Dikira Duda Ternyata Perjaka

Kini Cinta dan vano serta Tian , Daffa serta Dayyan sedang berada di pusat perbelanjaan terbesar di kota itu, setelah berenang ternyata Daffa lah yang menang, karena Tian pura-pura tenggelam, akhirnya Vano kembali lagi ke tempat Tian berenang, sedangkan Daffa terus melaju sampai dirinya sampai di tepi kolam dan bersorak senang karena dirinya menang.

 Tian mengacungkan jempol nya saat papinya akan sampai ke tempatnya," ternyata aku di tipu oleh bocah nakal itu" gumamnya.

Cinta tertawa terbahak-bahak melihat wajah frustasi suaminya yang dikerjai oleh putranya sendiri... Vano sampai terlena melihat istrinya tertawa sangat lepas seperti tidak ada beban dalam hatinya.

Mereka memasuki area bermain anak-anak, Vano dan Cinta ikut masuk untuk mendampingi anak-anak. Mereka terlihat sangat bahagia, sehingga menjadi pusat perhatian para pengunjung yang lainnya.

" ayo papi.... Lompat" teriak Tian saat berada di area trampolin.

" tidak sayang... kalau papi ikut naik, yang ada trampolin itu ambruk" jawabnya terkekeh.

Cinta yang melihatnya mulai terpesona, ternyata Suaminya itu sangat lembut dengan putra dan para keponakannya, benar-benar berbanding terbalik dengan rumor di kalangan orang-orang... yang katanya tuan Devano itu sangat kejam ,galak dan juga menakutkan

" mas....aku keluar dulu ya,mau beli minum" kata Cinta lembut.

"tidak usah... biar mereka saja yang membelinya" kata Vano datar ,ia menunjuk dengan dagu nya ke arah anak buahnya yang berdiri di depan pintu masuk area permainan tersebut.

" emmmm aku sekalian membeli...." ucap Cinta malu-malu.

" apa...?" Vano mengerutkan keningnya, pasalnya istrinya itu seperti malu.

" pembalut" ucapnya dengan pipi yang memerah karena malu...

Bukan hanya Cinta yang malu, Vano pun juga merasakan hal yang sama, dia malu dengan perkataan istrinya itu...

" ya sudah" Vano mengiyakan.. padahal tidak masalah kalau anak buahnya yang membelinya... tapi melihat istrinya malu, Vano jadi enggan menyuruh anak buahnya.

Cinta akan melangkahkan kakinya keluar tetapi Tian memanggilnya.

"mami....." teriaknya, sampai orang-orang menoleh nya.

OHH ternyata maminya, kirain kakaknya yang sedang mengajak keponakannya bermain dengan nya.

" iya sayang , ada apa....? tanya Cinta lembut.

" Tian mau ikut mami, Tian mau pilih sendiri" kata Tian dengan wajah menggemaskannya, Cinta jadi tidak tega kalau menolak permintaan putra sambungnya itu... lalu dia menoleh ke arah suaminya.

Vano menganggukkan kepalanya....

Cinta menggandeng tangan kecil putranya, untuk menuju ke supermarket yang ada di pusat perbelanjaan itu... para anak buah Vano selalu setia mengikuti dari belakang.

Tian berlarian membuat Cinta ikut berlari, bahkan dengan tidak malunya Cinta melepaskan heels nya karena sulit berlari...

Cinta kegirangan bisa berlari-lari seperti anak kecil di dalam mall tersebut sampai membuat orang yang melihatnya menggelengkan kepalanya...

ada yang menatapnya dengan sinis....

ada yang menatapnya dengan gemas...

" Tian....tunggu mami sayang...."Tian berlarian menyelinap para pengunjung, sehingga cinta sulit untuk melihat putranya berlari.

Tian menoleh ke belakang. tapi maminya tidak terlihat.

" ayo mami kejar Tian....." teriaknya... saat melihat anak buah papi nya berapa tidak jauh darinya, tubuhnya tinggi besar, jadi Tian bisa melihatnya.

Saat Tian akan membalikkan badannya ia menubruk tubuh seorang wanita....

Brukkkk...

" BRENGSEK... SIAPA YANG BERANI MENABRAKKU" teriak seorang wanita ,berbalik badan dan tidak melihat siapa-siapa.

" maaf Tante....Tian tidak sengaja" sesal Tian merasa bersalah.

