah tahu bahwa dia adalah orang malam itu. Setelah berputar-putar, ternyata hanya untuk membuatnya mengatakannya sendiri.

Awalnya ingin menutupi noda ini seumur hidup, tetapi pria ini tidak membiarkannya diam. Lin Yan sangat sedih, tenggorokannya juga tercekat, dia sepertinya sudah mengambil keputusan, dia menggertakkan giginya dan berkata.

"Presiden Shen, Anda tidak perlu lagi bermain petak umpet. Orang malam itu adalah saya..."

Berhenti sejenak, dia melanjutkan.

"Tapi Anda salah paham, saya bukan wanita panggilan. Itu benar-benar hanya kesalahan."

"Apa jaminan bahwa kamu mengatakan yang sebenarnya?"

Suara Shen Hanfeng menjadi dingin, dan wajahnya juga menjadi suram. Suasana saat ini mencekik, tak terlukiskan.

"Kamu mendekatiku, lalu menutupi fakta untuk menjadi mitra, kamu bilang kamu hanya membuat kesalahan, bagaimana aku bisa mempercayaimu."

"Aku tidak menutupi, malam itu hanya kecelakaan, aku tidak ingin menimbulkan masalah."

"Bagimu, semua ini hanya kecelakaan?"

Dia menyilangkan tangannya, bersandar di sandaran kursi, seolah-olah ingin menginterogasi Lin Yan dengan lebih menyakitkan. Dia tersenyum, tetapi seolah-olah akan menangis, mengapa dia merasa bahwa Presiden Shen ini tampaknya adalah korban. Seharusnya dia yang dirugikan, dia belum melaporkannya, dia sudah berbicara seolah-olah dia telah melakukan sesuatu yang berlebihan.

Shen Hanfeng tiba-tiba berdiri, Lin Yan menatapnya dengan gugup, hanya melihat pria ini berjalan ke pintu, berjalan sambil berkata.

"Aku pergi duluan, kamu makan perlahan."

"Ini..."

Tindakannya benar-benar sulit dipahami, Lin Yan bingung, lalu berdiri dan berkata.

"Oh iya, video itu..."

"Tenang saja, jika kamu patuh, video itu akan selamanya tinggal di komputerkku."

Melihat pintu yang tertutup, Lin Yan merosot di kursi. Apa yang sebenarnya terjadi, dia tampak sangat marah saat itu, mengapa dia tiba-tiba pergi. Perasaan firasat buruk muncul di hati Lin Yan, dia hanya tahu bahwa masalah ini tidak akan sesederhana itu.