NovelToon NovelToon
THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Cinta Beda Dunia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:648
Nilai: 5
Nama Author: MUSTIKA DEWI

The Vampire Prince's Forbidden Love

‎"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."

‎Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.

‎Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benih-benih cinta mulai bersemi

    Di dalam kastil yang tersembunyi dari pandangan manusia, di mana bayangan dan cahaya saling terjalin, terdapat sebuah kerajaan vampir yang megah. Dinding-dindingnya terbuat dari batu hitam yang berkilau, memantulkan cahaya bulan yang menembus celah-celah jendela. Di tengah-tengah kerajaan ini, Yong Jian, seorang pangeran vampir yang tampan dan kuat, menjalani hidupnya dengan penuh kehormatan dan tanggung jawab. Dengan mata merah menyala dan rambut hitam legam, ia adalah sosok yang menakutkan sekaligus memikat.

   Namun, segalanya berubah ketika ia bertemu dengan Luna, seorang wanita manusia yang memiliki darah suci. Luna adalah sosok yang ceria dan penuh semangat, dengan rambut hitam panjang yang terurai dan mata biru yang bersinar penuh rasa ingin tahu. Pertemuan mereka terjadi di tepi hutan yang membatasi dunia manusia dan vampir, di mana Yong Jian sedang menjalani rutinitas malamnya. Ketika ia melihat Luna, hatinya bergetar untuk pertama kalinya.

  Meskipun Yong Jian berusaha untuk menjaga jarak, sikap dinginnya perlahan mulai mencair. Ia merasa terikat pada Luna, meskipun ia tahu bahwa hubungan mereka terlarang. Setiap malam, Yong Jian mengawasi Luna dari bayang-bayang, memastikan bahwa tidak ada bahaya yang mengancamnya. Ia melindungi wanita itu dari makhluk-makhluk malam yang mengintai, meskipun ia tidak pernah menunjukkan perasaannya secara langsung.

 Luna, di sisi lain, merasakan ketegangan antara mereka. Ia tahu bahwa Yong Jian adalah vampir, makhluk yang seharusnya ditakuti. Namun, ada sesuatu dalam diri Yong Jian yang membuatnya merasa aman. Ia merasakan kehangatan di balik sikap dingin pangeran itu. Dalam setiap pertemuan mereka, Luna berusaha untuk mendekat, mengajak Yong Jian berbicara tentang dunia manusia, tentang mimpi dan harapan.

    Di bawah cahaya bulan purnama yang memancarkan sinar keemasan, Yong Jian berdiri di tepi hutan, jantungnya berdebar kencang. Malam itu, angin berbisik lembut, seolah mendukung keberaniannya untuk mengungkapkan perasaan yang selama ini terpendam. Luna, sosok anggun dengan rambut hitam legam dan mata berkilau seperti bintang, berdiri di hadapannya, menunggu dengan penuh harap.

"Kau adalah cahaya dalam kegelapan ini," kata Yong Jian, suaranya dalam dan penuh emosi.

   Setiap kata yang diucapkannya terasa seperti mantra, membangkitkan keberanian yang selama ini terpendam. "Aku tidak bisa membiarkanmu pergi."

  Luna terkejut, tetapi senyumnya merekah, seolah bulan purnama itu memantulkan kebahagiaan di wajahnya. "Dan aku tidak ingin pergi," jawabnya lembut, suaranya seperti melodi yang menenangkan. Dalam hatinya, dia tahu bahwa meskipun mereka berasal dari dunia yang berbeda, ikatan mereka lebih kuat daripada batasan yang ada.

"Kau bukan hanya seorang vampir," Yong Jian melanjutkan, matanya menatap dalam-dalam ke mata Luna. "Kau adalah pangeran yang memiliki hati." Kata-kata itu mengalir dari bibirnya dengan ketulusan yang tak terbantahkan. Dia tahu bahwa Luna adalah lebih dari sekadar makhluk malam; dia adalah jiwa yang terperangkap dalam kegelapan, mencari cahaya.

Namun, meskipun ada ketertarikan yang mendalam, Yong Jian selalu bersikap dingin. Ia berusaha menjaga jarak, melindungi Luna dari bahaya yang mengintai. Dia tahu betapa berbahayanya dunia luar bagi seorang vampir, dan rasa cintanya membuatnya semakin waspada. Setiap kali mereka bertemu, dia berusaha untuk tidak menunjukkan betapa ia peduli, tetapi tindakan melindunginya berbicara lebih keras daripada kata-kata.

