NovelToon NovelToon
Antagonist Yang Menghindari Takdir

Antagonist Yang Menghindari Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Obsesi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Saat tragedi mengambil jiwanya, Syifa menemukan dirinya yang masuk ke dunia novel sebagai seorang antagonis yang secara obsesif mengejar protagonist pria bahkan berencana untuk menghancurkan hubungannya dengan sang kekasih.

Pada akhirnya dia akan mati terbunuh karna alur itu, oleh sebab itu untuk menghindarinya, dia selalu menghindari pria itu.

Namun bagaimana jika tiba-tiba alurnya berubah, pria itu malah memperhatikannya..

"Tidak! ini tidak ada dalam plot!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Kayden berhenti tepat di depan Syifa.

Tatapannya dingin. Bukan tajam romantis, tapi tajam seperti pisau yang baru diasah.

“Syifa,” panggilnya pelan.

Pelan, tapi jelas penuh teguran.

Syifa kaku dengan pupil yang agak bergetar menunggu apa yang akan Kayden katakan padanya.

Kayden menatap tas nude di pangkuan Syifa lagi, lalu kembali pada wajahnya.

Kali ini ekspresinya flat. Datar. Bahkan sedikit meremehkan.

“Serius?” gumamnya. “Setelah perubahan sifat kamu tadi pagi? Padahal aku kira kamu sengaja kayak gak kenal sama aku karna udah gak tertarik sama aku," jelas Kayden.

Syifa langsung memeluk tasnya lebih erat, 'Tadi pagi aku bahkan belum tau kalau kamu itu si Kayden itu.. Tokoh Utama yang menjengkelkan'

Tante Desy berusaha tersenyum ramah. “Kayden, jangan judes. Orang cuma dikasih..”

"Hmm.. iya, iya.. aku kan cuma tanya, soalnya aku kira udah gak tertarik sama aku"

Tante Desy melongo sejenak.

Syifa menelan ludah.

Kayden menunduk sedikit, not to get close, tapi seolah sedang memastikan apakah Syifa benar-benar tidak punya penjelasan yang masuk akal.

“Jadi kamu masih obsesi sama aku?," tanya Kayden to the point.

Nada suaranya sinis.

Tidak ada godaan.

Tidak ada senyum kecil.

Hanya sinis.

Syifa terperangah. “Hei! Aku nggak..”

“Oh, iya?” Kayden mengangkat alis. “Karena dari yang aku lihat, kamu masih cukup nyaman nerima barang-barang dari mamaku"

Tante Desy menepuk bahu Kayden, kesal.

“Kayden, kamu itu ngomong kok kayak orang lagi negur karyawan yang nyolong!” omelnya.

“Kalau caranya seperti ini,” Kayden menunjuk tas itu sekilas, “aku malah mikirnya lebih parah.”

Mendengar itu membuat Tante Desy memukul pelan punggung belakang Kayden, memang benar jika dia menyukai Syifa dan ingin sekali jika mereka berdua memiliki hubungan, namun Tante Desy bukan termasuk orangtua yang memaksakan kehendak.

Selama Kayden belum menerima Syifa, maka Tante Desy hanya bisa memperlakukan Syifa dengan baik tanpa berusaha mendekatkan mereka, dan selama ini Syifa yang 100% mencoba dekat dengan Kayden.

Kini, mendengar kesombongan Kayden membuat Syifa benar-benar ingin melempar tas itu ke wajahnya.

“Kayden!” seru ibunya Syifa, tidak terima.

Tapi Kayden tidak menggubris keduanya.

Tatapannya hanya fokus pada Syifa, bukan karena tertarik.

Tapi karena ingin jawaban.

“Aku cuma mau tahu satu hal,” katanya pelan, namun tajam. “Apa kamu dapat kecelakaan itu karena benar-benar ceroboh… atau karena kamu sibuk nyari perhatian?”

Syifa terdiam.

Seketika wajahnya panas bukan karena malu, tapi karena dihina.

'Coba aja kalau jiwa si Syifa asli yang ada disini, pasti dia malah tambah centil, atau dia bakal jawab iya sayang.. aku pengen banget di perhatiin kamu.. Menjijikkan!'

“Kamu! Aku nggak se..”

“Kalau begitu jelasin.” Kayden melipat tangan di dada, ekspresinya dingin seperti marmer.

Syifa mengepal tangan, mau jelasin bagaimana jika bukan dirinya yang ada saat plot kecelakaan itu?!.

“KAYDEN! STOP!"

Kali ini sisi lembut Tante Desy menghilang entah kemana, tatapannya yang tajam mengunci Kayden yang hanya bisa mendengus pelan.

“Mau ceroboh atau enggak, di mata mama tetap kamu yang salah! Dan barang-barang ini mama kasih buat Syifa, jadi jangan ngatur-ngatur ya.."

Semua yang ada di ruangan itu pun membeku.

Kayden menoleh pada ibunya dan Tante Nanda (ibunya Syifa) sebentar lalu kembali pada Syifa.

“Kalau kamu nggak bisa bersikap jelas, minimal jangan bikin masalah baru,” ucapnya tegas. “Aku nggak punya waktu buat drama seperti tadi pagi.”

Lalu tanpa menunggu jawaban…

Kayden membalikkan badan dan melangkah pergi tanpa melihat ke belakang.

Tanpa satu pun tanda bahwa dia peduli.

Dan Syifa hanya bisa menatap punggungnya sambil ingin melempar tas itu ke kepalanya.

1
aria
lanjut
Lynn_: ditunggu ya kak🙏
total 1 replies
Rohimah
cweknya planga plongo Bae,, g bisa tegas gtu,,
Lynn_: maklum kak, baru jadi orang kaya, gampang tergiur, padahal ada uang di atm tapi kok dia gak kepikiran beli sendiri di luar negeri, sekalian jalan-jalan kan ya?, btw makasih sudah mampir dan komen ya kak🙏😇☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!