Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cabang Tengkorak Merah
Jaka meminta izin untuk keluar saat Dinda bekerja ,ia ingin menyelidiki kota ini ,pastinya ada beberapa cabang dari Perguruan Tengkorak Merah tempat para mata mata nya melapor kegiatannya. Namun ia juga berpesan agar Dinda tak pulang sendiri, dan baiknya menunggunya agar di antar pulang.
Jaka berjalan menyusuri perkotaan matanya sesekali melihat ke arah yang di anggap mencurigakan
sesekali ia melihat apa ada orang dengan tanda perguruan di lengan kanan mereka.
Jaka menyadari dari semenjak keluar dari perusahaan Dinda ,ada beberapa orang yang mengikutinya, setelah melihat lihat tak ada petunjuk Jaka masuk ke kawasan sepi, yang mana rumah rumah di sana tak berpenghuni. ia sengaja memancing yang mengikutinya agar mencegatnya.
" berhenti !" bentak mereka saat Jaka mulai masuk agak jauh ke dalam pemukiman kosong itu . Penampilan mereka seperti preman pasar , celana jeans robek robek, jaket Levis yang lusuh dan rambut acak acakan, ada satu diantara mereka yang membuat Jaka hampir tertawa, seorang dengan perawakan gemuk dan botak namun di tangannya menenteng sisir entah apa yang akan di sisir olehnya
" eh ada apa bang?" tanya Jaka pura pura ketakutan.
"Serahin uang loe, atau kami habisi!" bentak salah seorang yang berperawakan kurus tinggi
" wah bang kalian salah orang, gw mana punya uang kerja aja baru kali ini" sahut Jaka santai.
" ooh jadi lho orang yang berani dekat sama incaran bos gw , Beni!" seorang preman dengan tampilan muka yang cukup seram berkata .
" Beni, siapa bang, gw ga kenal" jawab Jaka santai.
" Beni itu orang yang ga suka loe Deket sama Dinda" ucap preman itu.
" ha ha ha, belum jadian aja sudah ga boleh deket, gimana kalau udah jadi istrinya di kerem kali tiap hari ga boleh keluar" Jaka tertawa mendengar ucapan preman itu
" Diaaam"
" seraaaang dia!" karena kalah omongan preman itu menjadi kesal dan malu ia memerintahkan teman temannya menyerang Jaka.
Wuuut
wuuut
dengan serentak mereka menyerang Jaka ,
tap
bug
plaaak
aduuuh
aaaaargh
Tentu saja Jaka tak tinggal diam, ia bergerak dengan kecepatan tinggi , tak butuh waktu lama ,preman preman itu terkapar ,
" ampun bang" ucap preman itu ketakutan saat melihat Jaka mendekati mereka.
Kraaak
kraaak
Jaka mematahkan kaki mereka , itu konsekuensi bagi orang yang mengganggunya.
"Bilang sama bos loe, jangan nyari gara gara sama gw, kalau ga gw habisi " ucap Jaka sambil meninggalkan preman. preman itu.
Jaka menyusuri terus jalan di kota itu, ia berhenti saat melihat sebuah cafe, yang mana ia sempat melihat ada dua orang dengan tanda Perguruan Tengkorak Merah di lengannya masuk ke dalam Cafe itu.
Jaka masuk, dan memesan minuman di Cafe itu.
Dengan mata batinnya ia melihat ada beberapa orang yang memiliki tanda di lengannya datang dan masuk ke dalam satu ruangan di belakang Cafe.
" sepertinya ada sesuatu di dalam ruangan itu" gumam Jaka , ia harus bisa menyelidiki dengan ia pergi ke toilet , melihat tak ada kamera dan orang lain. ,Jaka mengusap Tali Pocong di pinggangnya.
Wush
Tubuh Jaka langsung menghilang dari pandangan . Kini ia melangkah mendekati pintu di mana orang orang bertanda Tengkorak Merah itu masuk,
dengan uang logam yang di bawanya Jaka melempar ke arah Bartender
traaaang
pyar
aaaah
bartender itu menjerit ketakutan saat botol minuman yang di pegangnya pecah ,
"ada apa!" seorang tamu bertanya, Jaka yang melihat semuanya sedang memperhatikan bartender yang kaget langsung menyelinap ke dalam ruangan itu.
