NovelToon NovelToon
Dari Musuh Jadi Candu

Dari Musuh Jadi Candu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Martha ayunda

Clara Adelin, seorang gadis bar bar yang tidak bisa tunduk begitu saja terhadap siapapun kecuali kedua orangtuanya, harus menerima pinangan dari rekan kerja papanya.
Bastian putra Wijaya nama anak dari rekan sang papa, yang tak lain adalah musuh bebuyutannya sewaktu sama sama masih kuliah dulu.
akankah Clara dan Bastian bisa bersatu dalam satu atap? yuk simak alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Martha ayunda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perubahan sikap Bastian

"thanks ya Bimbim!." ucap Clara sembari memberikan helmnya ke Bima.

"sama sama, beneran nih malam ini kamu nggak mau kemana gitu?." tanya Bima yang tak berniat turun dari motor.

"nggak Bim, Bastian akan datang katanya." jawab Clara.

"oh ya sudah kalau begitu, aku balik dulu ya!." pamit Bima yang tidak mau mengganggu waktu Clara bersama Bastian.

"bye bye... Hati hati ya Bimbim." Clara melambaikan tangan sambil tersenyum manis.

"bye!." Bima membalas lambaian tangan Clara lalu segera tancap gas meninggalkan kediaman keluarga Edy.

Clara melangkah masuk ke halaman setelah Bima menghilang di tikungan jalan, gadis periang itu tersenyum ke pembantunya yang sudah menunggu di dekat pagar.

"makasih Bi." ucapnya.

"sama sama non Clara."

Sang pembantu pun bergegas menutup pagar kembali, namun saat Clara hendak masuk ke dalam rumah terdengar suara klakson mobil di depan rumah, sontak gadis itu berbalik badan sambil melihat kearah mobil.

(haahhh.....) gumamnya seraya duduk di kursi teras.

"makasih bi, ini ada makanan untuk bibi." Bastian masuk sambil menyerahkan paperbag ke sang pembantu.

"terimakasih banyak den, silahkan masuk." sang pembantu menerima oleh oleh itu dengan gembira.

Bastian mengangguk lalu bergegas menemui Clara yang sudah duduk di teras rumah sambil memainkan ponselnya.

"hai." sapanya seraya duduk di sebelah Clara.

"hemm." Clara membalas dengan gumaman.

"om Edy belum pulang?." tanya Bastian basa basi sambil melirik Clara.

"kayaknya belum, ada perlu apa sih sebenarnya?." Clara menaruh ponselnya diatas meja lalu menoleh ke Bastian penuh tanda tanya.

"eh anu, aku mau menyampaikan pesan dari papa dan mamaku." Bastian gugup, pria itu berbicara sembari mengetukkan jari jemarinya ke meja teras.

"apa?." Clara makin penasaran.

"ehmm... papa dan mama mendesak ingin agar kita cepat cepat meresmikan hubungan kita, mungkin mereka berdua sudah bicara sama papa kamu." Bastian terpaksa menggunakan kedua orangtuanya sebagai tameng agar Clara tidak mencak mencak.

"kok gitu?." Clara menatap Bastian lekat lekat.

"aku juga nggak tau!." Bastian mengedikkan bahunya, sejujurnya ia ingin sekali tertawa melihat ekspresi Clara.

"tapi kan waktu itu om Burhan sama Tante Ratih tidak akan memaksa kita harus cepat cepat untuk menikah? katanya biar aku sama kamu akrab dan saling mengenal dulu satu sama lain?." cerocos bibir tipis berwarna pink alami itu.

"kenyataannya kita nggak pernah akur kan? bahkan kamu terkesan menghindar dariku, kamu lebih memilih jalan bareng si Bima ketimbang sama aku!." balas Bastian.

"kok aneh? Memangnya papa sama mama kamu tau darimana kalau kita seperti itu? Atau jangan jangan kamu yang ngadu sama mereka ya?." tuduh Clara.

