NovelToon NovelToon
VANIA (GHOST STORIES)

VANIA (GHOST STORIES)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Vania dan Basir terpaksa harus meninggalkan kampung tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Kampung itu sudah tidak beres, bahkan hal-hal aneh sudah mulai terlihat.

Basir pun mengajak adiknya untuk pindah ke kota dan menjalankan kehidupan baru di kota. Tapi, siapa sangka justru itu awal dari perjalanan mereka. Terlahir dengan keistimewaan masing-masing, Vania dan Basir harus menghadapi berbagai macam arwah gentayangan yang meminta tolong kepada mereka.

Akankah Vania dan Basir bisa menolong para arwah penasaran itu? Lantas, ada keistimewaan apa, sehingga membuat para makhluk astral sangat menyukai Vania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3 Teror Part II

Setelah selesai dimandikan, semua orang pun mensholatkan jenazah Wawan. Lalu menjelang sore, jenazah Wawan pun dimakamkan. Vania masih ikut ke pemakaman, dia tidak berani pulang karena saat itu semua orang sedang berada di pemakaman.

Lagi-lagi Vania melihat arwah Sukmo sedang menatapnya dengan tajam. "Cepat pindah dari kampung ini, karena malapetaka akan segera datang," ucap Arwah Sukmo.

Kepala Vania mulai terasa pusing, bahkan pandangannya sudah mulai remang-remang. Hingga beberapa detik kemudian, Vania jatuh pingsan membuat semua orang kaget. Basir segera menolong Vania dan membawa Vania pulang ke rumah.

Basir mengoleskan minyak kayu putih ke hidung Vania dan tidak lama kemudian Vania pun sadar. "Kamu kenapa, Dek?" tanya Kang Basir.

"Tadi ada arwah si kakek lagi, Kang," sahut Vania.

"Akang bilang juga jangan hiraukan dia, anggap saja kamu tidak melihatnya," ucap Kang Basir.

"Tapi dia selalu muncul dan selalu bilang supaya kita cepat-cepat pindah dari kampung ini," sahut Vania.

Basir menghela napas dan menghembuskannya dengan kasar. "Sebenarnya tanpa diberi tahu oleh arwah Sukmo, Akang pun akan membawa kamu pergi dari kampung ini," ucap Kang Basir.

Vania mengerutkan keningnya. "Akang tahu nama kakek itu?" tanya Vania tidak percaya.

Basir duduk di kursi, tatapannya kemudian menerawang ke langit-langit rumah mereka yang sudah sedikit usang. "Kakek Sukmo adalah orang yang sudah membunuh Ayah dan Ibu kita," sahut Kang Basir.

Vania terkejut mendengar jawaban Basir. "Maksud Akang apa? kenapa kakek itu membunuh Ayah dan Ibu?" tanya Vania semakin penasaran.

"Kamu masih ingat gak dengan Ki Duduy?"

"Ki Duduy sahabatnya Uyut kita?" tanya Vania.

"Iya, dia itu sirik sama Uyut karena Uyut yang diberikan ilmu oleh guru mereka sedangkan Ki Duduy, dia sama sekali tidak diberi ilmu apa pun. Ki Duduy sakit hati lalu meminta Kakek Sukmo untuk menyantet Uyut, tapi sayang Uyut tidak bisa disantet hingga akhirnya santet itu justru malah beralih kepada Ayah dan Ibu kita. Makanya Ayah dan Ibu mengalami penyakit yang aneh waktu itu, lalu karena Uyut khawatir dengan keadaan Akang dan kamu, Uyut pun menurunkan ilmunya kepada kita. Setelah ilmu itu diturunkan, Uyut langsung sakit dan akhirnya meninggal," jelas Kang Basir.

Vania sangat terkejut mendengar penjelasan Basir. Dia sama sekali tidak tahu masalah ini karena waktu itu dia masih kecil.

"Ki Duduy masih belum puas karena dia masih dendam kepada Uyut. Dia pun bersumpah akan membuat kampung ini menjadi kampung terkutuk bahkan warga kita yang kemarin-kemarin meninggal dengan cara tidak wajar itu karena ulah Ki Duduy dan si Sukmo karena dia tidak bisa menyantet kita berdua makanya dia menyuruh Sukmo untuk menyantet satu persatu warga di sini," sahut Kang Basir.

"Kok Akang bisa tahu semuanya?" tanya Vania.

"Sebelum meninggal, Uyut memang sempat memberitahu Akang semuanya dan menyuruh Akang untuk membawa kamu pergi dari kampung ini," sahut Kang Basir.

"Tapi, bukanya Ki Duduy juga sudah meninggal?" Vina semakin penasaran.

"Ki Duduy itu penganut ilmu hitam. Dia sedang mencari ilmu, tidak ada yang tahu ke mana dia pergi karena dia menghilang dan warga di sini memang mengira jika Ki Duduy sudah meninggal. Padahal kenyataannya Ki Duduy masih ada dan untuk menyempurnakan ilmunya, dia harus menumbalkan orang makanya dia bekerjasama dengan si Sukmo untuk menyantet warga di sini," jelas Kang Basir kembali.

"Terus, warga di sini sudah tahu siapa kakek itu? makanya mereka ramai-ramai membunuh Kakek Sukmo?"

"Iya, mereka bekerjasama dengan warga kampung sebelah untuk menangkap si Sukmo," sahut Kang Basir.

"Bagaimana dengan Ki Duduy? setelah Kakek Sukmo mati, apa dia akan kembali balas dendam?" Vania sangat khawatir dan takut.

"Iya, karena dia sedang ngincar kamu, Dek," sahut Kang Basir.

"Hah, kok aku yang diincar?" Vania semakin bingung dan tidak mengerti.

