NovelToon NovelToon
Not Her, But Me!

Not Her, But Me!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Mecca SK

Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Brianna menolak tawaran Drake, dan dia memutuskan untuk pulang ke apartemen nya. Dia tidak mau bergantung pada siapapun di negara ini, yang bisa saja membuat diri nya terikat dengan orang itu di kemudian hari. Apalagi jika kelak dia dituntut untuk patuh dan taat pada orang lain sebagai bentuk balas budi.

Ugh... Jelas dia tidak mau hal itu terjadi!

Lebih baik dia hidup di atas kaki nya sendiri, meskipun dia harus melakukan segala sesuatu dengan hati - hati agar tidak tertangkap. Tapi semua itu tidak masalah, karena dia yakin lambat laun akan ada masa dimana nenek nya itu merasa jengah, dan memutuskan untuk menghentikan semua proses pencarian terhadap nya.

" Terimakasih atas pertolongan mu, Tuan! " Ucap Brianna ketika dia akan meninggalkan rumah pribadi milik Drake. Dia akan pulang diantar oleh supir pria itu, untuk memastikan jika dirinya sampai di apartemen nya dengan aman dan selamat.

" Kau ini anak yang sangat keras kepala! " Keluh pria itu dengan ekspresi kesal, " Pergilah. Aku ingin lihat seberapa lama kau bertahan dibawah pencarian nenek tua itu. Tapi ingatlah, jika tawaran ku ini masih tetap berlaku untuk mu! "

Brianna tersenyum tipis. Dia tidak menjawab apapun dan memilih pergi dari tempat itu secepat nya. Waktu sudah semakin sore, dan dia sama sekali belum menghadap Mr Miller karena tidak bisa masuk bekerja hari ini. Dia harap ketidakhadiran di restoran hari ini, bisa dimaklumi dan tidak berdampak pada nasib nya sebagai karyawan part time.

" Terimakasih atas tumpangan nya, Tuan! " Ucap Brianna pada supir pribadi Drake.

" Sudah menjadi tugas saya, Nona! " Sahut supir nya dengan ramah.

Brianna keluar dan masuk ke gedung tempat tinggal nya. Dia pergi ke unit nya dan terkejut ketika melihat kondisi nya yang sangat berantakan itu.

" Kenapa bisa seberantakan ini? Apakah ada pencuri? " Gumam nya.

Dia masuk ke dalam kamar, dan lagi - lagi merasa terkejut ketika menyadari semua barang - barang milik nya hilang. Tidak ada satupun yang tertinggal di sana, kecuali sebuah surat yang tergeletak begitu saja di atas tempat tidur nya.

Dengan cepat dia menyambar surat itu, dan berdecak kesal begitu menyadari jika semua ini adalah ulah nenek nya. Wanita tua itu sudah membawa barang - barang milik nya, termasuk kartu Identitas dan passport milik nya. Dan jika Brianna ingin mendapatkan semua itu, maka dia harus datang ke rumah keluarga Rodrigues dan tinggal di sana.

" Arghhhh... Menyebalkan! " Teriak Brianna dengan frustasi.

Kehilangan barang - barang pribadinya sama sekali tidak membuat nya kesal, tapi jika kartu Identitas dan pasport nya diambil maka itu akan menimbulkan masalah besar untuk nya. Dia bisa dianggap sebagai seorang imigran gelap, dan mungkin akan ditangkap dan dideportasi secara paksa. Hal itu terlalu mengerikan untuk dibayangkan olehnya.

Tok... Tok... Tok...

Brianna tersentak ketika pintu apartemen nya diketuk dari luar. Dengan cepat dia membuka pintu nya, dan mendapati jika pemilik apartemen ini datang berkunjung untuk menemui nya.

" Aku sudah menunggu kepulangan mu dari kemarin, Anna. Aku dengar kau mendapatkan tindak pelecahan, dan ingin pindah dari apartemen ini. Aku merasa bersalah atas kejadian itu, dan ingin mengembalikan uang sewa ini secara full untuk mu. Tolong diterima, agar kau bisa mendapatkan tempat tinggal yang jauh lebih baik dan aman dari apartemen ini! " Ucap pemilik apartemen itu.

