NovelToon NovelToon
Dinikahi Calon Ayah Mertua

Dinikahi Calon Ayah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Al-Humaira

Aura Mejalani hubungan dengan kekasihnya selama dua tahun, dan mereka sudah merencanakan sebuah pertunangan, namun siapa sangka jika Aura justru melihat sang kekasih sedang berciuman di bandara dengan sahabatnya sendiri. Aura yang marah memiliki dendam, gadis 23 tahun itu memilih menggunakan calon ayah mertuanya untuk membalaskan dendamnya. Lalu apakah Aura akan terjebak dengan permainannya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Dengan tanpa dosa, Aura justru nyengir kuda, "Bukannya mau ngerjain, tapi karena tubuh ku terasa lemas aku hanya bisa diam sambil memejamkan mata, tapi telingaku masih cukup baik untuk mendengar."

Haikal mengembuskan napas pelan, "Em..mau minum?" Tawar Haikal yang mendapat anggukan dari Aura.

Haikal membantu Aura untuk duduk bersandar agar lebih nyaman, baru setelah itu memberikan minum.

"Aku pikir, aku akan mati saat dimana aku merasakan kesakitan yang luar biasa." Aura mengingat bagaimana sesak dan sakit di dadanya saat paru-parunya tak bisa bekerja dengan baik.

Saat itu Aura mulai pasrah dengan keadaanya, mungkin saja tidak ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sedang membutuhkan pertolongan.

"Kamu tidak akan mati, karena aku tak mengijinkan itu." Suara dingin Haikal membuat Aura tertegun.

Sorot mata tajam itu seolah menunjukan bagaimana dirinya tak akan membiarkan dirinya tersiksa.

"Em..aku tahu, tapi siapa yang tahu takdir tuhan," Aura tersenyum setelahnya.

Haikal tak menanggapi, tangannya sibuk mengupas buah apel lalu menyuapinya. Meski begitu, Haikal merasakan dadanya bergemuruh dengan rasa sesak yang memenuhi dadanya.

Aura menerima suapan itu dengan perasaan menghangat, ternyata tuhan masih memberinya kesempatan untuk bisa merasakan di cintai, ya dia tahu Haikal mencintainya. Tatapan mata itu begitu tulus.

Aura tidak pernah menyangka jika dirinya akan terjebak dengan pria seperti Haikal. Tapi yang namanya takdir tidak ada yang tahu bukan.

Haikal menaikkan satu alisnya saat melihat tatapan Aura tertuju padanya sejak tadi.

"Tidak perlu menatap ku seperti itu, aku tahu aku tampan."

Aura mengerucutkan bibirnya kesal, "Narsis," Gumamnya yang masih didengar Haikal.

"Nyamuk saja mengakui jika aku tampan, jadi kamu tak perlu mengelak."

Aura menganga mendengar kenarsisan yang dimiliki pria matang di depannya ini. Ia bahkan tak bisa berkata-kata lagi.

"Ngomong-ngomong, kamu bisa tahu jika aku terkurung di gudang itu Mas?"

Haikal masih dengan kesibukannya menyuapi Aura. Seperti tak ada masalah diwajahnya.

"Semua sudut kantor ada cctv, jadi sangat mudah untuk menemukan mu."

Aura mengangguk, untuk perusahaan besar seperti itu pasti memiliki cctv.

"Aku ngak nyangka Mas, kalau Mario akan berbuat seperti itu. Padahal dia tahu kalau aku punya alergi debu." Aura menghela napas pelan.

Tak menyangka jika Mario kekasihnya yang dulu ia cintai justru menginginkan dirinya celaka. Mario jauh berbeda, mungkin sekarang sisi lainya nampak terlihat.

"Jangan pikirkan itu, yang terpenting kamu segara sehat dan pulang, aku akan merawat mu dirumah."

Aura tampak tersenyum, tangannya mengusap wajah Haikal lembut membuat pria itu menatapnya.

