NovelToon NovelToon
Diantara Cinta Dan Dosa

Diantara Cinta Dan Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jesslyn Kim

Masih saling sayang, masih saling cinta, namun terpaksa harus berpisah karena ego dan desakan dari orang tua. Ternyata, kata cinta yang sering terucap menjadi sia-sia, tak mampu menahan badai perceraian yang menghantam keras.

‎Apalagi kehadiran Elana, buah hati mereka seolah menjadi pengikat hati yang kuat, membuat mereka tidak bisa saling melepaskan.

‎Dan di tengah badai itu, Elvano harus menghadapi perjodohan yang diatur oleh orang tuanya, ancaman bagi cinta mereka yang masih membara.

‎Akankah cinta Lavanya dan Elvano bersatu kembali? Ataukah ego dan desakan orang tua akan memisahkan mereka dan merelakan perasaan cinta mereka terkubur selamanya?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesslyn Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan

Sudah tiga hari Vano dan Bella melewatkan bulan madu yang di indah di Paris, sebetulnya lebih cocok di sebut liburan. Mereka mengunjungi banyak tempat, tentu saja atas rekomendasi dari Bella.

Walaupun Vano terkesan acuh tapi Vano tetap mengikuti kemanapun Bella mau. Sejujurnya hatinya merindukan Vanya dan Elana, bahkan dirinya belum sempat berkabar dengan Elana semenjak keberangkatannya. Dan itu membuat Vano merasa bersalah.

Di hari ke tiga bahkan Vano belum pernah menyentuh Bella sedikitpun. Padahal berbagai cara Bella lakukan untuk menggoda Vano.

Bella tak ingin membuang waktu lagi, malam ini ia harus segera menjalankan rencananya.

Seperti biasa Vano menghabiskan malamnya dengan membakar sebatang rokok, dan juga sebotol minuman. Hari ini Bella beralasan tidak enak badan dan ingin tidur lebih awal, tentu saja ini menjadi kabar baik untuk Vano, karena tidak harus menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk menemani Bella bernostalgia.

"Sayang... " Bella menghampiri Vano dengan membawa sebotol wine di tangannya.

"Tidurlah.. Bukannya kamu sedang tidak enak badan?" Vano hanya melirik sekilas kedatangan Bella.

Bella tak menghiraukan ucapan Vano, dirinya malah menghampiri pria itu lalu duduk di sampingnya.

"Aku temani kakak minum," Bella mengangkat wine yang di bawanya.

"Tidak usah!" tolak Vano.

"Sayang.. Kamu tidak boleh menolak. Ini salah satu minuman terbaik di negara ini, mau coba?" Bella membuka botol dan menuangkannya ke dalam gelas yang di pegang Vano.

Tanpa pikir panjang Vano langsung menenggaknya sampai habis.

"Lagi?" Bella tersenyum penuh kemenangan sambil menuangkan lagi wine itu ke gelas Vano..

"Sudah cukup." tolak Vano yang tiba-tiba merasa pusing, bahkan tubuhnya gemetar membuat gelas yang di pegangnya pun terjatuh dan pecah.

"Sayang... Kenapa? Lebih baik kamu istirahat, aku akan mengantarmu ke kamar," Bella bahkan tidak merasa panik ataupun khawatir melihat kondisi Vaon yang seperti itu, kemudian menuntun Vano masuk ke dalam kamar.

"Kenapa ruangan ini terasa panas," Vano merasakan tiba-tiba suhu ruangan itu terasa panas berbeda dengan biasanya.

"Tidak apa-apa sayang. Biar aku bantu lepaskan bajunya," dengan cepat tangan Bella melepaskan satu persatu kancing baju Vano. Hingga pria itu bertelanjang dada. Bella membelai lembut dada Vano dan menciuminya hingga membuat tubuh pria itu bereaksi.

Bella tersenyum senang melihat Vano yang terlihat semakin gelisah.

"Vanya... Aku merindukanmu sayang." tanpa basa-basi Vano langsung mencium bibir Bella yang di anggapnya itu Vanya.

Tak apa Vano menganggapnya sebagai Vanya, yang terpenting rencananya malam ini berjalan lancar.