" ternyata di sini cabangnya , " gumam Jaka saat masuk dan melihat satu poster Tengkorak Merah besar di tengah ruangan. Namun ruangan itu sepi, dan tak ada pintu lain di sana. yang membuat Jaka heran.
Saat sedang bingung , lantai di dekat meja terbuka ,beberapa orang lelaki keluar .
".hmm, ruang bawah tanah rupanya " Jaka dengan cepat bergerak masuk sebelum pintu itu kembali .
" eh, angin darimana?" seorang yang merasakan ada hembusan angin akibat gerakan Jaka , melihat sekitanya namun tak ada apa apa.
dengan langkah yang seringan mungkin Jaka berjalan mendekat ,
" bagai mana ada kabar ,dari Sutaji dan teman temannya." tanya seorang lelaki tua , yang duduk di bangku utama.
" maaf Ki Abang, mereka berempat tak ada kabarnya, " jawab seorang anak buahnya.
" Kurang ajar, cepat cari mereka !, ketua sudah tak sabar lagi ingin menguasai pusaka itu?" terima Ki Abang marah.
" baik Ki " ucap nya sambil bangkit dan akan pergi dari ruangan itu,
" bruk"
" aduuuh"
Laki laki itu tiba tiba terjatuh , kakinya seperti ada yang menarik ke belakang membuat dia tersungkur .
dengan menahan malu ia bangkit dan keluar dari ruangan itu.
" mana yang di tugaskan. Menculik Dinda!?" tanya Ki Abang lagi.
" maaf Ki , mereka gagal ,dan telur merek bengkak karena di tendang seseorang
braaaak
guoblok
Ki Abang memaki dan menendang meja di hadapannya.
" kenapa ga pecah sekalian telur mereka!" umpat ko Abang marah,
" cepat cari beberapa orang yang punya kemampuan tinggi dan melapor padaku, !" ucap Ki Abang kemudian .
"Ba..baik Ki" mereka langsung membubarkan diri dengan cepat agar tak menjadi sasaran Ki Abang.
" kini tinggal Ki Abang sendiri yang ada di ruang itu, Jaka mendekat dan melihat lihat apa yang ada di komputer utama.
rupanya mereka organisasi yang terorganisasi, Jaka perlahan lahan menghapus situs situs itu.
Setelah selesai, Jaka mendekati Ki Abang ,
Plaaak
Tangannya menampar ki Abang dengan keras ,
aaaaargh
Ki Abang terduduk dan menjerit kesakitan ,namun saat ia melihat. ,tak ada siapa siapa .
"Tunjukan dirimu!". bentak Ki Abang murka
.Jaka , perlahan muncul dari balik meja di sebrang sana.
" siapa kau!?" tanya Ki Abang , matanya menatap Jala dari ujung kaki sampai ujung kepala
" aku murid dari guru Boris, apa kau ingat !" gertak Jaka.
" ha ha ha ,bagaimana kabar gurumu, pastinya sudah sekarat saat ini. " ucap Ki Abang sambil tertawa.
" rasakan" ,
" hiaaat"
teriak Ki Abang , sambil bergerak menyerang Jaka ,
wuuhs
Jaka menghindar , dan segera menjauh memancing Ki Abang mengeluarkan semua ilmunya.
" ajian. ,Tengkorak Merah " Ki Abang mengeluarkan ilmunya ,
"Ajian bengkeleng" ucap Jaka ,
hiaaat
heaaaah
keduanya bergerak bersamaan saling serang .
Plak
plak
dug
mereka saling serang, dengan sengit ,
" wuuut "
"plaaak"
" desh"
Melihat Ki Abang sudang hampir kehabisan tenaga ,Jaka dengan cepat menyerang ,buat Ki Abang
Ki Abang yang kesal, mengeluarkan tongkat nya ,Jaka juga tak mau kalah ia mengambil pedang biru pusakanya.
. ..hiaaat
ciaaat
Trang ,
Trang
" Trash "
Tongkat ki Abang terpotong , begitu terkena tangkisan Pedang Jaka.
Ki Abang yang melihat itu menjadi gentar, dengan cepat ia menekan satu tombol, untuk melarikan diri. uang tentu saja Jaka tak tinggal diam
..wuuut
jleeb
aaaargh
Pedang itu menembus dada Ki Abang sebelum sampai dia di pintu pelarian.
dengan perlahan ia memasuki kamar itu.
banyak sekali, .... ucap Jaka terbelalak