NovelToon NovelToon
Katakan, Aku Villain!

Katakan, Aku Villain!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Keluarga / Antagonis / Romantis / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amha Amalia

*
"Tidak ada asap jika tidak ada api."

Elena Putri Angelica, gadis biasa yang ingin sekali memberi keadilan bagi Bundanya. Cacian, hinaan, makian dari semua orang terhadap Sang Bunda akan ia lemparkan pada orang yang pantas mendapatkannya.

"Aku tidak seperti Bunda yang bermurah hati memaafkan dia. Aku bukan orang baik." Tegas Elena.

"Katakan, aku Villain!"

=-=-=-=-=

Jangan lupa LIKE, COMMENT, dan VOTE yaaa Gengss...
Love You~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amha Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Villain Chapter 9

*

"Iya, kak El." Jawab Keyra singkat dan sungguh membuat Elena terkejut.

Tanpa sadar garis di bibir Elena terlihat melengkung, dia mengulum senyuman tipisnya. Entahlah rasanya ia baru mendengar seseorang memanggil dirinya kakak, apalagi sebutan Keyra tadi El bukan Elena. Karena kebanyakan orang akan memanggil dirinya Elena, kecuali sang Bunda dan Satya serta keluarganya yang memang sudah dekat.

"Apa wajahku terlihat tua?" Tanya Elena menyadarkan dirinya.

Keyra mengernyit bingung "Bukan seperti itu. Tapi--... Apa kamu lebih muda dariku?" Tanyanya ingin memastikan.

"Kita seumuran." Ucap Elena, Keyra terkejut "Usiaku sama sepertimu, sembilan belas tahun. Dan yeah... Tahun, bulan dan tanggal kelahiran kita sama."

Keyra membelalakkan matanya terkejut "Bagaimana kamu tahu?" Entahlah spontan atau apa, Keyra mendadak linglung sendiri dengan pertanyaannya.

Elena terkekeh "Ku lihat angka di kue ulang tahunmu kemarin sembilan belas dan tanpa kamu tau aku juga kemarin di hari yang sama berulang tahun." Ujarnya dengan sangat jujur.

"Hahh... Kebetulan macam apa ini," Ucap Keyra masih agak tak percaya namun inilah kenyataannya "But, Happy Birthday to you El." Lanjutnya mengulurkan tangan seraya tersenyum manis

"For you too, Happy Birthday Key." Balas Elena dengan senyuman tak kalah manis.

"Kamu orangnya asik, aku senang bisa mengenalmu." Ucap Keyra tanpa mengurangi senyumannya dan hanya di balas senyuman tipis dari Elena. "Aku juga ingin minta maaf sama kamu lagi atas sikap papahku semalam."

"Aku tidak ingin memikirkannya, lupakan itu." Seru Elena mengalihkan pandangan, sungguh muak rasanya membahas dia.

"Oke maaf." Keyra sedikit merasa bersalah "Tapi apa kamu yang membayar biaya rumah sakit?" Tanyanya sedikit hati hati, takut Elena tersinggung lagi.

"Yeah, aku masih punya tabungan." Jawabnya singkat.

"Jadi kamu membayarnya dengan uang tabunganmu." Lirih Keyra, ia terdiam sejenak lalu kembali berucap "Ijinkan aku mengganti uangmu."

Elena menatap Keyra intens, apa maksudnya dia mengatakan itu? Apa dia berpikir dirinya tidak mampu?

"Jangan salah paham, aku hanya ingin tanggung jawab." Tutur Keyra dengan cepat sebelum Elena benar-benar salah paham dengan dirinya.

Bukannya menjawab, justru sesuatu terlintas dalam pikiran Elena. Dia ingin melihat apakah Keyra benar-benar merasa bersalah atau tidak. Dia ingin tahu seberapa besar rasa tanggung jawab Keyra. "Kamu ingin mengganti semuanya?"

"Iya, aku akan ganti uangmu." Seru Keyra dengan yakin.

"Tapi aku tidak butuh uangmu." Ujar Elena membuat Keyra merasa bingung, namun sebelum Keyra membuka suaranya, Elena kembali berucap "Uang tabunganku terkumpul karena kerja kerasku, bukan meminta orang lain."

"Namun karna kejadian ini, kakiku sakit dan aku tidak bisa melanjutkan pekerjaanku. Aku takut Bos ku di cafe memecatku karena aku cuti terlalu lama." Lanjutnya dengan nada yang penuh kecemasan.

