NovelToon NovelToon
Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Status: tamat
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:700.6k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Akibat ditikung saudara kembarnya, Darren memilih keluar dari rumah mewah orang tuanya, melepas semua fasilitas termasuk nama keluarganya.

Suatu hari salah seorang pelanggan bengkelnya datang, bermaksud menjodohkan Darren dengan salah satu putrinya, dan tanpa pikir panjang, Darren menerimanya.

Sayangnya Darren harus menelan kecewa karena sang istri kabur meninggalkannya.

Bagaimana nasib pernikahan Darren selanjutnya?
Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dan mencari pengantin penganti?

Temukan jawabannya hanya di sini

"Dikira Montir Ternyata Sultan" di karya Moms TZ, bukan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03. Kekhawatiran Mami Mia

Sebelum pulang.

Seiring malam yang semakin larut, acara pertunangan pun berakhir dengan lancar dan tamu-tamu mulai berpamitan. Kedua keluarga mengucapkan terima kasih kepada tamu yang sudah hadir.

Keluarga Nancy akhirnya berpamitan. "Jeng Mia, terima kasih banyak, ya. Akhirnya rencana kita menjodohkan mereka berjalan lancar," ucap Nyonya Rachel-ibunda Nancy tampak bahagia sambil memeluk Mama Mia.

"Sama-sama, Jeng." Mami Mia tersenyum hangat seraya membalas pelukan calon besannya.

Sementara Ayah Nancy, Tuan Feriawan melakukan hal yang sama dengan Papi Baim.

Nancy yang bergelayut manja di lengan Darrel itupun dengan terpaksa melepaskan tangannya, "Aku pulang dulu, ya, Rel," ucapnya lirih seolah enggan untuk berpisah.

"Hu'um..." Darrel tersenyum sembari menganggukkan kepala, tangannya menggenggam erat tangan Nancy, dan mengusapnya lembut.

Setelah mobil keluarga Nancy berlalu, Mami Mia menghela napas lega. Ia lalu memandang Darrel berharap semoga kebahagiaan selalu menyertai putra sulungnya itu.

Namun, ketidakhadiran Darren, masih menyisakan teka-teki besar baginya. Mami Mia, terlihat sangat khawatir. "Aneh sekali, kenapa Bang Ren tidak hadir bahkan sampai acara selesai?" Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya.

"Pi, mami takut terjadi sesuatu sama Bang Ren?" bisik Mami Mia pada Papi Baim.

Papi Baim hanya menggelengkan kepala, berusaha menenangkan istrinya. "Mami tenang saja ya, nanti kita mampir ke bengkel Bang Ren. Mungkin ada sesuatu yang urgent, sehingga dia tidak bisa datang."

Akhirnya mereka sekeluarga meninggalkan hotel. Darren dan Danish ikut dengan mobil orangtuanya, sementara Davin si bungsu mengendari motor sport-nya.

Sesampai di depan bengkel Darren, ruko dua lantai itu tertutup rapat. Bahkan lampu di lantai atas yang biasa digunakan Darren untuk beristirahat atau menginap, sudah padam. Berarti Darren tidak ada di tempat tersebut.

"Sepertinya Bang Ren nggak ada di sini deh, Mi. Buktinya lampunya udah nggak nyala di lantai dua," ujar Danish.

Mami Mia menghela napas panjang, sambil memandangi ruko yang tampak sepi itu.

"Sebaiknya kita segera pulang, barangkali Bang Ren sudah ada di rumah," pungkas Papi Baim.

*

*

"

Kembali di rumah

Semua mata tertuju pada Zeya, termasuk Darrel yang juga menatapnya serius, menunggu kelanjutan ucapannya. Mami Mia, yang sudah tidak sabar, mendekati sang menantu dan mengguncang kedua bahunya. "Apa kata Bang Ren, Sayang? Katakan, cepat!"

Zeya mengerjapkan mata, ia terkejut dengan reaksi ibu mertuanya itu.

