Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.
Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.
Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Kerja sama trio bocah
Pagi hari setelah sukses besar di Pasar Gelap, energi di gubuk terasa berbeda. Aroma uang bercampur dengan bau obat herbal dan tekad baru. Setelah memberi makan Ibu Xiao Chen dan memastikan beliau stabil, Xiao Chen mengumpulkan kedua adiknya di halaman belakang.
"Modal sudah ada. Sekarang, saatnya mengubah uang menjadi kekuatan," ujar Xiao Chen, menunjuk ke arah hutan. "Kita akan meningkatkan kultivasi dan menguji kerja sama tim kita. Target hari ini: Harimau Bayangan."
Jun Fei dan Ye Han menelan ludah. Harimau Bayangan adalah binatang buas Tingkat Rendah yang terkenal cepat, gesit, dan sangat berbahaya. Bahkan kultivator Pengerasan Dasar Level 4 pun sering kesulitan melawannya.
"Tapi Kak, itu terlalu berbahaya. Kita hanya Level 2 dan Level 3." protes Jun Fei.
Xiao Chen menyeringai penuh percaya diri. "Benar. Tapi Harimau Bayangan memiliki inti kristal Esensi Qi yang sangat berharga untuk meningkatkan kultivasi kita. Dan kita tidak akan melawan seperti orang bodoh. Kita punya Strategi Gila."
Xiao Chen menarik ranting dan menggambar sketsa kasar di tanah.
"Dengarkan baik-baik. Aku adalah otak. Ye Han, kau adalah jebakan. Jun Fei, kau adalah pemukul."
Umpan: "Kita akan menggunakan sisa daging mentah kemarin sebagai umpan di area dataran tinggi. Harimau Bayangan selalu berburu di area itu."
Jebakan Dingin: "Ye Han, gunakan semua Qi Yin milikmu. Begitu Harimau Bayangan mendekat, kau tidak boleh menyerang. Kau harus membekukan tanah di sekitar kakinya. Jangan membekukan seluruh tubuhnya, itu hanya akan membuatnya marah. Cukup kakinya saja untuk sepersekian detik."
Serangan Balik: "Saat kakinya terbeku, Harimau Bayangan akan terkejut dan sedikit melambat. Jun Fei, itu adalah kesempatanmu. Kau harus langsung menyerang dari sisi, fokus pada titik kelemahannya: belakang telinga. Jangan gunakan sisi tajam pedangmu, tapi gagang pedang! Serangan mendadak dan keras akan membuatnya pingsan!"
Penutup: "Aku akan bertindak sebagai pengalih perhatian dan penutup. Jika Ye Han gagal membekukannya, aku yang akan memancingnya menjauh. Jika Jun Fei gagal melumpuhkan, aku yang akan menjeratnya."
Strategi itu terdengar gila dan sangat berisiko, mengandalkan timing yang sempurna.
"Terdengar menyenangkan!" Jun Fei tersenyum lebar.
Ye Han mengangguk tanpa banyak bicara. "Ayo pergi."
Mereka memasuki hutan yang lebih dalam. Tak lama kemudian, mereka melihat Harimau Bayangan—sosok harimau besar berwarna coklat keabu-abuan dengan mata kuning menyala, bersembunyi di balik bayangan pepohonan.
Xiao Chen, dengan hati-hati, melempar potongan daging yang sudah disiapkan di tengah padang rumput yang sedikit terbuka.
GRRRR!
Harimau Bayangan itu mencium bau darah segar. Ia keluar dari persembunyiannya. Gerakannya cepat dan nyaris tak terlihat.
"Sekarang!" bisik Xiao Chen.
Ye Han sudah memposisikan diri, menyalurkan semua Qi dinginnya ke telapak tangan yang diarahkan ke tanah.
Saat Harimau Bayangan mendekat dan hendak menerjang umpan, ES!
Lapisan embun beku tipis tiba-tiba menyelimuti tanah di bawah kaki harimau itu. Itu hanya berlangsung sekejap mata, tetapi cukup untuk membuat langkah Harimau Bayangan tergelincir dan terkejut.
"GRR!?"
Saat itulah, Jun Fei yang bersembunyi di balik pohon terdekat, melompat keluar dengan kecepatan kilat.
Pedangnya, yang disarungkan terbalik, diayunkan. Jun Fei mengarahkan pukulan keras dari gagang pedang tepat di belakang telinga Harimau Bayangan.
DUGH!
Suara benturan itu keras. Pukulan yang menggabungkan kecepatan Jun Fei dan kekuatan Pengerasan Dasar Level 3-nya, mendarat sempurna.
Harimau Bayangan itu sempat mengeluarkan raungan kesakitan, matanya memutar ke atas, dan tubuhnya yang besar ambruk ke tanah, hanya berjarak satu meter dari umpan daging.
Ketiga bocah itu terdiam sejenak.
"K-kita berhasil?" tanya Jun Fei, napasnya tersengal-sengal.
Xiao Chen berlari mendekat dan menusuk tubuh harimau itu dengan ranting untuk memastikan ia pingsan. "Kerja bagus! Strategi Gila kita berhasil!"
Xiao Chen menoleh ke Ye Han, matanya dipenuhi kekaguman. "Qi Yin-mu sungguh luar biasa. Kontrolmu sempurna, Ye Han. Tepat pada waktunya!"
Ye Han mengangguk kecil, wajahnya menunjukkan sedikit kelelahan. Jun Fei tertawa bangga sambil mengusap gagang pedangnya.
"Hebat! Sekarang kita ambil Inti Kristalnya!" seru Jun Fei.
Mereka pun bekerja sama membedah tubuh Harimau Bayangan, sebuah tugas yang kotor dan sulit, tetapi mereka melakukannya dengan tekad. Di dalam tubuh harimau itu, mereka menemukan kristal bening seukuran ibu jari yang memancarkan Esensi Qi.
"Dengan ini, kultivasi kita akan meningkat pesat." ujar Xiao Chen, mengikat kristal itu dengan hati-hati. "Satu Harimau Bayangan bernilai lebih dari semua latihan kita hari ini."
Mereka tahu, ini hanyalah permulaan. Untuk menghadapi Akar Naga Hitam dan dunia kultivasi yang kejam, mereka harus mengulangi strategi gila ini berkali-kali.
Bersambung...