Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19. MERELAKAN CINTAKU
"Agnes...??"
Aku mendengar suara yang memanggil namaku, dan kali ini aku sudah tau siapa orangnya? karena hanya satu orang yang bisa memanggil nama ini untukku. Aku pun pelan-pelan menoleh ke arahnya.
"Gege...?" mataku sudah berkaca-kaca saat aku mendengar dia memanggil namaku. Kalau aku tidak ingat ini di lingkungan kampus dan jika aku tidak ingat dia adalah kakak dari pria yang menjalin cinta denganku. Aku pasti akan langsung berlari ke arahnya dan memeluknya dengan kuat untuk melepaskan rindu yang selama ini tertahan di dalam hati.
"Apa kabarmu Agnes? Maafkan aku karena selama ini aku menghilang tanpa memberi kabar kepadamu." Ucap kak George dengan mata yang juga berkaca-kaca.
"Kak, kenapa kamu tidak mau mencariku kak? Kenapa kamu malah diam saja! Mana janjimu yang mengatakan akan mencariku, hiks... hiks..." aku menangis, aku kecewa.
"Agnes, aku mohon jangan menangis seperti , aku tidak mau kalau Bayu melihat nanti dia malah berpikir aku telah menyakitimu." Ucap kak George kepadaku.
"Apakah kamu tidak merindukanku, dan apakah kamu tidak mencintaiku, Ge?"
Aku tau aku salah, tidak seharusnya aku bertanya seperti itu disaat sekarang aku sudah menjalin kasih dengan Bayu, adik tiri dari Gege. Bukan aku tidak mencintai Bayu, hanya saja ada sedikit rasa penyesalan.
Seandainya kak George menemukan aku lebih cepat, mungkin saat ini aku tidak perlu menerima cinta Bayu dan membiarkan perasaan cintaku terus tumbuh kepada dirinya.
"Kamu jahat Ge, kamu jahat." Ucapku sambil memukul-mukul dadanya.
Untung saja saat itu aku bertemu dengan kak George di taman dekat kampus yang memang jarang mahasiswa akan datang kesini.
"Maafkan aku Agnes, sekali lagi aku minta maaf akan kebodohanku ini. Aku selalu mencintai dan menyayangimu, tapi kali ini aku lebih memilih untuk mengalah dan merelakan cintaku. Aku tidak mau membuat Bayu menjadi marah dan kecewa kepadaku. Agnes, aku mohon jangan pernah sakiti Bayu. Bayu sangat mencintaimu walaupun dia baru mengenalmu. Aku ikhlas asalkan Bayu bahagia dan satu yang harus selalu kamu tau, cintaku kepadamu tidak akan pernah pudar, dan kalau memang kita berdua jodoh, Tuhan pasti akan mempersatukan kita berdua." Pesan Gege kepadaku yang membuat hatiku bertambah sakit.
"Jadi maksud kamu kita dua harus mengakhiri semuanya?"
"Iya Agnes, kita harus melupakan semuanya. anggap saja kalau kita belun pernah kenal sebelumnya dan aku mohon ikhlaskan semuanya ini." Pesan Gege yang membuatku tambah kecewa dan marah.
"Baiklah kalau itu maumu! anggap saja kita tidak pernah kenal. Dan mulai sekarang aku anggap kamu hanya sebagai kakak iparku tidak lebih dari itu. Sekali lagi terimakasih banyak Gege, aku permisi dulu." Aku pun segera pergi dari hadapannya, karena aku tidak mau kalau nantinya aku malah akan menyakiti perasaan Bayu.
"Agnes sekali lagi maafkan aku." Ucap kak George dengan lirih dan masih dapat didengar jelas olehku.
Aku pun tidak mau kembali berlarut-larut dalam kesedihan, maka aku memilih untuk segera pergi dari taman itu.
***
Aku menangis di dalam kamar mandi, aku merasa sangat sedih dan juga hatiku sangat sakit. Aku tidak menyangka pertemuanku yang tidak sengaja dengan teman masa kecilku itu malah membuat luka di hatiku.
Tapi kali ini aku sudah berjanji di dalam hati akan berusaha untuk melupakan semua kenanganku bersama dirinya.
Aku tidak mau menyakiti hati yang aku tau saat ini dia sangat mencintaiku. Dan perasaan cintaku pun mulai bertumbuh untuk dirinya. Aku yakin seiring berjalannya waktu aku akan bisa melupakan Gege dan berjanji akan menyayangi Bayu dengan sepenuh hatiku.