Papi Baim segera menarik tangan istrinya dari pundak Zeya. "Mi, kendalikan dirimu."

"Ze, coba katakan dengan jelas, Bang Ren bilang apa?" tanya Papi Baim dengan lembut seraya menatap menantunya.

Zeya menghela napas lalu menjawab, "Bang Ren bilang akan keluar kota karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan."

Zeya meniupkan napasnya lega. "Ya Tuhan, maafkan hamba yang sedikit berbohong," gumamnya dalam hati.

"Maaf, Ze harus ke kamar. Sepertinya Zana dan Zando sudah ngantuk sekali. Permisi." Zeya lalu membawa kedua anaknya ke lantai atas menuju ke kamarnya.

Mami Mia tampak tidak puas dengan jawaban Zeya. Ia merasa aneh, seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Tidak biasanya putra keduanya itu bersikap seperti itu.

Papi Baim berusaha menenangkan sang istri dengan mengusap lembut punggungnya. "Kita ke kamar yuk, Mi. Ini sudah malam, sebaiknya kita tidur. Besok kita bisa bertanya pada Kakak, apa yang terjadi dengan Bang Ren."

Mami Mia pun menurut, tetapi sebelum masuk ke kamarnya, ia menoleh ke arah Darrel yang sejak tadi hanya berdiri diam mendengarkan, tanpa sedikitpun mengeluarkan suara. Namun, sebagai seorang ibu, ia tahu putra sulungnya itu merasakan kekecewaan dan kekhawatiran yang sama dengannya.

"Sebaiknya Abang tidur, ya. Pasti sangat capek, kita bisa bicarakan ini besok lagi," ucapnya lembut sambil tersenyum.

"Iya, Mi." Darrel mengangguk, lalu naik ke lantai atas di mana kamarnya berada.

*

Daniel baru saja tiba di rumah dan langsung masuk setelah melihat mobil Papi Baim sudah ada di garasi. Mami Mia, yang sedang menuju ke kamar, mengurungkan niatnya, lalu bergegas menghampiri putra ketiganya itu dengan mata berbinar penuh harapan.

"Sayang, apa benar Bang Ren pergi keluar kota karena ada pekerjaan?" tanyanya dengan nada penasaran, berharap mendapatkan jawaban yang pasti dari Daniel.

"Kakak baru datang, Mi. Biarkan dia duduk dulu," tegur Papi Baim, mencoba meredakan situasi.

"Mami hanya khawatir, Pi," sahut Mami Mia berusaha membela diri

"Katakan, Kak. Jangan membuat mami penasaran," desak Mami Mia.

Daniel menggaruk kepalanya, tampak bingung. Sesaat kemudian menatap ke lantai atas, lalu kembali menatap orangtuanya dengan pandangan yang ambigu. "Mami, Papi... Lebih baik kita bicara di tempat lain, karena ini mengenai Bang Ren," kata Daniel, suaranya pelan seakan tak ingin yang lain mendengarnya.

Mami Mia dan Papi Baim saling pandang dengan tatapan tak mengerti. Namun, Papi Baim kemudian mengangguk. " Baiklah, kita ngobrol di ruang kerja papi saja," katanya, lalu membimbing sang istri masuk ke ruang kerjanya, diikuti oleh Daniel di belakangnya.

Suasana menjadi sangat tegang, dan rasa penasaran Mami Mia semakin memuncak. Daniel menatap kedua orangtuanya dengan serius, lalu mengambil napas dalam sebelum berbicara. "Sejujurnya, Bang Ren memang ada masalah, Mi, Pi. Tapi kakak tidak bisa mengatakan apa-apa tanpa izin darinya..."

"Apa-apaan ini, Kak?" sambar Mami Mia cepat. "Kenapa tidak mau bilang? Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan?" suaranya mulai meninggi.

Papi Baim meletakkan tangan pada bahu istrinya, memberi isyarat untuk menahan diri. "Kakak, tolong beritahu kami apa yang sebenarnya terjadi."