"Dalam keinginanku, aku tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan dengan pria dewasa dan matang sepertimu, mungkin lebih tepatnya mustahil. Tapi aku tidak menyesal jika Tuhan mengirimkan pria seperti kamu, Mas."

Jemarinya mengusap pipi Haikal lembut, hingga telapak tangan Haikal kini menyentuh tangannya. Haikal memiringkan wajahnya dan mengecup telapak tangan Aura yang berada di pipinya, tindakan kecil tapi mampu membuat hati Aura meleleh.

"Kalau begitu menikahlah dengan ku," Ucap Haikal dengan tatapan penuh harap.

Ia ingin selalu menjaga Aura, berada di sampingnya setiap hari, melihat senyumnya merasakan masakan buatannya.

"Aku tidak bisa berjanji, tapi aku pastikan aku akan membahagiakan mu, mejadikan kamu wanita satu-satunya yang akan melahirkan anak-anakku."

Mata Aura berkaca-kaca perasaan haru menyelimuti dirinya, bibirnya melengkung senyuman bersamaan dengan kata yang terucap.

"Iya Mas, aku mau."

Untuk sesaat Haikal mematung, "Kamu serius sayang?"

Kepala Aura mengangguk, "Aku serius, mari kita menikah setelah aku keluar dari rumah sakit."

Tak bisa membendung rasa senangnya Haikal berulang kali mencium punggung tangan Aura.

"Terima kasih," Katanya lagi yang kini sudah menghujani wajah Aura dengan ciuman.

Hingga kedua tangannya menangkup kedua sisi wajah Aura disaat bibir keduanya saling melumat.

Haikal mencium lembut bibir tipis Aura yang lembut, gerakan kepala keduanya yang kekiri dan kanan membuat ciumannya semakin dalam.

Aura menyentuh kedua pergelangan tangan Haikal rasanya jantungnya ingin meledak merasakan kebahagiaan.

Bukan hanya Aura, Haikal bahkan merasakan lebih dari itu.

Degup jantungnya membuncah, rasa bahagian menyelimuti dirinya seolah banyak kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.

"M-mas," Lirik Aura saat merasakan pasokan udara disekitarnya menipis.

Haikal menarik wajahnya, dan menyatukan keningnya dengan kening Aura.

Napas keduanya sama-sama tersengal dadanya naik turun seperti baru saja naik rollercoaster.

"Berjanjilah, tidak akan menemui Mario." Ucap Haikal setelah menetralisir napasnya.

"Em," Aura hanya mengangguk saja.

Hingga tangan Haikal kembali menangkup wajah Aura dan kembali melumat bibir bengkak itu.

Emphh

Kali ini sebuah ciuman yang dalam menuntut, menyalurkan betapa ingin dalam dirinya menjamah bibir tipis Aura.

Ahh

Lenguhan manja keluar dari bibir Aura, membuat Haikal semakin bersemangat menyusuri setiap inci rongga mulut Aura.

*

*

Brak

"Sayang!"

Lisa tampak terkejut melihat Mario terbaring menyedihkan di atas ranjang pesakitan, hidung pria itu diperban dengan wajah banyak lebam.

"Kenapa kamu bisa begini, apa kamu terlibat tawuran?" Lisa menatap sedih kekasihnya.

Ia baru saja mendapat kabar, dan saat pulang kantor langsung mengunjungi Mario disini.

Mario meringis merasakan bibirnya yang sakit saat akan bicara.

"Jangan bicara dulu kalau sakit," Lisa mengusap lengan Mario.

"Mau makan buah jeruk?" Tanya Lisa yang di angguki Mario.

Lisa pun mengupas buah jeruk yang sempat dia bawa tadi, setelah siap ia suapkan pada Mario.

"Ngomong-ngomong, apa Papa kamu sudah tahu kalau kamu dirawat disini?" Disela-sela kegiatannya menyuapi Mario buah, Lisa bertanya.

