Sudah satu tahun lebih Nada menikah dan berumah tangga dengan pria yang bernama Xavier Amran. Dan selama itu, Nada belum di sentuh sama sekali oleh suaminya. Tak jarang Xavier bersikap dingin kepada istrinya.
Xavier selalu beralasan belum siap untuk itu. Bahkan tak jarang Xavier selalu berkata sibuk dan pulang malam agar bisa menghindar sampai membuat Nada bertanya-tanya.
Hingga suatu fakta terungkap. Nada mengetahui bahwa suaminya telah diam-diam menjalin hubungan kembali dengan cinta pertamanya. Sejak saat itulah, Nada berontak dan tak lagi menurut. Cerai adalah salah satu jalan yang ia ambil.
Namun siapa yang menyangka, Saat rumah tangganya berada di ambang perceraian. Nada justru kembali di pertemukan dengan cinta pertamanya yang ternyata selama ini masih menyimpan rasa padanya. Akankah Nada menerima kembali cinta pertamanya nanti?
•••••
"Ceraikan aku dan menikahlah dengannya. Karena aku sudah tak ingin hidup dengan manusia pengkhianat seperti mu Mas" Nada Maulia Sanjaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Kira Gay
Seorang pria tampan baru saja keluar dari kamar mandinya. Dengan handuk putih yang melilit di pinggang. Pria itu melangkah menuju walk in closet.
Di raihlah kemeja berwarna biru muda di sana. Sungguh sangat pas saat pakaian tersebut menutupi tubuhnya yang sixpack. Celana bahan berwarna hitam dengan jas yang membalut Sungguh membuat pria tampan ini hampir nyaris sempurna.
Sebuah jam mahal melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sepatu pantofel pun terpasang di kedua kakinya. Dengan gagah pria tampan itu keluar dari kamarnya. Melangkah turun dari tangga menuju ke ruang makan.
"Selamat pagi.." Sapa pria itu kepada kedua orang tuanya. Pria itu duduk di salah satu kursi dan mulai sarapan bersama.
"Apa ada meeting hari ini? "
"Hari ini Insya Allah ada meeting dengan perusahaan AM's Group Dad.. Insya Allah, Kalau tidak di tunda besok. Tapi doakan saja, Semoga sukses.." Ucap pria itu semoga perusahaan yang ia pimpin selalu sukses dan semakin berkembang.
"Kami selalu mendoakan mu nak.. Umma juga selalu berdoa semoga kamu cepat mendapatkan jodoh.. Gak capek kamu sendiri mulu.." Pria yang tak lain adalah Rayhan itu tersenyum.
"Daddy sama Umma tenang saja. Masalah jodoh apa kata nanti.." Kata Pria itu sembari tersenyum.
" Baiklah.. Rayhan berangkat dulu.. Candra sudah menunggu.." Rayhan beranjak. Ia meraih tangan Umma nya lalu mencium punggung tangannya. Hal yang sama di lakukan oleh Rayhan kepada sang Daddy.
"Assalamualaikum
"Waalaikum salam...
Umma Salma hanya hanya menatap kepergian sang putra.
"Kenapa di tatap seperti itu? " Tanya Daddy Abimana merasa tak suka dengan tatapan itu.
"Memangnya kenapa Dad..
"Daddy cemburu Umma.." Jawab pria paruh baya itu. Umma Salma hanya terkekeh. Sejak dulu suaminya ini selalu seperti ini. Rasa cemburunya sangat tinggi. Sejak si kembar beranjak remaja, Daddy Abimana mulai tak suka apabila kedua putranya bersikap manja padanya.
"Jangan begitu lah Dad.. Mau bagaimana pun juga Rayhan anak kita.. Sama seperti yang lain.. " Bagi Umma Salma, Ketiga anaknya sama. Kasih sayang darinya untuk para anak-anak tak pernah di pilih-pilih. Begitupun dengan Daddy Abimana.
Hanya bedanya, Daddy Abimana selalu bersikap dengan tegas.
"Tapi dia sudah tua.. Seharusnya dia itu di perhatikan oleh istrinya. Usianya sudah tiga puluh tahun.." Umma Salma menggenggam tangan sang suami.
"Dad.. Rayhan itu sudah dewasa.. Biarkan dia memillih pendamping pilihannya sendiri. Belajar dari Rasya Dad.. Umma cuma gak mau apa yang pernah terjadi dalam rumah tangga Rasya juga di alami oleh rumah tangga Rayhan.. Mungkin saja Rayhan belum bertemu dengan jodohnya.." Sebenarnya Umma Salma juga ingin sekali melihat putranya itu menikah. Tapi mau bagaimana lagi, Rayhan seolah belum minat untuk berumah tangga.
"Tapi, Umma.. Bukan itu masalahnya?
"Lalu apa Dad..
"Di luaran sana, Rayhan di cap sebagai gay..
"APA!!?
****
Sebuah mobil mewah berharga fantastis terhenti di parkiran khusus. Seorang pria tampan turun dari mobil tersebut mengitari nya lalu membuka pintu di bagian belakang.
Dengan langkah yang begitu gagah, Rayhan melangkah masuk ke dalam kantor. Di belakangnya, Sudah ada Candra, Sang asisten yang selalu ada untuk pria tampan itu.
