Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerai
Pagi ini Noah tidak bersekolah, maminya mengijinkan. Tadi maminya memasak bubur dan sayur yang diblender buat Noah, karena gusinya masih sakit. Roy yang menemani kita namun dia menggunakan mobil sendiri. Karena nanti pulang duluan dengan Noah.
"Hallo Noah."
"Opa..... Opa sudah sehat."
"Sudah sayang. Terima kasih ya opa sudah menerima hadiah penyemangat buat opa sembuh gambar opa dan oma."
"Opa suka?"
"Suka baget."
"Bisa bapak yang temani Noah? Bapak janji!!"
"Noah ngak boleh nakal ya. Selesai, minta tolong opa antarkan keruangan mami disebelah sana."
"Di klinik kan mami??"
"Iya."
"Be a good boy."
"Yes mommy i promise."
Sherly tidak kuatir karena dokter yang mengobatinya adalah omanya sendiri darah daging mereka. Noah masih tunggu antrian bersama opa. Waktu namanya dipanggil langsung opanya mengandeng tangan dan masuk ke ruangan.
"Oma dokter gigi ya?"
"Iya jagoan. Noah takut tidak?"
"Sedikit sih oma."
"Tenang ada opa disamping, opa temani Noah."
"Oke, Noah berani oma dokter."
"Ada gigi Noah yang tumbuh tidak beraturan ini mebuat gusi Noah sakit. Oma kasih obat biar tidak sakit baru oma obati ya."
Noah hanya mengangguk. Dia ketakutan sehingga keringat banyak yang keluar, namun oma dan opanya mencium membuat Noah ketakutannya berkurang. Tindakan yang cepat tidak ada rasa sakit.
"Nanti jika sudah tumbuh, kita akan rapikan gigi Noah." Kasus seperti ini juga perna dialami Timo papanya waktu seumuran Noah. Dan mamanya sendiri yang obati, sekarang cucunya. Air matanya jatuh, penyesalan kembali datang.
Sementara itu Leny sedang datang marah - marah di rumah sakit tempat Timo berdinas. Masalah undangan sidang gugatan perceraian yang di mohon Timo.
"Jangan kamu bermimpi, aku tidak setuju bercerai."
"Kita bertemu di pengadilan saja."
Sedang bertengkar Leny melihat papa mertuanya bersama Noah anaknya Sherly.
"Ooooo keluarga sudah mendukung pelakor ya?"
"Pelakor???"
"Ya siapa lagi Dokter Sherly Isabel Carlos direktur rumah sakit perusak rumah tangga orang."
"Jaga mulut kamu, ini tidak ada hubungannya dengan Dokter Sherly."
Sementara papanya Timo menutup kuping Noah agar dia tidak mendengar pembicaraan orang besar. Satpam dipanggil dan Leny diamankan.
"Uncle apa itu Pelakor?? Kenapa nama mami disebut besar - besar."
Timo meremas rambutnya, suatu tindakan frustasi karena tidak bisa melindungi Noah.
"Uncle mohon maaf, ini masalah uncle dan antie tidak ada hubungannya dengan mami Noah."
"Mami sedang rapat, Noah sama opa ke kantin dulu ya."
"Jangan papa,lebih baik temani di ruangan maminya saja. Takut dokter cari. Uncle ke kantin Noah mau minum apa?"
"Jus alpukat saja uncle."
Timo langsung menuju ke kantin, ketika melihat Noah dan papanya sudah aman di ruangan maminya Noah. Hanya dua puluh menit Timo kembali dengan jus alpukat dan manga buat Noah dan papanya.
"Terima kasih uncle. Nanti Noah ngomong mami ganti uang uncle."
"Tidak boleh diganti ini hadiah buat Noah, uncle mau membeli jus kesukaan Noah karena Noah pintar waktu periksa gigi tadi. Ini hadiah buat Noah."
Disela istirahat rapat, Sherly sebentar mengurus anaknya, ternyata Timo dan papanya sudah mengurus sampai mengambil obat Noah. Sherly menghubungi Roy untuk membawa pulang Noah.
"Noah pamit sama opa dan uncle."
Naoh langsung memeluk opa dan uncle Timo dan mengucapkan terima kasih, kemudian dia ke arah maminya.
"Jagoan mami pulang makan dan minum obat yang oma berikan. Terus tidur siang ya."
"Siap mami."
"Roy, titip Noah ya."
"Siap ibu."
Noah dan Roy sudah pulang. Sebelum kembali ke ruangan rapat Sherly mengucapkan terima kasih buat papa mertuanya.