Mario tak menjawab, melainkan tatapannya berubah tajam.

Lisa yang menyadari perubahan riak wajah Mario kembali bertanya, "Kenapa ekspresi mu berubah seperti itu, apa ini ada hubungannya dengan Papamu?"

"Dia yang mengirim ku ke sini." Katanya dengan nada dingin.

Namun Lisa yang tidak berpikiran jauh justru bermaksud lain, "Jadi beliau yang membawa mu kesini, ya sudah kalau begitu aku tidak perlu memberi tahu."

Mario diam, dia tak berniat memberi tahu Lisa apa yang terjadi, karena baginya itu hal yang menyebalkan.

"Sayang, ngomong-ngomong aku punya koleksi kesukaan kamu," Lisa tersenyum menggoda, wajahnya tampak sumringah.

Tangannya meraih ponselnya di dalam tas, dan menunjukan sesuai pada Mario.

"Lihat, bagus tidak?" Lisa menunjukan sebuah foto lingerie berwarna merah terang dan sangat transparan. "Aku ingin memakainya saat kau sembuh, jadi kau harus membelikan ini untukku," Lisa mengembangkan senyumnya sedangkan Mario menelan ludah.

Otaknya sedang traveling, bagaimana jika baju seksi itu di pakai Lisa untuknya, pasti sangat-sangat seksi meskipun tanpa lingerie itupun tubuh Lisa sudah membuatnya candu.

Mario mendadak merasakan nyeri di bagian bawahnya, membuat tangannya mengusapnya lembut.

Pergerakan tangan Mario membuat Lisa terkekeh, wanita itu justru memajukan wajahnya dan mengecup singkat bibir Mario.

"Ternyata Mr P mu sudah tidak bisa dikendalikan honey." Lisa bisa melihat celana Mario mengembung itu berarti junior Mario masih aktif meskipun tubuhnya terbaring di ranjang.

"Apa aku perlu memuaskannya sekarang?" Tanya Lisa dengan bibir bawahnya ia gigit.

Mario semakin mengeram membuat Lisa tertawa puas.

Lisa berdiri dan berjalan menuju pintu, membukanya dan melihat ke sekitar.

Klik..klik

Dua kali putaran untuk mengunci pintu, wanita itu tersenyum menyeringai.

Srekk

Gorden kecil yang terpasang di pintu pun tertutup, kali ini mereka akan berbuat gila di rumah sakit.

Tak tahu malu!

Memang!

Lisa menyeringai, tanpa malu ia membuka kancing kemeja ketatnya hingga menyembulkan dua melon berukuran B.

Mario hanya menatap tanpa berkedip, tangannya bergerak bukan mengelus lagi, tapi sudah mengurut miliknya yang sudah menegang sempurna di balik celana yang ia pakai.

"Mungkin ini akan menjadi percintaan gila kita sayang, tapi kita butuh mencobanya."

Lisa perlahan naik ke atas ranjang tangannya mengusap lembut Mr P, dan dengan cekatan menurunkan celana Mario hingga menunjukan pusaka keramat yang dia miliki.

"Uhhh.. rupanya dia sudah tidak sabar." Mata Lisa berbinar saat melihat kejantanan Mario yang menjulang. Wanita itu seperti menemukan harta karun.

"Puaskan aku honey, kepala ku sungguh rasanya ingin pecah." ucap Mario dengan suara tertahan.

Mario dan Lisa sudah seperti orang hiperseks, keduanya tak bisa melepaskan diri sebelum melakukan percintaan dan meledakkan lahar yang mendesak.

Dengan senang hati Lisa melakukanya, perlahan wanita itu mengangkat kakinya hingga berada diantara pinggang Mario. Tangannya perlahan mengusap lalu menuntun senjata Mario menyentuh pintu lembab yang ternyata sudah begitu siap.

Ughh

Lisa meleguh dengan mata terpejam, sedangkan kedua tangan Mario kini meremas kedua melon yang menggantung indah.