"Jangan tinggalkan aku lagi sayang," Vano memeluk erat tubuh Bella sambil terus menciumi leher wanita itu. Meski kepalanya terasa berat dan badannya terasa panas tapi Vano tak ingin melepaskan wanita yang berada dalam dekapannya. Perlahan penglihatannya kabur, dan semuanya terlihat gelap.

-

-

Sudah hampir pagi Vanya tidak bisa tidur, hatinya begitu gelisah tanpa sebab yang jelas. Begitu pula Elana yang semalaman sering terbangun karena mimpi buruk.

"Sayang.. Mungkin Elana lupa berdoa sebelum tidur tadi," Vanya mencoba menenangkan Elana yang ketakutan.

"Mami temani Elana di sini ya," Elana menggenggam erat tangan Vanya, seolah takut akan di tinggalkan.

Vanya mengangguk dan langsung memeluk putri kecilnya. "Iya sayang. Elana tidur lagi ya, jangan lupa berdoa dulu." Elana merasa jauh lebih tenang saat Vanya memeluknya.

Vanya memandangi wajah Elana yang sudah tertidur kembali, sedangkan dirinya sendiri enggan terpejam.

Tiba-tiba pikirannya melayang jauh. Ia teringat Vano yang sudah beberapa hari pergi bulan madu. Dan bahkan mantan suaminya itu tidak pernah sekalipun menghubungi Elana.

Harusnya Vanya bahagia jika memang Vano telah benar-benar melupakannya dan mencintai Bella sepenuhnya. Tapi mengapa hatinya seolah tak rela jika hal itu terjadi, apalagi mendengar perkataan Andre waktu itu. Secepat itukah hatinya berubah?

-

-

Pagi itu Vano terbangun dari tidurnya, ia masih merasakan pening di kepalanya. Dan menyadari ternyata dirinya tak mengenakan sehelai pakaian pun di tubuhnya, begitu juga dengan Bella yang masih tertidur pulas di sebelahnya dalam satu selimut yang sama. Vano mencoba mengingat apa yang terjadi padanya semalam. Sialnya dia bahkan tak mengingat apapun selain kedatangan Vanya malam tadi. Apa itu hanya halusinasi semata?

"Sayang sudah bangun?" Bella terbangun, lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Apa yang terjadi?" tanya Vano yang masih linglung.

"Apa kak Vano benar-benar tidak ingat?"

Vano menggeleng. "Jelaskan!"

"Semalam kita menghabiskan waktu berdua," Bella tersenyum penuh kemenangan.

"Jangan bohong!!" Vano begitu terkejut mendengarnya pengakuan Bella.

"Untuk apa aku bohong, lihat saja buktinya," Bella memperlihatkan lehernya yang terdapat beberapa tanda merah. Tidak hanya itu , Bella lalu menyingkap selimut dan memperlihatkan bercak merah di atas sprei putih yang mereka pakai.

Vano mengusap wajah kasar. Bagaimana mungkin dia melakukannya? Bahkan dirinya tak mengingat apapun.

"Kita ini sudah suami istri, kenapa reaksimu berlebihan? Bukankah ini sesuatu yang wajar?" tanya Bella kecewa dengan respon Vano seolah menyesal dengan apa yang terjadi semalam.

"Bukan begitu Bella,"

"Lalu apa? Apa aku ini sesuatu yang menjijikan?"

Vano tak menjawab, dia memilih untuk pergi dan menenangkan diri.

Setelah berpikir cukup lama, Vano memutuskan untuk pulang dan mengakhiri bukan madunya lebih awal.

"Sebaiknya kita percepat kepulangan kita ke tanah air," tiba-tiba Vano datang mengagetkan Bella yang tengah menerima panggilan.

Bella segera mematikan panggilan dan menyembunyikan ponsel di balik tubuhnya. "Kenapa mendadak? Aku tidak mau!" tolaknya kesal.

"Ya sudah kalau tidak mau, aku akan pulang sendiri," Vano tetap dengan pendiriannya, tak peduli jika Bella masih ingin tinggal, ya biarkan saja.

"Sayang.... Mana boleh begitu?" Bella meraih tangan Vano dan bergelayut manja. Secepat itu sikap Bella berubah.