Sandra mencari sumber suara ternyata ada di depannya, anak kecil dengan wajah rasa bersalahnya, ....

" KAMU YA....DASAR ANAK BANDEL" Sandra menarik telinga Tian sampai memerah....

" aw.... Sakit Tante....." Tian menangis karena telinganya merasa panas....memegangi tangan wanita itu yang terus menarik telinga nya.

Sedangkan Cinta yang baru sampai terbelalak melihat apa yang di lakukan saudaranya pada putranya....

"KAK SANDRA APA YANG KAMU LAKUKAN" teriak Cinta lalu menarik rambut Sandra... sampai tarikan tangannya pada telinga Tian terlepas...

Cinta langsung menyerang wajah Sandra, mencakar wajah Cantik kakak tirinya itu, Sandra tak tinggal diam, diapun melakukan hal yang sama,

Tidak ada yang berani memisahkan aksi brutal kedua wanita cantik itu, bahkan ada beberapa orang yang mengabadikan nya diam-diam,.

anak buah Vano segera menghubungi tuannya,dan berusaha memisahkan kedua wanita tersebut yang sedang bergulat.

mereka berguling di lantai, cinta menduduki perut Sandra dan memukuli wajah Sandra,

" ayo ...mami.... Hajar terus .... Tante itu...." teriak Tian bertepuk tangan, dirinya sangat puas melihat mamanya menyerang wanita monster itu

begitu sebaliknya Sandra berhasil menggulingkan tubuh Cinta dan belum sempat menduduki perut Cinta dirinya sudah di tarik....

" sudah baby ....malu di lihat banyak orang" bisik nya dari belakang ,sambil memeluk Sandra dari belakang.

Sementara Cinta pun sama, ada yang memeluknya dari belakang ....

" sudah nona.... jangan berkelahi di sini, lihatlah... orang-orang melihatnya" ucap seorang wanita berseragam SPG dengan lembut.

Deg....

Suara itu....

Roger menoleh ke sumber suara yang menggetarkan hatinya.

" hosh hosh hosh" nafas cinta memburu...

Sementara Sandra pun melakukan hal yang sama...dia kehabisan nafas, wajahnya perih karena banyak luka cakaran dari adik tirinya ...

" wanita itu...." gumamnya dalam hati, tidak memperdulikan kekasihnya yang sedang merintih kesakitan... matanya fokus melihat seorang wanita yang sedang membantu cinta untuk duduk di sebuah kursi panjang yang berada di sisi pagar pembatas....

" ayo kak...duduk dulu" ucap Nesya lembut, dia memberikan air minum pada Cinta.

Cinta menerimanya dengan senang hati" terimakasih "

Glek

Glek

Glek

" mami...hebat....,Tian sangat bangga pada mami" ucap Tian senang ,dia memeluk maminya dengan sayang.

" Aku akan buat perhitungan padamu cinta... kamu sudah mempermalukan aku di sini" ucapnya lalu pergi begitu saja dengan menarik tangan Roger....

" ayo honey kita pulang" ucapnya manja, jalan tertatih dengan menggandeng lengan kekasihnya, padahal Sandra ingin di gendong kekasihnya, sayangnya kekasihnya itu tidak peka ... malah membiarkan dirinya berjalan.

Roger meninggalkan gadis yang selalu membuat dadanya berdebar saat mendengar suaranya...

Nesya membantu merapikan rambut wanita yang ada di sampingnya.

" wah....mami ... terluka, sudut bibir mami berdarah...." ucap Tian merasa bersalah....

" tidak apa-apa sayang,ini tidak sakit " ucapnya tersenyum, putra sambungan ini sangat perhatian kepadanya, Cinta semakin menyayangi putranya itu, lalu dirinya menoleh ke arah samping.

" terimakasih ya, atas bantuannya...., siapa namamu....?"tanya cinta ramah....

" nama saya Nesya nona...." ucapnya sopan.

" kenalin....namaku Cinta " mereka saling berjabat tangan... Cinta memperhatikan wajah Nesya yang cantik tanpa riasan, Sepertinya dia pernah melihat dengan gadis yang ada di depannya ini....

" emmm bukankah kamu yang ada di pesta semalam dan jadi bridesmaid Alea ....?" tanya Cinta terkejut sekaligus senang.

" iya nona...." jawabnya tersenyum malu...