"Selamat pagi Tuan, Selamat pagi Pak Candra.." Sapa para karyawan pada Rayhan dan Candra.
"Selamat pagi.." Ucap Rayhan dan Candra secara bersamaan. Rayhan pun menebar senyum manis membuat para karyawan termasuk yang wanita selalu membuatnya meleleh.
"Ya, Ampun.. Emang kalo turunan Tuan besar Abimana bagus-bagus yak.. " Ucap salah satu dari mereka.
"Iya, Tapi mending Tuan Rayhan sih.. Kalo Tuan Rasya aku mah ogah. Dia gak pernah senyum, Mana dingin banget lagi katak es balok..
"Tapi kan, Meski kayak gitu Tuan Rasya normal..
"Lah? Kirain Tuan Ray gak normal?"
"Bukannya gitu.. Soalnya, Tuan Rayhan belum nikah-nikah.. Terus kemana-mana tuh barengnya sama Pak Candra aja.. Siapa yang gak curiga? Bisa jadi kan? Kalau dia tuh Ga-y..
"Huuusstt.. Kabar darimana itu? Udah mending sekarang kita kerja. Kedengeran sama Tuan Rayhan bisa gawat kita.. Masih untung kalo potong gaji. Kalau misal di pecat kan bisa berabe.. Gaji di perusahaan yang lain gak segede di sini..
"Ya, Udah yuk...
.
.
.
"Ada jadwal apa aku hari ini?" Tanya Rayhan pada sang asisten. Candra meraih tabletnya melihat ada jadwal apa saja hari ini.
"Tiga puluh menit lagi kita ada meeting dengan perusahaan AX Crop..
"Meeting dengan Perusahaan AM's Group, Kapan?
"Tuan Nalendra menundanya Tuan.. Tiba-tiba saja ada kepentingan mendadak yang tidak bisa di tinggal.." Rayhan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tidak masalah untuk perusahaan itu.. Lalu? Apa masih ada jadwal lagi?
"Pukul dua nanti kita punya jadwal dengan perusahaan milik Tuan Rainer.." Raut wajah Rayhan seketika berubah saat mendengar nama itu. Dalam hidup Rayhan, Dia paling malas apabila berhubungan dengan suami dari sepupunya itu.
Rayhan adalah pria yang cukup banyak bicara. Sehingga ia lebih suka bergaul dengan orang yang ramah. tidak seperti Rainer dan Rasya yang punya sikap dingin.
"Benar kita ada jadwal dengan perusahaan Rainer?
"Benar Tuan..
"Tolong bawa kemari tab nya.." Candra melangkah maju. Namun ketika hendak memberikan tabletnya ke arah Rayhan. Candra terkandung kaki nya sendiri hingga tanpa sengaja pria itu jatuh tepat di tubuh Rayhan.
" Awss.. Astagfirullah kau ini! Bagaimana bisa..
Ceklek..
"RAYHAN!!
Rayhan dan Candra menoleh ke arah suara yang tak begitu asing. Dan benar saja, Di sana Rasya sedang berdiri dengan tatapan yang sulit di artikan.
"A.. Apa yang yang kalian lakukan!!," Rayhan dan Candra tersadar. Dengan cepat Rayhan mendorong tubuh sang asisten agar segera menjauh.
"Rasya.. A..aku..
"Astagfirullah! Sebenarnya apa yang kalian lakukan tadi? Di ruangan ini dan hanya berdua saja? Rayhan, Aku tahu kau belum siap untuk menikah, Tapi bukan berarti kalian? Apa jangan-jangan benar apa kata orang? Kalau kau ini suka jeruk makan jer..
"RASYA CUKUP!!" Rasya pun langsung diam seketika. Alis Rasya memincing sebelah seolah meminta penjelasan terhadap sodaranya.
"Aku dan Candra tidak melakukan apapun, Sungguh! Kalau tidak percaya tanyakan saja padanya.." Rayhan menunjuk Candra yang sama takutnya. Bukannya takut karena apa? Tapi takut Rasya semakin salah paham. Apalagi sudah beredar kabar kalau Rayhan dan Candra punya hubungan sesama jenis.
"Kenapa aku harus percaya? Aku lebih percaya dengan apa yang aku lihat daripada apa yang aku dengar.. Atau jangan-jangan memang benar ya? Kalau issu itu?" Rasya terdiam sejenak lalu tiba-tiba. "Daddy harus tahu tentang ini.." Mata Rayhan melotot. Pria itu segera mengejar Rasya yang keluar dari ruangannya.
"Hey! Rasya! "Teriak Rayhan mengejar Rasya. Jangan sampai Rasya mengadu kepada Daddy nya tentang kesalahpahaman ini.
Rayhan terus mengejar sang kakak hingga..
Bugh!
"Addooh! " Rayhan terjatuh karena lantai yang licin. " Kau ini bagaimana? Kenapa bisa lantainya licin begini!?" Bentak pria itu seraya meringis.
"Maaf, Tuan.. Saya sudah memberikan peringatan tapi anda yang menerobos.." Jawab OB itu menunduk takut.
Rayhan menoleh. Dan memang benar sudah ada papan peringatan di sana.
"Sepertinya aku harus cepat menikah untuk membuktikan kalau aku ini masih pria normal..
.
.
.
TBC