NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:866k
Nilai: 4.7
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34 Tidak Mungkin Pergi.

Anindya awalnya memiliki rencana untuk pulang kembali ke Jakarta dan sudah buru-buru pergi ke Bandara dan ternyata tujuan Anindya tidak dijalankannya yang melainkan Anindya kembali ke lokasi di mana terjadi penembakan saat dia bersama suaminya di gedung merah yang tempat pertama kali dia temui dalam hidupnya.

Dengan menggunakan gamis berwarna putih senada dengan cadar dan juga pashmina yang ia gunakan. Anindya terlihat berada di lokasi di antara bangunan yang tadi tempat itu sangat ramai dan sekarang terlihat berantakan yang jelas terlihat terjadi kericuhan.

Bagaikan kota yang sedang diserang oleh zombie. Namun di sana tidak terlihat satu orang pun lagi, tapi masih banyak bekas darah yang mungkin saja tempat itu sudah diperiksa oleh kepolisian. Entah apa yang membuat Anindya sangat berani kembali mendatangi tempat itu.

"Aku sangat yakin tuan Kavindra pasti masih berada di tempat ini,"

"Ya. Allah, hamba mohon tolong selamatkan suami hamba, lindungi beliau. Hamba tidak tahu apa yang terjadi. Banyak rahasia yang berusaha beliau ungkapkan kepada hamba. Hamba hanya berserah diri kepadamu," batin Anindya yang pasti akan mengandalkan Tuhannya dalam pencarian suaminya.

Dorrrrr.

Anindya dikejutkan dengan suara tembakan yang membuat Anindya tiba-tiba saja bersembunyi di balik tembok. Jantungnya berdebar begitu kencang yang terlihat sangat panik dan juga takut. Dia datang ke tempat seperti itu sudah pasti mengantarkan nyawa dan dia tahu apa resikonya.

Anindya masih jelas mengingat bagaimana seseorang ditembak di depan matanya dan bahkan darah orang tersebut masih belum dicuci di baju sebelumnya.

"Ya. Allah ada apa ini? Apa masih banyak orang di sini?" tanyanya dengan penuh ketakutan, suaranya sangat bergetar.

"Anindya kamu sudah terlanjur datang dan jangan pulang," ucapnya dengan meyakinkan dirinya.

Pasti tidak mudah bagi Anindya mengambil keputusan itu. Apalagi dia tahu apa resiko yang akan terjadi. Tetapi apa boleh buat dia tidak akan tenang sebelum bertemu dengan Kavindra.

Dengan penuh keyakinan Anindya yang kembali melanjutkan langkahnya sembari mengawasi di sekitarnya, dia juga takut menjadi sasaran yang tiba-tiba saja tertembak.

Kepalanya terus melihat ke sana kemari yang tidak kunjung menemukan siapa yang dia cari. Sampai akhirnya di kejauhan 5 meter Anindya mengerutkan dahi saat melihat seseorang tergeletak. Matanya berusaha untuk mengenali orang tersebut.

"Tuan Kavindra!" ucapnya yang sangat yakin jika itu adalah suaminya.

Anindya yang langsung berlari dengan kencang menghampiri pria yang ternyata memang benar adalah Kavindra.

Betapa terkejutnya Anindya saat melihat Kavindra yang berlumuran darah dan sepertinya terdapat tembakan di bagian dadanya, kemeja putih itu bahkan sudah terlihat berwarna merah.

"Tuan!" Anindya yang langsung terduduk dengan mengangkat kepala Kavindra meletakkan di atas pahanya.

"Tuan bangun!"

"Tuan!" tangisnya langsung pecah melihat kondisi suaminya dengan mulutnya juga yang tampak berdarah.

"Tuan!"

"Tuan!"

Anindya mencoba memeriksa sang suami apakah masih hidup atau tidak, dengan mendekatkan telinganya pada dada Kavindra dan sangat sulit sekali mendengarkan suara nafas itu, meletakkan jarinya di bawah hidung Kavindra dan tetap mengalami kesulitan, memeriksa nasinya, semua dilakukan Anindya untuk memastikan.

"Tuan bangunlah!"

"Tuan!" Anindya dipenuhi dengan air mata dengan telapak tangan yang sudah penuh darah.

