Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.
Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.
Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7: Memulai di jalan kultivasi
Malam hari telah tiba. Di dalam gubuk, suara Ibu Xiao Chen dan Jun Fei terdengar bersahutan, mengisi keheningan dengan perbincangan. Xiao Chen senang karena dengan kehadiran Jun Fei, ibunya memiliki teman mengobrol dan tidak merasa sendirian lagi.
Xiao Chen memutuskan untuk pergi ke luar. Ia harus segera memikirkan rencana keuangan untuk masa depan.
"Aku membutuhkan uang untuk membeli obat. Bukan lagi ramuan murahan, tapi obat berkualitas tinggi untuk Ibuku. Jika ingatanku benar, di dalam hutan gunung di belakang ini terdapat Ginseng Seratus Tahun yang baru kutemukan setelah beberapa tahun kematian Ibu di kehidupan sebelumnya." pikir Xiao Chen.
Ia duduk bersila di tanah, di bawah cahaya rembulan. Inilah waktunya untuk mulai berkultivasi.
Ia mulai menarik dan menyerap Qi (energi spiritual) yang mengelilingi sekitarnya. Udara di desa miskin ini memiliki Qi yang kotor, sehingga Xiao Chen harus memurnikan energi tersebut sebelum menyimpannya di tubuh.
Xiao Chen cukup kesulitan dalam memurnikan Qi di sekitarnya. Tubuhnya cepat berkeringat, dan ia harus memaksakan dirinya untuk memadatkan Qi yang telah dimurnikan menjadi bola energi kecil di inti dantian (pusat energi).
Setelah menghabiskan waktu hampir lima jam, dengan segala pengetahuan dan pengalaman bertarungnya, Xiao Chen baru berhasil mencapai Tahap Pengerasan Dasar Level 1.
"Haaah... Haaah..." napasnya terengah-engah. "Walaupun sudah mati-matian berusaha selama hampir lima jam, aku hanya berhasil mencapai satu level."
Xiao Chen menggeleng. Rasa frustrasi itu kembali menyeruak. Bakat memang sangat sulit dikalahkan oleh kerja keras. Kecepatan kultivasinya sangatlah lambat.
Karena Jun Fei merasa Kakak barunya itu tidak terlihat selama beberapa jam, ia keluar untuk memeriksa. "Kak Xiao! Kau di mana?"
Xiao Chen segera menunjukkan dirinya, penampilannya sedikit berubah, kini ia terlihat lebih fokus dan energinya terasa sedikit lebih kuat.
"Ada apa, Jun? Ibu baik-baik saja, kan?" tanya Xiao Chen, khawatir.
"Ibu baik-baik saja, Kak. Tapi Kak Xiao sedang apa di luar sendirian?" tanya Jun Fei polos.
Xiao Chen berjalan mendekat, menarik Jun Fei, dan membisikkan sesuatu.
"Jangan pernah bilang ini kepada Ibuku. Aku baru saja selesai berkultivasi. Sekarang, aku juga akan mengajarkanmu cara berkultivasi. Ayo ikut aku!"
Jun Fei tercengang. "Kak Xiao bisa berkultivasi? Diajarkan oleh siapa?"
"Anggap saja aku adalah murid dari seorang kultivator tangguh yang pernah kutemui(dirinya sendiri)." jawab Xiao Chen cepat, tidak ingin membuang waktu dengan detail. "Sekarang ayo ikut aku! Jangan banyak tanya, kita tidak punya waktu!"
Mereka berdua pergi menuju danau kecil yang tidak jauh dari rumah. Air di danau itu jernih, memantulkan cahaya bulan dan bintang dengan indah.
Xiao Chen menyuruh Jun Fei untuk duduk bersila. Ia kemudian mulai memandu Jun Fei langkah demi langkah. "Sekarang fokus! Rasakan setiap hal yang ada di sekitarmu. Biarkan pikiranmu tenang."
Setelah beberapa saat, Xiao Chen bertanya, "Apa kau sudah dapat merasakan sesuatu, Jun?"
Jun Fei mengangguk mantap. "Sudah, Kak. Aku merasakan semacam energi hangat mengelilingi dunia ini, dan aku bisa menariknya."
Xiao Chen tersenyum kecil. Ia sudah tahu, tetapi tetap kagum dengan kecepatan Jun Fei memahami konsep dasar Qi. "Bagus! Sekarang pusatkan energi itu ke dalam dantian-mu! Fokus! Ubah energi kotor menjadi Qi yang murni."
Sambil berbicara, Xiao Chen menekan lembut tiga titik utama di tubuh Jun Fei yang terhubung dengan dantian (di bawah pusar, dada/jantung, dan dahi), membantu menyalurkan dan memandu energi.
Dalam waktu yang sangat singkat—tidak lebih dari setengah jam—Jun Fei berhasil menyelesaikan pemurnian dan mencapai Tahap Pengerasan Dasar Level 1.
"Bakatnya memang gila! Aku berusaha keras sampai berkeringat darah selama lima jam penuh untuk mencapai Level 1. Tapi dia? Dia melakukannya hanya dalam tiga puluh menit dengan sangat mudah." Xiao Chen berkata dalam hati, rasa kagum dan sedikit iri bercampur aduk. Inilah bakat yang ia butuhkan.
Setelah berhasil mencapai tingkatan kultivasi, Xiao Chen mengajak Jun Fei untuk kembali ke rumah.
"Ayo kita pulang. Besok, kita harus segera mencari uang, Jun Fei. Kita akan berburu Ginseng Seratus Tahun, dan mungkin kita akan menghadapi bahaya besar!"