Daniel memijat pelipisnya, dia merasa lelah, tetapi tidak tega melihat wajah kedua orangtuanya yang tampak khawatir. Dia lalu melanjutkan ucapannya.

"Sebenarnya... Bang Ren pergi bukan karena pekerjaan. Tapi dia bilang, butuh waktu sendiri untuk menata hatinya."

Mami Mia tersentak kaget sambil mengernyit bingung, sementara Papi Baim meminta klarifikasi. "Apa maksudnya, Kak? Bicaralah yang jelas biar kami paham."

"Bang Ren, dia...." Daniel tampak ragu.

.

Tolong, jangan lompat bab, ya gaes.

Jangan lupa like 🤗

1
Edi Sulaiman
saran teman Nanci yg menyesatkan, bisa tmbh hancur lu nancy.
Edi Sulaiman
sepertinya Ajeng tmpk tak rela melihat mantan suaminya mau menikahi adiknya😄
Edi Sulaiman
he...he...nmpknya si Ajeng kaget ya, setidaknya stts nya saat ini jendes.

hhh
Edi Sulaiman
kamu akan menyesal Ajeng, si Panji sdh ada istri..
Edi Sulaiman
kira-kira Ajeng masih suci gk ya!?"
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu😜
total 1 replies
Edi Sulaiman
Mungkin Ajeng di Guna-gunai oleh mantan nya.!?"
Edi Sulaiman
duh kok Ajeng kabur,?!".
Giantini
tinggal in aja perempuan Kya gitu panji dia GK bakalan merasa cukup...drpd km makan hati tiap hari
Wawan Rustandi
nah lo gimana tuh
Giantini
Doren emng bodoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih
total 1 replies
Giantini
nancy jangan sampai nikan tau darinya bisa kacau,tp salah Doren sich terllu letoy jdi cowok
Giantini
kenapa GK balik jakarta aja Doren dasar bodoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: terimakasih kak, udah ngatain bodoh🫰
total 1 replies
Siti Masriati
sak karep e othor we lah, Ajeng koyo ngunu Yo lantarane othor, semangat terus , sehat2 selalu othor nya 💪
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih mbake, 🫶🫰
total 1 replies
Giantini
disini Doren Kya GK ada harga d8ri banget GK bisa sama kakaknya langsung mau sama adiknya...ktanya orang Kya...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lah emang kenapa? di real juga banyak loh, lgpula darren kan gak cinta sm ajeng, dia nikah sm ajeng kan demi menghargai pak haris, berarti pas part ini dirimu gak baca ya, atau diskip? 🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Giantini
Doren masih berkutat dibengkel pdhl sultan
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: itu namanya rendah hati beb, gak terpengaruh sama kekayaan orangtua, kan biasanya gitu, klo orang benar² sultan gayanya mlh sederhana. 🤭
total 1 replies
Hariyanti
cerita yg menarik dan menghibur 👍 👍👍👍 thanks ya Thor buat ceritanya 🙏🙏🙏
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: terimakasih, bintang 5 nya, 🫶🫰

klo suka baca maraton silakan menclok ke karya moms yg lain, judulnya "Dibuang Istri Dilamar Janda Kembang Tajir" sudah tamat. ceritanya gak kalah seru loh
total 1 replies
Hariyanti
sdh tamat ternyata 😳
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: huumm, kisah panji dan ajeng ada di karya baru, tp nama mereka moms ganti demi menghindari kesamaan🤭
total 1 replies
Hariyanti
🙀🙀🙀🙀🙀 Thor mah tega😔 kenapa jg lahir di mobil 😳
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: buat seru seruan, tp itu real loh ada kok🤭
total 1 replies
Hariyanti
mami Mia mah aneh 🤔 harusnya bersyukur mantu ga ada yang matre🤔coba kalo dpt model nancy sama Ajeng😳😳😳😳
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: pusing tujuh keliling😜
total 1 replies
Hariyanti
hebat masih mau nengok siluman ular 😒 kalo aku sih ogah banget 😔
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya bagaimanapun ajeng kan kakaknya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!