Anindya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia terlihat begitu sangat takut dan apalagi Kavindra yang sekarang tidak sadarkan diri dan bahkan dia juga tidak tahu apakah orang yang dia tangisi itu masih hidup atau tidak.

Anindya mendengar suara yang tampak berisik. Hal itu membuat Anindya takut. Dengan sekuat tenaga Anindya menggeser tubuh Kavindra agar bisa bersembunyi. Sampai akhirnya usaha Anindya berhasil dan memang benar ada sekitar 3 orang yang membawa senjata yang seperti masih mencari orang yang ingin mereka bunuh.

Dengan sangat ketakutan Anindya berusaha melindungi suaminya. Dia harus berhenti menangis agar tidak ketahuan yang mungkin bukan hanya Kavindra yang akan tewas di tangan mereka Tetapi dia juga.

***

Desa A.

Pantai yang sangat indah dengan terdapat beberapa rumah warga yang ada di sana, rumah bangunan yang masih bercampur bahan bata dengan kayu. Lokasi itu tampak begitu Asri dengan pepohonan dan juga. Danaunya yang begitu sangat luas seperti lautan.

Di salah satu rumah tinggi berwarna hijau yang dipadukan dengan putih, terdengar suara kincir angin yang berbunyi-bunyi karena tiupan angin. Di dalam rumah itu terdapat kamar dan ternyata Anindya berada di sana yang sekarang duduk di pinggir ranjang yang terlihat mengganti perban pada luka Kavindra di dadanya.

Kavindra yang sampai saat ini belum sadarkan diri dan ini sudah hari kedua. Dengan telanjang yang berbaring di atas ranjang dengan Anindya sangat hati-hati mengobati luka itu.

"Maafkan saya tuan. Jika saya hanya bisa mengobati seperti ini. Saya tidak berani untuk membawa ke rumah sakit," ucapnya yang sangat bersalah.

Bagi Anindya pasti jika suaminya ditangani oleh Dokter sudah dapat dipastikan bahwa Kavindra akan secepatnya sadar karena mendapatkan tahanan medis dan pengobatan yang lebih baik.

Anindya hanya bisa merawat sang suami dengan semampunya, karena juga memikirkan keselamatan Kavindra yang pasti saat ini tidak aman.

Tok-tok-tok-tok.

Anindya mendengarkan suara pintu rumah yang diketuk. Dia terlihat begitu was-was yang matanya langsung mengarah ke luar kamar. Anindya menghentikan pekerjaannya dan langsung menuju pintu.

"Siapa?" tanyanya.

"Saya Nona!" suara wanita itu sangat dikenali Anindya yang membuatnya membuka pintu dan ternyata benar itu adalah Thalia.

"Ini yang Nona minta," ucap Thalia memberikan paper bag.

"Terima kasih, kamu sudah banyak membantu saya dan membawa saya dan suami saya ketempat ini. Walau Saya tidak tahu apakah ini aman atau tidak," ucap Anindya yang memang selama berada di rumah itu dia tidak pernah tenang sama sekali.

"Nona jangan khawatir, saya akan tetap mengawasi rumah ini dan akan memastikan ini aman dari musuh," ucap Thalia yang meyakinkan sejak tadi.

"Saya akan merasa aman jika sudah kembali ke Jakarta. Apa kamu belum bisa mempersiapkan kepulangan kami?" tanya Anindya.

Thalia yang menggeleng ragu, "maaf Nona sebenarnya kembali ke Jakarta juga bukanlah hal yang aman. Saya justru merasa tempat ini jauh lebih aman dibandingkan kita harus buru-buru ke Jakarta. Tuan Kavindra belum sadar dan sangat beresiko tinggi kita kembali ke Jakarta dengan kondisi beliau seperti itu," ucap Thalia memberikan masukan yang pasti dia lebih tahu apa yang harus dilakukan.

"Apa situasi ini bisa dihadapi dan apa orang-orang itu tidak akan datang yang mungkin bisa menyerang tempat ini?" tanya Anindya.

"Nona desa ini adalah desa yang paling aman dan desa ini sangat dilindungi yang tidak bisa sembarangan orang lain masuk dan termasuk orang-orang yang mencurigakan. Nona fokus saja merawat tuan Kavindra agar beliau sembuh. Jika beliau sembuh dan kita bisa kembali," jawab Thalia.