"eh, ya enggak lah! Mana ada aku seperti itu." elak Bastian makin gugup.

"mungkin mama sama papa ada mata mata yang disuruh mengawasi kita selama ini." imbuh Bastian mencari alasan yang pas agar Clara yang memang tidak mudah percaya itu tidak curiga.

"lalu apa om sama Tante tau kalau kamu selingkuh?." cecar Clara.

"selingkuh? kapan aku selingkuh?." Bastian menyipitkan matanya menatap Clara yang dalam mode menyelidiki dirinya.

"nah itu udah keliatan! jangan jangan kamu sendiri yang ngebet pengen kawin ya?!." tuduh Clara.

"enggak enggak! Ngaco kamu, mana ada aku ngebet ngebet!." Bastian membuang muka karena takut ketahuan bohongnya.

"itu wajah kamu merah, kayak ketahuan bohongnya!." Clara menarik lengan kemeja Bastian agar pria itu menoleh ke arahnya.

"apa sih Cla, aku loh ya nggak seneng seneng banget kok nikah sama kamu." elak Bastian.

"oh gitu ya?. Yaudah kita batalin aja pertunangan kita."

"eh jangan!." cegah Bastian yang spontan menoleh lalu menatap Clara yang tengah tersenyum licik.

"kenapa? Katanya nggak seneng?." cibir Clara.

"bukan begitu maksudku cla, aku nggak mau saja mengecewakan orang tua kita masing masing." serga Bastian.

Clara terdiam, jari jemarinya memainkannya tali tas yang masih melingkar di pundaknya, tak berselang lama Clara mengangguk anggukkan kepalanya lalu menatap Bastian.

"Tian."

"Hemm." Bastian pun menoleh.

"Apakah kita nanti akan bahagia?." Clara mengubah posisi duduknya menghadap ke Bastian.

"A-aku... A-aku akan berusaha membahagiakan kamu." jawab Bastian gagap.

"tapi aku nggak yakin."

"Cla, kita belum mencobanya."

"ini bukan perkara main main Tian, kamu mau coba coba dengan sebuah ikatan pernikahannya?." dahi Clara mengernyit.

"bu-bukan be-begitu, kita jalani bersama aku yakin kita bisa."

"kok kamu gugup begitu? Aku jadi nggak yakin."

"Cla." Bastian berkata sembari menggeser posisi duduknya lalu mencondongkan badannya ke Clara.

Clara langsung memundurkan tubuhnya tapi dengan lembut Bastian menangkap tengkuk gadis itu, hembusan nafas Bastian menyapu wajah Clara yang memegang.

"Tian."

"Aku akan membuatmu bahagia cla, percayalah."

Bastian semakin mendekatkan wajahnya, lalu bibir mereka saling bertemu, Clara yang biasanya langsung mencak mencak kini terdiam, matanya terpejam meresapi setiap gerakan bibir Bastian yang menempel erat di bibirnya.

Cukup lama mereka tenggelam dalam permainan tersebut, hingga Clara merasa kehabisan nafas lalu mendorong tubuh Bastian.

"Maaf." ucap Bastian seraya mengusap lembut bibir Clara yang basa oleh salivanya.

Clara yang gelagapan langsung memalingkannya wajahnya yang memanas karena malu, Bastian tersenyum tipis sambil memperhatikan Clara yang salah tingkah.

"eh... Sebaiknya kamu pulang saja, a-aku mau istirahat." Clara berkata tanpa berani menatap kearah Bastian.

"Oke." Bastian bangkit berdiri.

"Bolehkah besok aku menjemputmu?." tanya Bastian sebelum meninggalkan Clara.

"Nggak usah, aku berangkat sama....

"apa istimewanya Bima, Cla?." potong Bastian sembari berdiri berhadapan dengan Clara yang tingginya hanya sebatas dadanya.