Posisi Mario setengah duduk membuatnya mempermudah meraih melon kembar yang mantu-mantul.

Ahh

Lisa mendesah manja saat dadanya di remas dengan gemas. Tatapan matanya menunjukan jika dirinya sudah mulai terpancing gairah.

Perlahan pinggulnya bergerak turun setelah memastikan junior Mario tepat di pintu lembahnya yang sudah basah. Hingga lenguhan panjang keduanya mengawali percintaan mereka.

Arrghh

1
*Septi*
🤣🤣🤣
Laila Isabella
persoalan di sini..knapa haikal berpakaian lusuh,ddk d tepi jambatan dan tdk memiliki tujuan hidup..adakah krana frustasi dgn kematian ibunya..jdi dia lari dari kekayaan nya dulu..
Herni Haryani
babak baru pernikahan emang sangat indah bahkan seakan2 dunia milik k7ta ber 2 ngk ada bosennya selalu berdua n tentu nya dengan ritual yg iya2 tiada henti paling jeda pas makan,kerja n di luar kalau udah di dalam rumah pasti itu2 lagi .
Erna Fadhilah
apa itu dulu aura sama haikal di masa lalu, aku kok masih belum faham
Herni Haryani
wah... begitu sah langsung unboxing tanpa di kasih ampun ya pak.haikal sampai aura nya tepar,semangat belah duren ya pak bos.
Herni Haryani
nah gitu dong haikal kalau iman nya tipis lebih baik nikah z dulu pesta mah belakangan daripada keblablasan... kasian aura itu sama saja ngk menghargai aura sebagai wanita terhormat.
Erna Fadhilah
Udara di kamar pengantin baru semakin panas karna mereka berdua 😅😅
Herni Haryani
jatuh cinta beneran ini mah aura kenapa sama mario ngk gitu ya,apa mungkin karena nyaman z or apa aura 🤔
Erna Fadhilah
kok kaya di luar negeri kalau nikah langsung ke catatan sipil, kalau di Indo kan kalau islam biasanya penghulunya di panggil ke suatu tempat apalagi kalau orang kaya kan gampang banget
Laila Isabella
jalan cerita nya menarik thor..teruskn perjuangan mu berkarya
Erna Fadhilah
iya ra karna haikal bener-bener udah ga tahan nahan sesuatu kalau berdekatan sama kamu
Erna Fadhilah
cepet aja halal biar bebas ra😃😃😃
Erna Fadhilah
karna Mario bukan anak kandung haikal lis, dia itu anak yang di pungut oleh haikal
Ningsih
karena aku hanya anak pungut😫puas kamu
Erna Fadhilah
wong edan tenan di rumah sakit masih sakit pula masih aja mikir dan nglakuin di RS sungguh pasangan serasi, berarti Haikal menghajar Mario nya masih kurang, karna di rumah sakit masih aja bisa ngrasain enak, kalau Mario parah kan ga sempat mr p nya bangun
Erna Fadhilah
ah aku kecewa😟😟 kenapa Mario cuma luka ringan dan paling tulang hidungnya yang patah kok ga sekalian aja kaki dan tangannya patah biar nyahok dia karna udah jahat sama aura
Erna Fadhilah
emang dasar tu si Mario sableng edan, udah salah malah ga mau ngaku eeeh malah jelek-jelekin aura, ya auto marah tu si Haikal karna orang yang di cintai dan sayangi telah di usik dan sakiti
Adhen Idho
mario terlalu bodoh, yang licik itu selingkuhanmu sudah licik murahan
Syiffa Fadhilah
mampus anak tidak tahu diri
Erna Fadhilah
kirain aura mau di perkaos sama Mario eeeh ternyata malah di bawa ke gudang dan di tinggal, tp mending begitu siiih daripada aura di apa-apain Mario lebih dari itu, semoga🤲🤲🤲 aura segera di temukan oleh Haikal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!