"Kamu itu terlahir dengan tulang wangi, dan siapa pun pemilik tulang wangi sangat disukai para iblis apalagi bagi orang penganut ilmu hitam, jika bisa mempersembahkan orang dengan tulang wangi bisa menyempurnakan ilmunya dan akan hidup kekal katanya," sahut Kang Basir.

"Tapi si Kakek Sukmo sudah beberapa kali menyuruh kita untuk pindah dari kampung ini," ucap Vania.

"Kita memang harus pindah, suasana kampung ini sudah sangat kacau. Yang Ki Duduy cari itu kita berdua jadi jangan sampai warga di sini terus-terusan jadi korban," sahut Kang Basir.

Vania terdiam, dia menjadi takut. Basir mengusap kepala Vania dengan senyumannya. "Kamu jangan takut, dia tidak akan bisa menyentuh kamu," ucap Kang Basir.

***

Malam pun tiba....

Semenjak kematian Wawan yang tidak wajar, suasana kampung itu semakin mencekam. Bahkan setelah maghrib, kampung bagaikan kampung mati karena tidak ada satu pun yang berada di luar rumah. Vania seperti biasa tidak bisa tidur memikirkan perkataan kakaknya yang membuat dia takut.

Tiba-tiba, suara langkah diseret kembali terdengar. Kali ini Vania tidak mau melihat karena dia sudah tahu suara langkah siapa itu. "Ya, Allah kenapa dia datang lagi? jangan-jangan dia cari orang yang sudah membunuhnya waktu itu," batin Vania.

Vania punya firasat buruk dan merasa jika malam ini akan terjadi sesuatu lagi. Vania pun mencoba memejamkan matanya, dia tidak mau memikirkan hal-hal yang negatif. Hingga pada akhirnya tanpa sadar Vania pun terlelap.

***

Keesokan harinya.....

Lagi-lagi pagi itu giliran Bi Nia yang teriak-teriak. Anaknya yang bernama Budi itu ditemukan sudah meninggal dengan kondisi yang mengenaskan. Wajahnya penuh dengan luka dan darah berceceran di mana-mana.

Vania ingat, jika waktu itu Budi juga ikut menyeret Sukmo dan dia yang sudah memukul Sukmo beberapa kali. "Tuh 'kan firasat aku benar," batin Vania.

Setelah proses pemakaman, Basir menyuruh Vania untuk berkemas. Besok subuh Basir akan membawa adiknya pergi dari kampung itu karena Basir sudah memastikan jika Ki Duduy akan segera datang. Menjelang malam, Vania dan Basir sedang menonton TV.

Tiba-tiba pintu rumah mereka ada yang mengetuk. Vania bangkit dan hendak membuka pintu tapi Basir menahannya. "Biar Akang yang buka," ucap Kang Basir.

Basir pun bangkit, sebelum dia membuka pintu dia melakukan sesuatu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Basir pun membuka pintu itu, dari kejauhan terlihat arwah Sukmo. Dia tidak bisa mendekat kepada Basir karena aura Basir membuat arwah Sukmo takut.

"Ada apa kamu datang ke sini?" tanya Kang Basir dingin.

"Saya hanya ingin meminta maaf dan mengucapkan terima kasih karena kamu tidak ikut menghakimi saya. Tolong cepat pergi dari kampung ini, Ki Duduy sudah akan kembali jadi kalian harus pergi," ucap Arwah Sukmo.

Basir mengangguk. "Satu lagi, tolong sampaikan ke warga di kampung ini, jasad saya kuburkan dengan layak atau saya akan terus menebar teror di kampung ini," pinta Arwah Sukmo.

"Ok, besok saya sampaikan kepada warga tapi kamu harus janji pergi dengan tenang jangan mengganggu warga di kampung ini lagi," ucap Kang Basir.

"Iya, saya janji," sahut Arwah Sukmo.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba angin berhembus dan sosok Sukmo pun menghilang dengan tiupan angin itu.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
waduh kenapa gak jadi nolong jelas2 ngeliat kok tadi kok malah bengong aja sih
ꪶꫝNOVI HI
kasian sri
Naysila mom's arga
semakin mencurigakan si tarno,, semoga sri baik2 aja
ꪶꫝNOVI HI
jahat juga pak tarno segera kabur sri
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
pasti di jadikan tumbal sama Tarno ini ...wah Sri kamu harus cepat pergi dari rumah itu
KC~
berarti keluarga marni gak tau dong klo marni udah meninggal
KC~
eh jangan bilang marni di jadiin daging bakso nya lagi 😱😱
Naysila mom's arga
teka taki tarno msh panjang kyk nya
ꪶꫝNOVI HI
wah ada apa dengan buk marni, akang basir jahara bilang vanessa setan 😩
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh jangan2 jadi tumbal si Tarno itu 😄
KC~
mungkin penglarisnya beda kali makanya vania gak bisa lihat
KC~
sri awas loh nanti kamu jadi korban berikutnya
KC~
kelakuan vanessa meningatkanku pada Bee 🤣🤣🤣
KC~
kayaknya si marni dijadiin tumbal deh
Naysila mom's arga
akankah si Marni di jadiin tumbal 🤣🤣🤣🤣
KC~
hantu di rumah vania pada depresot mikirin gimana lagi caranya nakut²tin kang basir dan vania 🤣🤣🤣
KC~
jualannya pake penglaris nih ....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kan setan nya gak ada harga dirinya kalo sama Basir dan Vania mah 🤣

jangan2 pake penglaris tuh baso bisa rame banget
ꪶꫝNOVI HI
bakso nya bener bener enak atau pake penglaris 🧐🧐
Naysila mom's arga
tuh bakso pakai penggaris kah 🤣🤣🤣
ꪶꫝNOVI HI: typo penglaris 😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!