Brianna diam - diam mendengus kesal. Dia mendapatkan sebuah tindak pengusiran yang halus, dan dibumbui oleh rasa simpati dari pemilik apartemen ini. Sehingga mau tidak mau, dia harus keluar dari sana dan hidup terlunta dijalan.

Adalah nasib yang jauh lebih buruk dari nya? Dia merasa semua orang menekan nya dari segala arah, agar dia berhenti memberontak dan menjadi gadis penurut seperti dulu. Mereka membatasi pergerakan nya dengan segala cara, hingga membuat nya bingung harus melakukan apa.

Sekarang apa yang harus dia lakukan?

***

Proses peluruhan sudah selesai dilakukan, dan Briella pun perlahan mulai sadar dari tidur nya. Dia merasa jika tubuh nya merasa tidak nyaman, terutama area perut nya yang terasa sangat ngilu dan keram.

Aarav segera memanggil dokter dan perawat, agar bisa melakukan pemeriksaan pada gadis itu. Dia menatap dalam diam di sudut ruangan, dengan hati yang dipenuhi dengan rasa bersalah.

Dia sudah menjadi pembunuh bagi anak nya sendiri. Itu adalah sebuah fakta yang cukup menggoncang hati dan jiwa nya. Dia tidak ingin melakukan itu, namun sayang nya situasi harus memaksa nya mengambil keputusan yang terbaik untuk semua orang. Dan apapun resiko nya dia harus siap menanggung nya.

" Bagaimana kondisi nya, Dok? " Tanya Aarav ketika pemeriksaan selesai dilakukan.

" Pasien baik - baik saja. Rasa ngilu dan keram yang saat ini dirasakan oleh nya adalah sesuatu yang normal. Dia seperti sedang mengalami proses menstruasi yang alami yang selalu dialami oleh nya setiap bulan. Tenang saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi nya! " Jelas Dokter itu.

" Syukurlah. Tapi dia tidak tau mengenai hal itu, kan dok? "

" Kami menjaga rahasia ini dari pasien! "

Aarav mengucapakan banyak terimakasih pada dokter itu, dan segera menghampiri Briella yang masih lemas di atas ranjang rumah sakit.

" Hai, Briella... Bagaimana kondisi mu sekarang hmm? Kau pingsan cukup lama tadi! " Ucap nya.

Briella menatap Aarav dengan lekat, " Aku baik - baik saja. Kenapa kau bisa ada di sini, bukankah kau sedang menemani calon tunangan mu itu berbelanja? Pergilah. Aku tidak masalah jika kau lebih memilih Yuriko dibandingkan dengan harus bertanggungjawab atas keadaan ku! "

Aarav meraih tangan Briella dan mengecup nya lembut, " Maaf. Aku bukan nya tidak mau bersikap tegas dengan menolak perjodohan ini, tapi aku sedang mengusahakan nya secara perlahan agar tidak menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Jikalau pun aku dan Yuriko bertunangan dalam waktu dekat ini, tapi semua itu hanyalah sebuah status yang tidak akan bertahan lama. Aku akan meninggalkan nya setelah proyek orang tua ku berhasil disetuju oleh pemerintahan! " Jelas nya.

" Kau adalah pria yang sangat serakah, Aarav! "

" Aku sadar akan hal itu. Dan aku mengerti bagaimana perasaan mu terhadap segala permasalahan ini. Kumohon percayakan semua pada ku, dan yakinlah aku hanya akan menikah dengan mu dan mempertanggung jawabkan perbuatan ku dulu. Aku bersumpah untuk itu! "

Ucapan dan sorot mata Aarav sangat terlihat tulus hingga Briella yakin jika pria ini memang jujur pada nya. Dia menghela nafas panjang, untuk menghilangkan rasa sesak di hati nya dan memilih untuk menerima keputusan pria itu.

Dia akan mengalah untuk menang!

Tidak masalah jika saat ini Yuriko berbahagia karena merasa telah memiliki Aarav, tapi nanti Briella akan membalikan keadaan dan membuat gadis itu menangis darah. Dia akan memastikan jika gadis itu akan merasakan malu yang teramat sangat, ketika tau bahwa peran nya hanya untuk sekedar dimanfaatkan oleh Aarav.

Dia akan memastikan semua itu benar - benar terjadi!

***

Brianna berjalan dengan lunglai di pinggiran kota London. Dia sudah berusaha untuk mencari tempat tinggal baru, namun semua nya menjadi sulit karena dia kehilangan Identitas nya. Sekarang dia tidak jauh beda dari seorang gelandangan yang tidak punya tempat tinggal.