Aku pun segera memilih untuk menghapus airmataku dan fokus untuk tujuan ke depan tanpa harus melihat lagi ke belakang.
***
Aku pun segera keluar dari kamar mandi, dan berniat untuk segera masuk kelas.
"Sayang, kamu dari mana?" tanya Bayu kepadaku ketika kami bertemu di depan pintu ruangan kelas.
"Aku dari kamar mandi sayang," balasku kepadanya.
"Hmmm... sayang kamu habis nangis ya? Kenapa matamu kelihatan bengkak?"
Deg...
Aku sedikit terkejut dengan pertanyaan Bayu, "gak kok Bay, tadi ada debu kayaknya masuk di mataku makanya aku ke kamar mandi untuk mengecek dan sekalian mencuci muka." jawabku dengan selancar mungkin supaya Bayu jangan curiga.
"Baiklah kalau begitu sayang, yuk kita masuk kelas?" Ajak Bayu sambil menarik tanganku dengan lembut, dan aku pun segera duduk di bangku sebelahnya dan mulai mengikuti mata kuliahku sampai selesai.
***
Aku dan Bayu berjalan berdampingan menuju tempat parkir bersama-sama. Hanya saja kami pulang dengan kendaraan masing-masing. Bayu dengan mobilnya, sedangkan aku pulang dengan motor kesayanganku.
"Dona, boleh aku bicara sedikit?" tanya Bayu sambil menarik tanganku, lalu mengajakku duduk di bawah pohon sawo.
"Ada apa sayang? Apa yang mau kamu bicarakan?"
"Malam minggu ini aku akan menjemputmu di rumah, dan aku pasti akan meminta ijin kepada orangtuamu. Papa dan mamaku ingin sekali bertemu dan berkenalan dengan kamu. Apakah kamu mau?" tanya Bayu.
"Hmmm... malam minggu kah sayang?" aku sedikit khawatir kalau sampai bertemu dengan Gege di sana, apalagi tante Dinda mengenalku. Aku takut beliau keceplosan menceritakan tentang masa laluku bersama Gege.
"Don, Dona...??" panggil Bayu sambil menepuk punggungku.
"I-iya Bayu, tadi kamu bicara apa ya?" tanyaku lagi dengan kebingungan.
"Dona, kamu kenapa sih kok kayaknya melamun terus? Kalau memang ada masalah ceritakan sayang, jangan ada yang disembunyikan dariku. Aku bukan hanya ingin yang bagus saja darimu tapi juga harus dengan segala kelemahan dan keburukan kamu. Dan yang paling penting adalah kejujuran dari mulutmu sendiri sayang, bukan dari mulut orang lain." Ucap Bayu.
"Makasih banyak ya sayang, aku memang gak salah memilih kamu, Pria yang baik dan juga perhatian." Jawabku sambil tersenyum kepadanya.
"Hmmm... mulai gombal? Jadi gimana apa ada masalah kah sayang?" tanyanya lagi.
"Gak ada kok sayang, aku hanya takut Orang tuamu nantinya malah gak suka sama aku. Apalagi kita masih sama-sama kuliah, belum juga ada pekerjaan tetap." Keluhku kepadanya.
"Papa sama mama gak mungkin marah sayang, justru mereka menyukai dan memintamu untuk datang ke rumah walau hanya sekedar main-main." Jelas Bayu.
"Kira-kira nanti aku bawa apa untuk papa dan mamamu sayang? apa makanan kesukaan papa dan mama kamu?" tanyaku kepada Bayu tanpa jeda.
"Sayang, belum ke rumah aja kamu udah gugupnya minta ampun?" ucap Bayu sambil tertawa.
"Isshhh... kamu ini malah meledekku terus!"
"Papa sama mama mempunyai makanan favorit yang sama yaitu martabak keju kacang dan juga siomay." Jawab Bayu.
"Baiklah kalau begitu sayang, besok malam kamu jemput aku di rumah ya? baru kita belikan martabak untuk mereka." Ucapku Bayu.
Setelah perbincangan itu aku memilih untuk cepat pulang karena memang aku merasa sangat lelah badan dan juga pikiran.
Dan menurut kalian, apakah Orang tua Bayu akan menyetujui hubungannya dengan Dona? Baca terus kelanjutannya hanya di Novel Toon.
***BERSAMBUNG***