NovelToon NovelToon
SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Anak Yatim Piatu / Obsesi
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.

Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.

Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.

Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.

Akankah Laras bisa menanggung semua ini?

Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EGO MASING-MASING ORANG

Laras yang terbiasa bangun pagi, menggeliat dan merasakan tubuhnya serasa hancur remuk, seperti habis melakukan pekerjaan berat selama beberapa hari.

Ketika kedua matanya terbuka, melihat ruangan asing dihadapannya, dan wajah tampan yang terlelap disampingnya, hatinya menjerit perih.

"Sial! aku benar-benar tidur dengan pria brengsek ini semalam!", batinnya panik.

Laras membekap mulutnya dengan satu tangan dan hanya bisa menjerit lantang dalam hati karena tak menyangka jika apa yang dia alami semalam, bukan sebuah mimpi, tapi semuanya nyata adanya.

Dengan menahan sakit diarea intimnya, Laras memunguti satu persatu pakaian miliknya yang berserakan dilantai dan segera memakainya.

Setelah berpakaian lengkap dan mengambil tas kecil yang ada disofa, Laras berjingkat dengan langkah hati-hati untuk keluar kamar agar tak sampai membangunkan sang pemilik kamar.

Begitu tiba diluar kamar, Laraspun dengan tertatih-tatih berjalan cepat menuju kamarnya yang untungnya masih satu lantai dengan kamar Nathan dan segera masuk kedalam kamar mandi, merendam tubuhnya di dalam bath up yang dia mulai dialiri air hangat yang keluar dari kran.

“Gila! Bagaimana aku bisa begitu gila hingga terbuai dan tidur bersama pria brengsek itu!”, Laras kembali berguman sambil mencengkeram rambutnya, frustasi dan meruntuki kebodohannya ini.

Begitu air hangat merendam seluruh tubuhnya, Laras merasa sedikit nyaman. Diapun memejamkan mata sejenak, mencoba untuk berpikir untuk keluar dari permasalahan yang terjadi tadi malam.

“Tadi malam tampaknya Nathan tengah mabuk sehingga dia melakukan hal ini kepadaku. Mungkin, aku bisa memakai hal ini untuk mengajukan surat perceraian. Lagipula, nenek Hana juga sebentar lagi akan mengumumkan nama calon pewaris keluarga Pratama setelah satu minggu setelah acara ulang tahunku yang kedua puluh digelar, jadi tugas yang kujanjikan kepada papi Gerry sudah selesai. Misteri kematian kedua orang tua ku pun sudah mulai menemukan titik terang dan sebentar lagi, pelaku utamanya pasti akan terlihat”, Laras terus berguman sambil memikirkan rencana jangka panjang untuk hidupnya.

Meski dia akui jika apa yang terjadi tadi malam bukan atas paksaan, tapi mengingat jika Nathan melakukannya dalam kondisi mabuk, Laras yang tak ingin sakit hati karena dia sangat yakin jika suaminya itu masih belum sepenuhnya melupakan Gea, akan menggunakan hal ini untuk mengajukan perceraian secara diam-diam berdasarkan surat kesepakatan yang telah mereka tandatangani berdua.

Bagi Laras, keinginan Nathan untuk menjalani pernikahan dengan wajar, seperti pasangan suami istri pada umumnya, sama sekali tak menarik minatnya.

Begitu semua rencana telah tersusun dengan rapi dikepalanya, Laras yang  tak ingin bertemu Nathan hari ini pun segera menyudahi mandi paginya dan segera keluar dari kamar mandi untuk bersiap pergi menjalani rutinitas hariannya.

Setelah berpakaian rapi dan mengemas beberapa barang miliknya dan hanya meninggalkan beberapa helai pakaian saja, agar nanti ketika keadaan mendesak yang mengharuskannya pergi, dia tak perlu repot untuk membawa semuanya keluar dari rumah karena dia memiliki firasat jika dia tak akan lama berada dirumah ini, Laraspun bersiap untuk pergi.