Huh... Menyedihkan!

Karena merasa lelah, Brianna memutuskan untuk menginap di sebuah hotel. Beruntung proses check-in nya tidak dipersulit, dan mereka bisa mengerti jika dia baru saja mengalami perampokan. Dengan berbekal sebuah kunci di tangan, dia pergi ke lantai dimana kamar nya berada.

Di lift dia melihat ada seorang pria berpakaian serba hitam yang tampak mencurigakan. Pria itu memakai topi dan masker yang menutupi wajah nya, selain itu kedua tangan nya juga terbungkus oleh sarung tangan kulit berwarna hitam yang terlihat janggal.

Melihat semua keanehan itu, Brianna jadi teringat akan film mafia yang pernah di tonton oleh nya. Para mafia biasanya berpakaian serba hitam, dan juga tertutup agar Identitas nya tidak diketahui oleh orang lain. Dan sarung tangan yang digunakan oleh nya adalah untuk mencegah sidik jari menempel ketika melakukan sebuah misi.

Apakah mungkin pria ini adalah mafia seperti yang dibayangkan oleh nya? Astaga... Mengerikan sekali!

Brianna berusaha menjauh dari pria itu, namun karena ruang yang sangat sempit membuat pergerakan nya jadi ikut terbatas. Dia hanya berdoa agar bisa cepat sampai di lantai yang dituju oleh nya, dan berlindung di kamar yang sudah dipesan nya. Tidak akan lucu jika dia menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh mafia di negeri yang jauh dari tempat kelahiran nya.

Ah, jika itu terjadi maka dia yakin tidak akan ada satu orang pun yang akan menemukan mayat nya!

Ting...

Pintu lift terbuka, dan Brianna dengan cepat turun dari sana. Dia melangkah cepat untuk mencari kamar nya, namun aneh nya pria mencurigakan itu mengikuti nya dari belakang.

Apakah dia sudah masuk ke dalam salah satu target pria itu? Tidak! Dia masih ingin hidup dan membalas dendam nya pada Briella dan Aarav. Dia tidak boleh mati begitu saja tanpa memberikan kedua manusia bejat itu pelajaran.

Tangan nya yang sudah gemetar, berusaha keras untuk memasukan kunci agar pintu kamar nya dapat segera terbuka. Namun rasa gugup membuat perkerjaan mudah itu, jadi bertambah sulit sehingga dia membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan nya.

" Kau butuh bantuan? "

Deg.

Jantung Brianna seakan mau putus ketika mendengar pertanyaan dari pria itu, yang saat ini sudah berada tepat di belakang nya. Bahkan dia bisa merasakan hembusan nafas panas di tengkuk nya, ketika pria itu mengambil alih kunci dan membuka pintu kamar untuk nya.

" Silahkan masuk! " Ucap nya.

Brianna langsung masuk, dan dengan cepat mengunci pintu kamar nya dari dalam. Dia benar - benar merasa ketakutan, karena mengira nyawa nya akan melayang di tangan pria mencurigakan itu. Tapi sekarang dia sudah aman, kan!? Pria itu tidak mungkin menunggu nya keluar, lalu membunuh nya.

Benar, kan!?

Sementara itu di luar kamar...

Pria berpakaian serba hitam itu tertawa kecil, ketika melihat ekspresi ketakutan di wajah Brianna. Dia merasa jika gadis Asia itu sangat berlebihan menyikapi penampilan nya yang memang terlihat sedikit mencurigakan. Padahal dia bukanlah orang jahat, yang suka mencelakai orang yang tidak dikenal oleh nya.

Dia hanya seorang pria yang terpaksa menyembunyikan wujud nya, agar tidak dikejar oleh media juga paparazi. Karena mungkin saja orang - orang itu berkeliaran di sekitar nya, untuk mencari gosip ataupun skandal terbaru yang berkaitan dengan karir serta kehidupan pribadi nya.

Dia yakin jika gadis Asia itu akan menangis darah, jika mengetahui identitas nya yang sebenar nya. Bahkan mungkin gadis itu tidak akan bisa tidur semalaman, karena tidak mampu mengenali artis besar seperti diri nya.

" Lucu sekali! "

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!