"Apa kamu ingin pekerjaan baru?" Tanya Keyra

"Tidak."

"Lalu?"

Elena menyunggingkan senyuman penuh arti "Gantikan aku sebagai pelayan di cafe."

"Hah?!" Keyra membelalakkan matanya tak percaya dengan permintaan Elena, dia bekerja di cafe? Sungguh tak pernah terlintas dalam pikirannya.

Sedangkan Elena yang melihat raut wajah Keyra hanya bisa menahan tawa, baginya wajah terkejut Keyra itu sangat lucu.

"Bagaimana jika ku ganti saja gajimu selama kamu cuti." Keyra mencoba melakukan negosiasi, agar dirinya tidak perlu bekerja.

"Aku tidak sedang bernegosiasi." Kekeh Elena membuat Keyra sedikit lesu "Aku yakin uang yang kamu gunakan itu dari orangtuamu, sedangkan yang ku inginkan adalah tanggung jawabmu sendiri."

Keyra terdiam, ia sedikit membenarkan ucapan Elena. Namun, jika harus bekerja apa dia akan sanggup? Dia tidak pernah bekerja, apa dia bisa melakukannya?

"Jika kamu keberatan ya tidak perlu tanggung jawab." Ucap Elena, dia sudah yakin jika Keyra tidak akan mau "Ucapan terimakasihmu aku terima, jadi kita tidak perlu bertemu lagi."

"Tidak. Aku akan bekerja." Seru Keyra sontak saja Elena terkejut bukan main "Ini sebagai bentuk ucapan terimakasihku dan jujur saja aku tidak ingin ini menjadi pertemuan terakhir kita." Lanjutnya menatap Elena intens.

Elena yang di tatap juga balas menatapnya intens. Antara percaya atau tidak, tapi dapat di lihat sorot mata Keyra menjawab itu tanpa keraguan.

"Assamu'alaikum."

Suara salam dari seseorang membuyarkan tatapan mereka. Elena menyadarkan dirinya "Wa'alaikumsalam Bunda."

Setelah mengantar Elena pulang dari rumah sakit, Nayla ijin pergi ke pasar untuk berbelanja dan baru sekarang pulang. Nayla terkejut mendapati seseorang yang sebaya dengan putrinya dengan duduk di ruang tamu.

"Ada tamu?" Tanyanya pada Elena dan di balas anggukan kepala Elena.

Keyra yang sejak tadi diam kini berdiri menghampiri Nayla lalu mengulurkan tangan berniat mengajak salaman. "Salam Tante, aku Keyra temannya Elena."

Nayla terdiam, dia tidak membalas uluran tangan itu, matanya justru menatap kedua netra mata milik Keyra. Hatinya mengatakan ada sesuatu yang tersirat, entah kenapa mata itu mengingatkannya pada seseorang di masa lalu.

Tak hanya Nayla, kini Keyra yang masih mengulurkan tangan pun menatap mata Nayla untuk beberapa saat.

"Bunda, Key mengajak salaman itu." Ucap Elena membuyarkan lamunannya.

"Astaga maaf." Ucap Nayla lalu segera membalas uluran tangan Keyra. "Saya Ibunya El. Panggil saja Tante Nayla."

"Baik Tante." Di ciumnya punggung tangan Nayla dengan lembut, sesuatu bergejolak di hati Nayla, namun entah apa itu dia tidak bisa menebaknya. Hanya dalam waktu singkat, Keyra kembali menarik tangannya.

"Kalian lanjut berbincang saja, Bunda mau ke belakang dulu." Nayla berpamitan, dia melirik Keyra sekilas lalu melangkah menuju ke arah dapurnya.

Keyra kembali duduk di hadapan Elena "Bundamu sangat baik." Ucapnya.

"Kamu baru bertemu pertama kali sudah bisa menilainya?" Elena tak percaya begitu saja.

"Entahlah, tapi aku yakin dengan penilaianku." Seru Keyra tanpa keraguan sedikitpun.

Elena hanya bisa mengiyakan, karena memang Bundanya sangat baik. Dia menatap Keyra intens "Bagaimana denganku? Apa aku baik?" Tanyanya

Keyra berdehem panjang, dia mengamati wajah Elena dengan intens sedangkan Elena menampilkan senyuman menggemaskannya "Tidak." Jawabnya santai.

"Yaakkkkk." Kesal Elena membuat Keyra tertawa keras. "Kau sangat menyebalkan ternyata."