Vano segera menepis tangan Bella. "Terserah! Semua keputusan ada ditangan kamu,"

"Baiklah aku ikut pulang," walau kesal tapi tidak ada pilihan lain, setidaknya rencananya semalam berhasil. untuk rencana selanjutnya biar ia pikirkan lagi nanti.

Akhirnya mereka pun berkemas, tak lupa Vano memesan tiket pesawat. Walaupun terkesan mendadak beruntung Vano dapat jadwal penerbangan nanti sore, tentu saja berkat bantuan dari Askara yang punya relasi luas di dunia penerbangan.

Mulai saat ini Vano akan menebalkan telinga atas apapun yang di katakan mama Erika nantinya, sudah bisa di pastikan mama Erika akan murka kepadanya karena keputusannya ini.

Bella, wanita itu termenung sambil memandangi indahnya langit Paris di siang hari. Dirinya harus kecewa untuk yang kesekian kali karena sikap Vano.

"Bella... " bagaimanapun ada rasa bersalah dalam hati Vano atas kejadian semalam, walaupun dirinya tak ingat apa yang terjadi.

"Kenapa?" kali ini Bella menjawab dengan ketus

"Aku minta maaf soal semalam," ucapnya tulus.

"Minta maaf untuk apa? Tidak ada yang salah dengan kejadian semalam."

Mereka sama-sama terdiam, memang benar apa yang di katakan Bella. Tapi tetap saja Vano merasa itu sesuatu yang salah, lebih tepatnya sebuah kecelakaan.

"Aku ini istrimu, aku juga berhak atas dirimu. Apa aku harus terus mengemis perhatian darimu?" kini kekecewaan Bella tak bisa terbendung lagi.

"Bukan begitu maksudku," Vano mencoba membela diri.

"Mulai sekarang aku mau jadi kita menjadi sepasang suami istri seperti pada umunya,"

"Untuk itu... Aku tidak bisa." ucap Vano dengan lirih.

***

Jangan lupa like, komen dan subscribe yaa...

1
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Firasat seorang ibu ga pernah salah. Licik memang mantan mertua dan si bella itu
dyah EkaPratiwi
jahat sekali mama vano
💜Bening🍆
bisa gaplok emaknya vano gk sih itu mulut apa comberan kotor banget🙄
lari vanya.. lari.... larilah yg jauh dr vano n org2 di sekitaran vano pd gila semua mereka
💜Bening🍆
udahlah paling bener kalian hidup masing2.. apa lg vano udah berkeluarga...
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ceritakan saja sama mami mu kalau Oma Erika tuh mengancam mu kalau kau tidak ikut sama papi mu
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan mau elana lebih baik km ttp sama mami mu jangan pernah tinggalkan dia
Dewi Ajah
gubluugg kok bisa2 nya malah lari ke alkohol.. lemaaHh😒
dyah EkaPratiwi
kenapa Vanya tergodah😭
Author abal-abal: khilaf kak🤭
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
Vano egois bang jahat banget
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Ya kan, rasa bersalah menghantui vano. Padahal kalau jujur pasti lebih baik sekalipun itu sakit. Kalau begini, makin besar kepala si bella
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
tumben banget si Vano acuh begitu biasanya kan dia kalau udh lama gak bertemu langsung maen nyosor aja
Author abal-abal: Vano sudah ternoda katanya 🙈
total 1 replies
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
papi mu bukan sibuk kerja elana tapi kmrn sedang liburan sama Bella 🤭
suzy baek
Type emak2 rempong.. masa anak baru aja cere dah di suruh nikah lagi. Vano makanya kaya gitu dia hidup di keluarga toxic
suzy baek
baru baca Bab awal tapi dah gedeg aja sama si Vano. Jadi laki kok gak tegas sih, kasihan tuh anak istrimu jadi korban.
TiraMissU
wah bercak merah jangan-jangan Bella pms itu 🤣🤣
TiraMissU
Jadi mereka melakukannya atau tidak? kok di skip sih thoorrr...
TiraMissU
Makin sebel sama Bella, di awal ku kira dia itu bakalan baik
TiraMissU
Si Bella sakit jiwa deh kayanya 🙈
TiraMissU
Mending jangan dah Vanya. suami orang tuh...
TiraMissU
uhuk lampu hijau... mending sama Ryuji aja sih bujangan anak tunggal kaya raya😂 emak bapaknya baik pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!