Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendonor
Sudah dua kali Noah David menjalankan pengobatan dengan kemoterapi. Kondisi kesehatan Noah sedikit membaik, dokter menyarankan agar segera dilakukan operasi sum-sum. Namun sampai saat ini, kekayaan dan kekuasaan Sherly tidak bisa mendapat apa yang dibutuhkan anaknya.
Kondisi Noah setelah sebulan sedikit memburuk karena perkembangan sel kanker setiap hari terus membanjiri sumsum tulang, mengganggu produksi sel darah normal. Noah baru saja melakukan transfusi darah karena anemia berat, setiap bermain kebentur sedikit mudah berdarah, makanya sekarang Noah hanya homeschooling.
Setiap malam, Timo melihat bagaimana Sherly menangis saat berdoa, bahkan kadang dia berdoa sampai tertidur di lantai. Timo mengendong tubuh lemah istrinya. Dan mau ditaruh di tempat tidur.
"Jangan, dilantai ya?" Sherly hanya mengangguk.
"Noah bagaimana mas?"
"Sudah tidur, mama dan papa yang temani."
"Sayang, sampai besok belum ada pendonor, mas siap menjadi pendonor buat anak kita."
"Jangan Timo, mama saja. Mama sudah siap."
"Ma, jangan. Mama sudah berumur, biar Timo saja."
"Kamu harus kuat buat anak dan istrimu. Mama apa yang mau mama pikir, Biar mama saja endo. Mama mau melakukan yang terbaik buat cucu mama."
Sherly yang diatas tempat tidur berlari memeluk mamanya. Dicium,dipeluk. Mama Maya mau dikatakan tua tetapi parasnya masih cantik, umurnya masih empat puluh tujuh tahun, dia menikah dengan papanya Sherly diusia delapan belas tahun. Dia jatuh cinta dengan gurunya sendiri. Jarak usia meraka terpaut dua belas tahun. Di usianya sekarang mama Maya selalu menjaga kesehatannya. Sepeninggal suami dan anaknya banyak laki - laki dewasa mau menikah dengan nya namun dia menolak. Cintanya hanya buat Martinus Carlos guru fisikanya. Kekurangan yang dia rasakan adalah, dia kesepian hidup di dunia ini, karena satu - satunya laki - laki yang dia cintai sudah pergi lebih dahulu ke surga. Kerinduan untuk bersama suaminya sangat besar. Bahkan dalam mimpi dan doa dia selalu meminta suaminya untuk menunggunya.
"Mama siap sayang."
"Mama, Sherly masih mau mama disamping Sherly dan Noah."
"Kamu sudah punya penjaga, mama yakin dia tidak akan mengecewakan kalian berdua."
"Mama......."
Sherly menangis dalam pelukan mamanya. Timo melihat betapa besar cinta mama mertuanya. Waktu dia mencampakan Sherly, mamanya yang memberi kekuatan tanpa menjelek - jelekan Timo. Selalu kata - kata yang dia ucapkan manusia adalah tempat berbuat dosa. Dia harus di maafkan bukan dibenci. Hal ini disampaikan Sherly kepadanya. Dan Timo melihat selama enam tahun meskipun banyak dokter laki - laki yang mau melamarnya, dia tetap mengingat janji sucinya di hadapan Tuhan. Timo langsung memeluk dua wanita hebat.
Hari ini akan dilakukan operasi sum - sum tulang belakang. Sebagai dokter bedah hebat Sherly ikut bersama dengan dua dokter yang menangani Noah, juga dokter residen Jefry, Timo tidak ikut karena dia tidak tega melihat anak dan mertuanya. Sherly awalnya juga tidak tega, namun emosinya dia kontrol dengan baik, agar dua orang yang penting dalam hidupnya bisa di operasi dengan baik.
Sebelum operasi dijalankan semua tim berdoa menurut kepercayaan masing - masing. Sherly melihat kondisi kedua orang yang dia cintai. Keyakinan dalam hatinya dia kuatkan lagi.
"Kita mulai." Sebagai ketua Tim, Sherly sudah menginstruksikan operasi dimulai. Operasi yang berlangsung enam jam di mulai pagi tadi jam delapan berakhir pada pukul dua siang.
"Puji Tuhan. Terima kasih rekan - rekan dokterku. Operasi ini sangat berarti dalam hidupku, ini pengalaman terberat sebagai dokter bedah harus mengoperasi dua orang yang aku cintai. Terima kasih sekali lagi atas bantuannya. Tuhan memberkati." Itulah ungkapan hati tulus dari seorang mama sekaligus anak buat rekan - rekannya. Dokter Sherly meneteskan air mata bahagia. Semua anggota tim memeluk dokter.