"Tidak ada yang istimewa." jawab Clara.

Bastian menarik nafas panjang, dia paling malas jika sudah membahas soal Bima.

(apa aku harus menirukan gaya si munyuk itu?) batin Bastian seraya menyugar rambutnya.

"udah kamu pulang sana." usir Clara yang memang sudah lelah.

"Baiklah, selamat beristirahat."

tanpa di sangka sangka oleh Clara, Bastian mendekatkan diri lalu membungkuk dan mencium kening gadis itu.

"cup!."

"Aku pulang dulu, jangan kelayapan ya!." ucap Bastian lembut.

"eh?. Clara tak sanggup berkata kata mendapatkan perlakuan manis dari Bastian.

Hingga Bastian masuk ke dalam mobil lalu membunyikan klakson pun Clara masih mematung di tempat.

"Apa yang dia lakukan barusan?." Clara meraba keningnya, masih bisa ia rasakan kecupan lembut Bastian barusan.

"kok dia berubah begitu ya? apa habis kejedot atau bagaimana ya?." otak Clara dipenuhi pertanyaan pertanyaan seputar sikap dan perubahan perilaku Bastian barusan.

"Non, sudah malam, sebaik non Clara lekas masuk dan bersih bersih badan dulu." tegur mbok Iyem yang sudah berdiri di ambang pintu utama.

"eh iya mbok makasih."

Clara langsung beringsut masuk ke dalam rumah sambil terus memikirkan sikap manis Bastian tadi, tanpa sadar bibir Clara menyunggingkan senyum yang sulit untuk di artikan, dengan langkah cepat dia menaiki anak tangga lalu masuk ke dalam kamarnya.

1
Nur Halida
jadi soyan itu emang selingkuhan mamanya bima dari awal dan alisa mungkin m3mang anak kandung mamanya bima .. kasihan banget bima..semoga yg mendengar percakapan mereka langsung lapor ke bima biar bisa waspada..
Martha ayunda: masak sih begitu? 🤭
total 1 replies
Nur Halida
ini ni mama durhaka .. anak sendiri gak di anggap malah anak orang yg di sayang2
Nur Halida
siapa elooo..
Martha ayunda: gue? 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
aku suka bima tapi keluarga bima toxic.. kalo keluarga bastian keluarga cemara tapi aku gak suka sama bastiannya .. terus gimana dong ??? kok berasa aku yg jadi clara 🤭🤭🤭
Martha ayunda: langsung ngakak baca komentar kk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
dasar alisa dan keluarganya lintah..
Martha ayunda: ho'o 🤭
total 1 replies
Permata_tanty
thor double up dong
Martha ayunda: insyaallah ya kak soalnya lagi sibuk 🙏
total 1 replies
Martha ayunda
insyaallah kk, author pemula disini jadi seneng banget ada yang kasih komentar 😊
Nur Halida
aku kasih like terus thor dari bab 1 . tapi aku baru nemu malam ini ceritanya .. semoga tetap seru dan authornya ngelanjutin ampe tamat .. soalnya aku kadang baca cerita yg on going tapi mandek gak di terusin sama authornya ..
Nur Halida
karakter bima lebih keren dari si bastian
Nur Halida
yahhh claranya jatuh cinta ma bastian.. ya emang sesuai judul sih .. tapi aku kasian ama bima jadi patah hatu
Nur Halida
kenapa aku leboh suka bima daripada bastian.. kayak clara juga lebih enjoy bareng bima deh ..taoi terserah authornya aja lah
Nur Halida
saingan bastian muncul .. rasain lo bastian mangkanaya jadi cowok harus tegas
Martha ayunda: hehehe iya kk
total 1 replies
Martha ayunda
ya, cinta terhalang gengsi 🤭
Nur Halida
bastian ini suka deh sama clara mangkanya usil terus.. cowok kan kalo suka ma cewek sering gitu bikin rusuh terus😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!