"Baiklah kalau begitu! Saya tetap meminta kamu untuk mengawasi saya dan tolong terus bantu saya," ucap Anindya yang memang merasa tidak bisa mengatasi masalah itu sendirian.

"Itu pasti, sudah menjadi tugas saya sejak awal untuk melindungi Nona dan saya akan berusaha dengan sisa anak buah yang masih ada," ucap Thalia.

"Terima kasih," sahut Anindya.

"Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Thalia menundukkan kepala dan langsung berlalu dari hadapan Anindya.

Bersambung.......

1
Nursia Musa
betul skl pasti vu celia ttersinggung krn andiya tdk mau menerima bantuanx
Nursia Musa
mkn gensix papa mu anakx jd korban mknan sj di berikan sm celiA di tolak tdk menghargai org tuax
Chusnul Zazah
Sabar Kavindra jangan emosi dengan sikap mamamu, ingat kamu lagi sakit nanti kepalamu jadi pusing??
Lebih baik hadapi mama Celia yg keras hati dengan kelembutan , tapi tegas dalam berprinsip?? supaya tidak sakit hati dan mengutamakan ego nya dalam menyayangi cucunya 🤔😇😇
my heart
mertua gk ada akhlak sih mama nya kavindra ini
Chusnul Zazah
Semoga hubungan mama Celia dan Anindia semakin membaik dan gak ada kesalah pahaman lagi??
Dan semoga mama Celia bisa berpikir bijak sama Thalita 🤔😇😇
Naufal Affiq
jangan bilang itu dari arlan,tapi alasanya bonus dari ibu celia
Lilik24
bagus ceritanya
Chusnul Zazah
Alhamdulillah hub Arlan dan Thalita semakin baik, dan semoga Kavindra segera sembuh dari sakit yg bersemayam dikepalanya 🤲🙏💪💪
🌷💚SITI.R💚🌷
smg Allah berikan kesehatan yg terbaik ya anin
Nurgusnawati Nunung
Innalillahi... InsyaAllah kalian tabah menghadapi cobaan ini
Chusnul Zazah
Astaghfirullah hal'adhiim, Innalillahi Kavindra dan Anindia selalu dihadapkan pada cobaan yg berat, saat penganten baru harus menghadapi tn kusuma yg aroganyg selalu ingin memisahkan mereka, saat hamil di kembar Kavindra harus masuk penjara, dan sekarang disaat hamil lagi Kavindra divonis kena tumor dikepalanya?? semoga aja penyakit Kavindra bisa disembuhkan ?? dan usaha restoran mereka semakin lancar , biar mereka bisa bahagia bersama keluarga kecilnya 🤲🤲🙏
semoga Anindia bisa kuat , sabar dan kehamilannya lancar sampai lahiran nanti 🤲🙏❤️
ChikoRamadani
banyak sekali cobaan mereka ya thor.
hamil si kembar kavindra masuk penjara dan ini si anindya hamil lagi kavindra sakit tumor ... sedih lihat mereka, jalan menuju bahagia banyak rintangan...
Batara Kresno
knoa buka celia aj yg kena tumor biar kapok kesel ama dia yg sllu nyalahin ayunda ga sadar sadar juga knpa harus kavindra dan ayunda lagi yg kena musibah mulu knpa ga alan ama celia sih
Mirza Yusuf
Luar biasa
Naufal Affiq
semoga berjodoh ya arlan
🌷💚SITI.R💚🌷
cieeee arlan perhatian bangeet
Naufal Affiq
semoga kivandra sehat selalu,jangan sampai mati thor kivandra
Muslika
knpa ada nomer rekening
🌷💚SITI.R💚🌷
gmn caranya ya biar bu ceria itu mengerti..
Chusnul Zazah
Semoga Kavindra tidak mengidap penyakit yg serius, karena masa lalunya dulu, semoga hasil labnya nanti bukan ada penyakit yg serius?? dan dapat disembuhkan 🤲🙏
Semoga mama Celia bisa memahami apa yg dikatakan Kavindra?? dan bisa menghargai keputusan anak dan mantunya dalam mendidik cucunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!