Malam itu, saat mereka berdiri di bawah sinar bulan, Yong Jian merasakan ketegangan di antara mereka. Dia ingin meraih tangan Luna, tetapi takut akan konsekuensi dari tindakan itu.

"Apa yang akan terjadi jika kita bersama?" tanyanya, suaranya bergetar. "Dunia kita tidak akan pernah bisa bersatu."

Luna menatapnya dengan penuh pengertian.

"Mungkin dunia kita tidak bisa bersatu, tetapi hati kita bisa bersatu." Dia melangkah lebih dekat, mengulurkan tangannya, dan Yong Jian merasa seolah dunia di sekelilingnya menghilang. Dalam momen itu, semua ketakutan dan keraguan lenyap, digantikan oleh keinginan yang membara.

"Jika kita harus melawan dunia ini, maka aku akan melakukannya bersamamu," Yong Jian akhirnya berkata, suaranya penuh tekad. "Aku tidak akan membiarkanmu pergi, tidak akan pernah!"

Luna tersenyum, dan dalam cahaya bulan purnama, mereka berdua saling berjanji. Mereka akan menghadapi segala rintangan bersama, meskipun jalan di depan penuh dengan ketidakpastian. Dalam pelukan hangat yang mereka bagi, mereka menemukan harapan baru, sebuah cahaya yang bersinar terang di tengah kegelapan malam.

Malam itu, di bawah sinar bulan yang sakral, dua jiwa yang berbeda menemukan satu sama lain, siap untuk menghadapi dunia yang menunggu di luar sana.

Saat bulan purnama datang, tiba-tiba nafasnya tersengal-sengal. Raut wajahnya begitu meringis menahan rasa sakit pada dadanya. Sakit yang tak tertahan kan. Untuk pertama kalinya, ia merasakan lagi. Rasa sakit dan sesak pada dadanya. Jantung nya berdebar kencang,di iringi nafas tersengal-sengal. Luna tidak bisa berkata-kata. Menahan rasa sakit pada dadanya, membuatnya sangat menderita. Melihat Luna kesakitan, raut wajah Yong Jian, pun ikut panik.

"Luna! Luna! Apa kau tidak apa-apa?" tanya Yong Jian. Namun Luna tak menjawab pertanyaan nya. Luna mulai tak sadarkan diri, dan jatuh dalam pelukan Yong Jian.

Yong Jian pun membawanya pergi ke kamar pribadi nya. Di sana, tubuh Luna di baringkan di atas tempat pembaringan nya. Luna tampak pucat dari sebelum nya. Lalu guru besarnya, datang menemuinya secara tiba-tiba.

"Yong Jian!"

"Guru!"

"Apa kau lupa dengan mutiara keabadian yang pernah kau berikan saat menyelamatkan nyawa nya?" tanya Guru besar yang mengingatkan Yong Jian.

"Ya, aku tidak lupa akan hal itu. Memangnya ada apa, guru?"

"Gadis itu akan menemukan takdir secepat nya!" ucap guru penuh teka-teki.

"Apa maksudnya?"

"Maksudnya adalah, jika gadis itu menemukan seorang pangeran dari kalangan bangsa vampir. Yang telah menyelamatkan nyawa nya, dengan memberikan sebuah mutiara keabadian, untuk kembali hidup. Maka ia akan mengalami sakit yang tak tertahankan pada jantung dan dadanya terasa sesak. Hal itu terus berulangkali setiap bulan purnama tiba." jelas guru besar.

"Tapi sampai kapan, dia akan terus menderita seperti ini?" tanya Yong Jian dengan perasaan khawatir.

"Sampai kau mengambil kembali mutiara keabadian itu, dan menaruhnya kembali ke pohon keabadian. Ingatlah! Akan peraturan dari leluhur bangsa Vampir Hitam. Bahwa calon raja vampir tidak boleh mencintai manusia pemilik darah suci itu. Jika melanggar aturan itu. Maka kamu dan dia akan menerima konsekuensi nya!" jelas guru pada Yong Jian.

"Apa? Peraturan macam apa itu? hal itu berat bagiku!" sahut Yong Jian mulai protes pada guru besar nya.

"Semua takdir ada di tanganmu! mau hidup abadi kembali, menjadi raja vampir bangsa Vampir Hitam. Atau lenyap seperti manusia! terserah dengan keputusan mu!" ucap guru besar dengan menepuk bahunya Yong Jian.

Guru besar pun, pergi meninggalkan nya sendiri berdiri sambil memandangi Luna yang belum sadar.

1
Mericy Setyaningrum
suka sama vampire cina seruuu ini
MUSTIKA DEWI: terima kasih banyak sudah hadir di cerita ini🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!