Sebuah Kejadian yang kurang mengenakkan dialami oleh Zahra setelah kepindahannya dari pulau Jawa ke Kalimantan bersama Keluarganya. Dimana Karena kejadian itu Zahra mengalami Trauma yang begitu hebat hingga ia tidak berani untuk keluar dari Rumah kontrakannya.
Sampai di suatu hari, mau tidak mau ia harus keluar rumah untuk mengantarkan kue pesanan pelanggannya hingga diperjalanan ia tidak sengaja ditabrak mobil dari belakang karena kesalahannya sendiri.
Marah? Tentu saja marah, Pria Pemilik mobil itu tentu saja ingin memarahi Zahra karena kecerobohan Zahra dalam berkendara sepeda motor, tetapi ia urungkan karena melihat Mata Zahra yang begitu sembab dan merah.
Siapakah pria itu? Akankah ia luluh dengan air mata Zahra? dan apakah ini akan menjadi awal dari kisah kebahagiaan Zahra yang selama hidupnya belum pernah mendapatkannya? atau justru malah sebaliknya?
Ikuti terus Kisah perjalanan Hidup Zahra Di dalam Cerita Ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenRose23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
\\ Eps 14 //
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Zahra sudah berpakaian lengkap hari ini, Ia akan berjalan-jalan dengan Reva sesuai yang dijanjikan Reva kemarin. Ia sudah berjanji kepada Zahra untuk mengajak gadis itu jalan-jalan karena Zahra yang baru saja sampai dan belum mengenal lingkungan sekitar
Kini mereka berada di mobil Reva dengan Reva yang menyetir mobilnya, Zahra menghadap keluar jendela dan menikmati setiap perjalanan mereka
"Suka??" tanya Reva kepada gadis itu
"Suka banget Rere, Makasih banyak yaa" jawab Zahra dengan semangat
"Kita Ke cafe bentar ya, gue pengen ngopi biar nggak ngantuk" Ucap Reva dengan memberhentikan mobilnya di sebuah kafe kecil dipinggir kota
Zahra hanya mengangguk dan mengikuti langkah Reva yang turun dari mobilnya
"Lo mau apa?? Kopi juga??" tanya Reva kepada Zahra sebelum ia memesan pesanannya
"emmm Zahra nggak suka kopi, Apa ada susu??" tanya Zahra dengan sedikit berbisik kepada Reva
"Hahaha Dasar bocah, Gue tanyain bentar deh. Semoga aja ada" Jawab Reva dengan sedikit mengelus kepala Zahra sebelum pergi memesan pesanannya
Zahra duduk sendirian di dekat jendela kaca yang menghadap ke jalan raya, Tak lama kemudian Reva datang Dan duduk depan Zahra
"Adanya susu pisang Ra, tadi gue pesenin Lo itu" ucap Reva
"Iya nggak papa Rere, makasih banyak" jawab Zahra dengan tersenyum manis
"Sshshhh perasaan dari tadi Lo makasih-makasih mulu deh, nggak cape hm?" tanya Reva dengan menguyel-nguyel kedua pipi Zahra
"Hehehe iya dong, harus! Kata terimakasih itu harus diterapkan setiap hari, apalagi kalau sama Rere. Rere udah baik banget sama Zahra" ucap Zahra dengan mata yang berkaca-kaca
"Hahaha Lo imut banget sih raa, Jadi gemes banget gue sama Lo. Oh iya, hari ini nyokap sama bokap gue nggak ada di rumah. Lo temenin gue tidur di rumah ya??"
"Emangnya nggak papa kalau Zahra tidur sama Rere?"