Laras turun sambil membawa koper besarnya, berjalan cepat menuju mobilnya sebelum Nathan terbangun.

Bik Inah dan para pelayan yang melihat Laras keluar membawa koper, sama sekali tak merasa curiga karena Laras kadang memang membawa pakaian yang ada di butiknya untuk dikerjakan dirumah, terutama mengenai pakaian yang memiliki detail khusus dimana pengerjaannya hanya bisa dilakukan dengan tangan, tanpa mesin secara satu persatu, sehingga bagi mereka itu bukan hal asing. Melihat Laras sudah pergi keluar dengan mobilnya, para pelayan itu pun segera kembali mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.

Begitu mobil Laras meninggalkan halaman kediaman, Nathan yang baru terbangun merasa sedikit kecewa melihat tempat tidur disampingnya telah kosong.

Dengan gontai diapun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bergegas pergi kekantor karena Nathan ada meeting pagi ini.

Nathan berencana untuk memanggil pengacaranya, untuk membatalkan perjanjian pernikahan yang di buatnya karena dia tahu, jika tanpa legalitas yang jelas, Laras pasti akan merasa dia hanya hendak mempermainkannya saja.

Setelah memiliki pemikiran seperti itu, Nathan pun segera bangkit dari tempat tidurnya, ketika dia melihat noda darah diatas sprei, senyum diwajahnya semakin lebar.

Mereka sudah menyempurnakan pernikahan mereka. Kini, Laras benar-benar telah menjadi istri seutuhnya bagi Nathan.

Menyadari hal itu, rasa bahagia membuncah dihati Nathan, membuat pria itu melangkah keluar dari dalam kamar  sambil bersiul ringan.

Sementara itu dibelahan bumi bagian lainnya, Gea yang tiba-tiba terusir dari vilanya dan diculik, dibuang disebuah kota  kecil yang begitu asing karena dia tak mengerti bahasa yang mereka gunakan, membuat gea sangat kesulitan untuk beradaptasi.

Apalagi dia dibuang di pinggir jala yang sepih tanpa sepeserpun uang dan ponsel, membuatnya denagn cepat menjadi gelandangan yang hanya bisa mencari buah liar serta mengais sampah demi bisa mendapatkan makanan.

Leon, sang kekasih yang pergi bersamanya, begitu perampokan terjadi, kabur sendiri tanpa membawanya sehingga dia hanya bisa pasrah menerima nasib buruknya yang langsung dibawa pergi oleh para perampok dan di tinggalkan begitu saja di kota asing ini.

Dalam kondisi seperti ini, Gea pun mulai merindukan Nathan. Meski tak pernah mencintai pria yang telah menjadi kekasihnya selama lima tahun karena desakan orang tuanya, kebaikan Nathan, sangat membekas dihati Gea.

Jika saat itu yang ada di vila bersamanya, Nathan. Gea sangat yakin jika kekasihnya itu akan mempertaruhkan nyawa demi bisa menyelamatkannya. Hal yang tak mungkin dilakukan oleh Leon, pria yang sangat Gea cintainya namun nyatanya tega meninggalkannya begitu saja ketika terjadi hal buruk padanya.

Tanpa Gea tahu, Leon sebenarnya sama sekali tak mencintai Gea. Pria itu hanya mau bersamanya hanya karena uang dan fasilitas yang diberikan oleh keluarga kedua Pratama untuk dirinya.

Leon juga mau menemani Gea keluar negeri setelah Seno, papa Gea memberikan uang satu milliar kepadanya agar mau menjaga Gea hingga waktu melahirkan tiba.

Aksi pengusiran Gea dari Villa dilakukan oleh orang-orang dari keluarga Melati yang baru saja mendapatkan rincian seluruh asset yang dimiliki anak perempuan mereka satu-satunya, terutama yang berada diluar negeri untuk diamankan karena Thomas takut, orang kuat yang ada dibalik Seno, mengambilnya sehingga dia menyerahkan semuanya kepada keluarga adik angkatnya itu agar aman.