Mama dan anaknya sudah di dorong keruangan perawatan, kamar yang memang sudah di sterilkan. Timo bersama orangtuanya menemani anak dan besan mereka. Sepuluh menit kemudian Sherly tiba di ruangan itu. Timo langsung memeluk dan mencium Sherly istrinya.
"Terima kasih istriku hebat. Terima kasih."
Sherly memeluk suaminya begitu erat, dia mau berbagi beban yang dia rasakan.
Mama dan Noah sudah sadar, Sherly datang mencium kedua orang yang dia cintai. Mereka harus di isolasi paling lambat seminggu. Sambil melihat kondisi perkembangan kesehatan mereka. Yang masuk di ruangan itu harus menggunakan baju khusus. Sherly dan Timo sedang berada diruangan itu.
"Terima kasih mama, terima kasih."
"Bagaimana kondisi Noah??"
"Sudah membaik baik, Sel darah merahnya sudah bagus."
"Puji Tuhan. Endo kalau terjadi sesuatu dengan mama, ingat ya???!!!!"
"Mama ngomong apa sih, mama akan sehat."
"Endo, ini yang mama mau. Mama minta beberapa hal ingat, mama mau seliang dengan papa dan dekat dengan adek. Rumah kita jangan di jual ya. Biar itu jadi kenangan buat kamu dan keluargamu. Mama sudah buat bagus dari setiap berkat yang kamu beri."
Sherly hanya menatap mamanya dengan air mata yang berlinang. Sherly mengerti ini maksud mamanya mau memberi sum - sum tulang belakangnya buat Noah David cucunya.
"Mama......???"
"Mama rindu sama cinta mama sayang."
"I love you mama."
"Terima kasih sudah jadi anak hebat, mama senang sudah jalan - jalan keliling dunia, mama bisa ceritakan sama papa dan adek kalau mama bertemu bahwa anak kita dokter Sherly Isabel Carlos, Sp. Bedah Jantung dan pembulu adalah anak hebat dan dia melahirkan anak laki - laki hebat Noah David. Mama sayang, sayang kamu endo, sangat sayang."
"Ma......."
"Timo, mama titip Sherly dan Noah ya.Tolong sayangi mereka dengan tulus nak."
"Maafkan Timo, maafkan Timo ma. Timo berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan akan menjaga Sherly dan Noah dengan cinta ma."
"Terima kasih. Salam hormat buat mama dan papamu ya."
Saat itu juga, mamanya Sherly menghembuskan nafas terakhirnya. Sherly menangis dalam diam, karena disebelah ada Noah. Dia tidak mau Noah bersedih. Pikirannya, apa yang harus dia sampaikan kepada Noah jika dia bertanya omanya.
Sherly ingat sekali, kejadian diruang operasi sebelum didorong ke ruang tindakan. Noah berada dalam pelukan omanya mereka berbicara.
"Noah takut???"
"Sedikit oma." Dia mengukur kadar ketakutannya dengan seruas jari telunjuk. Kemudian mereka tertawa.
"Oma takut?"
"Tidak karena oma ditemani cucu jagoan oma." Noah langsung mencium omanya dan dipeluk sangat lama.
"Terima kasih oma, kata mami oma yang mendonorkan sum - sumnya buat Noah."
"Iya sayang, biar oma tetap ada di tubuh Noah, walau oma jauh dari Noah. Noah akan rasakan lewat aliran darah Noah kalau oma sayang dan cinta Noah."
"I love you oma."
Sherly sempat merekan pembicaraan Noah dan mamanya dalam sebuah Vidio waktu itu ternyata itu kata - kata perpisahan mama kepada cucunya.
Jenazah mama dokter Sherly sudah berada di kamar jenazah rumah sakit, semua kebutuhan mamanya sudah diurus. Timo dan Sherly yang memandikan mama mereka.
"Noah, oma sudah pergi meninggalkan kita. Noah, papi dan mami." Noah mencium mata maminya yang bengkak. Anak ini sangat sweet.
"Noah mau lihat oma."
"Boleh."
Noah dengan infus dan selang oksigen yang ditutup masker. Dibawa oleh Timo dan Sherly mamanya ke kamar jenazah, disana ada omanya yang terbaring kaku. Timo langsung mengendong Noah, dan Noah mencium omanya untuk terakhir kali. Timo melihat anaknya meneteskan air mata.
"Menangislah sayang, its oke." Noah pun menangis sangat kencang. Timo memeluk Noah dan Sherly. Kemudian dia duduk di pangku Timo mengikuti ibadah pelepasan. Dirumah di kampung Roy bersama EO sedang mendekor rumah menunggu Jenazah mamanya. Bibi Ria dan pak Eko juga ikut. Mereka membawa makanan dan minuman dari Jogja.
"Mama, papa kami titip Noah."
"Pergilah nak, mama dan papa akan menjaga."