"Nggak papa lah, tadi gue udah izin sama nyokap sama bokap" jawab Rere dangan tersenyum
"Oke kalau begitu.....Oh iya Rere, Zahra itu suka banget nonton voli. Dari dulu Zahra pengen jadi atlet voli tapi nggak tahu kenapa Zahra nggak tumbuh-tumbuh badannya" ucap Zahra dengan memiringkan kepalanya
Hal itu membuat Reva tertawa terpingkal-pingkal karena tingkah lucu bocah dihadapannya "Hahaha jadi Libero dong Ra, kan nggak perlu badan yang tinggi"
"Zahra sama sekali nggak bisa voli Rere, dari dulu pengen main voli tetapi nggak ada yang mau ngajak Zahra main. Zahra heran padahal umur Rere sama Zahra itu sama tetapi kenapa ya Badan kita nggak sama"
"Hahaha Mungkin faktor keturunan ra, udah Lo nggak usah sedih lagi. Setelah Kita jalan-jalan nanti kita mampir dulu ke pink panthers, gue mau kenalin Lo ke temen-temen gue sekaligus ajarin Lo main voli, gimana?" tanya Reva
"Serius?? Rere mau ngajak Zahra main voli???" tanya Zahra dengan mata yang berbinar
Reva menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Zahra, Zahra sangat senang bahkan gadis itu sampai loncat-loncat ditempatnya saking senangnya. Hal itu membuat hati Reva menghangat bisa membahagiakan bocah didepannya ini yang mungkin sudah ia anggap seperti adiknya sendiri walaupun baru mengenalnya
Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Mulai dari salad, sandwich, bahkan hingga burger sudah tersedia diatas meja mereka. Mata Zahra berbinar melihat makanan yang ada didepannya yang kelihatannya enak itu
"banyak banget Rere pesannya?" tanya Zahra kepada orang didepannya itu
"Nggak papa Ra, sekalian gue juga laper soalnya. Makan yuk" ajak Reva yang mulai memakan burger, tidak bisa dipungkiri gadis itu memang benar-benar lapar hari ini karena ia yang belum sarapan sejak tadi pagi
"Rewre?? Apwa bowleeh ZahRa Tanwyaa??" tanya Zahra dengan mulut yang sudah penuh dengan burger itu
Reva tertawa hingga memuncratkan sedikit burger yang ada di mulutnya "Hahaha astaga Ra, ditelen dulu kenapa?? Gue jadi ikut tertawa kan"
"Tanya apa hm?" tambah Reva setelah menelan burger di mulutnya
"Kemarin Rere bilang ke Zahra, kalau Rere nggak pernah pacaran tapi ada cowok yang Rere suka. Kenapa Rere nggak pacaran aja sama cowok itu? Kalau Rere suka sama dia dan dia juga suka sama Rere, Kenapa kalian nggak pacaran aja. Eh?? Nggak boleh pacaran, Nikah aja langsung Rere. Nanti biar Zahra yang masak-masak"
"Hahaha emangnya semudah itu apa Ra?? Kalau bisa sebenarnya gue juga pengen kayak gitu, Nikah sama cowok yang kita suka. Gue nggak bisa bayangin gimana rasanya, Tapi sayangnya gue nggak bisa kayak gitu" jawab Reva dengan sedikit lesu, ada sedikit pancaran kesedihan dimatanya.
"Kenapa nggak bisa??"
"Mungkin iya gue suka sama dia Ra, tapi dianya yang nggak suka sama gue" jawab Reva dengan tersenyum kecut
"Waahh cowok mana yang nggak suka sama Rere? Pasti matanya minus, Rere kan cantik, Rere juga baik bahkan Rere juga pintar lagi bisa main voli. Bodoh banget dia nggak suka sama Rere" ucap Zahra dengan mengerucutkan bibirnya sedikit kesal dengan cowok yang nggak suka dengan sahabatnya itu
"hahaha bisa aja Lo" jawab Reva dengan menguyel-nguyel pipi gadis itu
"Cinta itu nggak bisa buat dipaksakan Ra, Dia nggak suka sama gue karena memang ada cewek lain yang dia suka" tambah Reva dengan menghela nafasnya
"Cewek lain?? Siapa Rere??"............
...----------------...