Sementara mengenai perampokan dan yang membuat Gea berada di kota kecil yang jarang penduduk itu semua ulah Gerry yang ingin agar wanita licik itu membayar harga setimpal karena berani menipu istri dan anaknya dengan menyamar sebagai penyelamat hidup keduanya.

Karena kondisinya yang sangat memprihatinkan, Geapun mengalami keguguran dan pendarahan akibat terlalu stress dan kelelahan.

Sementara itu, ditanah air, Hartati menjatuhkan gelas yang dibawahnya ketika jantungnya tiba-tiba berdetak kencang, seolah hal buruk telah terjadi.

“Ada apa ma?”, tanya Seno penuh kekhawatiran.

“Gea, pa. Aku merasa sesuatu yang buruk tengah terjadi pada anak kita”, ucap Hartati dengan suara bergetar.

Firasat seorang ibu tak bisa di abaikan begitu saja. Hartati juga pernah mengalami hal ini ketika Gea tenggelam setelah dipaksa teman-temannya untuk berenang.

Kali ini, merasakan hal yang sama, pikiran Hartati pun segera menuju kearah putri semata wayangnya yang sudah beberapa hari ini tak bisa dia hubungi.

Bukan hanya Gea saja yang menghilang tanpa jejak, bahkan Leon juga sama. Keduanya sudah satu minggu lebih tak lagi bisa di hubungi, membuat Hartati semakin cemas.

“Mama tenang dulu ya, nanti papa akan menyuruh orang untuk pergi mengecek langsung kondisi Gea disana”, ucap Seno mencoba menenangkan istrinya.

“Bagaimana jika mama saja yang terbang kesana untuk melihat langsung kondisi Gea, pa. Mama takut terjadi hal buruk pada Gea”, ucap Hartati sambil menangis sesenggukan.

Perasaan sedih dan tak nyaman ini, membuat Hartati tak lagi bisa tenang dan terus berkata ingin pergi menemui anaknya, membuat Seno terpaksa menamparnya agar membuatnya diam.

“Ma, sebenatra lagi ulang tahun Laras. Dalam kondisi krusial seperti ini, kamu jangan kemana-mana. Jika sampai keluarga Pratama tahu jika kitalah yang menyembunyikan Gea, kita akan hancur! Mama mau kembali hidup miskin dan tinggal dirumah petak yang kecil seperti dulu lagi!”, ucap Seno dengan nada tinggi.

Hartati yang membayangkan rumah petak kecil didalam perkampungan yang dia tempati dulu, membuat wajahnya ngeri ketakutan.

Dia tak ingin kembali ke dalam kondisi yang memprihatinkan itu dimana untuk makan saja dia harus hutang ke warung dan baru akan dibayarkan nanti ketika suaminya telah mendapatkan uang.

“Tidak! Aku tak mau hidup susah dan dihina oleh orang lain lagi. Aku akan pergi menemui Gea ketika kondisi disini sudah benar-benar bisa terkendali”, batin Hartati penuh tekad.

1
Maria Hedwig Roning
🙏
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
thnks tjor
Baek chanhun
penasaran gua, apa Laras memperlihatkan orang yang mencelakai ortunya, apa perceraiannya,dan apa Laras mau ambil perusahaan ortunya.
thanks teh
😍💪
Lyvia
masih tk terima kalau laras tidur bersama nathan secara mereka lagi perang dingin n tmpa ada rasa, meskipun mereka udah sah nglakuin itu 😄
Baek chanhun
next thor 💪😍
Maria Hedwig Roning
tambah lah thor,,, dikit kali🙏
Maria Hedwig Roning
recommended
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
💪👍
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Jelita S
Hartati yg jahat dan licik kamu GK bsa nyetir krna bntr lagi Nathan yg tergila2 sama dia😄😄
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Baek chanhun
Laras Lo harus waras untuk menghadapi keruwetan ini
thanks mbak 🙏😍💪
Maria Hedwig Roning
thnks thor
MommyRea
hadir Thor ☝️😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!