"Selesaikan dengan baik, masalahnya jangan perna melibatkan saya dengan masalah kalian. Dan satu lagi saya tidak ijinkan nama saya tercoreng di depan anak saya. Mohon di ingat." Sherly berbicara tegas kepada Timo, semua kejadian di ruangan ini sudah diketahui olehnya. Langsung dia pergi. Timo menyesali apa yang terjadi, papanya melihat bagaimana Timo seperti tidak ada harga didepan kedua istrinya. Namun kesalahan Timo, tak lepas juga dari perbuatan kedua orangtuanya.
Hari ini hari sabtu, Sherly bersama Noah dan Sus Tini, juga Roy pengawal Noah sedang ada di wahana permainan. Disebelah wahana permainan ada restoran enak. Dan mereka pun makan malam yang masih sore hari di restoran itu. Waktu mereka sedang makan, Sherly baru sadar, bahwa ada keluarga Johanes serta Leny bersama kedua orang tuanya direstoran itu. Ternyata mereka sedang membahas status anak mereka. Noah yang melihat opanya. Langsung memanggil opanya dengan keras.
"Opa, om Noah disini." Secara gen, Noah memang cucu mereka, namun Noah sampai sekarang hanya tahu opa adalah pasien maminya.
"Ahk pelakor disini. Sekalian deh."
Sherly dan orang - orang kerjanya sudah mau pergi keluar namun ditahan oleh Leny.
"Jangan menghindar, pelakor tetap disini."
"Roy, Tini bawa Noah pulang. Noah ikut sus dan uncle ya."
"Biar anak haram itu tahu kelakuan maminya."
Tomi langsung menampar, Leny. Karena sudah tidak tahan asal kelakuan Leny.
"Jaga mulut kamu, anak yang kamu bilang haram itu anak saya."
"Apa??? Anak kamu???"
"Ya anak saya dari pernikahan saya dengan Sherly."
"Kamu menipu saya???? Jangan coba - coba mengarang cerita." Sherly hanya berdiri tegap melihat bagaimana keluarga Johanes ini menyelesaikan masalah keluarga mereka.
"Maafkan kami, Memang betul Timo dan Sherly sudah menikah lima tahun yang lalu. Sengaja kami diamkan. "
"Saya merasa tidak punya kepentingan dengan urusan keluarga bapak dan ibu, saya permisi."
Sherly sudah melangkah selangkah namun dengar teriakan Leny yang mengatakan dia pelakor. Sherly langsung membalik badanya.
"Sepertinya kata pelakor itu lebih tepat buat gelar kamu. Kamu itu yang merebut papa dari anak saya. Waktu anak saya berusia enam bulan di perut saya. Saya bisa saja melapor kalian berdua. Bukan hanya kalian kedua orang tua kalian, pendeta yang menikahkan kalian, serta oknum pegawai negeri yang menikahkan. Pikirkan baik - baik. Dan STOP BERKATA SAYA PELAKOR, KARENA PELAKOR ITU KAMU DOKTER LENY MARLINA. SATU LAGI BERANI KAMU SAKITI PERASAAN ANAK SAYA SEKALI LAGI SAYA AKAN LAPOR KAMU KE POLISI. JANGAN MAIN - MAIN DENGAN SAYA. SAYA SUDAH SANGAT SIAP MELAWAN KALIAN SEMUA."
Sherly keluar restoran dengan perasaan marah, namun sebelum pulang dia membeli makanan di restoran yang paling mahal buat keluarganya. Anak dan kedua orang kerjanya.
Sementara itu terjadi pembicaraan sengit, orangtua Leny baru tahu kalau anaknya sudah tidak perawan waktu menikahi Timo, semua bukti Leny perna tidur dengan laki - laki bayarannya di perlihatkan Timo kepada orang tuanya. Mama dan papa Leny kaget sampai memegang dada, mereka tidak menyangka Leny seperti itu.
"Untung pemeriksaan darah lengkap saya, tidak terkena penyakit menular."
Orang tua Leny langsung meninggalkan restoran yang mereka pesan untuk mendamaikan Timo dan Leny, namun fakta lain mereka tahu tentang Leny anaknya.
Perceraian Timo dan Leny sudah di kabulkan karena bukti yang diberikan Timo, adalah yang terjadi waktu dia sudah menikah. Timo resmi bercerai dengan Leny. Tidak ada harta gona gini karena, mereka bukan pewaris melainkan pemakai harta orangtua.
Untung restoran tempat mereka makan, sangat private, sehingga tidak bisa mengekspos kegiatan di dalam restoran. Dan tidak ada pengunjug. Jadi seminggu ini, Sherly aman - aman saja.