"Terimakasih pujiannya." Balas Keyra. Dia merasa sangat puas membuat Elena kesal. "Oh ayolah, aku bercanda. Kamu sangat baik." Ucapnya membuat Elena mengulum senyum.

"Jadi, maukah kamu menjadi temanku?" Tawar Keyra dengan tulus

"Aku hanya seorang pelayan dan miskin, apa kamu tidak malu berteman denganku?" Tanya Elena tak yakin.

Keyra sedikit berdecak "Apa kamu berpikir aku orang yang pandang kasta dalam pertemanan?"

Mendengarnya seketika Elena menggelengkan kepala, ia tidak bermaksud menyinggung.

"So, maukah berteman?" Keyra mengulurkan tangan sambil tersenyum dan langsung mendapat balasan dari Elena.

"Teman." Ucap Elena tanpa melepas jabatan tangannya, Keyra pun makin mengembangkan senyuman.

Tanpa mereka sadari, interaksi mereka di perhatikan Nayla dari kejauhan. Dia begitu penasaran dengan sosok Keyra, dia merasa ada sesuatu yang tidak bisa di jelaskan. Apalagi saat dia menatap Elena dan Keyra bersamaan, hatinya seolah memakai selimut hangat. Setelah dirasa cukup lama dia berdiri disini, akhirnya memutuskan untuk kembali ke dapur.

"Btw, suaramu bagus." Puji Elena, dia tiba tiba mengingat saat Keyra bernyanyi di acara ulang tahunnya. "Dari yang ku perhatikan, kamu seperti tidak bernyanyi melainkan mengungkapkan perasaan."

Keyra terdiam sejenak "Kamu memujiku?"

"Tentu. Aku akan mengatakan suka jika memang suka, dan tidak jika aku tidak menyukainya." Jujur Elena.

"Tapi ada yang mengatakan suaraku jelek, tidak pantas bernyanyi dan hanya buat malu saja." Ujar Keyra merasa sakit hati mengingat perkataan mamahnya, karena itu membuat percaya dirinya down

"Sepertinya yang mengatakan itu ada masalah dengan telinganya." Elena terkekeh mengejek, padahal menurutnya suara Keyra itu bagus tapi kenapa ada yang bilang jelek.

Keyra hanya tersenyum, tidak mungkin ia mengatakan jika mamahnya yang berkata seperti itu. Bukankah sama saja dia membuka aib keluarganya sendiri.

"Kapan aku bekerja di tempatmu?" Tanya Keyra mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Key. Aku tidak serius dengan ucapanku tadi. Kamu tidak perlu bekerja menggantikanku." Tutur Elena dengan jujur

"Tapi aku sangat serius." Tegas Keyra tanpa merasa ragu sedikitpun "Jadi mulai kapan?"

Elena membisu sejenak, dia masih kurang yakin jika Keyra akan menggantikan pekerjaannya. Tapi mungkin tidak salah jika harus di coba, jika nantinya Keyra tidak betah ya tidak masalah. "Besok." Jawabnya singkat, padat dan jelas."

"Oke." Balas Keyra bersemangat "Besok aku akan ke rumahmu dulu dan nanti kita berangkat bareng ke cafe tempat kamu bekerja."

"Kenapa kamu bersemangat sekali?" Elena tak habis pikir, kebanyakan orang kaya akan lesu jika harus bekerja, apalagi pekerjaan itu cukup berat dan sangat menguras tenaga

"Mencari pengalaman baru akan menyenangkan, daripada hanya duduk manis saja." Jawabnya dengan sangat antusias.

Elena hanya bisa memutar bola matanya malas, jadi Keyra hanya menganggap pekerjaan ini waktu untuk mengisi kegabutannya itu.

"Boleh aku meminta nomormu?" Pinta Keyra dan langsung di balas anggukan dari Elena. Mereka berdua segera bertukar nomor kontak agar mudah menghubungi satu sama lain.

.

~Bersambung~

*-*-*-*-*-*-*-*-*-

Jangan lupa LIKE, COMMENT dan VOTE Yaaa Gengs...

Love You~

1
Nur Haswina
apa mungkin dia saudara kembar terpisah satu ikut mamanya satu lagi ikut papahnya
•🌻 𝓼𝓾𝓷𝓯𝓵𝓸𝔀𝓮𝓻𝓼 🌻•
yaa kukiri chatstory🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!